DR Erik (CSS Jurnal) PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN UNTUK EVALUASI RISIKO KETIDAKSEIMBANGAN CEPHALOPELVIC
DR Erik (CSS Jurnal) PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN UNTUK EVALUASI RISIKO KETIDAKSEIMBANGAN CEPHALOPELVIC
Disusun Oleh:
Raissa Gabriella – 1215190
Alodia Ardiati Kurnia – 1415008
Innocence Nandia Amanda – 1415125
Moch. Fathonil Aziz – 1415129
Yoshua Arif Putra − 1415139
Pembimbing:
dr. Erik Dwikurnia Saiman, Sp.OG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
SMF OBSTETRI-GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Distosia adalah salah satu penyulit kelahiran yang membutuhkan bedah Caesar untuk
mengeluarkan bayi (1,6,7).penyebab dari kelahiran distosia diantaranya adalah anatomic-
cephalopelvic disproportion atau fungsional-anomali dari kontraksi uterus.
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sistem penilaian untuk penilaian risiko
dini disproporsi cephalopelvic.
BAB II
BAHAN dan METODE
Faktor risiko dari seorsng ibu yang memiliki faktor risiko panggul sempit (usia,
tinggi badan, berat badan, peningkatan berat badan ketika hamil) telah dianalisis dan
dibandingkan antara kedua kelompok tersebut. Semua hasil data yang didapatkan melalui
analisis diolah menggunakan SPSS versi 19 dengan p-value <0.05 dan telah terbukti secara
statistik.
BAB III
HASIL
Kami mengevaluasi dan membandingkan pasien yang teraftar dalam penelitian dengan
membentuk kelompok berdasarkan usia ibu, tinggi badan, berat badan, dan berat badan yang
didapat selama kehamilan.
Kelompok A Kelompok B Total
Usia (Tahun)
• Mean ± standard 27.35 ± 7.87 26.65 ± 5.22 27 ± 6.64
deviation
• Minim/Maxim 16/39 16/39 16/39
Tinggi Badan (Cm)
• Mean ± standard 162.63 ± 5.77 166.55 ± 4.64 164.59 ± 5.57
deviation
• Minim/Maxim 145/172 155/175 145/175
Berat Badan (Kg)
• Mean ± standard 80.55 ± 10.50 75.28 ± 8.05 77.91 ± 9.67
deviation
• Minim/Maxim 59/109 61/91 59/109
BB yang didapat selama
kehamilan (Kg)
• Mean ± standard 19.25 ± 4.97 14.23 ± 4.42 16.74 ± 5.31
deviation
• Minim/Maxim 9/30 7/24 7/30
Tabel 1. Analisis deskriptif dari faktor risiko pada Cephalopelvic Dispropotion antara grup A
dan B
Setelah analisis deskriptif pasien yang terdaftar dalam penelitian, kami memutuskan
untuk membandingkan setiap faktor risiko untuk Cephalopelvic Dispropotion ke dalam 3
kategori acak.
Pasien dari kedua kelompok didistribusikan ke dalam 3 kategori menurut usia ibu:
1. Usia 16-20 tahun
2. Usia 21-30 tahun
3. Usia 31-39 tahun
Gambar 1. Distribusi Pasien Grup A Gambar 2. Distribusi Pasien Grup B
Berdasarkan Usia Ibu Gambar berdasarkan Usia Ibu
Pasien dari kedua kelompok di distribusikan kedalam 3 kategori berdasarkan berat
badan ibu:
1. Berat badan < 70 kg
2. Berat badan 71 kg-85 kg
3. Berat badan > 86 kg
Pasien dari kedua kelompok didistribusikan kedalam 3 kategori berdasarkan berat badan
ibu yang didapat selama kehamilan:
1. Berat badan yang di dapat < 15 kg
2. Berat badan yang di dapat 16-20 kg
3. Berat badan yang di dapat >21 kg
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa usia ibu dan berat badan
yang didapat selama kehamilan merupakan faktor risiko dengan dampak tertinggi pada
cephalopelvic disproportion. Namun, faktor risiko yang ditunjukkan sebelumnya yaitu tinggi
badan dan berat badan tidak terbukti secara statistic berpengaruh dalam penelitian ini.