BAB I
PENDAHULUAN
(Lury, 1988: 113). Gaya hidup suatu kelompok akan berbeda dengan kelompok
pengrajin batik, demikian pula pengrajin batik akan berbeda dengan gaya hidup
pegawai negeri. Demikian pula dilihat dari kondisi sosial ekonomi, maka
kelompok masyarakat yang miskin akan memiliki gaya hidup yang berbeda
Perbedaan gaya hidup disebabkan oleh status sosial ekonomi serta jenis
pekerjaan tertentu, maka bukan suatu mustahil terjadinya perubahan gaya hidup
masyarakat Desa Maos Kidul yakni semula petani menjadi pengrajin batik serta
semula dalam kondisi ekonomi yang lemah menjadi ekonomi yang mampu.
Dalam hal ini gaya hidup pengrajin batik yang konsumtif dalam pemakaian
motor, dan mobil. Tingkat kehidupan pengrajin batik yang kaya dan mapan serta
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik
bisa diartikan sebagai salah satu teknik pewarnaan pada sebuah kain dengan
1
Gaya Hidup Pengrajin..., Esti Evriyanti, FKIP UMP, 2014
2
sebagian pada bahan kain dasar tersebut. Pengertian lain batik adalah kain atau
Batik dalam bahasa Jawa berasal dari kata “tik”. Kata itu mempunyai
pengertian berhubungan dengan suatu pekerjaan halus, lembut, dan kecil, yang
mempunyai nilai tinggi. Batik sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak ratusan
tahun yang lalu. Awalnya batik hanya digunakan untuk pakaian raja-raja di Jawa
Batik merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia yang bernilai
seni tinggi dan telah mendapatkan pengakuan oleh dunia internasional. Hal ini
Dengan cita rasa seni tinggi yang terkandung dalam sebuah batik, kini
bahan dasar batik maka ini memicu munculnya industri – industri batik di
Indonesia, baik itu Industri skala besar dan menengah ataupu industri-industri
yang bersifat kecil yang disebut juga industri rumah tangga atau home industry.
Banyak sekali home industry batik di Indonesia ini yang bisa ditemukan
salah satunya adalah home industry batik Rajasamas yang berlokasi di desa Maos
kidul kecamatan Maos kabupaten Cilacap. Industri batik Rajasamas ini dimiliki
oleh Bapak Tonik Sudarmaji dan istrinya, Euis Rohaini. Pada awalnya batik
Rajasamas merupakan industri rumah tangga kecil biasa tetapi seiring waktu serta
maka industri batik Rajasamas kini telah berkembang dan cukup dikenal oleh
saja tetapi kini sudah dikenal oleh masayarakat di luar daerah Cilacap seperti
Semarang dan Jakarta bahkan hingga ada yang dijual ke Luar negeri. Dengan
lokasi yang jauh dari kota yang identik sebagai pusat atau kiblat batik nasional
seperti Pekalongan, Solo dan Yogyakarta, hal ini memberikan keleluasaan pangsa
kabupaten Cilacap selain di kedua kota besar seperti Semarang dan Jakarta.
Bahkan kini batik Rajasamas telah memiliki galeri outlet di Semarang dan Jakarta
Area pemasarannya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga sudah sampai
ke Luar negeri hal ini terbukti dari adanya pesanan batik dari Jepang dan China.
luar negeri. Salah satu contohnya yaitu pada saat mengikuti pameran UKM di
Ankara, Turki saat ditunjuk menjadi perwakilan produk khas Cilacap dalam
bidang UKM Indonesia. Dengan semakin luasnya daerah pemasaran maka hal ini
akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi ataupun penjualan. Hal ini akan
Pada saat awal berdirinya, batik Rajasamas dikerjakan oleh pemilik dan
keluarga sendiri. Namun saat ini batik Rajasamas telah memiliki 80 pekerja yang
berperan dalam proses bisnis batik Rajasamas dari mulai proses produksi,
berdampak positif bagi masyarakat karena akan menyerap tenaga kerja lokal di
sekitar lingkungan industri batik Rajasamas yang berarti bahwa dalam skala minor
meningkatnya kemampuan secara ekonomi yang lebih baik bagi pengrajin batik
sehingga berpengaruh pada pola gaya hidup pengrajin batik tersebut. Hal ini
pemenuhan kebutuhan hidup ini bisa mendorong pengrajin batik untuk mengikuti
bukan merupakan kebutuhan pokok. Hal ini bisa berpengaruh negatif terhadap
Rajasamas di desa Maos Kidul kecamatan Maos kabupaten Cilacap tahun 2008-
B. Rumusan Masalah
Cilacap?
