Anda di halaman 1dari 23

Manajemen Strategis 1

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL


M. Suyanto
www.msuyanto.com

Untuk merancang kekuatan dan kelemahan ini biasanya dipilih dari


keunggulan dan kelemahan perusahaan yang sangat menonjol. Analisis
lingkungan internal meliputi analisis PIMS (Profit Impact of Market
Strategy), analisis fungsional, analisis rantai nilai dan analisis kurva nilai.
3.1. Analisis PIMS
Analisis PIMS adalah analisis yang mengidentifikasi faktor-faktor srategis
utama yang mempengaruhi 80 % profitabilitas. Ukuran yang digunakan
adalah Return On Investment (ROI). Perusahaan dengan ROI yang tinggi
mempunyai ciri-ciri :
 Intensitas invest rendah
 Pangsa pasar tinggi
 Kualitas produk relatif tinggi
 Pemanfaatan kapasitas tinggi
 Efektivitas operasi tinggi
 Biaya langsung per unit relatif rendah terhadap persaingan
Para peneliti PIMS menyatakan bahwa faktor terpenting yang mempengaruhi
kinerja unit bisnis secara relatif terhadap pesaingnya adalah kualitas produk
atau jasa.

3.2. Analisis Fungsional


Analisis Fungsional adalah analisis yang mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan fungsional. Analisis Fungsional meliputi analisis pemasaran,
sumberdaya manusia, keuangan, operasi, organisasi dan manajemen.
3.2.1. Analisis Pemasaran
Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari reputasi
perusahaan, pangsa pasar, kualitas produk, keanekaragaman produk, merek
produk, kemasan produk, model produk, ukuran produk, garansi produk,
kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga, efektifitas distribusi,
efektifitas promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan
geografis.
Gambar 3.1 menampilkan produk dari General Electric, sebagai
perusahaan yang dikagumi dunia peringkat pertama. Dengan menggunakan
Six Sigma General Electric mempunyai reputasi dalam bidang kualitas
Manajemen Strategis 2
produk, terutama produk turbin pesawat terbang, militer dan bahkan
bangunan kapal. Tidak ada ruangan untuk berbuat kesalahan bagi General
Electric.

Gambar 3.1. Mesin Pesawat buatan General Electric

Procter & Gamble sangat menonjol dalam kualitas produk. Sak 1995,
lebih dari 50 produk mendapatkan penghargaan Beauty Awards. Beberapa
produk dari Procter & Gamble yang mendapatkan Beauty Awards antara lain,
Pantene Pro-V Relaxed & Natural Shampoo dan Pantene Pro-V Relaxed &
Natural Conditioner memenangkan Reader’s Choice Awards pada April
2004. Pantene Pro-V Frizz Control Straigtener Crème memenangkan
Transpotter Beauty Awards pada Maret 2004. Sedangkan Pantene Pro-V
Classic Clean Shampoo memenangkan Best Inexpensive Overall Shampoo
dan Pantene Pro-V Classic Clean Conditioner memenangkan Best
Inexpensive Overall Conditioaer Awards pada April 2004.
Manajemen Strategis 3

Gambar 3.2. Pantene Pro-V Relaxed & Natural Shampoo


Manajemen Strategis 4

Gambar 3.3. Pantene Pro-V Relaxed & Natural Conditioner

BMW mampu menjaga kepemimpinan merek yang kuat beberapa dekade.


Merek BMW yang menggambarkan merek yang dinamis, estetis, eksklusif
dan inovatif menjadi pusat dari kesuksesannya.

Gambar 3.4.
Manajemen Strategis 5

Johnson & Johnson dengan produk Band Aid menggunakan kemasan yang
menarik untuk mendongkrak merek secara keseluruhan.

Gambar 3.5.

Gambar 3.6.

