Anda di halaman 1dari 63

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

OPTIMALISASI PENANAMAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


PADA SISWA SD NEGERI KEPUH 02 KECAMATAN NGUTER
KABUPETEN SUKOHARJO

Disusun oleh:
Nama : Puguh Setiadi, S. Pd.
NIP : 199209072019021003
Angkatan : XXXV
No. Urut : 16
Jabatan : Guru Penjasorkes Ahli Pertama
Gol/Ruang : III/a
Unit Kerja : UPTD SD Negeri Kepuh 02
Coach : Muchamad Rizal, S.T.,M.Sc.,M.Eng
Mentor : Giyanto,S. Pd.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXXV


BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN
KABUPATEN SUKOHARJO BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR


PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Optimalisasi Penanaman Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat pada Siswa SD Negeri Kepuh 02 Kecamatan
Nguter Kabupaten Sukoharjo

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Senin
Tanggal : 20 Mei 2019
Tempat : Badan Kepegawaian dan Pelatihan Dasar Kabupaten
Sukoharjo

Sukoharjo, 19 Mei 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Puguh Setiadi, S.Pd.


NIP. 199209072019021003

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Muchamad Rizal, S.T.,M.Sc.,M.Eng Giyanto, S. Pd.


Widyaiswara Ahli Muda Pembina Tingkat I
NIP.198008272005011010 NIP. 196204291983041001

ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Optimalisasi Penanaman Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat pada Siswa SD Negeri Kepuh 02 Kecamatan
Nguter Kabupaten Sukoharjo

Telah diseminarkan pada :


Hari : Senin
Tanggal : 20 Mei 2019
Tempat : Badan Kepegawaian dan Pelatihan Dasar Kabupaten
Sukoharjo
Sukoharjo, 20 Mei 2019
Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Puguh Setiadi, S. Pd.


NIP. 199209072019021003

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Muchamad Rizal,S.T.,M.Sc.,M.Eng Giyanto, S. Pd.


Widyaiswara Ahli Muda Pembina Tingkat I
NIP. 198008272005011010 NIP. 196204291983041001

Narasumber,

Samono, S.ST.
Widyaiswara Ahli Pertama
NIP. 196703241987031002

iii
PRAKATA

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan


kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar
Aparatur Sipil Negeri (ASN) dengan judul “Optimalisasi peran guru dalam
pola hidup bersih dan sehat pada siswa SD Negeri Kepuh 02 Kecamatan
Nguter” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena
bantuan dan dorongan dari benyak pihak. Penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Joko Triyino, SH., M.H., selaku Kepala Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Sukoharjo.
2. Drs.Darno, M. Pd., selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Sukoharjo.
3. Samono, S.ST., selaku narasumber atas saran masukan yang
diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi
4. Muchamad Rizal, S.T.,M.Sc.,M.Eng, selaku coach atas semua
inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya.
5. Giyanto,S.Pd., selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
6. Keluarga besar SD Negeri Kepuh 02 atas bimbingan dan
kerjasamanya.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
8. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
9. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XXXV tahun
2019.

iv
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari
berbagai pihak membuat rancangan laporan menjadi lebih baik agar
rancangan ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS, serta memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Sukoharjo , Mei 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii
KATA PENGANTAR.......................................................................... iv
DAFTAR ISI....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan masalah dan Identifikasi Isu................................... 2
1. Identifikasi Isu................................................................. 2
2. Penetapan Isu................................................................ 3
3. Analisis Kriteria Isu menggunakan APKL dan USG....... 3
C. Tujuan..................................................................................... 7
D. Manfaat................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI................................................................ 9
A. Sikap Perilaku Bela Negara.................................................... 9
1. Wawasan Kebangsaan ................................................. 9
2. Kesiapsiagaan Bela Negara........................................... 11
B. Nilai-Nilai Dasar PNS............................................................. 12
1. Akuntabilitas................................................................... 13
2. Nasionalisme.................................................................. 15
3. Etika Publik..................................................................... 16
4. Komitmen Mutu.............................................................. 17
5. Anti Korupsi.................................................................... 17
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI............................... 18
1. Manajemen ASN............................................................ 18
2. Pelayanan Publik............................................................ 19
3. Whole of Government.................................................... 21

vi
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA.................... 23
A. Profil Organisasi..................................................................... 23
1. Dasar Hukum Pebentukan Organisasi............................ 23
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi............................ 24
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi............................ 28
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain............ 32
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat................................................ 33
C. Role Model.............................................................................. 34
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI........................... 36
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA.......................................................................... 36
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi............................................... 46
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala........................ 47
BAB V PENUTUP.............................................................................. 48
A. Simpulan .................................................................................. 48
B. Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi....................................... 48
1. Pentingnya Rancangan Aktualisasi Dilaksanakan............. 48
2. Dampak Apabila Rancangan Aktualisasi Tidak Dilaksanakan
.............................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 50
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................. 51

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Identifikasi Isu..................................................................... 2


Tabel 1.2. Analisis Metode APKL........................................................ 4
Tabel 1.3. Analisis Kualitas Isu dengan Analisis USG........................ 5
Tabel 1.4. Dampak Isu Tidak Terselesaikan ...................................... 6
Tabel 3.1. Uraian Struktur Organisasi SDN Kepuh 02........................ 30
Tabel 3.2. Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2018/2019............................ 32
Tabel 3.3. Jumlah Guru....................................................................... 32
Tabel 3.4. Sarana dan Prasarana....................................................... 33
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi........................................ 39
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi........................................ 46
Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ………........ 47

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi ........................................................ 29

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) dijelaskan bahwa ASN adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. ASN dituntut untuk memahami nilai-
nilai dasar yang menjadi landasan dalam menjalankan profesinya. Nilai-
nilai dasar tersebut antara lain akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi. Pegawai ASN adalah pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja serta diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diberikan surat tugas untuk
melaksanakan tugas pada formasi jabatan pemerintah sert digaji sesuai
perundang-undangan yang berlaku.
Pegawai ASN meliputi salah satunya adalah tenaga pendidik
harus memiliki kecakapan nilai-nilai dasar untuk mendasari dalam
melaksanakan tugas pada instansi yang ditugaskan. Nilai-nilai dasar
yang dimaksud yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA). Dalam penerapan nilai-nilai
dasar dapat meningkatkan kualitas mutu dan prestasi dari peserta didik
beserta sekolahnya.Tenaga pendidik juga merupakan warga sekolah
yang memiliki tugas untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Dengan lingkungan yang bersih maka dapat menciptakan pelaksanaan
kegiatan sekolah yang nyaman.
Pada dasarnya isu yang muncul dapat bersumber dari individu,
unit kerja maupun organisasi. Penulis adalah seorang guru di SD
Negeri Kepuh 02 Kecamatan Nguter. Hasil pengamatan penulis, kondisi
yang terjadi disekolah banyak sekali masalah. Mulai dari perpustakaan
dengan jumlah buku yang dikatakan kurang,belum pernah ada
sosialisasi tentang kesehatan anak dari dinas yang terkait, kurangnya
penanaman perilaku hidup bersih dan sehat. Dari prasarana