C. Tujuan Penelitian
2. Perubahan sosial ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Desa Maos Kidul
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
Kidul.
E. Tinjauan Pustaka
yang pertama kali dilakukan. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Jarwono
peralatan rumah tangga. Sebagai dampak dari keberhasilan perantau maka terjadi
perkembangan gaya hidup mereka dan keluarganya, serta munculnya gaya hidup
penduduk perkotaan antara lain dalam hal sikap konsumsi serta kepemilikan
lebih maju. Munculnya gaya hidup masyarakat desa yang dengan penampilan
industrialis.
penggunaan alat yang masih tradisional. Pemasaran yang bersifat lokal serta
belum adanya kegiatan industri yang bersifat kelompok, mulai tahun 1999 sampai
Hal tersebut juga berdapak pada perubahan gaya hidup, peningkatan pemahaman
pengrajin terhadap kebutuhan anak, seperti pendidikan formal, cara hidup sehat,
serta perumahan. Dari penelitian Aprianti dapat ditarik kesimpulan bahwa dari
seperti kebutuhan papan, sandang, makan, pendidikan dan kesehatan yang layak.
kehidupan yang dialami oleh masyarakat menjadi lebih baik dibandingkan pada
waktu menjadi petani. Gaya hidup yang dialami cenderung lebih baik, terbukti
bidang perumahan yang dapat dilihat dalam bentuk bangunan rumah mereka yang
hidup pedagang. Dalam penelitian ini penulis membahas tentang kondisi wilayah
Desa Maos Kidul, perkembangan ekonomi pengrajin batik, dan kondisi ekonomi
pengrajin batik berpengaruh terhadap gaya hidup di Desa Maos Kidul Kecamatan
1. Deskripsi teori
kain, melainkan sudah mulai berinovasi dan menjadi industry kreatif seperti
kerajinan batik dituangkan ke alat-alat rumah tangga dalam bentuk seprei, gorden,
penutup kulkas dan dispenser, dan lain-lain, inovasi ke dalam bentuk asesoris
berbahan baku batik, sepatu, blangkon, tas, dompet, sandal, mukena, sajadah dan
lain-lain, batik ke dalam bentuk Craft, dan Batik ractal, yaitu pembuatan motif
Saat ini industri batik yang tidak terlalu terpuruk dan lumayan berkembang
adalah batik Pekalongan. Saat ini industri batik Pekalongan memiliki 2608 unit
usaha yang tersebar di kota Pekalongan sebanyak 608 unit usaha dengan 5.821
tenaga kerja. Dan di kabupaten Pekalongan sebanyak 2000 unit usaha dengan
Kebanyakan hasil produksi dari industri Pekalongan adalah batik cap dan
batik printing. Karena proses produksinya lebih cepat dan harganya tidak terlalu
mahal. Sementara itu untuk batik tulis hanya diproduksi berdasarkan pesanan
karena proses pembuatan yang lama dan harga yang relatif mahal. Negara yang
menjadi pasar tetap produk batik Pekalongan antara lain Malaysia, Jepang dan
Timur Tengah. Sementara Pasar domestik adalah pasar Bali dan Jakarta. Dan juga
kota-kota lain di Indonesia. Selain itu untuk menjaga agar batik tetap menjadi
Lasem sangat sulit, khususnya batik tulis. Demikian juga dengan batik Yogya dan
batik Solo, walaupun tidak separah batik Lasem, tapi produksinya sangat
menurun. Pengrajin batin Yogya dan Solo semakin berkurang. Demikian juga
dengan batik-batik yang lain seperti batik Ciamisan, batik Banyumas, batik
Indramayu dan batik Tasik. Kalaupun ada produksi biasanya berdasarkan pesanan
dalam partai kecil dan dititipkan pada pemilik merek terkenal seperti Batik Keris
Industri batik Indonesia pernah mengalami masa jaya yaitu pada tahun
1980-an. Saat itu batik Indonesia mampu menembus pasar luar negeri. Tetapi
semakin kesulitan, impor kain dan obat-obatan untuk pewarna melonjak tajam.
Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) membuat keadaan semakin sulit. Ditambah lagi
Area pemasarannya tidak hanya di dalam negeri seperti pasar lokal tetapi
juga sudah sampai ke luar negeri hal ini terbukti dari adanya pesanan batik dari
Jepang dan China. Negara yang menjadi pasar tetap produk batik antara lain
Malaysia, Jepang dan Timur Tengah. Sedangkan Pasar domestik adalah pasar Bali
d. Segmen Pasar
hanya menjual batik sebagai sebuah produk pakaian saja, tapi juga mengemasnya
menjadi satu kesatuan produk jasa yang menarik. Bidang usahanya adalah penata
rias untuk acara pernikahan atau keperluan lain dengan batik sebagai kostumnya.
Melihat domisili usahanya di sebuah apartemen misalnya, maka sudah jelas akan
membidik pasar menengah keatas. Namun, membidik akan jadi sebuah bidikan
kosong apabila kita tidak kreatif mengemas dalam sebuah produk jasa tambahan,
terlebih lagi apabila jasa tersebut sangat unik dan jarang ada orang lain yang
sanggup. Mungkin apabila hanya menjual batik sebagai suatu produk barang
e. Pengrajin Batik
Pengrajin batik adalah aset dalam dunia batik yang mempunyai arti sangat
penting dan bernilai tinggi bagi perkembangan batik Indonesia. Tanpa pengrajin
tenggelam bahkan bisa jadi kebanggaan warisan budaya Indonesia ini akan hilang.
Seperti yang terjadi saat ini, banyak pengusaha batik yang gulung tikar
disebabkan oleh minimnya Skill, dan minimnya regenerasi para pengrajin batik.
pengrajin tersebut. Berkat kemampuan mereka dalam membuat batik, maka bisa
mendatangkan keuntungan yang sangat besar bagi pengusaha batik dan bangsa
Indonesia.
Selain itu, pengakuan dari UNESCO ini tidaklah bersifat selamanya. Jika
batik sebagai warisan dunia yang berasal dari Indonesia ini tidak mampu dirawat
dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia sendiri, maka status pengakuan ini
akan berakhir. Maka lembaga ini hadir untuk melestarikan batik Indonesia dengan
memberi mereka pelatihan agar pengrajin batik Indonesia menjadi pengrajin batik
unggul dan profesional modernis, mengenalkan batik sejak usia dini, mengajak
Indonesia.
Indonesia, tidak sesuai dengan kemajuan batik Indonesia. Jumlah pengrajin batik
lebih mementingkan batik sebagai komoditas bukan dari nilai dari estetika batik
tersebut. Untuk itulah Komunitas Pengrajin Batik Indonesia ini akan menjawab
menandai suatu sistem nilai serta sikap terhadap diri sendiri dan lingkungan.
Karakteristik tersebut berkaitan dengan pola penggunaan waktu, uang, dan obyek-
Manusia pada kelompok manapun pasti memiliki gaya hidup. Gaya hidup
ini biasanya yang membedakan kehidupan suatu kelompok dengan kelompok lain.
Gaya hidup biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kondisi sosial
Gaya hidup (Life Style) dalam penelitian ini menuju pada perilaku
konsumen yang dianut oleh masyarakat, dalam hal ini adalah pengrajin batik.