Mercedes C-Class menampilkan desainnya yang ekstra inovatif dan detail


yang menyolok dalam isi situs web multimedianya, gambar 3.7. Dengan
lampu kabut yang teintegrasi dengan penahan udara depan, berbeda sedikit
bagian depannya sehingga kelihatan lebih menyolok, gambar 3.8.
Manajemen Strategis 6

Gambar 3.7. Desain yang Inovatif

Gambar 3.8. Bagian Depan yang Mencolok

Efektivitas promosi dari Microsoft dengan Realize Your Potential


ditunjukkan pada Gambar 3.9.
Manajemen Strategis 7

Gambar 3.9.

Nestle merupakan peringkat pertama yang paling dikagumi berdasarkan


kemampuannya memasuki pasar global. Nestle mempunyai pabrik, hampir di
semua negara. Gambar 3.10 dan Gambar 3.11 merupakan cabang-cabang
dari Nestle.

Gambar 3.9
Manajemen Strategis 8

Gambar 3.10

3.2.2. Kekuatan dan Kelemahan Sumberdaya Manusia

Kekutanan dan kelemahan sumberdaya manusia dapat ditunjukkan dari


manajemen sumberdaya manusia, reputasi manajemen puncak, ketrampilan
dan moral karyawan, kemampuan dan perhatian manajemen puncak,
produktivitas karyawan, kualitas kehidupan karyawan, fleksibilitas karyawan,
ketaatan karyawan terhadap aturan, efektivitas imbalan dalam memotivasi
karyawan, dan pengalaman karyawan.
Wal-Mart merupakan perusahaan peringkat 10 yang paling dikagumi
dunia 2006 versi majalah Fortune dengan reputasi pemimpinnya yang sulit
ditandingi. Pemimpin pendahulunya yang legendari adalah Sam Walton,
pemimpin yang rendah hati, dekat dengan karyawan pramuniaga maupun
sering bersama-sama karyawan yang sedang membokar barang di truk. Sam
Waltom percaya bahwa setiap orang mempunyai sesuatu untuk diajarkan
kepadanya. Ia akan mengajak bicara dengan orang yang belum pernah
berbicara sebelumnya, bertanya pertanyaan pokok dan mendengarkan dengan
penuh kesabaran tentang sukses mereka. Sebagian besar waktunya, untuk
mencatat apa yang penting dan digunakan dikemudian hari. Pendekatan ini
dilakukan ketika bertemu dengan karyawan dan pelanggannya. Sam Walton
terkenal dengan 10 Aturan yang berhubungan dengan kepengusahaan dan di
yang terbukti ampuh diterapkan di Wal-Mart dan membawa Wal-Mart
sukses.
Manajemen Strategis 9

Gambar 3.11. Sam Walton

Demikian pula penggantinya, yaitu H. Lee Scott yang diangkat sebagai


President and CEO of Wal-Mart Stores, Inc. sejak Januari 2000, ia terpilih
sebagai eksekutif puncak nomor 1 versi Hoover’s The Leadership 100. Di
bawah kepemimpinannya Wal-Mart terus tumbuh dan memperbaiki bentuk
bisnisnya, mencakup Wal-Mart discount stores, Supercenters, Neigborhood
Markets, SAM’S CLUB dan Walmart.com. Dalam membenahi operasional,
Lee mengembangkan orang-orang dalam organisasi dengan mendorong
berkolaborasi antar lini departemen yang menjadikan Wal-Mart menjadi lebih
baik dalam membangun sebuah tim manajemen yang seba bisa dan
mengidentifikasi dan mengimplementasikan cara baru tersebut untuk
perbaikan pelayanan pelanggan.
Manajemen Strategis 10

Gambar 3.12. H. Lee Scott.

