Anda di halaman 1dari 12

Tugas Agama Islam

Nama : Rachmat Agung Ananda


NPM : 1915061029
Mata Kuliah : Agama Islam

1. Lakukan Kajian dengan membandingkan dua corak islam tersebut! Coba anda
identifikasikan ciri Masing-masing dan sebutkan implikasinya terharap kehidupan
beragama (islam)! Dalam konteks Keindonesiaan bagaimana islam harus
diartikulasikan ?
Jawaban :
high tradition artinya Dalam sebutan pertama Islam adalah firman Tuhan yang
menjelaskan syariat-syariat-Nya yang dimaksudkan sebagai petunjuk bagi
manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, termaktub dalam nash
(teks suci) kemudian dihimpun dalam shuḫuf dan Kitab Suci (Al-Quranul Karim).
Secara tegas dapat dikatakan hanya Tuhanlah yang paling mengetahui seluruh
maksud, arti, dan makna setiap firman-Nya. Oleh karena itu. kebenaran Islam
dalam dataran high tradition ini adalah mutlak.
low tradition pada dataran ini Islam yang terkandung dalam nash atau teksteks
suci bergumul dengan realitas sosial pada pelbagai masyarakat yang berbeda-beda
secara kultural. Islam dalam kandungan nash atau teksteks suci dibaca,dimengerti,
dipahami, kemudian ditafsirkan dan dipraktikkan dalam masyarakat yang situasi
dan kondisinya berbedabeda.
Islam telah memberikan kontribusi yang besar pada kelahiran Indonesia.
Islam menjadi artikulasi penting dan simbol perlawanan terhadap penjajahan dan
perwujudan kemerdekaan di Indonesia. Dan tugas yang harus diupayakan oleh
umat Islam adalah menjadikan Islam sebagai artikulasi baru dalam menjawab
tantangan-tantangan keislaman, kebangsaan, dan tantangan kemanusiaan secara
keseluruhan.
2. Anda harus memulai dengan memahami secara baik dua istilah ini: ayat-ayat
muḫkamat. dan ayat-ayat mutasyabihat. Lakukan eksplorasi mengenai kedua istilah
tersebut! Tampilkan peta yang menunjukkan identifikasi perbedaan keduanya dan
implikasinya amaliah keagamaan yang mungkin dapat berkembang dari keduanya!
Lalu bagaimana sikapmu?
Jawaban :
Mukham adalah kata yang dipakai oleh Al-Qur’an untuk menunjuk ayat yang terang
makna dan lafadnya yang diletakkan untuk suatu makna yang kuat dan mudah
dipahami. Sedangkan mutasyabih adalah kata yang dipakai oleh Al-Qur’an untuk
menunjuk ayat yang bersifat mujmal (global), mu’awwal (yang membutuhkan
ta’wil) dan yang musykil (sulit dipahami). Sebab ayat-ayat yang bersifat mujmal
membutuhkan perincian, ayat-ayat yang mu’awwal baru diketahui setelah di
ta’wilkan, dan ayat-ayat yang musykil samar maknanya dan sulit untuk dimengerti
membutuhkan penjelasan. Menghadapi berbagai macam pendapat di atas,
barangkali tidak keliru jika dikatakan bahwa tujuan dari ayat muhkam dan
mutasyabih adalah mengantar setiap muslim untuk berhati-hati ketika menafsirkan
ayat Al-Qur’an. Terlebih ayat mutasyabih, seperti halnya ucapan seorang ibu
kepada anaknya “di jalan banyak duri” tanpa menyebutkan dimana lokasi duri
tersebut. Tujuannya tidak lain adalah agar sang anak berhati-hati dalam setiap
langkahnya agar tidak menginjak duri tersebut.