1
pembelajaran juga kurang, dan juga dari kualitas guru masih banyak yg
belum melek IT.
Maka muncul Isu – isu yang terjadi dikaitkan dengan pencapaian
visi misi SD Negeri Kepuh 02 antara lain :
1. Kurang optimalnya peran guru dalam pemanfaatan perpustakaan
SD Negeri Kepuh 02.
2. Kurang adanya sosialisasi tentang kesehatan gigi anak di SD
Negeri Kepuh 02.
3. Kurangnya peran guru dalam perilaku hidup bersih dan sehat
pada siswa SD Negeri Kepuh 02.
4. Kurangnya sarana dan prasarana untuk pelajaran penjasorkes di
SD Negeri Kepuh 02.
5. Rendahnya kompetensi guru di bidang IT pada SD Negeri Kepuh
02.
Untuk kebutuhan aktualisasi, dipilih satu core issue yang menjadi
prioritas untuk dipecahkan melalui gagasan – gagasan kegiatan
kretif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
(ANEKA).
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan. Isu atau masalah
ditemukan dari adanya kesenjangan antara kondisi yang terjadi di
SD Negeri Kepuh 02 dengan kondisi yang diharapkan. Sumber isu
yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun
organisasi. Beberapa isu yang ditemukan oleh penulis terkait dengan
manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik
adalah :
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Prinsip Kondisi Saat Kondisi yang
No Identifikasi Isu
ASN Ini Diharapkan
1. Kurang Pelayanan  Jumlah Ada
tersedianya Publik buku yang penambahan
buku-buku di ada sedikit. buku baru

2
perpustakaan  Buku untuk menarik
SD Negeri bacaan minat baca
Kepuh 02. ringan siswa
seperti
novel dan
komik tidak
ada.
2. Kurang adanya Whole of  Belum ada  Ada
sosialisasi government sosialisasi sosialisasi
tentang kesehatan kesehatan
kesehatan gigi gigi. gigi.
anak di SD  Gigi siswa  Terjaga
Negeri Kepuh bayak yg kesehatan
02. rusak gigi siswa

3. Kurangnya Pelayanan  Siswa Ada bimbingan


penanaman Publik banyak oleh guru pada
perilaku hidup yang izin siswa dalam
bersih dan karena perilaku hidup
sehat pada sakit. bersih dan
siswa SD  Siswa sehat di
Negeri Kepuh belum sekolah
02. mengetahui
cara
berperilaku
hidup bersih
dan sehat
 Kondisi
kamar
mandi yang
kotor.
4. Kurangnya Pelayanan  Peralatan Peralatan
sarana dan Publik pembelajar pembelajaran
prasarana untuk an penjas penjasorkes
pelajaran hanya ada lengkap
penjasorkes di stick tersedia
SD Negeri pemukul
Kepuh 02. dan bola
kasti.
 Alat yang
lain banyak
yg sudah
rusak
5. Rendahnya Manajemen Dari 9 Semua guru
kompetensi ASN guru,yang melek IT.
guru di bidang melek IT baru
IT pada SD 3 guru.

3
Negeri Kepuh
02.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

1. Penetapan Isu
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu
ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan
prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan
– gagasan kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan
dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth).

2. Analisis Kriteria Isu menggunakan APKL dan USG


Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis
ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkatan aktual,
problematik, kekhalayakan, dan kelayakan dari isu – isu yang
ditemukan di lingkungan SD Negeri Kepuh 02. Aktual artinya benar –
benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan masyarakat.
Problematika artinya isu yang memiliki masalah yang kompleks
sehingga perlu segera dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu
menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang
masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif (+)
atau negatif (-) pada masing – masing kriteria aktual, problematik,
kekhalayakan, dan kelayakan. Jika isu yang ditemukan memenuhi
kriteria maka diberi nilai positif (+), sebaliknya jika tidak memenuhi
kriteria diberi nilai negatif (-). Jika semua kriteria memiliki nilai positif,
maka isu dinyatakan memenuhi persyaratan dan berkualitas. Jika
tidak, maka isu dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan kurang
berkualitas.

4
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5. Urgency
(urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan. Seriousness (keseriusan), yaitu
melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak,
dan sebagainya. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah
masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.
Hasil analisis APKL dan USG terkait isu – isu SD Negeri
Kepuh 02 Kecamatan Nguter disajikan dalam tabel 1.2 di bawah ini:
Tabel 1.2. Analisis Metode APKL

5
( Kriteria* Kriteria juml pering
Ket.
Su No. Identifikasi Isu ah kat
A P K L U S G
m 1. Kurang
be tersedianya
buku-buku di + + + + MS 4 4 3 11 2
r: perpustakaan SD
Negeri Kepuh 02.
2. Kurang adanya
sosialisasi
tentang
+ + - + TMS - - - - -
kesehatan gigi
anak di SD
Negeri Kepuh 02.
3. Kurangnya
penanaman
perilaku hidup
+ + + + MS 4 4 4 12 1
bersih dan sehat
pada siswa SD
Negeri Kepuh 02.
4. Kurangnya
sarana dan
prasarana untuk
pelajaran + + + + MS 3 4 3 10 3
penjasorkes di
SD Negeri Kepuh
02.
5. Rendahnya
kompetensi guru
di bidang IT pada + + - + TMS - - - - -
SD Negeri Kepuh
02
Data dielaborasi penulis, 2019)
Keterangan (*) :
(A=Aktual, P=Problematik, K=Kekhalayakan, L=Kelayakan)
U=Urgency (mendesak), S=Seriousness (kegawatan), G=Growth
(perumbuhan)

Bobot
U S G
5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Mendesak 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Mendesak 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Sangat Kurang 1 = Sangat Kurang 1 = Sangat Kurang
Mendesak Gawat Cepat

6
Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling
prioritas yakni “Kurangnya penanaman perilaku hidup bersih dan
sehat pada siswa.” dengan perolehan skor USG 12.
Dampak dari isu terpilih telah dianalisis menggunakan metode
USG, jika tidak diselesaikan dapat diihat pada tabel 1.4 di bawah ini:
Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber
No Identifikasi Isu Dampak
Isu
1. Pelayanan Kurangnya Perlunya pengoptimalan peran
Publik penanaman guru dalam budaya hidup sehat
perilaku hidup pada siswa, agar kesehatan dan
bersih dan kebersihan siswa tetap tejaga
sehingga dapat menunjang
sehat pada
pembelajaran dengan baik.
siswa SD
Apabila hal tersebut tidak
Negeri Kepuh dioptimalkan maka akan
02. berdampak pada rendahnya
kualitas kesehatan dan
kebersihan siswa dan dapat
mengganggu proses.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

C. Rumusan Masalah
Dari analisa APKL dan USG didapatkan core issue yakni
Kurangnya penanaman perilaku hidup bersih dan sehat pada
siswa SD Negeri Kepuh 02. Dari isu tersebut maka rumusan
masalah kegiatan aktualisasi melalui habituasi adalah:
Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk memberikan kontribusi
pada optimalisasi penanaman perilaku hidup bersih dan sehat pada
siswa SD Negeri Kepuh 02?
D. Tujuan
Dari analisa didapatkan core issue yakni Kurangnya
penanaman perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa SD Negeri
Kepuh 02.Tujuan dari kegiatan aktualisasi adalah:
Untuk mengoptimalkan penananam perilaku hidup bersih dan sehat
pada siswa SD Negeri Kepuh 02.
E. Manfaat

