Owen memperkenalkan teori tentang manajemen personalia. Ia mengutamakan pentingnya penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Teori ini menyatakan bahwa perawatan pada mesin akan memberikan keuntungan pada perusahaan, demikian pula pada tenaga kerja bila diberikan perhatian seperti kompensasi dan asuransi oleh perusahaan maka akan memberikan keuntungan pada perusahaan. 2. Charles Babbage (1792 – 1871) Charles mengemukakan bahwa prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Perhatiannya diarahkan pada pembagian kerja (Division of Labour). 3. Frederick Winslow Taylor (1856 – 1915) Taylor merupakan seorang insinyur mekanik yang terkenal dengan efisiensi industri. Taylor memperkenalkan teori Scientific Management, yaitu teori yang menganalisis alur kerja dengan tujuan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Tugas manajer untuk mengetahui hal yang terbaik (Best of The Best) melalui penganalisaan, observasi dan percobaa- percobaan. Observasi yang dilakukan antara lain Time and Motion Study Organisasi Fungsional dan The Taylor Differential Rate System. 4. Henry Fayol (1841 – 1925) Fayol merupakan pengarang buku General and Industrial Management, ia memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja. Fayol berkeyakinan bahwa keberhasilan para manajer bukan hanya ditentukan oleh kualitas pribadi namun juga ada peranan metode manajemen yang tepat. 5. Mary Parker Follet (1868 – 1933) Follet menganggap bahwa tugas manajemen menciptakan situasi dimana orang-orang secara rela memberikan kontribusi kemampuan dan pemimpin bertanggung jawab mengintegrasikan fungsi-fungsi spsesialis dalam organisasi sehingga kerjasama kelompok kerja menjadi sangat penting. 6. Chester Barnard (1886 -1961) Barnard mengembangkan teori dimana kerjasama diletakkan sebagai sentral organisasi. Dipengaruhi oleh Follet, Barnard mengembangkan konsep otoritas yang dihubungakan dengan legitimasi agensi manajerial. Legitimasi agensi manajerial menurutnya berhubungan erat dengan pengakuan personal. 7. Oliver Sheldon (1894 -1951) Filsafat manajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia dan usaha. Manajemen juga harus memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat. Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu : Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat. Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sanksi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat. Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial. B. Tokoh dan Teori Manajemen Modern
1. Douglas Macgregor (1906 – 1964)
Macgregor mengemukakan suatu pendekatan untuk menciptakan lingkungan di mana pekerja mendapat motivasi melalui kekuasaan, perintah, dan kontrol otomatis. Terkenal dengan teori X dan teori Y, kontribusinya terhadap pemikiran manajemen melalui teori Y adalah argumen tentang keinginan dan kebutuhan orang bekerja dipikirkan sebagai komitmen individu terhadap tujuan organisasi. 2. Abraham Maslow (1908 – 1970) Maslow terkenal dengan teori hirarki kebutuhan yang dimulai dari paling dasar hingga paling tinggi,. Seperti kebutuhan fisiologi, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Teori Kebutuhan Maslow mempunyai 3 asumsi: a) Kebutuhan manusia tidak akan pernah terpuaskan; b) Perilaku manusia punya tujuan dan dimotivasi oleh kebutuhan untuk merasakan kepuasan; dan c) Kebutuhan dapat diklasifikasi menurut struktur hirarki dari yang terpenting, yaitu dari bawah (dasar) hingga yang lebih kemudian. 3. Frederick Herzberg (1923) Herzberg terkenal dengan teori dua faktor yaitu maintenance faktor dan faktor motivator. Ia berpendapat bahwa mengelola orang dengan mendorong semangat berprestasi, pengakuan, dan pemberian tanggung jawab lebih mendorong orang mencapai well performance. Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : Maintenance Factors : faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan kesehatan zini merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. Motivation Factors : faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan langsung dengan pekerjaan. 4. Robert Blak dan Jane Mounton Membahas lima gaya kepemimpinan dan kisi-kisi manajerial (managerial grid). Mereka memilah dua dimensi yaitu orientasi pada orang (concern for people) dan orientasi pada tugas (concern for production) sebagai dua dimensi independen dalam teori kepemimpinan.
