Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Lakukan Kajian dengan membandingkan dua corak islam tersebut! Coba anda
identifikasikan ciri Masing-masing dan sebutkan implikasinya terharap kehidupan
beragama (islam)! Dalam konteks Keindonesiaan bagaimana islam harus
diartikulasikan ?
Jawaban :
high tradition artinya Dalam sebutan pertama Islam adalah firman Tuhan yang
menjelaskan syariat-syariat-Nya yang dimaksudkan sebagai petunjuk bagi
manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, termaktub dalam nash
(teks suci) kemudian dihimpun dalam shuḫuf dan Kitab Suci (Al-Quranul Karim).
Secara tegas dapat dikatakan hanya Tuhanlah yang paling mengetahui seluruh
maksud, arti, dan makna setiap firman-Nya. Oleh karena itu. kebenaran Islam
dalam dataran high tradition ini adalah mutlak.
low tradition pada dataran ini Islam yang terkandung dalam nash atau teksteks
suci bergumul dengan realitas sosial pada pelbagai masyarakat yang berbeda-beda
secara kultural. Islam dalam kandungan nash atau teksteks suci dibaca,dimengerti,
dipahami, kemudian ditafsirkan dan dipraktikkan dalam masyarakat yang situasi
dan kondisinya berbedabeda.
Islam telah memberikan kontribusi yang besar pada kelahiran Indonesia.
Islam menjadi artikulasi penting dan simbol perlawanan terhadap penjajahan dan
perwujudan kemerdekaan di Indonesia. Dan tugas yang harus diupayakan oleh
umat Islam adalah menjadikan Islam sebagai artikulasi baru dalam menjawab
tantangan-tantangan keislaman, kebangsaan, dan tantangan kemanusiaan secara
keseluruhan.
2. Anda harus memulai dengan memahami secara baik dua istilah ini: ayat-ayat
muḫkamat. dan ayat-ayat mutasyabihat. Lakukan eksplorasi mengenai kedua istilah
tersebut! Tampilkan peta yang menunjukkan identifikasi perbedaan keduanya dan
implikasinya amaliah keagamaan yang mungkin dapat berkembang dari keduanya!
Lalu bagaimana sikapmu?
Jawaban :
Mukham adalah kata yang dipakai oleh Al-Qur’an untuk menunjuk ayat yang terang
makna dan lafadnya yang diletakkan untuk suatu makna yang kuat dan mudah
dipahami. Sedangkan mutasyabih adalah kata yang dipakai oleh Al-Qur’an untuk
menunjuk ayat yang bersifat mujmal (global), mu’awwal (yang membutuhkan
ta’wil) dan yang musykil (sulit dipahami). Sebab ayat-ayat yang bersifat mujmal
membutuhkan perincian, ayat-ayat yang mu’awwal baru diketahui setelah di
ta’wilkan, dan ayat-ayat yang musykil samar maknanya dan sulit untuk dimengerti
membutuhkan penjelasan. Menghadapi berbagai macam pendapat di atas,
barangkali tidak keliru jika dikatakan bahwa tujuan dari ayat muhkam dan
mutasyabih adalah mengantar setiap muslim untuk berhati-hati ketika menafsirkan
ayat Al-Qur’an. Terlebih ayat mutasyabih, seperti halnya ucapan seorang ibu
kepada anaknya “di jalan banyak duri” tanpa menyebutkan dimana lokasi duri
tersebut. Tujuannya tidak lain adalah agar sang anak berhati-hati dalam setiap
langkahnya agar tidak menginjak duri tersebut.
3. Anda harus menelusuri lebih lanjut argumen para ulama dan cendekiawan muslim
terkait dengan historisitas wahyu AlQuran! Rujuklah referensi karya ulama dan
cendekiawan terkemuka!
Jawaban :
“Bacalah Al-Quran seakan-akan ia diturunkan kepadamu. Tak seorang pun tahu
rahasia. Hingga seorang mukmin. Ia tampak sebagai pembaca. Namun Kitab itu
ialah dirinya sendiri. (Mohammad Iqbal).
“Al-Quran memberikan pencerahan sepanjang zaman. Membaca Al-Quran
Mempunyai kenikmatan tersendiri. Al-Quran memberikan syafaat kepada mereka
yang menjadikannya sebagai teman hidup.” (Ahsin Sakho Muhammad).
4. Bangunlah sebuah analisis-kritis atas substansi yang terkandung dalam teks di atas!
Mengapa multitafsir pembacaan dan pemahaman manusia dapat terjadi? Apa
implikasi yang dapat muncul dan berkembang dari keadaan tersebut?