3. Anda harus menelusuri lebih lanjut argumen para ulama dan cendekiawan muslim
terkait dengan historisitas wahyu AlQuran! Rujuklah referensi karya ulama dan
cendekiawan terkemuka!
Jawaban :
“Bacalah Al-Quran seakan-akan ia diturunkan kepadamu. Tak seorang pun tahu
rahasia. Hingga seorang mukmin. Ia tampak sebagai pembaca. Namun Kitab itu
ialah dirinya sendiri. (Mohammad Iqbal).
“Al-Quran memberikan pencerahan sepanjang zaman. Membaca Al-Quran
Mempunyai kenikmatan tersendiri. Al-Quran memberikan syafaat kepada mereka
yang menjadikannya sebagai teman hidup.” (Ahsin Sakho Muhammad).

4. Bangunlah sebuah analisis-kritis atas substansi yang terkandung dalam teks di atas!
Mengapa multitafsir pembacaan dan pemahaman manusia dapat terjadi? Apa
implikasi yang dapat muncul dan berkembang dari keadaan tersebut?
Jawaban :
pembaca Al-Quran ketika itu lebih banyak memposisikan diri sebagai observer
yang kritis dan kreatif. Sebagai observer, pembaca bebas menyikapi semua yang
dilihat dan didengarnya, asal disertai pertanggungjawaban ilmiah dan moral. Itulah
sebabnya, nabi tidak pernah memaksa para sahabat dengan doktrinisasi dan dogma
dogma yang mematikan nalar umat. Implikasinya, nabi banyak menoleransi
pelbagai model pembacaan Al-Quran asalkan masih sejalan dengan tujuan agama
yaitu untuk menyucikan jiwa agar manusia dapat tunduk dan patuh kepada Tuhan.

5. Sejak lama, ekspresi keberagamaan umat Islam di Indonesia memiliki banyak


corak. Kita mengenal beberapa istilah misalnya tradisional, konservatif, modernis,
moderatis, fundamentalis, liberal, skriptualis, subtantif, dan sebagainya, sebagai
penanda adanya pelbagai variasi corak ekpresi keberagamaan di tengah umat Islam
umumnya, dan umat Islam Indonesia khususnya. Coba Anda telusuri tipologi
tipologi di atas, kemudian berikan deskripsi yang detil tentang karakteristik
masingmasing tipologi tersebut.
Jawaban :
 Islam Tradisional
Islam tradisional tidak hanya ditujukan kepada mereka yang
berpegang teguh kepada Al-Qur`an dan Al-sunnah, melainkan juga hasil
pemikiran (ijtihad) para ulama yang dianggap unggul dan kokoh dalam
berbagai bidang keilmuan, seperti "fiqih" (hukum Islam), tafsir, teologi,
"Tasawuf", dan sebagainya.
Islam tradisional dianggap para pemikir barat sebagai corak pemikiran
yang cenderung tertutup dalam pola berpikir, padahal barat sendiri tertutup di
saat mendapatkan penjelasan dari paradigma Islam tradisional.

 Islam Konservatif
Islam Konservatif adalah upaya mempertahankan atau melestarikan
tradisi lama (kuno), sekaligus membatasi perubahan-perubahan. Perubahan
yang dimaksud disini bisa berasal dari perubahan globalisasi, teknologi
informasi, maupun perubahan perilaku atau gaya hidup

 Islam Modernis
Islam modern adalah menghargai rasionalitas dan nilai demokratis.
Semua anggota memiliki hak yang sama dan semua tingkat kepemimpinan
dipilih tidak diangkat. Tidak ada perbedaan antara warga biasa dan ulama
menyangkut hak dan kewajiban organisasi

 Islam Moderatis
Islam moderat berarti cara pandang keseluruhan (kaaffah) terhadap
Islam itu sendiri par excelence, tanpa harus terjebak dikotomisasi kepentingan
sektarian.