FedEx merupakan perusahaan peringkat empat yang paling dikagumi dunia


versi majalah Fortune 2006. Perusahaan tersebut terkenal dengan kurirnya
yang mempunyai ketrampilan yang menawan dan kecepatan tinggi dalam
menghantarkan paket-paket yang dibawanya.
Manajemen Strategis 11

Gambar 3.13. Kurir FedEx

Singapore Airlines merupakan perusahaan paling dikagumi dunia


peringkat 20 versi majalah Fortune pada 2006. Lebih dari 20 penghargaan
diperoleh pada 2006. Singapore Airlines menggunakan Singapore Girl
sebagai simbol pelayanan dan pemeliharaan pelanggan yang berkualitas.
Pelanggan, investor, partner – setiap orang berharap istimewa dari Singapore
Airlines. Singapore Girl diperoleh dari rekruitmen yang dinamis dan
cemerlang serta melatihnya dengan anggaran $ 125 juta per tahun agar
memperoleh standar profesional dan kompetensi personal yang tertinggi.
Gambar 3.14, Singapore Girl dari Singapore Airlines.
Manajemen Strategis 12

Gambar 3.14. Singapore Girl

3.2.3. Kekuatan dan Kelemahan Keuangan

Kekuatan dan kelemahan keuangan dapat dilihat dari aset, ketersediaan


modal, arus kas, stabilitas keuangan, hubungan dengan pemilik dan investor,
kemampuan berhubungan dengan bank, besarnya modal yang ditanam,
keuntungan yang diperoleh (nilai saham), efektivitas dan efisiensi sistem
akuntansi untuk perencanaan biaya-anggaran dan keuntungan dan sumber
tingkat perusahaan.
General Electric mempunyai kekuatan keuangan yang kokoh. General
Electric termasuk salah satu dari enam perusahaan Amerika Serikat yang
mempunyai rating “AAA”. General Electric global mempunyai aset lebih
dari $ 54 milyar dan mempunyai surplus $ 3 milyar. General Electric
menginvestasikan $ 14 milyar dalam pondasi intelektualnya. Investasi
tersebut mencakup lebih dari $ 5 milyar dalam produk, jasa dan teknologi
informasi, mendekati $ 4 milyar untuk pemasaran, $ 4 milyar untuk
penempatan di media dan $ 1 milyar untuk pelatihan dan pengembangan
eksekutifnya. General Electric dalam 2005 mempunyai 2.561 hak paten.
Pendapatan dan arus General Electric ditunjukkan pada Gambar 3.15.
Manajemen Strategis 13

Gambar 3.15.

Berkshire Hathaway Group juga menonjolkan kekuatan keuangannya dalam


isi situs webnya, gambar 3.16. Pada isi situs tersebut Berkshire Hathaway
Group dalam bidang keuangan mendapat nilai “AAA” (Extremely Strong –
Insurer Financial Strength Rating) oleh Standard & Poor’s dan mendapat nilai
“A++” (Superior) dari A.M. Best.
Manajemen Strategis 14

Gambar 3.16.

Kekuatanan dan kelemahan Operasi meliputi fasilitas perusahaan, skala


ekonomi, kapasitas produksi, kemampuan berproduksi tepat waktu, keahlian
dalam berproduksi, biaya bahan baku dan ketersediaan pemasok, lokasi,
layout, optimalisasi fasilitas, persediaan, penelitian dan pengembangan, hak
paten, merk dagang, proteksi hokum, pengendalian operasi dan efisiensi serta
biaya-manfaat peralatan.
General Electric yang mempunyai komitmen Integrity, Governance, Social
Performance, Environtment, Health and Safety, Quality dan Innovation
menggunakan keunggulan operasi dalam isi situs webnya. Kita adalah
perusahaan yang Integrity, perusahaan yang standar, yang mempunya
reputasi dalam melaksanakan bisnis terhormat dan handal. Perubahan dalam
corporate governance dirancang untuk memberikan tekanan pada kesalahan
direksi dari manajemen dan melayani secara menarik dalam jangka panjang
pemilik, karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan. Operasi bisnis
dikelola untuk jangka panjang, dengan komitmen untuk social performance
dihidupkan dan diperbaiki setiap hari. Menjaga karyawan safe pada
pekerjaan, baik bertetangga tehadap komunitas tempat kita berbisnis dengan
menggunakan aturan, hukun lingkungan, menyelesaikan isu kontaminasi
histories secara kooperatif dan menyeluruh. Kesuksesan dengan Six Sigma
melebihi prediksi paling optimis kita, berfokus pada pelanggan, filosofi
dikendalikan oleh data dan penerapannya terhadap sesuatu yang kita
kerjakan. Ketidakterbatansan perusahaan di masa yang akan dating
diperlihatkan oleh serangkaian inovasi, produk dan jasa dengan teknik tingkat
lanjut yang dikembangkan oleh bisnisnya, setelah wawancara secara ektensif
Manajemen Strategis 15
dengan pelanggan untuk menyesuaikan dengan standar Six Sigma dari
kualitas dan kinerja tanpa kecuali. Pada gambar 3.17. ditunjukkan isi situs
web multimedia dari General Electric yang mempunyai komitmen tersebut.

