Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ayu Aprilia

NIM : F1081201036
Kelas : 2 B Reguler
Mata Kuliah : Konsep Dasar Biologi dan IPBA
Dosen Pengampu : Drs. Kartono, M.Pd

Kerjakan Latihan berikut !


1.Coba perhatikan bagian-bagian bunga secara seksama, dari bagian manakah buah dibentuk?
Jelaskan!
2.Planaria dapat dijadikan sebagai indikator perairan yang belum tercemar. Betulkah? Coba
Anda jelaskan!
3.Jelaskan perbedaan utama fertilisasi pada hewan rendah dan hewan tingkat tinggi !
4.Alat perkembangbiakan pada burung betina berbeda dengan alat perkembangbiakan pada
tikus betina. Jelaskan beberapa perbedaan tersebut!
5.Lama hidup dan kemampuan sel sperma untuk membuahi sel telur dalam saluran reproduksi
betina lebih kurang 24 jam, sedangkan sel telur sendiri masa hidupnya hanya sekitar 24 jam
setelah diovulasikan dari ovanum. Dengan patokan tersebut, dapatkah Anda menggunakan
pengetahuan ini untuk melakukan KB mandiri? Jelaskan!
Selamat Mengerjakan !!!
Jawab
1. Buah terbentuk dari bagian bakal buah. Penjelasannya yaitu Setiap bakal buah berisi satu
atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu
dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya
serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik,
serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi
persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam
bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga
ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan
kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji
tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi
berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan
keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal),
benang sari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga
buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada
sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan
jumlah bakal biji yang terbuahi.
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal
sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat
dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp
(exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau
endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding
tengah atau mesokarp (mesocarpium).Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang
berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain
(umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan
bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan
bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.

2. Betul, Planaria dapat dijadikan sebagai indikator perairan yang belum tercemar, karena ia
hidup di perairan jernih/bersih. Sehingga makin banyak Planaria di suatu perairan
mengindikasikan perairan tersebut belum tercemar. Atas dasar hal tersebut Planaria sp
dijadikan sebagai indikator biologis untuk mengukur dan menentukan tingkat pencemaran
air. Species Dugesia japonica adalah species bio indikator untuk deteksi logam kadmium
khususnya perairan air tawar.
Penjelasanya yaitu, Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menentukan pencemaran
suatu ekosistem adalah dengan bio indikator. Bio indikator merupakan makhluk hidup yang
dapat dimanfaatkan sebagai petunjuk tetang kondisi suatu ekosistem/ligkungan dan sumber
daya pada habitatnya. Bio indikator memberikan gambaran kulitas lingkungan khusunya
pencemaran.
Kriteria organisme yang dapat dijadikan sebagai bio indikator suatu lingkungan yaitu:
1. Memiliki kisaran toleransi sempit terhadap perubahan lingkungan setempat.
2. Memiliki kebiasaan hidup di suatu tempat atau pencemarannya terbatas.
3. Akumulasi dari polutan tidak menyebabkan organisme tersebut mati.
4. Mempunyai umur panjang.
5. Jelas secara tingkatan taksonomi.
6. Diketahui sejarah alamiahnya.
7. Mudah untuk disurvei.
8. Memiliki potensi ekonomi.
Nah, planaria adalah salah satu organisme yang dapat dijadikan bio indikator karena
memenuhi kriteria tersebut.

3. Hewan yang termasuk dalam hewan tingkat rendah adalah invetebrata yaitu hewan yang
tidak memiliki tulang belakang. Perkembangbiakan hewan ini biasanya dilakukan secara
aseksual atau tidak kawin yaitu dengan cara membelah diri contohnya amoeba, membentuk
tunas contohnya hydra, dan fragmentasi contohnya planaria. Pada saat perkembangbiakan
terjadi, hewan invetebrata akan menghasilkan keturunan dengan jumlah besar dan dalam
waktu singkat serta keturunannya ini memiliki sifat yang persis sama dengan induknya.
Sedangkan hewan tingkat tinggi adalah hewan yang bertulang belakang. Memiliki struktur
tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata.
Perkembangbiakan atau reproduksi hewan tingkat tinggi ini umumnya dilakukan secara
seksual atau kawin, Reproduksi seksual yaitu reproduksi yang terjadi lewat proses
perkawinan. Perkembangbiakan secara seksual pada hewan melibatkan alat reproduksi, sel
kelamin/gamet jantan dan gamet betina, serta proses pembuahan atau fertilisasi.
Pembuahan pada hewan ada dua jenis, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk
betina dan pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Pembuahan di dalam tubuh induk betina
disebut fertilisasi internal. Sedangkan pembuahan di luar tubuh induk betina disebut
fertilisasi eksternal. Pembuahan eksternal biasanya terjadi pada hewan yang hidup di dalam
air, misalnya katak dan ikan. Pada fertilisasi internal, pembuahan yang terjadi dalam tubuh
induk betina. Jadi sperma dari induk jantan harus dimasukkan ke dalam tubuh betina
melalui kopulasi. Alat reproduksi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan/sperma
dihasilkan oleh testis, sedangkan sel kelamin betina (ovum/sel telur) dihasilkan oleh
ovarium (indung telur).Proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina disebut
gametogenesis. Proses pembentukan sel kelamin jantan disebut spermatogenesis,
sedangkan proses pembentukan sel kelamin betina disebut oogenesis. Setelah terjadi
pembuahan atau fertilisasi, akan terbentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi
embrio. Perkembangan dan kelahiran embrio dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu
vivipar(hewan beranak) Contohnya adalah kerbau, sapi, gajah, dan harimau.
Ovipar(bertelur) misalnya ayam dan merpati, dan ovovivipar(bertelur dan beranak)
Contohnya adalah kadal.

4. Alat perkembangbiakan pada burung betina biasanya hanya berkembang pada bagian kiri,
namun bagian kanan tidak berkembang (rudimen). Ovarium terletak dekat ginjal dan ovum
yang dihasilkan akan dikeluarkan melalui oviduct yang bermuara pada kloaka. Pada Alat
reproduksi pada burung betina. Setelah telur matang, maka akan dilepaskan ke oviduct kiri.
Di sini terjadilah fertilisasi. Selanjutnya penambahan albunen dan cangkang telur pada
saluran kelamin ketika menuju kloaka
Sedangkan Alat perkembangbiakan pada tikus betina terdiri atas sepasang ovarium,
oviduct, uterus, dan vagina. Tikus jantan biasanya dengan segera mengawini tikus betina
dengan memasukkan sperma melalui penis ke dalam vagina tikus betina. Sperma akan
bergerak melalui saluran kelamin betina dan akan membuahi sel telur yang ada di
dalamnya. Sel telur yang sudah dibuahi akan menjadi zigot yang kemudian berkembang
menjadi embrio. Embrio yang terbentuk akan berimplantasi di dalam uterus,di dalam satu
uterus mengandung banyak embrio. Embrio dihubungkan dengan tubuh induknya dengan
perantaraan plasenta. Lewat plasenta ini makanan dan oksigen disuplai dari tubuh
induknya dan lewat plasenta pula zat-zat sisa metabolisme dari tubuh embrio di salurkan
ke tubuh induknya untuk dibuang. Bila tiba saatnya lahir, maka embrio akan segera
melepaskan diri dari dinding uterus, kemudian ke luar dari tubuh induknya dengan bantuan
kontraksi otot-otot uterus.

5. Jika ingin menggunakan KB mandiri sebagai cara alami mencegah kehamilan, setidaknya
harus memahami apa yang terjadi pada tubuh selama siklus menstruasi. Siklus menstruasi
adalah siklus hormonal bulanan yang dilalui tubuh untuk mempersiapkan kehamilan.
Siklus ini dihitung dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya.
Biasanya, siklus menstruasi terbagi dalam tiga fase, yaitu:
• Pra-ovulasi infertilitas (periode awal dari infertilitas), yaitu hari pertama dari siklus
menstruasi normal bulanan Anda adalah hari pertama dari periode infertilitas.
• Masa subur (ovulasi).
• Infertilitas pasca-ovulasi, yakni kondisi tidak subur selama beberapa hari sebelum
periode selanjutnya mulai kembali).
Ovulasi adalah saat sel telur dilepaskan dari indung telur sehingga bisa dibuahi oleh sperma
sebagai proses awal kehamilan.Periode ovulasi umumnya terjadi satu bulan sekali atau
sekitar 14 hari setelah hari pertama menstruasi. Seorang wanita kemungkinan besar akan
hamil jika berhubungan seks tanpa kontrasepsi saat 3 hari sebelum sampai hari ovulasi tiba.
Ini karena sperma sudah ada di tempatnya dan siap membuahi sel telur segera setelah
dilepaskan.

Sperma seorang pria dapat bertahan hidup selama 3-5 hari di organ reproduksi wanita,
tetapi sel telur wanita hanya mampu hidup selama 12-24 jam setelah ovulasi. Jadi, jika
sperma tetap tinggal dalam saluran reproduksi Anda sambil menunggu sel telur yang baru
turun, peluang Anda untuk hamil akan tetap ada.

Wanita dikatakan berada pada periode paling subur saat:


• 5 hari sebelum ovulasi
• Selama hari ovulasi
• 12-24 jam setelah ovulasi

Maka dari itu jika ingin menggunakan kb mandiri untuk mencegah kehamilan pasangan
suami istri jangan melakukan hubungan seks pada periode subur wanita yaitu pada 5 hari
sebelum ovulasi, selama hari ovulasi, 12-24 jam setelah ovulasi.

Anda mungkin juga menyukai