 Islam Fundamentalis
Pertama, mereka cenderung melakukan interpretasi literal terhadap
teks-teks suci agama dan menolak pemahaman kontekstual atas teks agama
karena pemahaman seperti itu dianggap mereduksi kesucian agama.
Kedua, mereka menolak pluralisme dan relativisme. Bagi kaum
fundamentalis, pluralism merupakan produk yang keliru dari pemahaman
terhadap teks suci. Pemahaman dan sikap yang tidak selaras dengan
pandangan kaum fndamentalis merupakan bentuk dari relativisme keagamaan,
yang terutama muncul tidak hanya karena intervensi nalar terhadap teks kitab
suci, tetapi juga karena perkembangan sosial kemasyarakatan yang telah lepas
dari kendali agama.
Ketiga, mereka memonopoli kebenaran atas tafsir agama. Kaum
fundamentalis cenderung menganggap dirinya sebagai penafsir yang paling
benar sehingga memandang sesat aliran yang tidak sepaham dengan mereka.
Di dalam khasanah Islam perbedaan tafsir merupakan suatu yang biasa,
sehingga dikenal banyak mazhab. 4 mahzab terbesar di Indonesia adalah
Ikhwanul Muslimin, Salafi atau Wahabi, Hizbut Tahrir, dan Habib.
Keempat, setiap gerakan fundamentalisme hampir selalu dapat
dihubungkan dengan fanatisme, eksklusifisme, intoleran, radikalisme, dan
militanisme. Kaum fundamentalisme selalu mengambil bentuk perlawanan
yang sering bersifat radikal teradap ancaman yang dipandang membahayakan
eksistensi agama.

 Islam Liberal
Pertama, mereka percaya pada Allah, tapi bukan Allah yang memiliki
sifat-sifat yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan disampaikan oleh Nabi
Muhammad Saw. Mereka tidak menyukai Allah yang menentukan mana yang
baik dan yang buruk bagi manusia. Mereka juga tidak menyukai Allah yang
membuat berbagai aturan bagi manusia sehingga mengurangi kebebasan
manusia untuk berbuat dan berkreasi. Mereka lebih menyukai konsep Tuhan
yang diambil dari akal manusia, yaitu Tuhan yang tidak mencampuri urusan
individu manusia.
Kedua, Islam liberal menganggap bahwa kebenaran Islam itu tidak
absolut. Mereka menyebarkan opini bahwa kebenaran adalah bukan milik
umat Islam saja, tapi semua agama sama-sama benar
Ketiga, mereka tidak mempertimbangkan lagi kaidah-kaidah dalam
istimbatul ahkam yang disepakati para ulama. Namun kadang mereka juga
mencomot kaidah-kaidah tertentu untuk mendukung pemikiran mereka.
Bahkan tidak jarang mencomot suatu kaidah yang sudah populer di kalangan
umat, namun maknanya sudah dibelokkan dari makna semula.

 Islam Substantif
Islami secara substantif ini makna Islami didefinisikan lebih kepada
kesalehan sosial seperti mengasihi orang lain, menjaga kebersihan,
membebaskan orang lain dari belenggu ketertindasan, dan lain-lain.
Masyarakat apapun yang didalamnya masih terdapat eksploitasi kepada kaum
yang lemah dan tertindas tidak bisa disebut Islami walaupun ritual-ritual Islam
dijalankan bahkan diformalkan sebagai hukum.

6. Tunjukkan sikap akademik Anda! Apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan

uraian teks di atas? Atau mungkin Anda memiliki cara pandang sendiri dengan

memberikan tawaran mengenai cara dan menunjukkan kebenaran Islam dalam

konteks historisitas masyarakat yang plural seperti di Indonesia!

Jawaban :

Sangat setuju, karena benar, islam ini sangat universal. Tidak etis apabila kita

memaksakan hanya untuk memakai 1 aturan di semua tempat. Ada banyak faktor

yang dapat mempengaruhi berjalannya aturan itu, tidak dapat dipaksakan saja,

nanti akan terjadi konflik.

7. Menjadi seorang muslim tidak berarti harus kehilangan identitas sebagai orang

Indonesia. Identitas keislaman dan keindonesiaan hendaknya dapat menyatu

menjadi karakter yang utuh dalam diri kita. Coba tanyakan kepada teman Anda

bagaimana karakter seorang muslim? Dan bagaimana pula karakter orang


Indonesia? Tanyakan lebih lanjut, bagaimana formula perpaduan karakter muslim

yang Indonesia dan Indonesia yang muslim?

Jawaban :

Karakter seorang muslim adalah beguna bagi seluruh alam. Dan karakter orang

indonesia adalah terbuka, beragam, dan santai menghadapi apapun. Formula

perpaduan karakter ini dapat tercipta sesuai dengan dalil-dalil dalam al quran

maupun hadist yang menyatakan untuk menghargai perbedaan. Dan juga konsep

islam yang tidak menghilangkan budaya indonesia itu sendiri

8. Tugas Anda adalah merancang sebuah peta konseptual yang menggambarkan

identifikasi pelbagai sikap muslim dalam menghadapi pelbagai pelbagai persoalan

kontemporer. Dari rancangan tersebut Anda dipersilakan menunjukkan sikap ideal

seorang mahasiswa muslim yang dapat ditawarkan sebagai resolusi konflik!

Jawaban :

Sebagai mahasiswa, atau bisa disebut milenial yang terkenal dengan ide-ide liar,

seharusnya kita sebagai mahasiswa dapat melihat suatu konflik dari kacamata yang

berbeda, mengambil sudut pandang berbeda. Tentu pemikiran kita sebagai

mahasiswa berbeda dengan generasi diatas kita. Namun, bagaimana caranya agar

pemikiran itu dapat menjadi satu. Salah satu caranya adalah dengan empati dan

toleransi. Saling menghargai. Yang muda menghargai yang tua, begitupun

sebaliknya.
9. Lakukan analisis kritis atas substansi teks di atas! Temukan isu-isu pokok yang

terkandung di dalamnya kemudian tunjukkan sikap Anda terhadap isu-isu

dimaksud! Komunikasikan dengan dosen Anda untuk memperoleh penajaman

lebih jauh!

Jawaban :

Arabisasi adalah suatu bentuk perilaku ataupun penampilan yang menyerupai

orang arab. Hal ini bisa jadi berbahaya, karena dapat melunturkan budaya islam

indonesia yang telah dibangun sejak lama. Oleh karena itu, kita perlu melakukan

pergerakan islam yang sesuai dengan indonesia, yang tidak menghilangkan nilai

dan norma serta budaya indonesia itu sendiri. Jangan mau jika menyerupai bangsa

lain, karena bangsa kita mempunyai identitas sendiri.

10. Coba Anda telusuri implikasi dari pemahaman di atas dalam proses pembumian

Islam di Indonesia! Faktor-faktor apa saja yang kemungkinan menjadi pendukung

atau penghambat? Diskusikan dengan teman-teman Anda!

Jawaban :

Implikasi penyebaran Islam yang digunakan pada abad ke-13 sampai abad ke-16

seperti berikut:

 Melalui bidang perdagangan, yaitu penyebaran ajaran Islam yang


dilakukan oleh seorang pedagang Islam kepada pedagang lain.
 Melalui bidang perkawinan, seorang penganut Islam menikah dengan
seorang yang belum menganut Islam, sehingga pasangannya ikut
masuk Islam.
 Melalui bidang kesenian, yaitu penyebaran Islam dengan
menggunakan media seni wayang, musik rebana, syair, dan
sebagainya.
 Melalui bidang akulturasi dan asimilasi kebudayaan, hal ini dilakukan
dengan menggunakan unsur-unsur kebudayaan lama untuk usaha
penyebaran Islam. Misalnya menggunakan doa-doa Islam dalam
upacara adat seperti kelahiran, selapanan, perkawinan, seni wayang
kulit untuk dakwah. dan sebagainya.
 Dengan adanya pondok pesantren yang merupakan perguruan khusus
ajaran agama Islam. Penyebaran lewat pondok pesantren berarti
penyebaran melalui perguruan Islam.

Faktor-faktor yang memudahkan / mendukung penyebaran Islam di Indonesia

sebagai berikut:

 Ajarannya sederhana, mudah dimengerti dan diterima.


 Islam tidak mengenal kasta, sehingga lebih menarik bagi rakyat biasa
yang jumlahnya justru lebih besar.
 Upacara-upacara keagamaan sangat sederhana.
 Syarat masuk agama islam sangat mudah yaitu hanya mengucapkan
dua kalimat syahadat dan tidak perlu ada upacara khusus.
 Penyebaran agama islam di Indonesia disesuaikan dengan adat dan
tradisi masyarakat Indonesia.
 Keruntuhan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Huddha seperti
sriwijaya dan majapahit memberikan kesempatan yang luas bagi
perkembangan islam.
 Islam merupakan agama yang bersifat terbuka karena penyebaran
islam dilakukan secara damai dan tanpa paksaan.
11. Amati foto di atas! Islam ternyata mengandung nilai-nilai universal. Dalam
konteks universal pula nabi menjadi rujukan bagi perdamaian dan kecintaan
antarsesama. Deskripsikan sikap yang harus Anda bangun guna merealisasikan
nilai-nilai universalitas Islam dalam konteks keindonesiaan kita!
Jawaban :
Sikap yang harus kita bangun untuk merealisasikan ini adalah:
1. Toleransi
2. Simpati kepada sesama makhluk hidup
3. Empati kepada sesama makhluk hidup
4. Tanggung jawab
5. Jujur
6. Rendah hati

12. Tugas Anda adalah memberikan penilaian kritis atas tawaran hermeneutika
tersebut. Bagaimana sikap Anda? Atau, menanyalah lebih jauh dan lakukan
identifikasi terlebih dahulu kemungkinan adanya metode dan pendekatan lain
yang berguna bagi upaya pembumian Islam di Indonesia?
Jawaban :
Menurut saya tawaran tersebut sangat menarik dimana kita bisa me
pribumisasikan islam tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia, hal
tersebut dapat membuat dunia ini lebih damai karena hukum-hukum islam adalah
hukum yang paling adil. Sehingga tidak akan ada lagi ketidak adilan. Selain itu
metode yang digunakan dalam tawaran tersebut sudah yang paling cocok dan
mudah.

13. Anda diminta merancang bangun sebuah proposal yang menawarkan program
program kegiatan Islam transformatif tersebut. Anda dapat memfokuskan
proposal
Anda hanya pada satu problem keumatan dan kebangsaan seperti Islam dan
penanggulangan kemiskinan, Islam dan pemberantasan korupsi, Islam dan
penanggulangan human trafficking, atau isu-isu kontemporer lain. Anda pasti
bisa.
Jawaban :
Latar Belakang
Dunia sekarang ini telah dihebohkan dengan adanya penyebaran virus yang
disebut Covid-19 atau yang biasa disebut virus Corona. Penyebaran virus tersebut
sekarang ini sudah sangan mengkhawatirkan seluruh manusia di dunia khususnya
juga Indonesia yang sekarang sudah mewabah juga virus tersebut sampai ke
Indonesia. Karena kondisi yang mengkhawatirkn ini dan pengetahuan masyarakat
yang masih awam, lebih baik diadakan sosialisasi kepada masyarakat dari membahas
tentang apa sebenarnya virus Covid-19 ini sampai gejala-gejala yang dapat timbul
juga bagaimana cara menghindari hal tersebut menurut Islam dan bagaimana historis
zaman nabi terdahulu saat mewabahnya virus yang mematikan.

Nama Kegiatan
Sosialisasi Pencegahan Virus Covid-19

Tema Kegiatan
Berjuang Bersama Melawan Covid-19

Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan
pengetahuan lebih kepada masyarakat tentang bagaimana menyikapi hal tentang
penyebaran virus ini menurut Islam dan memberikan himbauan apa saja yang dapat
dilakukan ataupun tidak dapat dilakukan oleh masyarakat agar dapat ikut
menghambat perluasan wabah dari virus Covid-19 tersebut.

Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan ini berupa pemaparan materi dan memberikan hal-hal yang
dikira bermanfaat untuk masyarakat.
Penutup
Demikian proposal kegiatan ini saya buat dengan harapan bahwa masyarakat
dapat ikut berpartisipasi dengan kegiatan ini dan kita semua selalu diberikan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai