Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

Optimization of Equitable Irrigation Water Delivery for a Large-Scale Rice


Irrigation Scheme

TUGAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Irigasi dan Bangunan Air I

Disusun oleh:
Kelompok B7:
167011028 Ai Siti Nurjanah (B)
167011031 Alya Hasna Mufidah (A)
167011032 Hanun Ario Rusyadi (C)
167011036 Siti Rubiah (B)
167011052 Rizky Rinaldy (B)
167011060 Topan Dwi Ramadhan (A)
167011062 Luthfi Muhammad Khoirulloh (A)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2018
Review Jurnal
Optimization of Equitable Irrigation Water Delivery for a Large-Scale Rice Irrigation
Scheme

Judul Optimization of Equitable Irrigation Water Delivery for a Large-


Scale Rice Irrigation Scheme.
Jurnal Journal Agricultural and Biological Engineering
Volume & Halaman Vol. 11 No.5, Hal. 160-166
Tahun 2018
Penulis Md Rowshon Kamal, Muhammad Iqbal, Md Abdul Mojid, Mohd
Amin Mohd Soom, and Lai Sai Hin
Reviewer Ai Siti Nurjanah (167011028);
Alya Hasna Mufidah (167011031);
Hanun Ario Rusyadi (167011032);
Siti Rubiah (167011036);
Rizky Rinaldy (167011052);
Topan Dwi Ramadhan (167011060);
Luthfi Muhammad Khoirulloh (167011062).
Tanggal 25 Nopember 2018

Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mencapai tujuan ini
dengan menggabungkan model alokasi air yang optimal dengan
pasokan air yang tersedia dan permintaan air irigasi untuk sistem
irigasi beras yang diberi makan sungai di Malaysia.
Subjek Penelitian Tanjung Karang Rice Irrigation Scheme (TAKRIS) adalah salah
satu dari delapan skema besar yang terletak di Northwest Selangor
di Semenanjung Malaysia dengan area komando bersih 15305 hm2.
TAKRIS dibudidayakan dua kali dalam setahun, yang disebut
musim pertama atau musim basah, dan Februari hingga Juli, yang
disebut musim kedua atau musim kemarau. Curah hujan tahunan
rata-rata di daerah TAKRIS adalah 2030 mm dan penguapan adalah
1600 mm (Departemen Irigasi dan Drainase, Malaysia, DID).
Sebagian besar waktunya terbatas pada April-Mei. Oleh karena itu,
jumlah curah hujan kurang mungkin untuk meningkat, dan oleh
karena itu, kemungkinan akan meningkatkan suplai air di musim
panen kedua (Februari hingga Juli) karena hari-hari tanpa henti yang
berkepanjangan. Daerah ini digunakan untuk pertanian padi
beririgasi dalam satu tahun, di bawah dua musim tanam, yaitu:
musim off selama Februari-Juli, dianggap sebagai musim kemarau
dan musim utama selama Agustus-Januari, dianggap sebagai musim
hujan. Curah hujan tertinggi biasanya diterima di bulan Oktober dan
curah hujan terendah biasanya diterima pada bulan Juni. Rata-rata,
suhu sekitar 28 ° C, dengan variasi harian 8 ° C, kelembapan
bulanan adalah 77%, radiasi matahari bervariasi dari 15,2 MJ / m2 /
d hingga 20,4 MJ / m2 / d dan kecepatan angin 2,25 m / s. Nilai rata-
rata bulanan dari data meteorologi dari studi yang diperoleh dari
MMD (Malaysian Meteorological Department).