Lima gaya kepemimpinan :
1) Impoverished Management 2) Task management 3) Middle-of-the-Road 4) Country Club 5) Team Management 5. Rensistlikert Rensistlikert mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara ekstensive mengenai empat sistem manajemen, yaitu : a. Exploitative authoritative b. Benevolent authoritative c. Consultative system d. Participative system 6. Chris Argyris, memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem hubungan antar budaya. 7. Fred Feidler, menyarankan pendekatan Contingency pada studi kepemimpinan 8. Edgar Schein, banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
C. Aktivitas dan Unsur-unsur dalam Ilmu Manajemen
Berikut ini adalah penjelasan unsur-unsur manajemen, antara lain :
1. Man (sumber daya manusia) Sumber daya manusia adalah faktor yang paling vital dan menentukan dalam manajemen. Manusia yang membuat perencanaan dan sekaligus melaksanakan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya manusia maka tidak akan ada perencanaan dan proses kerja dalam manajemen.. Pada unsur sumber daya manusia ini harus diperhatikan beberapa hal, yaitu : Jumlahnya, harus sesuai dengan kebutuhan dan formasi Persyaratan, seperti keahlian, kemampuan, ketrampilan, pendidikan, pengalaman Komposisi, seperti pimpinan, pelaksana, bagian teknis, administrasi dll 2. Money (uang) Untuk menjalankan aktivitasnya manajemen membutuhkan biaya, baik untuk pembelian dan perawatan alat-alat, pembelian bahan baku / material, pembayaran gaji tenaga kerja dsb. Pengelolaan uang yang baik akan berpengaruh terhadap sukses tidaknya sebuah manajemen yang dilakukan. 3. Materials (bahan baku) Untuk memproduksi suatu barang, perusahaan membutuhkan bahan baku. Ketersediaan bahan baku sangat vital dalam proses produksi, baik berupa bahan setengah jadi (raw material) maupun bahan jadi. Untuk bisa memproduksi barang yang baik sesuai dengan keinginan, selain dibutuhkan manusia yang ahli di bidangnya juga harus menggunakan bahan atau materi-materi yang baik dan berkualitas. 4. Machines (mesin) Mesin digunakan dalam proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Mesin dan peralatan kerja lainnya sangat dibutuhkan untuk memudahkan pekerjaan yang sulit menjadi lebih cepat dan efisien, serta berperan dalam meningkatkan hasil dan keuntungan. Dengan perkembangan teknologi, penggunaan mesin semakin canggih dan modern, sehingga bisa meminimalisir kesalahan dalam proses produksi dan pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif dengan hasil lebih banyak. 5. Methods (metode) Dalam manajemen diperlukan adanya beberapa metode untuk menentukan bagaimana suatu pekerjaan dapat dilakukan. Serangkaian prosedur dan instruksi ditetapkan dengan mempertimbangkan pada tujuan yang hendak dicapai, fasilitas yang tersedia, waktu, uang, dan kegiatan bisnis. Metode-metode tersebut ditetapkan sebagai Standar Operasional yang baku (SOP), yang berperan untuk meningkatkan penggunaan semua sumber daya dan faktor- faktor produksi, sehingga semua pekerjaan bisa berjalan secara efektif dan efisien. 6. Market (pasar) Untuk bisa memasarkan hasil produksinya dengan baik, perusahaan wajib memahami pemasaran dengan baik. Pemasaran produk sangat penting untuk kelangsungan proses produksi dari perusahaan itu sendiri. Proses produksi suatu barang akan terhenti apabila barang-barang yang diproduksi tidak laku atau tidak diminati oleh konsumen.
D. Aplikasi Unsur Manajemen
Berikut ini beberapa contoh unsur manajemen dalam penerapannya :
a) Seorang pimpinan bertugas memberikan pengarahan kepada bawahannya tentang strategi mencapai hasil kerja sesuai target yang ditetapkan dan bawahannya bekerja secara profesional untuk mendapatkan kepuasan kerja dan dipantau kinerjanya sehingga mendapat apresiasi dari pimpinannya. Manajemen bisa beroperasi karena adanya sumberdaya manusia yang saling bekerja sama di dalamnya untuk mencapai tujuan bersama. b) Unsur uang dalam manajemen digunakan tidak hanya untuk membiayai kegiatan operasional organisasi suatu perusahaan saja, tetapi juga digunakan untuk kegiatan operasional lembaga pemerintah, lembaga Sosial, yayasan dll. Uang digunakan untuk membayar gaji karyawan, membeli bahan baku, mesin-mesin, alat-alat, operasional organisasi, meningkatkan pelayanan, membiayai suatu proyek. c) Perusahaan biasanya menggunakan mesin-mesin dalam kegiatan operasionalnya, seperti mesin untuk produksi suatu barang, komputer, printer, kalkulator, scanner dll. Penggunaan mesin dan alat-alat tersebut untuk mempermudah dan memperlancar pekerjaan yang dilakukan sehingga lebih efektif dan efesien. d) Suatu perusahaan juga membutuhkan bahan baku atau material untuk diolah menghasilkan produk yang akan dijual kepada konsumennya. Misal dalam pabrik pengolahan makanan dibutuhkan bahan-bahan baku yang nanti diproses dan diolah menjadi produk yang siap dijual ke konsumen. e) Untuk meningkatkan penjualannya, perusahaan perlu mempunyai metode atau cara-cara untuk menarik minat konsumen. Marketing manager memberikan suatu metode kepada sales marketing tentang suatu cara untuk meningkatkan penjualan agar tercapai target yang sudah ditetapkan perusahaan. Metode pemasaran yang dilakukan harus tetap memperhatikan kualitas produk dan harga yang ditawarkan, sehingga produk bisa diterima pasar dengan baik dan memberikan kepuasan kepada konsumen.