Anda di halaman 1dari 24

PERAN ELEKTROMEDIS

DALAM PEMELIHARAAN ALKES


DI RUANG ISOLASI ICU TEKANAN
NEGATIF COVID-19
Design Khusus

Tekanan Negatif

Penyakit Infeksi

Tekanan Positif

Ruang Isolasi
Ruang isolasi yang menggunakan tekanan udara negatif
digunakan untuk pasien infeksi yang penularannya bisa terjadi
lewat udara. Dengan tekanan negatif ini, udara dari dalam ruang
isolasi yang mungkin mengandung kuman penyebab infeksi tidak
keluar dan mengontaminasi udara luar.

Sebaliknya, ruangan isolasi dengan tekanan udara positif


digunakan untuk pasien yang rentan mengalami infeksi. Tekanan
udara positif didapatkan dari udara bersih yang telah disaring dan
dibersihkan, kemudian dipompa ke dalam ruangan terus-menerus.
Hal ini membuat udara yang masuk ke ruangan isolasi tetap steril.
Komponen dan gambar serta penjelasan Sistem
material pendukung Single Line One Direction
• Front Access / sistem
sirkulasi dalam bentuk low
return atau media penghisap
udara dalam ruangan
dimana lubang low return
ditempatkan 15 cm diatas
permukaan lantai sesuai
dengan standard WHO
• Exhaust Fan, Heater dan
housing
heater diposisikan didepan
housing dan exhaust fan
dengan tujuan udara yang
terkontaminasi covid 19
terpapar oleh panas mengacu
pada jurnal WHO, Global health
information network yang
menyatakan bahwa virus covid-
19 akan menjadi tidak aktif
pada suhu 56 derajat celcius
• Hepa filter
Penyaring udara kotor dengan
efisiensi 99,999% (standard
WHO 97%) dengan High capacity
350 pascal

Penggantian minimal 1 th
• Pipa Output
Pembuangan udara kotor tidak
boleh membahayakan bagi
lingkungan orang-orang luar
atau staf.
Udara kotor yang dihisap akan
langsung keluar ke udara bebas,
tidak akan Kembali masuk ke
ruangan semula atau masuk
keruangan lain. Meskipun mesin
dalam keadaan mati.
• Magnehelic
Alat pengukur tekanan udara dalam
ruangan. Untuk memastikan ruang
isolasi dipertahankan pada tekanan
negatif terhadap area di sekitarnya
dan perlu dilakukan pemantauan
serta pencatatan secara intensif.

Standard tekanan negatif yang di sarankan WHO adalah


kurang dari -2,5 pascal
• Sistem fresh air supply
Ruangan diberikan supply udara dengan
menggunakan air conditioning ( AC )
tipe split dengan tambahan airfresh
supply yang di pasang diatas indoor AC
split dengan tujuan memasukan udara
baru dari luar ruangan agar dihisap oleh
indoor AC untuk disupply ke dalam
ruangan

Agar tercapai ACH ( Air Circulation per Hour ) > 12 ACH


pada setiap ruangan isolasi
• Lampu UV
Tipe germicida ditempatkan
didalam housing diantara fan
blower dan hepa filter
Berfungsi untuk membuat
bakteri dan mikroorganisme
menjadi tidak aktif dengan
paparan sinar UV tersebut
• Air Curtain / Air Lock
Berfungsi untuk memblokade udara
dari dalam sehingga tidak keluar dan
udara dari luar tidak masuk ke dalam
koridor
Diletakkan diatas pintu bagian dalam
pada koridor dilengkapi dengan
tingkat kebisingan tidak lebih dari 50
desible dengan tujuan agar udara
tidak keluar dari ruangan tersebut
• Panel Indikator
Terhubung dengan sistem yang
menunjukan kondisi lampu UV,
blower fan, suhu heater dan kondisi
hepa filter yang perlu diganti setiap
tahun
Ruang perawatan RI 1 dan RI 2
PenggunaanAPD yangTepat dan Rasional
PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIS
Peralatan medis merupakan investasi yang besar di fasilitas pelayanan
Kesehatan dan merupakan asset terbesar dalam managemen rumah sakit
sehingga diperlukan peran elektromedis dalam melaksanakan
pemeliharaan alat Kesehatan .