Gambar 3.17.

Kekuatan dan kelemahan organisasi dan manajemen dapat diperoleh


dari struktur organisasi, citra dan prestasi perusahaan, catatan perusahaan
dalam mencapai sasaran, komunikasi dalam organisasi, sistem pengendalian
organisasi keseluruhan, budaya dan iklim organisasi, penggunaan system
yang efektif dalam pengambilan keputusan, sistem perencanaan strategic,
sinergi dalam organisasi, sistem informasi yang baik dan manajemen kualitas
yang baik. Ogilvy menampilkan prestasi yang diperoleh dalam festival
Cannes 2002 dalam salah satu isi situs webnya, dapat dilhat pada gambar
4.10. Perusahaan-perusahaan yang iklannya ditangani Ogilvy yang
memenangkan penghargaan, antara lain IBM, Motorola, The Economist dan
The Samaritans. IBM memenangkan penghargaan untuk kategori “Direct”
dan judul kampanye “Screwed Up”. Motorola memenangkan penghargaan
untuk kategori “Direct” dan judul kampanye “Smarter Living”. The
Economist memenangkan penghargaan untuk kategori “Press” dan judul
kampanye “Always Has the Last Word”. Sedangkan The Smaritans
memenangkan penghargaan untuk kategori “Film” dan judul kampanye “Foot
and Mouth”.
Manajemen Strategis 16

3.3. ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN)

Michael E. Porter untuk menganalisis perusahaan secara internal


mengembangkan alat analisis yang disebut analisis rantai nilai (value chain).
Pendekatan ini merupakan cara memandang secara sistematik perusahaan
melayani pelanggannya. Analisis rantai nilai ini ditunjukkan pada Gambar
3.18.

Administrasi Umum
Kegiatan Pendukung

Manajemen Sumberdaya Manusia

Riset, Teknologi dan Pengembangan sistem

Pembelian

Logistik Operasi Logistik Pemasaran Pelayanan


ke dalam ke luar & pejualan

Kegiatan Utama

Sumber : Michael E. Porter, On Competition, 1998.