Jawaban :
pembaca Al-Quran ketika itu lebih banyak memposisikan diri sebagai observer
yang kritis dan kreatif. Sebagai observer, pembaca bebas menyikapi semua yang
dilihat dan didengarnya, asal disertai pertanggungjawaban ilmiah dan moral. Itulah
sebabnya, nabi tidak pernah memaksa para sahabat dengan doktrinisasi dan dogma
dogma yang mematikan nalar umat. Implikasinya, nabi banyak menoleransi
pelbagai model pembacaan Al-Quran asalkan masih sejalan dengan tujuan agama
yaitu untuk menyucikan jiwa agar manusia dapat tunduk dan patuh kepada Tuhan.
Islam Konservatif
Islam Konservatif adalah upaya mempertahankan atau melestarikan
tradisi lama (kuno), sekaligus membatasi perubahan-perubahan. Perubahan
yang dimaksud disini bisa berasal dari perubahan globalisasi, teknologi
informasi, maupun perubahan perilaku atau gaya hidup
Islam Modernis
Islam modern adalah menghargai rasionalitas dan nilai demokratis.
Semua anggota memiliki hak yang sama dan semua tingkat kepemimpinan
dipilih tidak diangkat. Tidak ada perbedaan antara warga biasa dan ulama
menyangkut hak dan kewajiban organisasi
Islam Moderatis
Islam moderat berarti cara pandang keseluruhan (kaaffah) terhadap
Islam itu sendiri par excelence, tanpa harus terjebak dikotomisasi kepentingan
sektarian.
Islam Fundamentalis
Pertama, mereka cenderung melakukan interpretasi literal terhadap
teks-teks suci agama dan menolak pemahaman kontekstual atas teks agama
karena pemahaman seperti itu dianggap mereduksi kesucian agama.
Kedua, mereka menolak pluralisme dan relativisme. Bagi kaum
fundamentalis, pluralism merupakan produk yang keliru dari pemahaman
terhadap teks suci. Pemahaman dan sikap yang tidak selaras dengan
pandangan kaum fndamentalis merupakan bentuk dari relativisme keagamaan,
yang terutama muncul tidak hanya karena intervensi nalar terhadap teks kitab
suci, tetapi juga karena perkembangan sosial kemasyarakatan yang telah lepas
dari kendali agama.
Ketiga, mereka memonopoli kebenaran atas tafsir agama. Kaum
fundamentalis cenderung menganggap dirinya sebagai penafsir yang paling
benar sehingga memandang sesat aliran yang tidak sepaham dengan mereka.
Di dalam khasanah Islam perbedaan tafsir merupakan suatu yang biasa,
sehingga dikenal banyak mazhab. 4 mahzab terbesar di Indonesia adalah
Ikhwanul Muslimin, Salafi atau Wahabi, Hizbut Tahrir, dan Habib.
Keempat, setiap gerakan fundamentalisme hampir selalu dapat
dihubungkan dengan fanatisme, eksklusifisme, intoleran, radikalisme, dan
militanisme. Kaum fundamentalisme selalu mengambil bentuk perlawanan
yang sering bersifat radikal teradap ancaman yang dipandang membahayakan
eksistensi agama.
Islam Liberal
Pertama, mereka percaya pada Allah, tapi bukan Allah yang memiliki
sifat-sifat yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan disampaikan oleh Nabi
Muhammad Saw. Mereka tidak menyukai Allah yang menentukan mana yang
baik dan yang buruk bagi manusia. Mereka juga tidak menyukai Allah yang
membuat berbagai aturan bagi manusia sehingga mengurangi kebebasan
manusia untuk berbuat dan berkreasi. Mereka lebih menyukai konsep Tuhan
yang diambil dari akal manusia, yaitu Tuhan yang tidak mencampuri urusan
individu manusia.
Kedua, Islam liberal menganggap bahwa kebenaran Islam itu tidak
absolut. Mereka menyebarkan opini bahwa kebenaran adalah bukan milik
umat Islam saja, tapi semua agama sama-sama benar
Ketiga, mereka tidak mempertimbangkan lagi kaidah-kaidah dalam
istimbatul ahkam yang disepakati para ulama. Namun kadang mereka juga
mencomot kaidah-kaidah tertentu untuk mendukung pemikiran mereka.
Bahkan tidak jarang mencomot suatu kaidah yang sudah populer di kalangan
umat, namun maknanya sudah dibelokkan dari makna semula.
Islam Substantif
Islami secara substantif ini makna Islami didefinisikan lebih kepada
kesalehan sosial seperti mengasihi orang lain, menjaga kebersihan,
membebaskan orang lain dari belenggu ketertindasan, dan lain-lain.
Masyarakat apapun yang didalamnya masih terdapat eksploitasi kepada kaum
yang lemah dan tertindas tidak bisa disebut Islami walaupun ritual-ritual Islam
dijalankan bahkan diformalkan sebagai hukum.