Pandemi Covid-19

• Banyak alat kesehatan digunakan secara massif


• Penggunaan kebutuhan alat kesehatan invasive menurun
• Kebutuhan alat kesehatan terkait Covid-19 meningkat signifikan
• Perlu jaminan keakuratan dan performa alkes yang digunakan
• Tantangan bagi standarisasi, pengujian dan kalibrasi alkes oleh tenaga
yang kompeten
1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 371/MENKES/SK/III/2007 TENTANG STANDAR PROFEFSI
TEKNISI ELEKTROMEDIS

2.
‘ Secara umum peran Teknik Elektromedik dibagi menjadi empat peran yaitu :
a. Peran Pengelola
1). Melakukan perencanaan pemenuhan kebutuhan alkes / kedokteran
2). Melakukan pengadaan alkes / kedokteran
3). Melakukan penggunaan alat Kesehatan/kedokteran
b. Peran Pelaksana
1). Melakukan perencanaan alat Kesehatan/kedokteran
2). Melakukan pemasangan/instalasi alat Kesehatan
3). Melakukan pemeliharaan dan perbaikan alat Kesehatan
4). Melakukan Analisa teknis alat Kesehatan
c. Peran Peneliti
Melakukan penelitian pengembangan alat Kesehatan

d. Peran Pelatih / Penyuluh


1). Melakukan peletihan/penyuluhan kepada pengguna alat Kesehatan
2). Melakukan bimbingan dan pembinaan kepada teknisi elektromedis
3). Melakukan supervise pendidikan
Peran pelaksana dalam membuat program pemeliharaan peralatan medis yang efektif terdiri dari :
a. Penyusunan program pemeliharaan :
- Perencanaan : Jadwal pemeliharaan, penyiapan sucad yang diperlukan
- Penyiapan fasilitas kerja : Alat kerja, tool set, SPO pemeliharaan, SPO perbaikan, lembar kerja
- SDM yang memadai : Jumlah teknisi, kemampuan teknis, pelatihan yang pernah diikuti
b. Pelaksanaan Pemeliharaan :
- Pemeliharaan in-site oleh tehnisi RS
- Pemeliharaan oleh produsen atau pihak ketiga
c. Pelaporan
- Kartu pemeliharaan alat
- Catatan pemeliharaan alat
- Laporan kerja pemeliharaan prefentif dan korektif
- Laporan hasil pemantauan fungsi
- Laporan penggunaan bahan pemeliharaan / sucad
d. Pembinaan teknis kepada operator :
- Pemeliharaan harian dan
- aspek keselamatan

Program pemeliharaan peralatan medis harus berkesinambungan, tak terputus dan dikelola agar pelayanan
Kesehatan meningkat dan menjaga peralatan medis agar aman, bermutu dan laik pakai.
Pemeliharaan peralatan medis dibagi menjadi dua kategori utama

1. Inspeksi dan Pemeliharaan Prefentif / Preventive Maintenance (IPM)


adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal (rutin dan periodic)
untuk memastikan fungsi peralatan dan mencegah kerusakan atau kegagalan
dengan melakukan pelumasan, pengecekan oli, pembersihan

2. Pemeliharaan Korektif / Corrective Maintenance


adalah perbaikan secara remedial ketika terjadi peralatan yang rusak dan kemudian
harus diperbaiki atas dasar prioritas atau kondisi darurat. Dalam hal ini
pemeliharaan korektif bersifat pasif yaitu menunggu sampai kerusakan terjadi
terlebih dahulu berdasarkan permintaan dari pengguna alat (user) atau dari
personel yang melakukan kegiatan pelaksanaan maintenance (teknisi)
Pelaksanaan pemantauan fungsi dan pemeliharaan alkes di ruang isolasi Covid-19
Perbaikan Peralatan Kesehatan di Ruang Isolasi Covid-19
Pelaksana pendampingan Kalibrasi Alkes
ALUR / PROSES PELAPORAN KERUSAKAN ALAT
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai