Anda di halaman 1dari 10

Studi Pengaruh Pemanasan Setelah Anodisasi Pada Substrat

Titanium Untuk Aplikasi Anoda Mixed Metal Oxide

Widyanto Bambang, Munthohar Akhmad, Arferiandi Yondha Dwika

Program Studi Teknik Material Institut Teknologi Bandung

Abstrak
Dalam sistem proteksi katodik Impressed Current Cathodic Protection (ICCP), anoda
merupakan salah satu aspek yang paling penting. Jenis anoda yang banyak digunakan adalah
anoda Mixed Metal Oxide (MMO) yang memiliki laju konsumsi yang rendah serta mampu
menghasilkan arus proteksi yang besar. Sebelumnya, telah dilakukan penelitian mengenai MMO
oleh Amini, Alisa dan Cendikia mengenai karakteristik dari anoda MMO yang ada di pasaran.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Munthohar mengenai pembuatan anoda MMO dengan
metode electroplating dengan substrat titanium dan menggunakan pelapis ruthenium dan
iridium. Pada penelitian ini, difokuskan pada pembuatan anoda bersubstrat titanium yang dilapisi
iridium. Substrat titanium dianodisasi dan divariasikan perlakuan panasnya, sehingga diharapkan
membentuk lapisan oksida yang berpori. Pelapisan iridium dilakukan dengan metode
electroplating. Morfologi permukaan hasil anodisasi dan electroplating dikarakterisasi
menggunakan SEM. Komposisi lapisan oksida dikarakterisasi menggunakan XRD. Sifat
elektrokimia lapisan dikarakterisasi menggunakan potentiodynamic polarization di lingkungan
NaCl 3% dan H2SO4 1 M. Keaktifan elektrokimia anoda MMO ditunjukkan dengan rendahnya
nilai Tafel slope dari pengujian potentiodynamic polarization. Hasil pengujian potentiodynamic
polarization spesimen yang dipanaskan setelah anodisasi, menghasilkan nilai Tafel slope di NaCl
0,192 dan di H2SO4 0,2062 dan spesimen yang tidak dipanaskan setelah anodisasi menghasilkan
Tafel slope di NaCl 0,23 dan di H2SO4 0,2401, sehingga spesimen yang dipanaskan setelah
anodisasi memiliki keaktifan elektrokimia yang lebih tinggi.
Kata kunci : proteksi katodik ICCP, titanium oksida, iridium oksida, anodisasi, elektroplating

Pendahuluan

Salah satu komponen penting dalam dengan logam dari golongan logam mulia
ICCP adalah anoda, yang sangat seperti iridium dan ruthenium, merupakan
menentukan kinerja dari sistem ICCP. Saat jenis anoda yang banyak digunakan di
ini, anoda jenis MMO (Mixed Metal Oxide) pasaran. Kemampuan anoda MMO untuk
yang merupakan anoda dengan basis menghasilkan arus proteksi yang besar dan
substrat titanium atau niobium yang dilapis laju degradasinya yang rendah,
menyebabkan penggunaan anoda ini tegangan listrik 20 V. Waktu anodisasi
menjadi sangat diminati. Di Indonesia, dilakukan optimasi yaitu menjadi 45 menit.
kebutuhan akan penggunaan anoda MMO Setelah anodisasi, divariasikan perlakuan
masih dipenuhi oleh barang-barang impor, panasnya. Spesimen yang tidak dipanaskan
seperti dari Inggris, Cina dan Afrika Selatan. setelah anodisasi diberi nama spesimen T-1.
Oleh karena itu penelitian mengenai anoda Spesimen lain dipanaskan di temperatur
MMO sangat penting untuk dilakukan dan 500oC selama 2 jam, diberi nama T-2.
dikembangkan agar kelak tercapai Setelah dilakukan anodisasi, kedua
kemandirian industri anoda MMO spesimen dilapis iridium dengan metode
Indonesia. elektroplating. Larutan yang digunakan
Beberapa penelitian sebelumnya telah adalah sebagai berikut :
dilakukan oleh Amini, Alisa dan Cendikia Tabel 1. Komposisi elektrolit proses
mengenai karakteristik dari anoda MMO electroplating [2]
yang ada di pasaran. Sedangkan penelitian
rumus tingkat
yang dilakukan oleh Munthohar mengenai Bahan jumlah
kimia kemurnian
pembuatan anoda MMO dengan metode Iridium (III)
Teknis. Ir 0,02
chloride IrCl3.nH2O
content 60,3% mol/L
electroplating dengan menggunakan lapisan hydrate
RuO2 – TiO2 dan IrO2 – TiO2. Penelitian Hidrogen
H2O2 Teknis 3 mL
peroksida
kali ini akan terfokus mengenai pengaruh Asam
H2C2O4 Teknis 1g
Oksalat
pemanasan setelah anodisasi pada
permukaan substrat titanium, kemudian
Kedua spesimen hasil elektroplating
dilapis dengan Iridium dengan metode
dipanaskan di temperatur 550oC selama 1
electroplating sehingga diharapkan
jam.
terbentuk lapisan IrO2 – TiO2 yang lebih
baik dari percobaan Munthohar dan dapat Pengamatan morfologi permukaan
meningkatkan keaktifan elektrokimianya. dilakukan menggunakan alat scanning
electron microscopy (SEM) di Laboratorium
Percobaan
Pusat Survei Geologi dengan perbesaran
Substrat titanium murni grade 2 hingga 25000X dan SEM Philips XL20 di
dianodisasi dengan parameter-parameter Laboratorium Teknik Material FTMD ITB
yang mengacu pada percobaan Dawei Gong dengan perbesaran 5000X. Komposisi
dkk [1], yaitu larutan HF 0,5 wt% dan senyawa pada lapisan dikarakterisasi
menggunakan alat X-Ray Diffraction (XRD) Gambar 1. Hasil SEM spesimen (a) anodisasi (b)
Philips PW1835 di laboratorium Teknik setelah anodisasi dipanaskan pada T=500oC