Skema irigasi dan jaringan distribusi airnya dibawah tiga Irrigation


Service Areas (ISAs) diilustrasikan pada Gambar 1. Sungai Bernam
adalah sumber air irigasi, yang dialihkan melalui Bernam River
Headwork (BRH). (51%), dan sisanya datang langsung dari
Cekungan Sungai Bernam. Area Irigasi (ISAs), ISA I, ISA II, dan
ISA III, untuk pengelolaan pasokan air irigasi. Air dialihkan di
Bernam Headworks pada debit desain maksimum 30,6 m3 / s dan
disampaikan melalui pengumpan saluran bergaris 16 km ke dalam
sungai kecil yang disebut Tengi di mana disalurkan oleh gravitasi ke
titik intake saluran utama. Air irigasi kemudian dikirim ke sawah
melalui struktur off-take dari struktur orifice kepala yang konstan ke
120 saluran tersier. Setiap saluran melayani dari 20 hm2 hingga 435
hm2.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengumpulan data. Data atas keuntungan harian kedalaman air
genangan, referensi evapotranspirasi, koefisien tanaman, curah
hujan, rembesan dan perkolasi, efisiensi irigasi dan daerah perintah
apakah berkas dikelola dari instansi pemerintah terkait Seperti
IADA Tanjung Karang Beras Skema Irigasi Department of
Irrigation and Drainage (DID), Department of Agriculture (DOA),
Department of Survey and Mapping Malaysia (JUPEM) dan
Meteorological Department (MMD). Arus harian sebenarnya dari
saluran tersier dikumpulkan dari Integrated Agricultural
Development Authority (IADA) di Kuala Selangor. Data yang
dikumpulkan dikompilasi dan diverifikasi untuk konsistensi mereka
sebelum menggunakan model optimasi.
Definisi Operasional Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Optimization of
Variabel Dependen Irrigation Water (Optimisasi Air Irigasi).
Muh Bagus Budianto, Agung Setiawan, dan Agus Suroso (2013)
mengatakan optimisasi air irigasi dilakukan dengan
mempertimbangkan asas keseimbangan dan keadilan, yaitu air
irigasi dimasing-masing bendung terbagi secara proposional.
Cara & Alat Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur variabel dependen
Mengukur Variabel yaitu:
Dependen Cara yang digunakan untuk mengukur variabel dependen yaitu
melakukan pengambilan data daerah irigasi Tanjung Karang,
Malaysia di instansi pemerintah terkait.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengolahan
data. Data yang digunakan terdiri dari keuntungan harian kedalaman
air genangan, referensi evapotranspirasi, koefisien tanaman, curah
hujan, rembesan dan perkolasi, efisiensi irigasi

Definisi Operasional Variabel independen dalam penelitian ini adalah Delivery of


Variabel Independen Irrigation Water (Penyediaan air irigasi)..
Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah
Otonom. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 No.
54, Tambahan Lembaran Negara No. 3952), mengatakan
penyediaan air irigasi adalah penentuan banyaknya air persatuan
waktu dan saat pemberian air yang dapat dipergunakan untuk
menunjang pertanian.
Langkah-langkah Langkah-langkah yang digunakan dalam proses penelitian ini
Terapi adalah:
1. Meninjau lokasi penelitian
2. Pengumpulan data
3. Membuat kerangka model optimasi
4. Penerapan model optimasi untuk studi kasus
1
Hasil Penelitian Secara keseluruhan, hasil penelitian dari model optimisasi yang
diusulkan mampu mengoptimalkan alokasi air di seluruh Tanjung
Karang Rice Irrigation Scheme (TAKRIS), yang dilakukan lebih
baik daripada teknik simulasi untuk membuat alokasi air yang
langka. Model mengidentifikasi tiga saluran tersier (TAPB 16, 17
dan 28) memiliki kapasitas desain yang lebih kecil dari yang
diperlukan untuk area komando mereka, mampu menentukan
alokasi air yang adil secara akurat untuk TAKRIS. Pendekatan saat
ini dalam model terbatas untuk membuat alokasi air hanya untuk
skema irigasi beras, dan modul keseimbangan tanah-air tambahan
untuk tanaman selain padi dapat dimasukkan sehingga model
tersebut dapat digunakan dalam skema irigasi multi-tanam. Ini dapat
dengan mudah diadaptasi ke daerah lain dengan modifikasi
berdasarkan data hidro-meteorologi lokal dan informasi dari skema
irigasi. Kemampuan model dapat diperpanjang dengan
menyematkannya ke GIS atau sebaliknya melalui Graphical User
Interface (GUI) yang user-friendly. Pemantauan dan prediksi real-
time berbagai faktor yang mempengaruhi pengelolaan irigasi dan
sumber daya air juga diperlukan untuk meningkatkan kinerja model.
Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini adalah alat yang digunakan dalam penelitian
berupa data yang bervariasi dan akurat digunakan, sehingga dalam
hasil penelitiannya menghasilkan beragam data, misal seperti data
grafik dan data dari program komputer yang dapat dengan mudah
dipahami serta model optimasi menyediakan operasi yang tepat dari
struktur off-take irigasi oleh manajer irigasi
Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini yaitupendekatan hanya dalam model
terbatas untuk membuat alokasi air untuk skema irigasi beras.

Anda mungkin juga menyukai