7
Dengan dibekalinya nilai – nilai dasar profesi Aparatur Sipil
Negara yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA) diharapkan pegawai ASN mampu
memberikan pembelajaran kepada siswa secara menyenangkan.
Secara rinci, manfaat yang bisa diperoleh melalui aktualisasi nilai-nilai
dasar ASN ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis
a. Menyelesaikan tugas akhir Latihan Dasar CPNS Golongan III.
b. Meningkatkan pemahaman tentang nilai – nilai dasar ASN secara
praktis.
2. Rekan guru
a. Meningkatkan pemahaman tentang perubahan pola baru Latihan
Dasar CPNS.
b. Meningkatkan kinerja pegawai melalui aktualisasi nilai – nilai
dasar ASN.
3. Siswa
a. Meningkatnya kedisiplinan siswa supaya karakternya meningkat
dan waktu belajar menjadi efektif.
b. Meningkatnya motivasi siswa dalam pembelajaran.
4. Sekolah
a. Mewujudkan visi dan misi SD Negeri Kepuh 02.
b. Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat kepada sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara
Sikap perilaku dan kedisiplinan yang harus dimiliki oleh ASN
untuk menunjang fungsinya adalah nilai – nilai sikap perilaku,
kesehatan jasmani dan kesehatan mental, kesamaptaan jasmani dan
kesamaptaan metal, dan tata upacara sipil dan keprotokolan.
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur,

8
pada hakikatnya terkait dengan pembangunan kesadaran berbangsa
dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku PNS harus sesuai
dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya dengan
cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia (sesuai amanah yang
ada dalam Pembukaan UUD 1945) melalui:
a. Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan negara
Indonesia yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang
mendiami banyak pulau yang membentang dari Sabang sampai
Merauke, dengan beragam bahasa dan adat istiadat
kebudayaan yang berbeda – beda. Kemajemukan itu diikat
dalam konsep wawasan nusantara yang merupakan cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b. Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotisme untuk
menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sikap dan
perilaku yang patriotik dimulai dari hal – hal yang sederhana
yaitu dengan saling tolong menolong.
c. Memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga negara
Indonesia yang menghormati lambang – lambang negara dan
menaati peraturan perundang – undangan.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk
mempertahankan negara dari ancaman yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta
tanah air. Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri PNS. Keikutsertaan kita dalam bela
negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita.
Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami
penerapannya dalam kehidupan masyarakat berbangsa
dan bemegara antara lain:
a. Cinta Tanah Air.
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai.
Kesadaran bela negara yang ada pada setiap

9
masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita.
Kita dapat mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui
sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang
ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik
negara kita.
b. Kesadaran Berbangsa dan Bemegara.
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang
harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan
dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat
mewujudkannya dengan cara mencegahperkelahian antar
perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang
berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
c. Pancasila.
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan
sungguh luar biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan
normatif saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman
yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama,
etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat
mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.

d. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara.


Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban
untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti sekarang ini
yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras untuk bisa
mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus
merelakan untuk mengorbankan waktunya untuk bekerja
sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan hanya menjadi
seorang atlet saja, mereka juga memiliki pekerjaan lain.
e. Memiliki Kemampuan Bela Negara.

10
Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan
tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani
profesi masing-masing.
Kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengan cara ikut
dalam mengamankan lingkungan sekitar seperti menjadi bagian dari
Siskamling, membantu korban bencana alam, menjaga kebersihan
minimal kebersihan tempat tinggal kita sendiri, mencegah bahaya
narkoba yang mempakan musuh besar bagi generasi penerus
bangsa, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar
kelompok, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak
bangsa yang berprestasi baik pada tingkat nasional maupun
internasional.
2. Kesiapsiagaan Bela Negara
Untuk melatih kesiapsiagaan bela negara bagi CPNS ada
beberapa hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah tanggapan
dan mau tahu terkait dengan kejadian – kejadian permasalahan yang
dihadapi bangsa negara Indonesia, tidak mudah terprovokasi, tidak
terpengaruh dengan penyalahgunaan obat – obatan terlarang dan
permasalahan bangsa lainnya, dan yang lebih penting lagi adalah
mempersiapkan jasmani dan mental untuk turut bela negara.
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan
kepada semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelan
negara. Dalam hal ini setiap CPNS sebagai bagian dari warga
masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk
melakukan bela negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD
Negara RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara
yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan
jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, spiritual yang baik, senantiasa memelihara
jiwa dan raganya. Sikap mental dan perilaku warga negara yang

11
dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan
UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan latihan dasar bagi
CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti :
a. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
b. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
c. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
d. Keprotokolan;
e. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
f. Kegiatan ketangkasan dan permainan.

B. Nilai Dasar CPNS


Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai
dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Nilai – nilai dasar tenaga
Aparatur Sipil Negara telah dimuat dalam UU nomor 5 tahun 2014 yang
menyebutkan bahwa untuk mewujudkan tujuan nasional, dibutuhkan
Pegawai ASN yang dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas
pemerintahan sebagai pelaksana kebijakan, dan tugas untuk
mempererat persatuan.
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus
di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-
indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita
dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan
responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai.

12
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya (LANRI, 2015). Amanah seorang ASN adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.Nilai-nilai publik tersebut
antara lain:
a Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi
b Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan ASN dalam politik praktis
c Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, dan
d Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang
berlaku pada setiap level/ unit organisasi sebagai suatu kewajiban
jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan
pada atasannya. Akuntabilitas mempunyai tiga fungsi utama (Bovens
dalam LANRI,2015) yaitu:
a Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi),
dengan membangun suatu sistem yang melibatkan stakeolder
dan users yang lebih luas (termasuk masyarakat, pihak
swasta, legistlatif, yudikatif dan di lingkungan pemerintah itu
sendiri baik ditingkat kementerian, lembaga maupun daerah
b Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional), dan
c Untuk meningkatkanefisiensi dan efektifitas(peran belajar).
Tujuan utama akuntabilitas bagi ASN adalah untuk
memperbaiki kinerj'a ASN dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Seorang ASN yang akuntabel adalah ASN yang dapat
membuat pilihan tepat saat terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat

13
politik praktis, melayani masyarakat secara adil, serta konsisten
menjalankan tugas dan fungsinya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang
tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan

14
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan
bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa.
3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (dalam LANRI,2015) mendefinisikan
etika sebagai "the diciplined eating with what is good and bad and
with moralduty and obligation". Konsep etika sering digunakan
sinonim dengan moral. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik,
etika publik adalah refleksi standar/ norma yang menentukan baik

15
dan buruk, benar dan salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN (LANRI, 2015), yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;

16
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasai dari bahasa latin corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam bahasa Yunani
corruptio yang artinya perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma agama, material, mental, dan umum (LAN.2015). Oleh karena
itu, anti korupsi adalah pemikiran sikap dan upaya untuk
memberantas korupsi.
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun  tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti
korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
demi mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;

17
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang
melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa
yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan
kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi.

C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


Terkait dengan peran ASN dalam NKRI, diuraikan manajemen
ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government (WoG)
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme (LAN Rl, 2017). Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;

18
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya
tersebut maka pegawai ASN mempunyai fungsi sebagaimana diatur
dalam Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, yaitu Pegawai ASN berfungsi
sebagai:
a Pelaksana kebijakan publik
b Pelayan publik, dan
c Perekat dan pemersatu bangsa.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif

19
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti
fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan

20
biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat
untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan
kelompok yang kuat.

3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik
(LANRI.2017).
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
 dialog atau pertukaran informasi;
 joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

21
 joint working, atau kolaborasi sementara;
 joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama;
 satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi:
 aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
 union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.

