Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
UNIVERSITAS TERBUKA
2. AHMAD ROBI
3. ZULNI SAPUTRA
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN S1 PGSD
2021.3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
kekuatan dan keteguhan hati kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Sholawat
beserta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad saw. yang
menjadi tauladan para umat manusia yang merindukan keindahan syurga.
Kami menulis makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui
tentang Pembelajaran Kelas Rangkap yang diberikan oleh dosen mengenai “Model
Pengelolaan dan Pembelajaran Kelas Rangkap”.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan.
Kami menyadari, bahwa banyak kekurangan dari makalah ini karena pengetahuannya
tidak seberapa yang masih perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
positif demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi, serta berdayaguna di masa yang akan
datang.
Besar harapan, mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat
dan maslahat bagi semua orang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................
C. Tujuan .............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip dalam pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah ketentuan-ketentuan umum dan
khusus yang bersifat memandu dan mengarahkan pikiran dan perilaku guru dalam menyikap
dan mengelola pembelajaran. PKR seperti pembelajaran pada umumnya memiliki prinsip-
prinsip umum baik yang bersifat psikologis-pedagogis maupun didaktik –metodik.
Menguasai kemampuan pembelajaran dalam PKR penting bai setiap guru kelas, baik
yang mengajar kelas rangkap di SD kecil maupun bila sewaktu-waktu harus mengajar kelas
rangkap karena ada guru lainyang terpaksa tidak hadir mengajar. Apabila kita tampil dengan
mantap, maka murid akan merasa senang untuk belajar karena suasana kelas lebih menarik,
menantang dan menyenangkan.
Agar kita dapat tampil sebagai guru PKR yang mantap, dalam makalah ini akan di bahas
beberapa hal yang berkaitan dengan model pengelolaan PKR dengan fokus model PKR 221,
model PKR 222, model PKR 333.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pola dasar Pembelajaran Kelas Rangkap?
2. Bagaimana Model PKR 221?
3. Bagaimana Model PKR 222?
4. Bagaimana Model PKR 333?
5. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan pola dasar Pembelajaran
Kelas Rangkap?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mengenali pola dasar Pembelajaran Kelas Rangkap.
2. Mahasiswa mampu memahami model PKR 221.
3. Mahasiswa mampu memahami model PKR 222.
4. Mahasiswa mampu memahami model PKR 333
5. Mahasiswa mampu mengetahui Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan
pola dasar Pembelajaran Kelas Rangkap.
BAB II
PEMBAHASAN
Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu belajar, menampilkan
kualitas pembelajaran, dan melibatkan siswa dalam belajar. Proses pembelajaran yang baik
adalah proses pembelajaran yang efektif yang menurut Karweit (1987) ditandai oleh 3 hal
yang kemudian dikenal sebagai prinsip pengelolaan PKR. Model Pengelolaan PKR setiap
model pengelolaan PKR memiliki kekuatan dan kelemahan. Dalam praktik, semua kembali
pada tujuan belajar, kemampuan dan sarana belajar yang tersedia.
Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalnya kelas 5 dan kelas 6,
dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan . Langkah langkah pembelajaran
pada model ini, dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai
dengan tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang
sesuai.
Pada Kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan review atas materi dan kegiatan yang baru
berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak lanjut
berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin untuk
hari berikutnya.
Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas, Misalnya kelas
5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA dikelas 6. Topik
yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam
dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah –langkah pembelajaran
dapat diperhatikan matrik berikut ini :
Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas v dan
kelas IV dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan
pengarahan umum seperti yang Anda lakukan pada model PKR 221. Bila tidak bisa
menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi
murid tetap diruang masing-masing tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan antara
dua kelas.
Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang
sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai pada saat
Anda sedang menghadapi kelasyang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid
ribut. Atur kepindahan Anda dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak
menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana Anda harus berdiri di pintu penghubung.
Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan kegiatan
belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah
itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk
jam pelajaran.
Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian
rupa sehingga pandangan murid mengarah ke depan dan ke arah pintu penghubung.
Pada model pembelajaran kelas rangkap 333 guru menghadapi tiga kelas untuk
mengajarkan tiga mata pelajaran. Misalnya kelas 4 dengan mata pelajaran matematika, kelas
5 dengan mata pelajaran IPS, dan kelas 6 dengan mata pelajaran IPA dalam tiga ruangan.
Untuk memahami langkah-langkah pembelajaran perhatika matrik berikut ini.
Pada kegiatan lebih kurang 10 menit pertama, kumpulkan semua murid kelas 4, 5 dan
6 dalam satu ruangan yang memiliki tempat duduk yang cukup. Berikan pengantar dan
pengarahan umum. Bila tidak mungkin menyatukan murid dalam satu ruangan, dapat mencari
tempat di luar ruangan misalnya di halaman sekolah atau taman sambil berdiri atau duduk.
Berikan pengantar atau pengarahan umum yang berisi prosedur kegiatan belajar yang akan di
lakukan oleh semua murid.
Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit, terapkan berbagai metode yang cocok
dengan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Penggunaan lembar kerja murid sangat
dianjurkan terutama pada kegiatan belajar murid yang bersifat mandiri. Dengan demikian
kegiatan belajar murid tidak banyak tergantung pada kehadiran guru di muka kelas atau
tempat belajar. Tingkatkan kadar kemandirian belajar murid. Proses saling membimbing
antar tutor sangat dianjurkan. Guru selalu memanfaatkan kegiatan murid dan untuk ini guru
berada diantara masing-masing kelompok.
Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, guru harus berada diantara
masing-masing kelompok atau kelas untuk mengadakan reviuw umum tentang kegiatan
belajar yang telah dilakukan murid. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan.
Selanjutnya berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas. Kemukakan hal-
hal yang perlu dipersiapkan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya.
Model PKR 333 ini memang agak rumit dalam pengelolaannya. Maka Anda harus
memiliki daya gerak pedagogis yang tinggi. Keunggulan model ini adalah terletak pada
intensitas kemandirian belajar setiap kelas dan terbebas dari situasi belajar kelas lainnya.
1. Kelas yang dapat dirangkap dalam satu ruangan adalah kelas I, II. III, atau kelas IV, V, VI
atau kelas I, II, III, IV. Kelas I dan II sebaiknya tidak dirangkap dalam satu ruangan dengan
kelas IV,V,VI, karena alasan perbedaan manusia dan perbedaan lama belajar. Satu jam
pelajaran kelas I dan II adalah 30*, sedangkan kelas IV,V,IV 40*. Bila terpaksa misalnya di
SD itu hanya seorang guru dan hanya satu ruang seperti terdapat di daerah terpencil, dalam
ruangan itu dibuat dua bagian dengan memakai partisi/penyekat tidak permanen setinggi
bahu guru.
2. Mata pelajaran yang menekankan pada keterampilan melapalkan atau bersuara seperti
membaca, menyanyi, atau bergerak seperti praktik olahraga tidak boleh di rangkap dengan
mata pelajaran yang menekankan pada proses kognitif seperti matematika, IPA, IPS, PPKn,
Bahasa Indonesia. Alasannya adalah dalam pembelajaran aspek kognitif siswa memerlukan
konsentrasi dalam berpikir yang apabila dirangkap dengan mata pelajaran keterampilan gerak
atau verbal satu sama lain akan merasa saling terganggu.
3. Perangkapan kelas dalam ruangan lebih dari tiga tidak dianjurkan, karena sukar untuk
dikelola antara lain guru akan sangat repot mengesak dari kelas ke kelas. Waktu tunggu
setiap kelas akan sangat banyak sehingga waktu keaktifan akademik akan sangat terbatas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya pengelolaan PKR adalah upaya mencapai tujuan yang setinggi-tinggi
dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia, alam, social, budaya) yang tersedia.
Guru PKR di tuntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu belajar, menampilkan
kualitas pembelajaran dan melibatkan siswa dalam belajar. Ada tiga model pembelajaran
kelas rangkap dan pengelolaannya sebagai berikut:
1.. Model PKR 221 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Satu Ruangan
2. Model PKR 222 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Dua Ruangan.
3. Model PKR 333 : Tiga Kelas, Tiga Mata Pelajaran, Tiga Ruangan.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai model pengelolaan PKR diharapkan kita dapat
memahami pola-pola dasar PKR, lalu dapat menerapkannya apabila sewaktu-waktu kita
diharuskan mengajar pada kelas rangkap.
DAFTAR PUSTAKA
Susilawati, dkk Pembelajaran Kelas Rangkap.