tunggu yang lebih pendek daripada yang diminta pasar adalah alat kompetitif yang penting.
Pengiriman barang secara tepat waktu berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam
memperkirakan waktu yang diperlukan untuk memproduksi dan mengirim barang. Jika
perusahaan mempunyai persediaan yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya, maka waktu
tunggu produksi perusahaan tersebut lebih tinggi dari pada garis prakiraan industri.
Persediaan yang tinggi dapat mengacaukan waktu aktual yang diperlukan untuk
memproduksi dan memenuhi sebuah pesanan. Persediaan yang lebih rendah memungkinkan
waktu tunggu aktual untuk diamati secara lebih seksama dan tanggal pengiriman yang lebih
akurat dapat terpenuhi. Memperpendek waktu tunggu juga penting Sama halnya dengan
penurunan persediaan barang dalam proses. Perusahaan yang menyimpan persediaan barang
dalam proses selama 10 hari mempunyai waktu tunggu produksi rata-rata 10 hari. Perusahaan
dapat mengurangi waktu tunggu dari 10 hari menjadi 5 hari, maka perusahaan hanya perlu
menyimpan persediaan dalam proses saat ini selama 5 hari. Sejalan dengan waktu tunggu
yang berkurang, persediaan barang jadi mungkin juga dikurangi. Jadi, tingkat persediaan
menandakan kemampuan perusahaan untuk merespons. Secara relatif, tinggi terhadap
pesaing akan mengakibatkan kelemahan kompetitif. Dengan kata lain, TOC menekankan
pengurangan persediaan dengan mengurangi waktu tunggu.
Langkah-langkah TOC
Teori kendala menggunakan lima langkah untuk mencapai tujuan memperbaiki kinerja
organisasi.
Satu Kendala Internal yang Mengikat Asumsikan setiap komponen harus dibot oleh
sebuah mesin khusus. Perusahaan memiliki tiga mesin yang dapat menyediakan 120 jam
pengeboran per minggu secara bersama-sama. Komponen X memerlukan satu jam
pengeboran dan komponen Y memerlukan tiga jam pengeboran. Dengan asumsi tidak ada
kendala yang mengikat lainnya, berapakah bauran optimal komponen? Karena setiap unit X
memerlukan satu jam pengeboran, ada total 120 unit X yang dapat diproduksi per minggu
(120/1). Dengan margin kontribusi $300 per unit, Confer dapat menghasilkan total margin
kontribusi sebesar $36.000 per minggu. Di lain pihak, komponen Y memerlukan 3 jam
pengeboran per unit; jadi, hanya 40 komponen (120/3) yang dapat diproduksi. Dengan $600
per unit, total margin kontribusi adalah $24.000 per minggu. Hanya memproduksi komponen
X akan menghasilkan tingkat laba yang lebih tinggi daripada hanya memproduksi Y –
meskipun total margin kontribusi per unit Y dua kali lebih besar daripada X.
Margin kontribusi per unit setiap produk bukanlah hal yang sangat penting. Margin
kontribusi per unit dari sumber daya yang langka adalah faktor yang menentukan. Produk
yang menghasilkan margin kontribusi tertinggi per jam pengeboran yang harus dipilih.
Komponen X menghasilkan $300 per jam mesin ($300/1), sedangkan komponen Y hanya
menghasilkan $200 per jam mesin ($600/3). Jadi, bauran optimal adalah 120 unit komponen
X dan tidak ada komponen Y yang menghasilkan total margin kontribusi sebesar $36.000 per
minggu. Perhatikanlah bahwa bauran ini menggunakan seluruh dari 120 jam mesin sehingga
kendala jam mesin adalah meningkat.
Kendala Internal yang Mengikat dan Kendala Eksternal yang Mengikat Margin kontribusi
per unit dari sumber daya yang langka juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi bauran
produk optimal bila ada kendala eksternal yang mengikat. Sebagai contoh, selain
mengasumsikan kendala internal yang sama sebesar 120 jam pengeboran, asumsikan juga
Confer dapat menjual paling banyak 30 unit komponen X dan 100 unit komponen Y. Kendala
internal ini memungkinkan Confer untuk memproduksi 120 unit komponen X, tetapi hal ini
bukanlah merupakan pilihan tepat karena hanya 30 unit komponen X yang dapat dijual. Jadi,
kita mempunyai kendala eksternal yang mengikat saat ini, yaitu yang memengaruhi
keputusan untuk memproduksi dan menjual komponen X saja. Karena kontribusi per unit
sumber daya yang langka (jam mesin) adalah $300 untuk komponen X dan $200 untuk Y,
memproduksi X sebanyak mungkin sebelum memproduksi Y masih lebih menguntungkan.
Pertama-tama, Confer harus memproduksi 30 unit X dengan menggunakan 30 jam mesin. Hal
ini menyisakan 90 jam mesin yang memungkinkan produksi 30 unit Y. Sekarang, bauran
optimalnya adalah 30 unit X dan 30 unit Y yang menghasilkan total margin kontribusi
sebesar $27.000 per minggu [($300 × 30) + ($600 × 30)].
Untuk penjadwalan ke hulu, ada dua fitur tambahan yang digunakan TOC dalam
mengelola kendala untuk menurunkan tingkat persediaan dan memperbaiki kinerja
perusahaan: penyangga dan tali. Pertama, penyangga persediaan dibentuk di depan kendala
mengikat yang utama. Penyangga persediaan juga disebut penyangga waktu. Penyangga
waktu (time tuffer) adalah persediaan yang dibutuhkan untuk menjaga agar sumber daya
yang mempunyai kendala tetap sibuk dalam interval waktu tertentu. Tujuan penyangga waktu
adalah melindungi throughput perusahaan dari setiap gangguan yang dapat diatasi dalam
interval waktu tertentu. Sebagai contoh, jika diperlukan satu hari untuk mengatasi sebagian
besar gangguan yang terjadi ke hulu dari kendala drummer, maka penyangga dua hari sudah
cukup untuk menjaga throughput dari setiap gangguan. Jadi, dalam penjadwalan, operasi
yang dilaksanakan tepat sebelum kendala drummer harus memproduksi komponen yang
dibutuhkan sumber daya drummer dua hari lebih awal dari rencana penggunaan. Setiap yang
mendahului lainnya dijadwalkan ke belakang dalam waktu produksi sehingga komponennya
datang tepat waktu untuk operasi selanjutnya.
Tali (ropes) adalah tindakan yang diambil untuk mengikat tingkat di mana bahan
baku dikirim ke pabrik (pada awal operasi) pada tingkat produksi sumber daya alam yang
mempunyai kendala. Tujuan sebuah tali adalah memastikan persediaan barang dalam proses
tidak melampaui tingkat yang dibutuhkan untuk penyangga waktu. Jadi, tingkat drummer
digunakan untuk membatasi tingkat pelepasan bahan baku dan mengendalikan tingkat
produksi operasi pertama secara efektif. Kemudian, tingkat operasi pertama mengendalikan
tingkat operasi-operasi berikutnya. Sistem persediaan teori kendala OC Sering disebut sistem
drum-buffer-rope (DBR System).
Langkah 3: Menyubordinasi Apa Pun, selain Keputusan yang Dibuat pada Langkah 2
Pada intinya, kendala drummer menetapkan kapasitas seluruh pabrik. Semua departemen
lainnya harus disubordinasi sesuai kebutuhan kendala drummer. Prinsip ini mengharuskan
perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka memandang sesuatu. Sebagai contoh,
penggunaan ukuran efisiensi pada tingkat departemen mungkin menjadi tidak tepat.
Sekarang, mari kita pertimbangkan kembali contoh Confer Company. Mendorong efisiensi
produktif maksimal Departemen Penggerindaan akan mengakibatkan persediaan barang
dalam proses yang berlebihan. Sebagai contoh, asumsikan kapasitas Departemen
Penggerindaan adalah 80 unit per minggu. Dengan asumsi terdapat penyangga dua hari,
Departemen penggerindaan akan menambah 20 unit perminggu sebagai penyangga di depan
Departemen Pengeboran. Setelah setahun, penimbunan persediaan barang dalam proses yang
sangat besar bisa terjadi (1.000 unit dari setiap komponen akan ditambahkan ke dalam
penyangga selama periode 50 minggu). Departemen Pemolesan tentu harus memproduksi
pada tingkat Departemen Pengeboran karena proses ini mengikuti pengeboran dalam urutan
proses produksi. Jadi, satu-satunya yang perlu diperhatikan pemolesan adalah apakah proses
ini dapat menangani output Departemen Pengeboran.
Langkah 5: Mengulangi Proses Pada akhirnya, kendala sumber daya pengeboran akan
diangkat sampai ke suatu titik di mana kendala tidak lagi mengikat. Sebagai contoh,
anggaplah perusahaan menambah giliran penuh untuk operasi pengeboran yang
meningkatkan ketersediaan sumber daya menjadi 240 jam. Kendala pengeboran dan
pemolesan mampu memproduksi komponen Y lebih banyak, tetapi tidak untuk proses
penggerindaan (penggerindaan hanya dapat memproses maksimal 80 unit per minggu dari
setiap kombinasi X dan Y). Jadi, kendala drummer yang baru adalah penggerindaan. Setelah
kendala drummer yang baru diidentifikasi, proses teori kendala TOC akan berulang.
Tujuannya adalah memperbaiki kinerja secara berkelanjutan dengan mengelola berbagi
kendala.