22
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Unit kerja peserta diklat adalah sebuah sekolah dasar di
Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo yang lokasinya cukup jauh
dari kota kecamatan dengan jarak lebih kurang 4 kilometer dengan
akses jalan raya yang sudah baik. Berikut profil dari SD Negeri
Kepuh 02.
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SD NEGERI KEPUH 02
NPSN : 20310377
Jenjang Pendidikan : SD
Status Sekolah : Negeri

b. Lokasi Sekolah
Alamat : Widoro RT 01 / RW 04
RT/RW : 01/04
Nama Dusun : Widoro
Desa/Kelurahan : Kepuh
Kode Pos : 57571
Kecamatan : Nguter
Lintang/Bujur : -7,7220/110,87090

c. Data Pelengkap Sekolah


Kebutuhan Khusus :-
SK Pendirian Sekolah : 420/3929/A/1973
Tgl SK Pendirian : 1973-01-01
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Izin Operasional : 421.2/015/IV/42/85
Tgl SK Izin Operasional : 1985-03-01

23
SK Akreditasi :B
Tgl SK Akreditasi :
Luas Tanah Milik : 7500 m2
Luas Tanah Bukan Milik : 0 m2

2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi


a. Visi SD Negeri Kepuh 02
Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. Sekolah sebagai unit
penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan
perkembangan dan tantangan masa depan.
Perkembangan dan tantangan itu menyangkut : (1)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) Globalisasi
yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan
mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, (3) Era reformasi,
(4) Pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral
manusia, (5) Berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua
terhadap pendidikan, (6) Dan era perdagangan bebas.
Tantangan dan peluang yang ada di respon dengan baik
oleh SD Negeri Kepuh 02, sehingga visi SD Negeri Kepuh 02
diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) visi memiliki arti
kemampuan untuk melihat padainti persoalan atau pandangan
atau wawasan kedepan. Visi tidak lain merupakan citra moral
yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan dimasa
mendatang. Namun demikian visi sekolah harus memperhatikan
potensi yang dimiliki oleh sekolah dan harapan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani sekolah.
Dalam merumuskan visi, pihak – pihak yang terkait
(stakeholders) melakukan musyawarah, sehingga visi sekolah
mewakili aspirasi terkait (guru, karyawan, siswa, orang tua,

24
masyarakat dan pemerintah) bersama – sama berperan aktif
untuk mewujudkannya. Visi SD Negeri Kepuh 02 adalah “Unggul
dalam Prestasi, Cerdas dalam IPTEK, Terampil Berdasarkan
Iman dan Taqwa”.
Visi ini dirumuskan untuk tujuan jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek SD Negeri Kepuh 02. Visi ini
menjiwai warga SD Negeri Kepuh 02 untuk dapat
mewujudkannya secara berkelanjutan sehingga tujuan sekolah
yang diinginkan terlaksana dengan baik.

b. Misi SD Negeri Kepuh 02


Untuk menciptakan visi SD Negeri Kepuh 02, diperlukan
sebuah pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan
sasaran yang ingin dicapaisehingga kita fokus untuk mewujudkan
visi yang telah ditetapkan. Sesuatu yang harus dilaksanakan oleh
organisai agar tujuan organisasi dapat teraksana dan berhasil
dengan baik disebut dengan misi.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang disusun
dengan jelas dan terarah. Berikut ini merupakan misi SD Negeri
Kepuh 02 yang dirumuskan berdasarkan visi yang telah
ditetapkan, “Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang Cerdas,
Terampil, Berkualitas, Berbudi Luhur yang Berwawasan
IPTEK Berdasarkan Iman dan Taqwa”

c. Nilai Organisasi
Merujuk kepada nilai dan tujuan pendidikan nasional dan
tujuan pendidikan dasar, maka dirumuskan nilai – nilai yang
dicapai oleh SD Negeri Kepuh 02 yaitu:
1) Nilai Kejujuran
Perolehan nilai hasil ulangan UTS, UAS atau UN yang
dilaksanakan dengan jujur diharapkan akan selalu mengalami
peningkatan. Sikap dan perilaku siswa yang selalu

25
menerapkan kejujuran sejalan dengan visi SD Negeri Kepuh 02
yang ingin meningkatkan prestasi berdasarkan iman dan
taqwa.
2) Nilai Kedisiplinan
Taat terhadap aturan yang berlaku di sekolah dengan selalu
berbudaya sopan santun baik dalam ucapan maupun tindakan.
3) Nilai Religi
Mewujudkan manusia yang beriman, bertaqwa, kompeten dan
berakhlak mulia. Tidak hanya cerdas secara lahiriyah, tetapi
juga memiiki nilai ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4) Nilai Peduli
Seluruh komponen sekolah hendaknya selalu memperhatikan
kondisi sekitarknya sehingga rasa kekeluargaan dan memiliki
akan selalu tertanam. Manusia yang memiliki kepekaan dan
social yang tinggi dapat terbentuk jika memeliki rasa peduli
terhadap sesame dan lingkungan sekitar.
5) Nilai Tanggung Jawab
Menyadari bahwa setiap komponen sekolah memiliki tugas dan
kewajiban masing – masing yang harus dilaksanakan. Dengan
memiliki nilai tanggung jawab diharapkan semua kegiatan yang
dilaksanakan dapat terwujud.

d. Tujuan SD Negeri Kepuh 02


Tujuan pendidikan di sekolah dasar, seperti pada tujuan
pendidikan nasional, yang juga telah tertuang dalam Undang-
undang No. 20 Tahun 2003 adalah seperti pada penjabaran
dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 3 menyebutkan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

26
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab".
Dari kutipan Undang-undang tersebut di atas sebagaimana
landasannya, maka tujuan pendidikan di sekolah dasar sendiri
dapat diuraikan meliputi beberapa hal yaitu (1) Beriman dan
bertaqwa terhadap TuhanNya (2) Mengarahkan dan membimbing
siswa ke arah situasi yang berpotensi positif, berjiwa besar,
kritis.cerdas dan berakhlak mulia (3) Memiliki rasa cinta tanah air,
bangga dan mampu mengisi hal yang bertujuan membangun diri
sendiri bangsa dan Negara (4) Membawa siswa sekolah dasar
mampu berprestasi ke jenjang selanjutnya.
Sejalan dengan Undang-undang dan tujuan pendidikan di
sekolah dasar, maka SD Negeri Kepuh 02 menetapkan tujuan
sebagai berikut:
1) Unggul dalam kegiatan keagamaan, sopan dalam pergaulan,
serta mempunyai tata krama.
2) Unggul dalam perolehan nilai US.
3) Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan
tehnologi, terutama dalam bidang sains dan matematika.
4) Unggul dalam lomba olah raga, kesenian dan Pramuka.
5) Unggul dalarn kebersihan dan penghijauan sekolah.
Tujuan sekolah tersebut secara bertahap akan dimonitoring,
dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dibakukan
secara nasional. Selanjutnya atas keputusan bersama Guru dan
Siswa, SKL tersebut lebih kami rinci sebagai profil SD Negeri
Kepuh 02 sebagai berikut:
1) Mampu menampilkan sopan santun dan berbudi pekerti
sebagai cermin akhlak mulia dan iman taqwa.
2) Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah
raga, sesuai dengan pilihannya.
3) Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih.

27
4) Mampu menunjukkan sikap dan perbuatan sebagai wujud
cinta budaya dan lingkungannya.
5) Mampu melanjutkan ke SMP / MTs terbaik sesuai piiihannya
melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri.

3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi


Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah
untuk tujuan bersama (wikipedia). Job description adalah suatu
pemyataan tertulis yang berisi tujuan dari dibentuknya suatu
jabatan/tugas, uraian atau gambaran tentang apa yang harus
dilakukan oleh pemegang jabatan sehingga tujuan unit kerja dapat
tercapai. SD Negeri Kepuh 02 adalah sebuah lembaga pendidikan
formal yang di dalamnya tersusun organisasi dan pembagian tugas
demi berlangsungnya visi, misi dan tujuan sekolah.

28
a. Struktur Organisasi
Berikut adalah bagan struktur organisasi SDN Kepuh 02
Gambar 3.1. Bagan Struktur Organisasi SDN Kepuh 02

Komite Sekolah Kepala Sekolah


Giyanto, S.Pd

Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru Kelas IV Guru Kelas V Guru Kelas VI
Sutini, S.Pd Nanik Retnaningsih, - Octavia Tri S,S.Pd Sri Suheri, S.Pd Suwarti, S.Pd
S.Pd

Guru Agama Guru B. Inggris Guru PJOK


Nur Wijayanti, S.Pd Rizal,S.Pd Puguh Setiadi ,S.Pd

Penjaga
Handri Wijayanto
Siswa
Intan Purnamasari,
SPd
Masyarakat
Intan Purnamasari,
SPd
29
Tabel 3.1 Uraian Struktur Organisasi SDN Kepuh 02

No Nama Jabatan TMT Kerja Pend. Ket.


Kepala 1983-04-
1. Giyanto, S.Pd S1 PNS
Sekolah 01
1988-11-
2 Suwarti, S.Pd Guru S1 PNS
01
3 Nanik Retnaningsih S.Pd Guru 2014-6-08 S1 PNS

4 Sri Suheri, S.Pd Guru 1994-3-1 S1 PNS

5 Puguh Setiadi, S.Pd Guru 2019-2-01 S1 CPNS


Tenaga
6 Handri Wijayanto Administrasi 2014-6-01 SMA PNS
Kantor
7 Nur Wijayanti, S.Pdi Guru - S1 GTT

8 Sutini, S.Pd Guru - S1 GTT


Octavia Tri
9 Guru - S1 GTT
Sulistyaningtyas, S.Pd
10. Rizal, S.Pd Guru - S1 GTT

b. Job Deskripsi
Peserta Diktat adalah seorang guru yang mempunyai tugas
dan kewajiban tertentu. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
Pasal 20 menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, guru berkewajiban untuk:
1) Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu, serta rnenilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran;
2) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akadernik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
3) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran;

30
4) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
5) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Sedangkan berdasarkan Permenpan-RB No. 16 Tahun
2009, rincian kegiatan Guru sebagai adalah berikut:
1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2) Menyusun silabus pembelajaran;
3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya;
7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
10) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
proses pembelajaran;
11) Melaksanakan pengembangan diri;
12) Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
13) Membuat karya inovatif.
Selain tugas-tugas yang telah disebutkan di atas, peserta
sebagai guru kelas telah menentukan target-target yang akan
dicapai yang dituangkan dalam sasaran kinerja pegawai (SKP). Hal-
hal yang tertuang dalam SKP tersebut menjadi tugas-tugas utama
peserta untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada atasan.
Beberapa tugas sesuai dengan SKP tahun 2018/2019 yang telah
dibuat oleh peserta adalah:
1) Melaksanakan penyusunan program pembelajaran
2) Melaksanakan penyajian program pembelajaran
3) Melaksanakan evaluasi pembelajaran dan analisis hasil evaluasi

31
4) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
5) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
6) Menjadi Panitia US dan PPDB

4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya lainnya


SD Negeri Kepuh 02 terletak di Kabupaten Sukoharjo
merupakan sebuah lembaga yang terdiri atas beberapa aspek yang
saling berkaitan satu sama lain. Aspek tersebut meliputi sumber
daya manusia, serta sarana dan prasarana yang ada di SDN Kepuh
02. Penjelasannya sebagai berikut:
a. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di SDN Kepuh 02 terdiri dari tenaga
pendidik dan siswa.
1) Data siswa
Tabel 3.2 Jumlah siswa tahun ajaran 2018/2019
Nama Jumlah Siswa
No Jumlah Wali Kelas
Rombel L P
1. Kelas 1 6 3 9 Sutini,S.Pd
2. Kelas 2 5 3 8 Nanik Retnaningsih,S.Pd
3. Kelas 3 3 7 10 -
4. Kelas 4 2 1 3 Octavia Tri S ,S.Pd
5. Kelas 5 3 4 7 Sri Suheri,S.Pd
6. Kelas 6 5 0 5 Suwarti,S.Pd
Total 24 18 42

2) Data Guru
Guru atau tenaga pendidik berjumlah sembilan orang yang
terdiri dari satu Kepala Sekolah, enam guru kelas, satu guru
agama, dan satu guru olahraga. Penjelasan lebih lanjut
disajikan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.3. Jumlah Guru

Status
No SNIP SMA D2 D3 S1 S2 Jml
Kepegawaian
1. Guru PNS 3 3
2. Guru CPNS 1 1

32
3. Guru Tidak Tetap 4 4
4. Penjaga Sekolah 1 1
Jumlah 1 1 8 9
b. Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
sekolah, sarana dan prasarana yang memadai menjadi hal vital
yang harus diperhatikan. Di SD Negeri Kepuh 02 ada beberapa
sarana dan prasarana yang masih perlu untuk di sediakan
diantaranya adalah belum tersedianya ruang perpustakaan.
Kamar mandi guru dan kamar mandi siswa laki-laki masih jauh
dari kata memadai. Sarana dan prasarana Penjasorkes sangat
kurang. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel 3.4
sebagai berikut:
Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana

No Nama Prasarana Panjang (m) Lebar (m) Ket.


1 Dapur - -
2 Gudang 4 4
3 K M Guru 2 2
4 K M Siswa Laki-laki 2 2
5 K M Siswa Perempuan 2 2
6 Ruang Kelas 1 8 7
7 Ruang Kelas 2 8 7
8 Ruang Kelas 3 8 7
9 Ruang Kelas 4 8 7
10 Ruang Kelas 5 8 7
11 Ruang Kelas 6 8 7
12 Ruang Kepala Sekolah + 7 6
Ruang Guru

B. Tugas Jabatan Peserta Latihan Dasar


Adapun tugas peserta Latihan Dasar di SD Negeri Kepuh 02
yaitu :
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah
2. Menyusun evaluasi kegiatan beiajar mengajar
3. Melaksanakan kegiatan beiajar mengajar

33
4. Memeriksa dan mengkonsultasikan kendala yang timbul dalam
melaksanakan proses belajar mengajar
Membuat laporan pelaksanaan dan hasil kegiatan kepada
atasan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
C. Role Model
Role model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia sama artinya dengan teladan, yaitu sesuatu yang patut ditiru
atau baik untyuk dicontoh ( tentang kelakuan, perbuatan, sifat, dan
sebagainya). Dalam hal ini, yang menjadi role model bagi penulis ada
seorah tokoh pendidikan yang bernama Ki Hadjar Dewantara. Ki Hadjar
Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.

Beliau merupakan tokoh pendidikan indonesia dan juga


seorang pahlawan Indonesia. Mengenai biografi dan profil Ki Hadjar
Dewantara sendiri, beliau terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat yang kemudian kita kenal sebagai Ki Hadjar Dewantara.
Beliau sendiri lahir di Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei
1889, Hari kelahirannya kemudian diperingati setiap tahun oleh Bangsa
Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau sendiri terlahir dari
keluarga Bangsawan.
Beliau pertama kali bersekolah di ELS yaitu Sekolah Dasar
untuk anak – anak Eropa Belanda dan juga kaum bangsawan. Selepas
dari ELS ia kemudian melanjutkan pendidikannya di STOVIA yaitu
sekolah yang dibuat untuk pendidikan dokter pribumi di kota Batavia

34
pada masa kolonial Hindia Belanda. Kemudian pada tahun 1919, beliau
kembali ke Indonesia dan langsung bergabung sebagai guru di sekolah
yang didirikan oleh saudaranya. Pengalaman mengajar yang beliau
terima di sekolah tersebut kemudian digunakannya untuk membuat
sebuah konsep baru mengenai metode pengajaran pada sekolah yang
beliau dirikan sendiri pada tanggal 3 Juli 1922, sekolah tersebut
bernama National Onderwijs Instituut Taman Siswa yang kemudian kita
kenal sebagai Taman Siswa.
Di usianya yang menanjak umur 40 tahun, tokoh yang dikenal
dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat resmi mengubah
namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara, hal ini beliau maksudkan agar
ia dapat dekat dengan rakyat pribumi ketika itu. Beliau juga membuat
semboyan yang terkenal sampai sekarang dipakai dalam dunia
Pendidikan Indonesia yaitu :
Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberi contoh).
Ing Madyo Mangun Karso (di tengah memberi semangat).
Tut Wuri Handayani ( di belakang memberi dorongan).
Selain itu ia juga dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan
Nasional dan juga sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno
ketika itu atas jasa – jasanya dalam merintis pendidikan Bangsa
Indonesia. Selain itu, pemerintah juga menetapkan tanggal kelahiran
beliau yakni tanggal 2 Mei diperingati setiap tahun sebagai Hari
Pendidikan Nasional.
Ki Hadjar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959 di
Yogyakarta dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata. Wajah beliau
diabadikan pemerintah kedalam uang pecahan sebesar 20.000 rupiah.

BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

35
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan
Nilai ANEKA
Rancangan aktualisasi merupakan dokumen atau produk
pembelajaran aktuaisasi yang dihasilkan penulis dari Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III. Dalam rancangan aktualisasi ini terdiri atas
tahapan:
1. Pengidentifikasian, penyusunan dan penetapan isu atau
permasalahan yang terjadi dan harus segera dipecahkan.
2. Pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya
dalam daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan, adan output
kegiatan.
3. Pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata peatihan yaitu pelayanan publik, Whole of
Government, dan manajemen ASN yang mendasari kegiatan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
4. Pendeskripsian rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari
aktualisasi nilai – nilai dasar ASN dan kontribusi hasil kegiatan.
5. Pendeskripsian hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata
pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan
penguatan terhadap nilai – nilai organisasi.
Tahap pertama yaitu identifikasi isu dan penetapan isu telah
dijelaskan dalam BAB I. Selanjutnya dalam BAB IV ini dijelaskan tahap
kedua sampai dengan tahap kelima yaitu gagasan/rencana kegiatan,
tahapan kegiatan, output kegiatan, pendeskripsian keterkaitan antara
kegiatan yang diusulkan dengan substansi mata pelatihan,
pendeskripsian rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari aktualisasi
nilai – nilai dasar ASN, dan pendeskripsian hasil kegiatan yang
dilandasi oleh substansi mata pelatihan terhadap pencapaian visi, misi,
tujuan organisasi, dan penguatan terhadap nilai – nilai organisasi.
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rencana operasional
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang akan diterapkan oleh

36
penulis selama 30 hari kerja mulai 22 Mei 2019 sampai 1 Juli 2019 di
SD Negeri Kepuh 02. Rancangan kegiatan aktualisasi disajikan secara
rinci dalam tabel 4.1.berikut ini:
Unit Kerja : SD Negeri Kepuh 02 Kecamatan
Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
Identifikasi Isu : Isu yang ditemukan di SD Negeri Kepuh
02 Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo
1. Kurang optimalnya peran guru dalam
pemanfaatan perpustakaan SD Negeri
Kepuh 02.
2. Kurang adanya sosialisasi tentang
kesehatan gigi anak di SD Negeri Kepuh
02.
3. Kurangnya peran guru dalam perilaku
hidup bersih dan sehat pada siswa SD
Negeri Kepuh 02.
4. Kurangnya sarana dan prasarana untuk
pelajaran penjasorkes di SD Negeri
Kepuh 02.
5. Rendahnya kompetensi guru di bidang
IT pada SD Negeri Kepuh 02.
Isu yang Diangkat : Kurangnya penanaman perilaku hidup
bersih dan sehat pada siswa SD Negeri
Kepuh 02.
Gagasan Pemecahan Isu : Gagasan kegiatan untuk menyelesaikan
isu terdiri atas 5 kegiatan
1. Pembelajaran tentang perilaku hidup
bersih dan sehat.
2. Membimbing siswa cuci tangan yang
benar sebelum makan dan sesudah
makan.
3. Memeberantas jentik nyamuk
4. Melengkapi sarana dan prasarana UKS
5. Melakukan senam PGRI setiap hari
Jumat.

37
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Output/Hasil Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai Dasar
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Pembelajaran
pada siswa
tentang perilaku
hidup bersih dan
sehat 1.1 Konsultasi dengan 1.1 Adanya Etika publik Kegiatan ini memberi kontribusi Kegiatan ini
Kepala Sekolah persetujuan (respect), terhadap misi sekolah yaitu memberikan
tentang kegiatan Kepala Sekolah Nasionalisme “Menyiapkan Sumber Daya penguatan niai –
pembelajaran untuk ( hormat) Manusia yang Cerdas, Terampil, nilai organisasi
perilaku hidup pembelajaran Saya akan Berkualitas, Berbudi Luhur yang yaitu nilai
bersih dan sehat. perilaku hidup berkonsultasi Berwawasan IPTEK kepedulian, yaitu
bersih dan sehat. kepada kepala Berdasarkan Iman dan Taqwa”. peduli dengan
sekolah dengan Guna mewujuskan Visi = Unggul perilaku dan
penuh hormat dalam Prestasi, Cerdas dalam kesehatan anak
dan respect. IPTEK, Terampil Berdasarkan didik.
1.2 Membuat materi 1.2 adanya materi Akuntabilitas Iman dan Taqwa.
bahan ajar bahan ajar (jelas),
perilaku hidup perilaku hidup Komitmen mutu
bersih dan sehat bersih dan sehat (efektif dan
efisien)
Saya membuat
materi
pembelajaran

38
Output/Hasil Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai Dasar
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
secara jelas,
efektif dan
efisien.
1.3 melaksanakan 1.3 adanya Komitmen Mutu
pembelajaran pemahaman (sepenuh hati)
perilaku hidup materi Akuntabilitas
bersih dan sehat sosisalisasi dari ( kejelasan )
siswa Siswa dengan
sepenuh hati
mendengarkan
pembelajaran
sehinggga siswa
jelas dengan apa
yang
disampaikan.
1.4 evaluasi proses 1.4 lembar observasi Anti korupsi
pembelajaran kegiatan (tanggung jawab)
perilaku hidup pembelajaran komitmen mutu
bersih dan sehat perilaku hidup ( perbaikan
bersih dan sehat berkrlanjutan)
Siswa mengerti
tentang perilaku
hidup bersih dan
sehat sehingga
punya tanggung

39
Output/Hasil Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai Dasar
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
jawab untuk
melaksanakan
demi perbaikan
berkelanjutan
2. Penerapan cuci
tangan sebelum
makan dan
sesudah makan.

2.1 Konsultasi dengan 2.1 Adanya


Etika publik Kegiatan ini memberi kontribusi Kegiatan ini
Kepala Sekolah persetujuan (respect),
Kepala terhadap misi sekolah yaitu memberikan
tentang Penerapan Sekolah Nasionalisme
untuk “Menyiapkan Sumber Daya penguatan niai –
( hormat) Manusia yang Cerdas, Terampil, nilai organisasi
cuci tangan sebelum kegiatan Penerapan
Saya akan Berkualitas, Berbudi Luhur yang yaitu nilai
makan dan sesudah cuci tangan sebelum
berkonsultasi Berwawasan IPTEK kedisiplinan, yaitu
makan. makan dan sesudah
kepada kepala Berdasarkan Iman dan Taqwa”. disiplin mencuci
makan. sekolah dengan Guna mewujuskan Visi = Unggul tangan sebelum
penuh hormat dalam Prestasi, Cerdas dalam makan dan
dan respect. IPTEK, Terampil Berdasarkan sesudah makan.
2.2 Menyusun 2.2 adanya rencana Akuntabilitas Iman dan Taqwa.
rencana kegiatan kegiatan Penerapan (jelas),
Penerapan cuci cuci tangan sebelum Komitmen mutu
(efektif dan

40
Output/Hasil Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai Dasar
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tangan sebelum makan dan sesudah efisien)
makan dan sesudah makan. Saya membuat
makan. rencana kegiatan
secara jelas,
efektif dan
efisien.
2.3 melaksanakan 2.3 terjadi Komitmen Mutu
kegiatan Penerapan pembiasaan siswa (efektifitas,
cuci tangan sebelum untuk cuci tangan berorientasi
mutu)
makan dan sesudah sebelum makan dan
Guru bersama
makan. sesudah makan. siswa
melaksanakan
cuci tangan
sebelum makan
dan sesudah
makan dengan
konsisten.
2.4 evaluasi kegiatan 2.4 lembar observasi Anti korupsi
Penerapan cuci kegiatan (kepedulian),
tangan sebelum Penerapan cuci etika publik
makan dan tangan sebelum (kepedulian)
sesudah makan. makan dan komitmen mutu
sesudah makan. ( sepenuh hati)
Guru dan siswa

41
Output/Hasil Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai Dasar
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
peduli dengan
kebersihan dan
kesehatan
sehingga
melakukannya
dengan sepenuh
hati
3. Membimbing
anak untuk
membiasakan
membuang
sampah pada
tempatnya

3.1 Konsultasi dengan 3.1 Adanya Etika publik Kegiatan ini memberi kontribusi Kegiatan ini
Kepala Sekolah persetujuan (respect), terhadap misi sekolah yaitu memberikan
tentang kegiatan Kepala Sekolah Nasionalisme “Menyiapkan Sumber Daya penguatan niai –
Membimbing tentang kegiatan ( hormat) Manusia yang Cerdas, Terampil, nilai organisasi
anak untuk Membimbing anak Saya akan Berkualitas, Berbudi Luhur yang yaitu nilai
membiasakan untuk berkonsultasi Berwawasan IPTEK tanggung jawab
membuang membiasakan kepada kepala Berdasarkan Iman dan Taqwa”. karena siswa
sampah pada membuang sekolah dengan Guna mewujuskan Visi = Unggul menyelesaikan
tempatnya sampah pada penuh hormat dalam Prestasi, Cerdas dalam tanggung
tempatnya dan respect. IPTEK, Terampil Berdasarkan jawabnya untuk
Iman dan Taqwa. memberantas
3.2 menyusun 3.2 adanya Akuntabilitas jentik nyamuk.
rancangan rancangan (jelas),

42
Output/Hasil Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai Dasar
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan kegiatan Komitmen mutu
Membimbing Membimbing (efektif dan
anak untuk anak untuk efisien)
membiasakan membiasakan Saya membuat
membuang membuang rencana kegiatan
sampah pada sampah pada secara jelas,
tempatnya tempatnya efektif dan
efisien.
3.3 melaksanakan 3.3 terlaksananya Anti korupsi
kegiatan kegiatan (kerja keras)
Membimbing Membimbing guru bersama
anak untuk anak untuk siswa bekerja
membiasakan membiasakan keras
membuang membuang membersihkan
sampah pada sampah pada sampah.
tempatnya tempatnya
3.4 evaluasi 3.4 lembar observasi Anti korupsi
kegiatan kegiatan (disiplin),
Membimbing Membimbing nasionalisme
anak untuk anak untuk ( cinta
membiasakan membiasakan lingkungan)
membuang membuang Siswa secara
sampah pada sampah pada disiplin terbiasa
tempatnya. tempatnya. membuang
sampah dengan

43
Output/Hasil Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai Dasar
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dasar cinta
lingkungan.
4. Melengkapi
sarana dan
prasarana di 4.1 Konsultasi dengan 4.1 Adanya Etika publik Kegiatan ini memberi kontribusi Kegiatan ini
UKS Kepala Sekolah persetujuan (respect), terhadap misi sekolah yaitu memberikan
untuk melengkapi Kepala Sekolah Nasionalisme “Menyiapkan Sumber Daya penguatan niai –
sarana prasarana untuk melengkapi ( hormat) Manusia yang Cerdas, Terampil, nilai organisasi
UKS. sarana prasarana Saya akan Berkualitas, Berbudi Luhur yang yaitu nilai
UKS. berkonsultasi Berwawasan IPTEK kepedulian
kepada kepala Berdasarkan Iman dan Taqwa”. karena dengan
sekolah dengan Guna mewujuskan Visi = Unggul kegiatan tersebut
penuh hormat dalam Prestasi, Cerdas dalam siswa dan guru
dan respect. IPTEK, Terampil Berdasarkan pesuli dengan
Iman dan Taqwa. warga seklah
4.2 menyusun 4.2 adanya susunan akuntabilitas apabila terkena
rencana rencana (responsibilitas, penyakit ataupun
melengkapi melengkapi kejelasan) kecelakaan.
sarana prasarana sarana prasarana Saya merespon
UKS. UKS. keadaan dengan
menyusun
rencana kegiatan
yang jelas.
4.3 melaksanakan 4.3 tersedianya Anti korupsi
kegiatan sarana prasarana (disiplin,tanggung

44
Output/Hasil Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai Dasar
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
melengkapi UKS. jawab, kerja
sarana keras),
prasarana UKS. komitmen mutu
(berorientasi
mutu)
Saya bekerja
keras merapikan
UKS dan
melengkapi obat-
obat dengan
berorientasi
mutu.
4.4 evaluasi 4.4 lembar observasi Komitmen mutu
kegiatan kegiatan (efektif)
melengkapi melengkapi UKS dapat di
sarana sarana prasarana gunakan dengan
prasarana UKS. UKS. efektif.
5. Melakukan
senam PGRI
setiap hari 5.1 Konsultasi dengan 5.1 Adanya Etika publik Kegiatan ini memberi kontribusi Kegiatan ini
Jumat. Kepala Sekolah persetujuan (respect), terhadap misi sekolah yaitu memberikan
tentang Kepala Sekolah Nasionalisme “Menyiapkan Sumber Daya penguatan niai –
Melakukan untuk Melakukan ( hormat) Manusia yang Cerdas, Terampil, nilai organisasi
senam PGRI senam PGRI Saya akan Berkualitas, Berbudi Luhur yang yaitu nilai disiplin,
setiap hari Jumat. setiap hari Jumat. berkonsultasi Berwawasan IPTEK dimana siswa