6. Tunjukkan sikap akademik Anda! Apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan
uraian teks di atas? Atau mungkin Anda memiliki cara pandang sendiri dengan
Jawaban :
Sangat setuju, karena benar, islam ini sangat universal. Tidak etis apabila kita
memaksakan hanya untuk memakai 1 aturan di semua tempat. Ada banyak faktor
yang dapat mempengaruhi berjalannya aturan itu, tidak dapat dipaksakan saja,
7. Menjadi seorang muslim tidak berarti harus kehilangan identitas sebagai orang
menjadi karakter yang utuh dalam diri kita. Coba tanyakan kepada teman Anda
Jawaban :
Karakter seorang muslim adalah beguna bagi seluruh alam. Dan karakter orang
perpaduan karakter ini dapat tercipta sesuai dengan dalil-dalil dalam al quran
maupun hadist yang menyatakan untuk menghargai perbedaan. Dan juga konsep
Jawaban :
Sebagai mahasiswa, atau bisa disebut milenial yang terkenal dengan ide-ide liar,
seharusnya kita sebagai mahasiswa dapat melihat suatu konflik dari kacamata yang
mahasiswa berbeda dengan generasi diatas kita. Namun, bagaimana caranya agar
pemikiran itu dapat menjadi satu. Salah satu caranya adalah dengan empati dan
sebaliknya.
9. Lakukan analisis kritis atas substansi teks di atas! Temukan isu-isu pokok yang
lebih jauh!
Jawaban :
orang arab. Hal ini bisa jadi berbahaya, karena dapat melunturkan budaya islam
indonesia yang telah dibangun sejak lama. Oleh karena itu, kita perlu melakukan
pergerakan islam yang sesuai dengan indonesia, yang tidak menghilangkan nilai
dan norma serta budaya indonesia itu sendiri. Jangan mau jika menyerupai bangsa
10. Coba Anda telusuri implikasi dari pemahaman di atas dalam proses pembumian
Jawaban :
Implikasi penyebaran Islam yang digunakan pada abad ke-13 sampai abad ke-16
seperti berikut:
sebagai berikut:
12. Tugas Anda adalah memberikan penilaian kritis atas tawaran hermeneutika
tersebut. Bagaimana sikap Anda? Atau, menanyalah lebih jauh dan lakukan
identifikasi terlebih dahulu kemungkinan adanya metode dan pendekatan lain
yang berguna bagi upaya pembumian Islam di Indonesia?
Jawaban :
Menurut saya tawaran tersebut sangat menarik dimana kita bisa me
pribumisasikan islam tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia, hal
tersebut dapat membuat dunia ini lebih damai karena hukum-hukum islam adalah
hukum yang paling adil. Sehingga tidak akan ada lagi ketidak adilan. Selain itu
metode yang digunakan dalam tawaran tersebut sudah yang paling cocok dan
mudah.
13. Anda diminta merancang bangun sebuah proposal yang menawarkan program
program kegiatan Islam transformatif tersebut. Anda dapat memfokuskan
proposal
Anda hanya pada satu problem keumatan dan kebangsaan seperti Islam dan
penanggulangan kemiskinan, Islam dan pemberantasan korupsi, Islam dan
penanggulangan human trafficking, atau isu-isu kontemporer lain. Anda pasti
bisa.
Jawaban :
Latar Belakang
Dunia sekarang ini telah dihebohkan dengan adanya penyebaran virus yang
disebut Covid-19 atau yang biasa disebut virus Corona. Penyebaran virus tersebut
sekarang ini sudah sangan mengkhawatirkan seluruh manusia di dunia khususnya
juga Indonesia yang sekarang sudah mewabah juga virus tersebut sampai ke
Indonesia. Karena kondisi yang mengkhawatirkn ini dan pengetahuan masyarakat
yang masih awam, lebih baik diadakan sosialisasi kepada masyarakat dari membahas
tentang apa sebenarnya virus Covid-19 ini sampai gejala-gejala yang dapat timbul
juga bagaimana cara menghindari hal tersebut menurut Islam dan bagaimana historis
zaman nabi terdahulu saat mewabahnya virus yang mematikan.
Nama Kegiatan
Sosialisasi Pencegahan Virus Covid-19
Tema Kegiatan
Berjuang Bersama Melawan Covid-19
Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan
pengetahuan lebih kepada masyarakat tentang bagaimana menyikapi hal tentang
penyebaran virus ini menurut Islam dan memberikan himbauan apa saja yang dapat
dilakukan ataupun tidak dapat dilakukan oleh masyarakat agar dapat ikut
menghambat perluasan wabah dari virus Covid-19 tersebut.
Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan ini berupa pemaparan materi dan memberikan hal-hal yang
dikira bermanfaat untuk masyarakat.
Penutup
Demikian proposal kegiatan ini saya buat dengan harapan bahwa masyarakat
dapat ikut berpartisipasi dengan kegiatan ini dan kita semua selalu diberikan
kesehatan