Gambar 3.18. Rantai Nilai

Rantai nilai mengelompokkan sebuah perusahaan dalam kegiatan-kegiatan


yang penting secara strategis untuk memahami perilaku biaya perusahaan dan
sumber deferensiasi yang potensial bagi perusahaan. Perusahaan memperoleh
keunggulan bersaing dengan melakukan kegiatan-kegiatan penting secara
strategis ini dengan biaya lebih lebih rendah atau lebih baik dibandingkan
pesaing disebut faktor-faktor internal kunci.
Kategori dasar dikelompokkan menjadi dua kelompok umum, yaitu
kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Kegiatan utama meliputi penciptaan
fisik, pemasaran, penyampaian dan dukungan purna jual produk atau jasa
perusahaan. Kegiatan utama terdiri dari lima kategori, yaitu logistik ke dalam,
operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan serta pelayanan. Sedangkan
kegiatan penunjang mencakup penyediaan infrastruktur atau masukan yang
memungkinkan kegiatan-kegiatan utama berlangsung secara terus menerus.
Manajemen Strategis 17
Kegiatan pendukung mencakup administrasi umum, manajemen sumberdaya
manusia, riset-teknologi-dan pengembangan sistem serta pembelian.
Logistik ke dalam merupakan kegiatan yang berkaitan dengan aset dan
biaya untuk memperoleh bahan bakar, energi, bahan mentah, komponen,
barang dagangan dan barang konsumsi dari pemasok. Logistik ke dalam juga
merupakan kegiatan yang berkaitan penerimaan, penyimpanan dan diseminasi
masukan dari suplier dan kegiatan insperksi serta manajemen pergudangan.
Operasi merupakan kegiatan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
aset dan biaya untuk mengubah masukan ke dalam bentuk produk akhir,
misalnya produksi, perakitan, pengemasan, pemeliharaan peralatan, fasilitas,
operasi, penjaminan mutu dan perlindungan terhadap lingkungan.
Logistik ke luar merupakan kegiatan yang berkaitan dengan aset dan biaya
yang berhubungan dengan pendistribusian produk secara fisik ke pembeli,
misalnya penyimpanan barang jadi, pengolahan order, pemilihan dan
pengepakan order, pengangkutan barang dan operasi kendaraan untuk
menghantarkan barang.
Pemasaran dan penjualan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan aset
dan biaya yang berkaitan dengan periklanan dan promosi, usaha wiraniaga,
perencanaan dan riset pasar serta dukungan terhadap dealer atau dukungan
terhadap distributor.
Pelayanan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan aset dan biaya yang
berhubungan penyediaan bantuan kepada pembeli, misalnya instalasi, suku
cadang, pemeliharaan dan reparasi, bantuan teknis, komplai dan keinginan
pembeli.
Administrasi umum merupakan kegiatan yang berkaitan dengan aset dan
biaya yang berhubungan manajemen umum, akuntansi dan keuangan, hukum
dan peraturan, keselamatan dan keamanan, sistem informasi manajemen dan
fungsi lainnya yang berkaitan dengan biaya.
Manajemen sumberdaya manusia merupakan kegiatan yang berkaitan
dengan aset dan biaya yang berhubungan perencanaan sumberdaya manusia,
rekruitmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, penilaian kinerja, kompensasi,
pemeliharaan karyawan, termasuk aktivitas hubungan karyawan.
Riset, teknologi dan pengembangan sistem merupakan kegiatan yang
berkaitan dengan aset dan biaya yang berhubungan dengan riset dan
pengembangan produk, riset dan pengembangan proses, perbaikan desain
proses, desain peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem
telekomunikasi, desain dan reayasa berbasis komputer, kemampuan database
yang baru dan sistem dukungan keputusan yang terkomputerisasi.
Pembelian merupakan kegiatan yang berkaitan dengan aset dan biaya yang
berhubungan pembelian dan penyediaan bahan mentah, pensuplaian,
pelayanan dan kebutuhan sumberdaya dari luar untuk mendukung perusahaan
dan aktivitasnya. Beberapa aktivitas yang dijalankan ini sebagai bagian dari
aktivitas pembelian logistik ke dalam perusahaan.
Manajemen Strategis 18

3.4. ANALISIS SUDUT PANDANG BERBASIS


SUMBERDAYA (RESOURCE-BASED VIEW)