Dengan gaya hidup konsumen dianggap membawa kesadaran dan kepekaan yang
lebih tinggi terhadap para konsumen. Oleh sebab itu dengan gaya hidup maka
seperti pakaian, mobil, rumah, dekorasi, furniture, makanan dan minuman dan
juga benda-benda seperti hiburan, musik, film, dan seni sesuai cita rasa
ekspresif maka untuk mencapai kepuasaan dari berbagai komoditas dan praktik
yang melengkapi itu, muncullah tuntutan yang konstan akan informasi mengenai
gaya hidup. Yang hanya memiliki satu kehidupan untuk dihidupkan (only one life
budaya serta gaya hidup yang kesemuanya menunjuk pada kapasitas untuk diri
dan transformasi gaya hidup. Warren Susman (1979: 220) menegaskan bahwa
salah satu perubahan terpenting dalam formasi identitas yang terjadi bersama
kelas (cross class) dalam perumahan dan waktu senggang mereka tidak signifikan
cara kehidupan dan pandangan yang berbeda mengenai sifat hubungan sosial yang
memperoleh posisi sosial (Lury, 1988: 113). Berdasarkan pendapat diatas maka
tampak bahwa gaya hidup suatu kelompok akan berbeda dengan kelompok
pengrajin batik, demikian pula pengrajin batik akan berbeda dengan gaya hidup
pegawai negeri. Demikian pula dilihat dari kondisi sosial ekonomi, maka
kelompok masyarakat yang miskin akan memiliki gaya hidup yang berbeda
Perbedaan gaya hidup disebabkan oleh status sosial ekonomi serta jenis
pekerjaan tertentu, maka bukan suatu mustahil terjadinya perubahan gaya hidup
masyarakat Desa Maos Kidul yakni semula petani menjadi pengrajin batik serta
semula dalam kondisi ekonomi yang lemah menjadi ekonomi yang mampu.
Dalam hal ini, peneliti akan mengupas gaya hidup pengrajin batik yang konsumtif
VCD, sepeda motor, dan mobil. Tingkat kehidupan pengrajin batik yang kaya dan
apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang
remaja sangatlah identik dengan apa yang mereka lakukan dalam setiap waktunya
Sebagian besar waktu mereka tersita dengan menonton siaran televisi (program-
program yang mereka minati yang bertemakan hiburan, musik, fashion, dan lain-
lain seperti: film-film Korea, ajang reality show “Girl and Boy Band”),
perkembangan para idolanya dalam majalah ataupun internet, dan berbagai cara
Menurut Khaldun (Lover, 1993: 43) btu bahwa manusia adalah makhluk
sosial yang pada hakikatnya sifat sosial manusia itu berasal dari kenyataan bahwa
memiliki gaya hidup, gaya hidup biasanya yang membedakan kehidupan suatu
kelompok dengan kelompok lain. Faktor yang mempengaruhi gaya hidup antara
maka dapatlah diambil suatu pengertian mengenai gaya hidup. Gaya hidup adalah
karakteristik seseorang yang dapat diamati, yang menandai suatu sistem nilai serta
Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup
adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam
persahabatan, dan cinta. Bertolak pada pengertian gaya hidup di atas, remaja
persahabatan dan cinta. Di mana pada masa tersebut merupakan saat-saat untuk
bentuk (hal ini dapat berakibat positif dan negatif, dengan munculnya geng-geng
antar remaja, biasanya bermula dari lingkungan sekolah, tempat di mana mereka
Gaya hidup menurut Kotler (2002: 192) adalah pola hidup seseorang di
dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
beraksi dan berinteraksi di dunia. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya
apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang
orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Gaya hidup adalah
perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya
sehari-hari yang mengarah pada upaya memelihara kondisi fisik, mental dan
social berada dalam keadan positif. Gaya hidup sehat meliputi kebiasaan tidur,
beralkohol, berolahraga secara teratur dan terampil dalam mengelola stres yang
kesehatan. Untuk mencapai gaya hidup yang sehat diperlukan pertahanan yang
Menurut Chaney (dalam Idi Subandy,1997) ada beberapa bentuk gaya hidup,
berikut ini.
sebuah proyek, benih penyemaian gaya hidup. “Kamu bergaya maka kamu ada!”
modern akan gaya. Itulah sebabnya industri gaya hidup untuk sebagian besar
globalisasi informasi seperti sekarang ini, yang berperan besar dalam membentuk
budaya citra (image culture) dan budaya cita rasa (taste culture) adalah gempuran
halus (subtle) arti pentingnya citra diri untuk tampil di muka publik. Iklan juga
perlahan tapi pasti mempengaruhi pilihan cita rasa yang kita buat.
baru yang dikenal sebagai anak-anak E-Generation, menjadi seperti sekarang ini
identity) cara mereka berselancar di dunia maya (Internet), cara mereka gonta-
ganti busana untuk jalan-jalan. Ini berarti bahwa selebriti dan citra mereka
identitas.
sesuatu yang lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan
dan kekurangan diri sendiri, serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan
tersebut untuk mencapai tujuan. Nalar adalah alat untuk menyusun strategi.
memahami betuk setiap resiko yang akan terjadi serta siap menanggung resiko
dan dengan kedisiplinan akan terbentuk gaya hidup yang mandiri. Dengan gaya
akan bebas dan merdeka untuk menentukan pilihannya secara bertanggung jawab,
tersebut.
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk
lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk dari suatu gaya hidup dapat
berupa gaya hidup dari suatu penampilan, melalui media iklan, modeling dari artis
yang diidolakan, gaya hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata sampai
dengan gaya hidup mandiri yang menuntut penalaran dan tanggung jawab dalam
pola perilakunya.
seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti
faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang
konsep diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya sebagai
berikut.
1) Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan
sosialnya.
pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat
dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari
3) Kepribadian
4) Konsep diri
Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk
suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan
5) Motif.
aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif.
Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan
membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
6) Persepsi
mengenai dunia.
a. Kelompok referensi
langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok
pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota
b. Keluarga
sikap dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan
lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan
para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang
sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam
kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha
yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang
d. Kebudayaan
anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari
pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan
bertindak.
mempengaruhi gaya hidup berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal).
diri, motif , dan persepsi. Adapun faktor eksternal meliputi kelompok referensi,
Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama
dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang
di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup
Fenomena ini pokok pangkalnya adalah stratifikasi sosial, sebuah struktur sosial
yang dicapai oleh seseorang. Jika seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu,
b. Pendekatan
seperti golongan sosial mana yang berperan, nilai-nilai yang dianut, serta
menyoroti kondisi ekonomi subyek penelitian yaitu para pengrajin batik Desa
Maos Kidul. Kedua pendekatan ini penting berkaitan dengan perubahan gaya
hidup pengrajin batik di Desa Maos Kidul Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap.
G. Metode Penelitian
skripsi yang berjudul Gaya Hidup Pengrajin Batik di Desa Maos Kidul
dalam penelitian adalah metode sejarah yaitu menguji dan menganalisis secara
kritis rekaman dan peninggalan masa lalu untuk memahami peristiwa yang terjadi
sebagai berikut.
baik tulis maupun batik cap, yang disesuaikan dengan jenis sejarah yang akan
a. Dokumen
motif-motif batik di galery batik atau sumber tertulis yang di ambil dari
Kantor Kepala Desa setempat dalam Monografi desa Maos Kidul 2013.
suatu aktivitas. Sumber ini berupa sumber lisan yaitu merupakan keterangan
langsung dari para pelaku, biasanya disebarkan dari mulut ke mulut. Sumber
lisan yang penulis kumpulkan antara lain menggunakan metode sejarah lisan
hal yang tidak termuat dalam dokumen, adapun informan yang penulis
penelitian. Kritik sendiri dibagi dua yaitu, kritik ekstern dan kritik intern.
Kritik ekstern yaitu untuk menentukan apakah sumber asli atau palsu dengan
menentukan isi sumber dapat dipercaya atau tidak, dengan cara mencari
kemudian ditentukan dapat dipakai atau tidak. Sumber lisan dengan cara
tersebut sebagian benar dan sebagian lagi salah. Interpretasi sebagai sumber
keterangan dari mana data itu diperoleh. Orang lain dapat melihat kembali
sumber. Dengan kata lain dalam langkah ini peneliti menggabungkan semua
fakta-fakta yang telah didapat dari para informan menjadi satu kesatuan
sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk tulisan sejarah. Setelah
bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk kepentingan dirinya, tetapi juga
untukdibaca orang lain. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan struktur dua
orang lain mengerti pokok-pokok pikiran yang diajukan oleh penulis. Pada
tahap ini peneliti melakukan penulisan sehingga dapat menjadi karya tulis
H. Sistematika Penulisan
Batik Maos.
hidup pengrajin