Pertambangan ITB. Keaktifan elektrokimia


Pada spesimen yang dipanaskan setelah
dari lapisan dikarakterisasi dengan
anodisasi, diharapkan terbentuk pori, namun
pengujian polarisasi potentiodynamic di
pori yang terbentuk tidaklah secara seragam
Laboratorium Konversi Elektrokimia Teknik
di seluruh permukaan spesimen. Diduga hal
Kimia ITB.
ini disebabkan penggunaan larutan HF saja

Hasil dan Pembahasan tidaklah efektif dalam pembentukan titanium


berpori karena laju pelarutan oksidanya
Hasil Anodisasi lebih cepat daripada pembentukan porinya.
Selain itu, pembersihan yang dilakukan
Hasil karakterisasi SEM dari percobaan
kurang maksimal, sehingga masih ada
anodisasi disajikan dalam gambar 1.
lapisan oksida pada permukaan spesimen.
Jika dibandingkan dengan percobaan
Munthohar yang menggunakan larutan
elektrolit H3PO4+KF dan dipanaskan pada
temperatur 5000C, pori yang terbentuk lebih
jelas seperti pada gambar berikut :

(a)

Gambar 2. Hasil SEM anodisasi dengan larutan


elektrolit H3PO4+KF [2]

(b)
Hasil Elektroplating Iridium rapat arus 0,16 mA/cm2. Morfologi
permukaan yang diinginkan adalah mud atau
Hasil karakterisasi SEM dari percobaan
crack. Morfologi permukaan mud atau crack
elektroplating disajikan dalam gambar
dapat meningkatkan luas permukaan dari
berikut :
lapisan sehingga diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan elektrokimianya.

Hasil percobaan elektroplating


dikarakterisasi untuk mengetahui senyawa
yang terbentuk di permukaan substrat.
Gambar 4 menyajikan data karakterisasi
XRD dari kedua spesimen hasil percobaan
elektroplating
(a)

(b) (a)

Gambar 3. Gambar SEM morfologi


permukaan hasil electroplating spesimen (a)
T-1 (b) T-2

Deposit yang dihasilkan tidaklah terlalu


merata di seluruh permukaan. Hal ini
kemungkinan disebabkan rapat arus yang
digunakan masih terlampau besar, yaitu 20
mA/cm2, jika dibandingkan dengan
percobaan Jin Hu [3] yang menghasilkan
(b)
Gambar 4. Kurva XRD hasil spesimen dipanaskan di T=800oC kemudian
electroplating spesimen (a) T-1 (b) T-2 dilapis Iridium, dan produk anoda MMO
komersial dari Afrika Selatan, Cina dan
Kedua spesimen menghasilkan lapisan IrO2
Inggris [6]
dan TiO2. Lapisan TiO2 yang bersifat pasif
dapat melindungi substrat dari interaksi
dengan lingkungannya sehingga mengurangi
laju degradasinya. Sedangkan IrO2 yang
bersifat elektrokatalis [4] , akan
menghasilkan arus yang besar pada suatu
potensial tertentu. Dalam dunia ICCP, hal
ini akan mengkatalis terjadinya reaksi
evolusi klorin atau oksigen di anoda,
sehingga reaksi degradasi logam dapat Gambar 5. Kurva pengujian polarisasi di
ditekan [5]. lingkungan H2SO4 1 M

Hasil Pengujian Polarisasi Hasil karakterisasi polarisasi dari

Karakterisasi polarisasi dilakukan kedua spesimen, jika dibandingkan dengan

dengan metode potentiodynamic titanium yang tidak dilapis menunjukkan

polarization di potensial -0,5 V hingga 1,5 peningkatan dalam potensial korosinya,

V dengan scan rate 5 mV/s. Karakterisasi maupun arus korosinya. Hal ini

polarisasi ini dilakukan di dua lingkungan, menunjukkan bahwa dengan pelapisan

yaitu H2SO4 1 M dan NaCl 3%. Dari Iridium dapat meningkatkan ketahanan

pengujian polarisasi yang dilakukan, korosi titanium di lingkungan H2SO4.

diperoleh kurva potensial, E, terhadap rapat Lapisan IrO2 yang bersifat konduktif juga

arus logaritmik, log i. selain itu, diperoleh mampu meningkatkan arus korosi dari

juga nilai Tafel slop pada potensial tertentu titanium.

untuk menentukan keaktifan elektrokimia Spesimen T-2, yang dipanaskan


terhadap evolusi klorin atau oksigen. Dalam setelah anodisasi menunjukkan kemampuan
karakterisasi polarisasi ini, spesimen hasil elektrokatalis, yang ditunjukkan oleh
percobaan akan dibandingkan performa rendahnya nilai Tafel slope, lebih tinggi dari
keaktifannya dengan hasil percobaan spesimen T-1. Hal ini diduga disebabkan
Munthohar [2], dimana setelah anodisasi kandungan IrO2 yang lebih tinggi pada
spesimen T-2. IrO2 yang bersifat konduktif
akan menyebabkan spesimen T-2 lebih
mudah dalam mengalirkan arus listrik.
Kedua spesimen hasil percobaan juga
memiliki potensial korosi yang lebih tinggi
dari spesimen Munthohar dan juga produk
komersil.
Gambar 6. Tafel Plot di H2SO4 1 M
Keaktifan elektrokimia dapat
ditunjukkan dengan penambahan arus yang
besar saat terjadi peningkatan nilai Tabel 2. Perbandingan performa spesimen
overpotensial yang kecil. Hal ini percobaan dengan produk lain di lingkungan
ditunjukkan dengan semakin landainya nilai H2SO4 1 M
Tafel slope atau gradiennya semakin kecil.
Dalam lingkungan H2SO4, anoda MMO
Icorr (x10-
diharapkan dapat mengkatalis terjadinya Spesimen Ecorr (V) 7 Tafel Slope
A)
reaksi evolusi oksigen, sehingga reaksi T-1 0,186 0,81 0,2401
T-2 0,268 0,56 0,2062
pelarutan logamnya menjadi semakin kecil. Munthohar 0,158 0,25 0,4076
Reaksi evolusi okssigen adalah sebagai Cina -0,02 22,5 0,2904
Inggris -0,03 7,6 0,1281
berikut :
Afsel 0,6 23,2 0,1353
Titanium 0,16 0,087 -
2H2O 4H+ + 2O2 + 4e ; Eo =
1,229 V (SHE) (31)
Nilai Tafel slope kedua spesimen lebih
Dalam skala SCE, nilainya menjadi 0,988.
rendah dari percobaan Munthohar dan
Kenaikan arus yang tinggi pada
produk Cina, tetapi masih lebih tinggi dari
overpotensial diatas 0,988 SCE, diduga
produk Afrika Selatan dan Inggris. Sehingga
mengindikasikan terjadinya evolusi oksigen.
dapat disimpulkan bahwa tingkat keaktifan
elektrokimia kedua spesimen lebih tinggi
dari percobaan Munthohar dan produk Cina,
tetapi masih lebih rendah dari produk
Inggris dan Afrika Selatan.
Dalam skala SCE, evolusi klorin terjadi
pada potensial 1,117 SCE. Evolusi klorin
hanya ditunjukkan oleh kedua spesimen
hasil percobaan dan produk Inggris.
Sedangkan titanium, percobaan Munthohar,
produk Afsel dan Cina tidak menunjukkan
hal tersebut.

Keaktifan elektrokimia dari kedua


Gambar 7. kurva uji polarisasi di
spesimen hasil percobaan jika dibandingkan
lingkungan NaCl
dengan produk lain ditunjukkan dalam Tafel
Pada pengujian polarisasi di lingkungn NaCl slope berikut :
3%, kedua spesimen percobaan memiliki
nilai Ecorr yang lebih tinggi daripada
titanium. Tetapi ketika potensial terus
dinaikkan, arus yang dihasilkan oleh kedua
spesimen masih lebih kecil dibandingkan
arus yang dihasilkan oleh titanium. Tetapi
ketika potensial sudah lebih dari 1 V, kurva
polarisasi yang dihasilkan oleh kedua
spesimen mengalami pelandaian yang cukup
signifikan. Hal ini menunjukkan kedua
kurva mengalami peningkatan rapat arus
Gambar 8. Tafel Plot di lingkungan
yang besar ketika potensial sudah mencapai
NaCl
lebih dari 1 V. Sedangkan pada titanium
terjadi pelandaian kurva pada potensial Tabel 1 perbandingan performa di
diatas 1 V. Pelandaian kurva diatas potensial lingkungan NaCl 3%
1 V diduga mengindikasikan telah terjadi
evolusi klorin. Reaksi evolusi klorin adalah Icorr (x10-7
spesimen Ecorr (V) Tafel Slope
sebagai berikut : A)
T-1 -0,19 0,71 0,23
- o T-2 -0,0128 3,09 0,192
2Cl + 2e Cl2 ; E = 1,358 V (vs
Munthohar -0,095 0,63 1,27
SHE) (32)
Cina -0,49 63,1 1,483
Inggris -0,35 8,31 0,259 Tabel 2 Perbandingan rapat arus di
Afsel -0,43 44,6 1,253 overpotential 1,5 V
Titanium -0,2 11,2 -

Nilai Tafel slope kedua spesimen sudah rapat arus di


Lingkungan spesimen overpotensial 1,5
lebih rendah dari percobaan Munthohar dan V (dalam A/cm2)
produk komersial yang lainnya, namun T-1 1,95 x 10-4
demikian arus yang dihasilkan oleh kedua T-2 4,37 x 10-4

spesimen hasil percobaan masih terlalu Munthohar 1,58 x 10-4


NaCl
Cina 5,01 x 10-3
kecil, jika dibandingkan dengan produk
Inggris 7,94 x 10-3
komersil. Semakin kecil rapat arus yang
Afsel 7,94 x 10-4
dihasilkan, maka akan diperlukan ukuran
T-1 6,92 x 10-4
anoda MMO yang semakin besar untuk
T-2 1,26 x 10-3
dapat melindungi suatu struktur dengan Munthohar 7,94 x 10-4
H2SO4
metode ICCP. Berikut disajikan Cina 0,06
perbandingan rapat arus yang dihasilkan Inggris 0,12
Afsel 6,92 x 19-3
pada overpotential 1,5 V di tabel 4.

Berdasarkan tabel 4, terlihat rapat arus


Kesimpulan dan Saran
yang dihasilkan oleh kedua spesimen masih
jauh lebih kecil dari produk komersial. Dalam penelitian ini, diperoleh
Tetapi di lingkungan NaCl, kedua spesimen beberapa kesimpulan, yaitu :
menghasilkan arus yang lebih besar dari
1. Pemanasan setelah proses anodisasi
percobaan Munthohar. Untuk lingkungan
pada titanium dapat membentuk
H2SO4, hanya spesimen T-2 saja yang
lapisan TiO2 yang berpori.
menghasilkan rapat arus lebih besar dari
2. Deposit IrO2 yang dihasilkan, relatif
percobaan Munthohar.
terhadap TiO2, pada spesimen yang
setelah anodisasi dipanaskan, lebih
banyak dari spesimen yang setelah
jjjjjj jjj
anodisasi tidak dipanaskan, yaitu
51,9% dibandingkan 39,2%
3. Perbandingan performa spesimen sedangkan nilai Tafel slope
dibandingkan produk komersil : spesimen yondha-1 di H2SO4
0,2401 dan di NaCl 0,23
rapat
Icor 5. Keaktifan elektrokimia kedua
arus di
r
overpot
Spesi Lingk Ecorr (x Tafel spesimen percobaan di lingkungan
ensial
men ungan (V) 10- Slope
7 1,5 V H2SO4 dan NaCl lebih baik dari
(dalam
A) percobaan yang sebelumnya
A/cm2)
H2SO4 0,0 dilakukan Munthohar, ditandai
0,16 - -
Titani 1M 87
um NaCl 11, dengan Tafel slope yang lebih
-0,2 - -
3% 2
H2SO4 0,18 0,8 6,92 x rendah, dimana nilai Tafel slope
0,2401
1M 6 1 10-4 percobaan Munthohar adalah
T-1
NaCl - 0,7 1,95 x
0,23 0,4076 di H2SO4 dan 1,27 di NaCl
3% 0,19 1 10-4
H2SO4 0,26 0,5 1,26 x 6. Di lingkungan H2SO4, keaktifan
0,2062
1M 8 6 10-3
T-2 - elektrokimia spesimen percobaan
NaCl 3,0 4,37 x
0,01 0,192
3% 9 10-4 masih lebih buruk dari produk
28
H2SO4 0,15 0,2 7,94 x Inggris dan Afsel yang memiliki
0,4076
1M 8 5 10-4
Munt Tafel slope 0,1281 dan 0,1353
-
hohar NaCl 0,6 1,58 x
0,09 1,27
3% 3 10-4 7. Di lingkungan NaCl, keaktifan
5
H2SO4 - 22, elektrokimia kedua spesimen
0,2904 0,06
1M 0,02 5
Cina percobaan sudah lebih baik dari
NaCl - 63, 5,01 x
1,483
3% 0,49 1 10-3 produk lainnya
H2SO4 -
7,6 0,1281 0,12 8. Rapat arus yang dihasilkan kedua
Inggri 1M 0,03
s NaCl - 8,3 7,94 x
0,259 spesimen masih lebih kecil dari
3% 0,35 1 10-3
H2SO4 23, 6,92 x produk komersil, baik di lingkungan
0,6 0,1353
1M 2 19-3
Afsel H2SO4 maupun NaCl.
NaCl - 44, 7,94 x
1,253
3% 0,43 6 10-4
Penelitian ini masih belum sempurna,

4. Keaktifan elektrokimia di sehingga untuk pengembangan pada

lingkungan H2SO4 dan NaCl, penelitian selanjutnya, peneliti

spesimen T-2 lebih baik dari T-1, menyarankan:

ditunjukkan dengan nilai Tafel


slope lebih rendah, yaitu 0,2062 di
H2SO4 dan di NaCl 0,192
1. Dilakukan perbaikan pembersihan [3] Hu, J., Fabrication, Characterisation,
permukaan spesimen untuk and Optical Applications of
anodisasi Electrochemically Deposited
2. Pada uji polarisasi, dilakukan Nanostructured IrO x Films, PhD
purging, yaitu menghilangkan Thesis, University of Southampton,
oksigen terlarut di dalam elektrolit, 2008
sehingga bisa diketahui terjadi
[4] Neupane, M.P., Park, I.S., Lee, M.H.,
reaksi evolusi oksigen atau tidak
Bae, T.S., Watari, F., Influence of Heat
3. Dalam percobaan elektroplating,
Treatment on Morphological Changes
spesimen dibuat cukup besar, agar
of Nano-Structured Titanium Oxide
rapat arus yang dihasilkan bisa
Formed by Anodik Oxidation of
semakin kecil
Titanium in Acidic Fluoride Solution,
4. Dilakukan penelitian lebih lanjut
Bio-Medical Materials and Engineering
untuk mengetahui peran senyawa
, 19, 77-93, 2009
IrTi3 dalam keaktifan dan kekuatan
lapisan MMO [5] Jones, D.A, Principles and Prevention of
5. Membuat miniatur proteksi katodik Corrosion, edisi 2, Macmillan
ICCP untuk mendekati kondisi yang Publishing Company, 1992
sebenarnya terjadi di lapangan
[6] Cendikia, Bintang Bergas, Studi
Daftar Pustaka Perbandingan Karakteristik dan Sifat
Eleketrokimia Anoda MMO (Mixed
[1] Dawei Gong, Craig A. Grimes, dkk,
Metal Oxide) ex Afrika Selatan, China
Titanium oxide nanotube arrays
dan Inggris untuk Sistem Proteksi
prepared by anodik oxidation, Journal
Katodik Arus Paksa (ICCP/Impressed
of Materials Research, 2001
Current Cathodic Protection), Tugas
[2] Munthohar, Akhmad, Studi Pelapisan Sarjana, Teknik Material FTMD ITB,
RuO2-TiO2 dan IrO2-TiO2 pada 2012
Substrat Titanium untuk Aplikasi Anoda
Impressed Current Cathodic
Protection, Tesis Magister, Teknik
Material FTMD ITB, 2012

Anda mungkin juga menyukai