Analisis sudut pandang berbasis sumberdaya merupakan metode untuk


menganalisis dan mengidentifikasi keunggulan strategis perusahaan
berdasarkan pada pengamatan kombinasi yang berbeda dari aset, ketrampilan,
kemampuan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Dengan
demikian analisis sudut pandang berbasis sumberdaya tersebut terdiri dari
aset berwujud, aset tidak bermujud dan kemampuan organisasi. Konsep sudut
pandang berbasis sumberdaya dikemukakan oleh R. M. Grant dalam buku
Contemporary Strategy Analysis, terbitan 2001.
Aset berwujud merupakan aset yang mudah dikenali, sering dijumpai pada
laporan neraca perusahaan. Aset tersebut termasuk fasilitas produksi, bahan
mentah, sumberdaya keuangan, komputer dan gedung. Aset berwujud
tersebut digunakan perusahaan untuk memberikan nilai kepada pelanggannya.
Toyota dengan Toyota Prduction System atau Just In Time Production. Coca-
Cola dengan formula Coke. Motorola dan General Electric dengan metode
produksi Six Sigma.
Aset tak berwujud merupakan aset yang tidak dapat disentuh atau dilihat,
tetapi seringkali merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan
keunggulan bersaing, misalnya nama merek, reputasi perusahaan, moral
organisasi, pengetahuan teknis, merek dagang dan hak paten serta
pengalaman yang terakumulasi dalam organisasi.General Elecric dengan
reputasinya sebagai perusahaan yang dikagumi dunia peringkat pertama versi
majalah Fortune. IBM dengan manajemen timnya. Wal-Mart dengan
budayanya. Walt Disney dengan semangat sumberdaya manusianya.
Kemampuan organisasi merupakan ketrampilan organisasi yang
digunakan untuk mentransformasikan masukan menjadi keluaran. Dell
Computer mempunyai kemampuan di bidang pelayanan pelanggan. P & G
dengan program pelatihan manajemennya. Wal-Mart melaui bagian
pembelian dan logistik ke dalamnya. 3M mempunyai kapabilitas dalam
proses inovasi. Apple menonjol dalam proses pengembangan produk. Coke
terkenal dengan koordinasi distribusi globalnya.

3.5 ANALISIS KANVAS STRATEGI

Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk


membangun strategi dua fungsi (Kim dan Mauborgne, 2005). Pertama, ia
merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal. Hal ini
memungkinkan perusahaan untuk memhami dimana kompetisi saat ini sedang
tercurah, memahami faktor-faktor apa yang sedang dijadikan ajang kompetisi
dalam produk, jasa dan memahami apa yang didapatkan konsumen dari
penawaran kompetitif yang ada di pasar.
Dalam kasus industri penerbangan ada delapan faktor utama, harga tiket
pesawat, makanan, ruang santai, pilihan kelas tempat duduk, konektivitan
Manajemen Strategis 19
Hub, layanan ramah, kecepatan dan keberangkatan dari kota-ke-kota yang
dituju. Southwest Airlines menciptakan samudra biru dengan mendobrak
dilema pertukaran yang harus dilakukan konsumen antara kecepatan
penerbangan dan aspek hemat serta fleksibilitas dari transportasi mobil.
Untuk menciptakan samudra biru Southwest Airlines menawarkan
transportasi kecepatan tinggi dengan titik tolak fleksibilitas dan frekuensi
penerbangan yang banyak dengan harga yang menarik bagi pembeli. Dengan
mengurangi faktor-faktor tertentu dalam kompetisi dan meningkatkan faktor-
faktor lain dalam industri maskapai tradisional, serta tak lupa menciptakan
faktor-faktor baru berdasarkan industri alternatif transportasi mobil.
Southwest Airlines mampu menawarkan nilai guna yang belum pernah ada
sebelumnya bagi pengguna jasa udara dan mencapai lompatan nilai dengan
model bisnis dengan biaya rendah. Kurva nilai dari Southwest Airlines
berbeda secara unik dari kurva nilai para pesaingnya dalam kanvas strategi,
yang ditunjukkan pada Gambar 3.19.

Sumber : W. Chan Kim dan Renee Mauborgne, Blue Ocean Strategy, 2005

Gambar 3.19. Kanvas Strategi Southwest Airlines

Faktor-faktor ini dianggap elemen penting dalam promosi perusahaan


dalam persaingan yang sangat ketat. Demikianlah struktur dasar dari
perusahaan berdasarkan persepsi pasar. Pada sumbu vertikal dari kanvas
strategi, yang merangkum tingkat penawaran yang didapatkan konsumen di
semua faktor utama kompetisi tadi. Skor tinggi menandakan sebuah
perusahaan memberikan penawaran lebih kepada konsumen, sekaligus
Manajemen Strategis 20
menandakan perusahaan itu mengeluarkan investasi lebih banyak pada faktor
tersebut. Dalam kasus harga, skor lebih tinggi menandakan harga lebih tinggi.
Kita sekarang bisa memetakan penawaran mutakhir yang dilakukan
perusahaan mengenai faktor-faktor ini untuk memahami profil strategis
perusahaan atau kurva nilai. Kurva nilai, komponen dasar dari kanvas
strategi, adalah penggambaran grafis mengenai kinerja relative perusahaan
berkenaan dengan faktor-faktor kompetisi dalam industri.
Supaya bisa meluncurkan perusahaan ke lintasan pertumbuhan yang kuat
dan menguntungkan di tengah kondisi-kondisi industri ini, tidaklah banyak
bermanfaat bila membuat perbandingan dengan pesaing dan berusaha
mengalahkan mereka dengan memberi penawaran lebih banyak atau lebih
sedikit. Strategi semacam itu bisa saja meningkatkan minat konsumen yang
masuk, tapi tidak akan bisa mendorong perusahaan untuk membuka ruang
pasar yang belum ada pesaingnya. Melakukan penelitian konsumen secara
mendalam juga tak banyak berguna untuk meciptakan samudra biru.
Penelitian Kim dan Mauborgne menemukan bahwa para konsumen jarang
bisa membayangkan bagaimana cara menciptakan ruang pasar yang belum
ada pesaingnya. Wawasan mereka juga cenderung mengarah pada ungkapan
lama “tawari aku lebih banyak dengan harga lebih murah.” Dan, hal yang
konsumen ingin dapatkan secara lebih “banyak” adalah fitur-fitur produk dan
jasa ditawarkan industri saat ini.
Untuk mengubah secara fundamental kanvas strategi suatu industri,
perusahaan harus mulai dengan mengarahakan kembali fokus strategi dari
pesaing ke alternative, dan dari konsumen ke nonkonsumen industri tersebut.
Untuk mengejar nilai tinggi sekaligus biaya rendah, perusahaan harus
melawan logika lama : membanding-bandingkan pesaing dalam bidang yang
ada dan memilih antara diferensiasi ataukah kepemimpinan biaya. Ketika
perusahaan menggeser fokus strategi dari kompetisi saat ini ke arah alternative
dan nonkonsumen, perusahaan akan medapatkan pemahaman bagaimana
meredefinisikan masalah yang dihadapi industri dan, karenanya,
merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli yang ada di sepanjang batas-
batas industri. Sebaliknya, logika strategi konvensional menuntut perusahaan
menawarkan solusi lebih baik disbanding yang ditawarkan pesaing perusahaan
bagi masalah-masalah yang sudah didefinisikan oleh industri tempat
perusahaan berada.

DAFTAR PUSTAKA
Manajemen Strategis 21

Barney, Jay B. 2007. Gaining And Sustaining Competitive Advantages. Third


Edition, New Jersey : Pearson Education.

Carpenter, Mason R. and Sanders, Wm. Gerard. 2007. Strategic


Management: A Dynamic Perspective, International Edition, New Jersey :
Pearson Education.

Case, John. 1989, The Origins of Entrepreneurship, Inc., June, p. 52

Crainer, Stuart. 1999, The 75 Greatest Management Decisions Ever Made,


New York: Amacom Publishing.

Cravens, David W. and Piercy, Nigel F. 2006. Strategic Marketing, Eighth


Edition, New York : McGraw-Hill.

David, Fred R. 2007. Strategic Management : Concepts and Cases, Eleventh


Edition, New Jersey : Pearson Education.

Dess, Gegory G.,Lumpkin, G. T., Taylor, Marilyn L. 2005. Strategic


Management : Creating Competitive Advantages. Second Edition, New
York : McGraw-Hill.

Goldstein, Arnold S. 1991. Starting on a Shoestring : Building a Business


Without a Bankroll, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Gross, Daniel 1999, Forbes Greatest Business Stories of All Time,


Professional Books

Hamel, Gary and Prahalad, C.K. 1994. Competing For The Future, Boston :
Harvard Business School Corporation.

Hamel, Gary. 2000. Leading The Revolution, Boston : Harvard Business


School Corporation.

Ingebretsen, Mark. 2003. Why Company Fail, New York : Three Rivers
Press.

Ivancevich, John. M. 2007. Human Resource Management, Tenth Edition,


New York: McGraw-Hill

Johnson, C. Ray. 1998, CEO Logic : How to Think and Act Like a Chief
Executive Officer, Career Press, Franklin Lake

Kim, W. Chan and Mouborgne, Renee. 2005. Blue Ocean Strategy, Boston :
Harvard Business School Corporation.
Manajemen Strategis 22

Konopasek, Roger 2001. Roger Magnet’s Success Adventures, PT. Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta

Kotler, Philip and Lee, Nancy. 2005. Corporate Social Responsibility : Doing
the Most Good for Your Company and Your Cause , New Jersey: John Wiley
& Sons, Inc.

Lynie Arden, Tom Nash, 2000. 101 Best Dot Coms To Start, New York: The
Philip Lief Group.

Noe,R.A., Hollenbeck, J.R.,Gerhart,B., Wright P. M. 2007. Fundamental of


Human Resource Management, Tenth Edition, New York: McGraw-Hill

Pearce, John A. and Robinson, Richard B. 2007. Strategic Management :


Fornulation, Implementation and Control. International Edition, New York :
McGraw-Hill.

Pitts, Robert A. and Lei, David.. 2000. Strategic Management : Building and
Sustaining Competitive Advantage, Second Edition, Cincinnati : South
Western College Publishing.

Porter, Michael E. 1985. Competitive Advantages. New York : Simon &


Schuster.

Price, Christopher. 2000, The Internet Entrepreneurs, New Jersey : Pearson


Education limited

Ries, Al and Jack Trout. 2001. Positioning : The Battle for Your Mind. New
York : McGraw-Hill.

Stiglitz, Joseph E. 2006. Making Globalization Work, New York: W.W.


Norton & Company,Inc.

Suyanto, M. 2004, Smart In Entrepreneur : Belajar dari Kesuksesan


Pengusaha Top Dunia, Andi Yogyakarta

Suyanto, M. 2006, Revolusi Organisasi : Memberdayakan Kecerdasan


Spiritual, Andi Yogyakarta

Suyanto, M. 2007, Revolusi Strategi : Mengubah Proses Bisnis Meledakkan


Perusahaan, Andi Yogyakarta.

Swasono, Sri-Edi, 2003. Ekspose Ekonomika : Kompetensi dan Integritas


Sarjana Ekonomi, Jakarta: UI-Press
Manajemen Strategis 23
Thomson, Arthur A., Strickland, A.J., Gamble, John E. 2007. Crafting &
Executing Strategy : The Quest for Competitive Advantage. 15th Edition,
New York : McGraw-Hill.

Vise, David A. and Malseed, Mark. 2005. The Google Story, New York : The
Bantam Dell Publishing Group.

Wheelen, Thomas L. and Hunger, J. D. 2006. Strategic Management and


Business Policy, Tenth Edition, New York : Prentice-Hall.

Wingo, Scot. 2005. eBay Strategies : 10 Proven Methode to Maximize Your


eBay Business, New Jersey: Prentice Hall Professional Technical Reference

Zohar, Danah and Marshal, Ian. 2004. Spiritual Capital : Wealth We Can
Live By Using Our Rational, Emotional and Spiritual Intelligence to
Transform Ourselves and Corporate Calture, London: Bloombury
Publishing Plc.

Zimmerer, Thomas W. and Scarborough, Norman M. 1998, Essential of


Entrepreneurship and Small Business Management, Prentice-Hall Inc.

Anda mungkin juga menyukai