45
Output/Hasil Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai Dasar
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kepada kepala Berdasarkan Iman dan Taqwa”. harus disiplin
sekolah dengan Guna mewujuskan Visi = Unggul dalam melakukan
penuh hormat dalam Prestasi, Cerdas dalam gerakan senam
dan respect. IPTEK, Terampil Berdasarkan PGRI.
Iman dan Taqwa.
5.2 Menyiapkan 5.2 siswa berbaris Akuntabilitas
pasukan dengan rapi dan siap (kepemimpinan,
melaksanakan kejelasan)
senam. Guru memimpin
siswa untuk
berbaris dengan
perintah yang
jelas.
5.3 Membimbing 5.3 Terlaksananya Etika publik
siswa kegiatan senam (kebersamaan),
melaksanakan PGRI anti korupsi
senam PGRI (keberanian)
Akuntabilitas
(kepemimpinan)
Guru bersama
siswa yang
berani tampil ke
depan memimpin
siswa untuk
senam PGRI.
5.4 evaluasi proses 5.4 lembar observasi Akuntabilitas
Melakukan kegiatan senam (konsisten)

46
Output/Hasil Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai Dasar
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
senam PGRI PGRI setiap hari Siswa dan guru
setiap hari Jumat. konsisten senam
Jumat. PGRI setiap hari
jumat.
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)

B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SD Negeri Kepuh 02 pada tanggal 22 mei 2019 sampai dengan 1 Juli
2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.3. Jadwal Pelaksanaan
Aktualisasi
Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
No Kegiatan Tanggal/ Bulan Portofolio/ Bukti
Mei Juni Juli kegiatan

2 2 2 2 2 2 3 3 4 7 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1

47
2 3 4 5 8 9 1 0 1 2 3 4 5 7 8 9 0 1 2 4 5 6 7 8 9
Melaksanakan pembelajaran
Lembar konsultasi
1 perilaku hidup bersih dan
mentor, foto/video
sehat.
Penerapan cuci tangan
Lembar konsultasi
2 sebelum makan dan sesudah
mentor, foto/video
makan
Membimbing anak untuk
Lembar konsultasi
3 membiasakan membuang
mentor, foto/video
sampah pada tempatnya
Melengkapi sarana dan Lembar konsultasi
4 prasarana di UKS mentor, ,foto

Melakukan senam PGRI


5 foto/video
setiap hari Jumat.
Keterangan:

Kegiatan
Libur akhir ramadhan
Libur hari raya Idul Fitri 1440 H
Libur akhir tahun pelajaran

48
C.Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 5 kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut
mengalami kendala sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai
aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi
menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala,
resiko dan solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.4. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Antisipasi dan Strategi
No. Kegiatan Kendala
Menghadapi Kendala
1. pembelajaran perilaku hidup Susah Menentukan Menggunakan salah satu
bersih dan sehat pada siswa waktu yang tepat jadwal kegiatan lain sosialisasi
untuk sosialisasi
2. Membimbing siswa untuk siswa hanya bermain Memberikan arahan yang
cuci tangan sebelum makan dengan air benar dalam menggunakan air
dan sesudah makan.
3. Memberantas jentik nyamuk Jumlah siswa yang Menggabungkan 2 kelas
di lingkungan sekolah terbatas menjadi 1 untuk
membersihkan sekolah
4. Penggunaan jamban yang Kamar mandi dan Membersihkan kamar mandi
bersih dan sehat. jamban yang kotor dan jamban di sekolah
5. Melakukan senam PGRI Cuaca yang tidak Senam PGRI di dalam
setiap hari Jumat. menentu ruangan
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)

49
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Rancangan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja merupakan rancangan
kegiatan utuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan
melaui analisa APKL dan analisa USG. Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari
individu, unit kerja maupun dari organisasi, dari sana beberapa isu telah dapat
diidentifikasi. Dari beberapa isu tersebut kemudian dilakukan identifikasi dengan
metode USG. Isu yang diangkat yaitu Kurangnya peran guru dalam perilaku
hidup bersih dan sehat pada siswa SD Negeri Kepuh 02. Dari isu tersebut muncul
gagasan pemecahan isu yang tertuang dalam 5 kegiatan. Adapun kegiatan tersebut
sebagai berikut:
1. Pengenalan cara cuci tangan yang benar.
2. Penerapan cuci tangan yang benar sebelum makan dan sesudah makan.
3. Penerapan piket kebersihan sekolah setiap hari.
4. Penggunaan jamban yang bersih dan sehat.
5. Melakukan senam PGRI setiap hari Jumat.
Dalam aktualisasi nilai-nilai ANEKA, Manajemen ASN, Whole of
Goverment, dan Pelayanan Publik di unit kerja masing-masing. Saya akan
menerapkan nilai-nilai ANEKA, yaitu:
 Akuntabilitas : responsibilitas, kejelasan, kepemimpinan, dan konsisten.
 Nasionalisme : menghormati keputusan, kepentingan bersama, saling
menghormati, dan cinta lingkungan.
 Etika publik : respect, berorientasi mutu, perbaikan berkelanjutan.
 Komitmen mutu : efisien, efektif, berorientasi mutu, dan sepenuh hati.
 Anti korupsi : bekerja keras, disiplin, keberanian, dan kepedulian.
Kegiatan – kegiatan tersebut dilaksanakan dengan beberapa teknik seperti
penugasan, pembelajaran terbimbing, komunikasi visual dan latihan rutin. Lima
kegiatan yang sudah direncanakan diharapkan mampu menjadi perwujudan nilai –
nilai ANEKA di lingkungan SD Negeri Kepuh 02. Kegiatan – kegiatan tersebut

50
menjadi salah satu pilar untuk mewujudkan visi sekolah yaitu “Unggul dalam
Prestasi, Cerdas dalam IPTEK, Terampil Berdasarkan Iman dan Taqwa”.

B. Pentingnya Rancangan Aktualisasi


1. Pentingnya Rancangan Aktualisasi Dibuat
Pentingnya Rancangan Aktualisasi dibuat karena menjadi pedoman dan
panduan untuk menyelesaikan isu melalui gagasan pemecahan isu yang tertuang
dalam kegiatan yang dirancang. Dengan adanya pembuatan Rancangan
Aktualisasi, diharapkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat menghasilkan
output yang sesuai dengan perencanaan. Selain itu dengan membuat Rancangan
Aktualisasi, penulis juga dapat lebih memahami nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) yang
dapat diimplementasikan dalam berbagai kegiatan selama melaksanakan
aktualisasi maupun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Penulis juga lebih
paham mengenai sikap dan perilaku yang dapat memberikan kontribusi terhadap
visi dan misi organisasi serta menguatkan nilai organisasi.
2. Dampak Apabila Rancangan Aktualisasi Tidak Dibuat
Apabila Rancangan Aktualisasi tidak dibuat maka dapat mengakibatkan
dampak berupa tidak terselesaikannya isu yang ada di unit kerja dan dapat
menghasilkan berbagai masalah yang lebih kompleks. Selain itu pemahaman
mengenai nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) pun menjadi kurang karena tidak ada
pedoman dan panduan dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.

51
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan
II Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II
: Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II
: Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II
: Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II
: Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II
: Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Menteri PAN dan RB Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan
Angka Kreditnya
Peraturan LAN RI No. 12 tahun 2018. Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Undang – Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen.

52
Undang – Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014. Tentang Aparatur Sipil
Negara.

53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : PUGUH SETIADI,S. Pd.


Tempat Tanggal Lahir : Sukoharjo, 7 September 1992
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jatimalang, Palur, Mojolaban, Sukoharjo
No.Telp : 085642444930
Jabatan : Guru Penjasorkes Ahli Pertama
Instansi : UPTD SD Negeri Kepuh 02
Alamat Instansi : Widoro, Kepuh, Nguter,Sukoharjo
Riwayat Pendidikan : 1. SDN Palur 1 lulus tahun 2004
2. SMPN 6 Surakarta lulus 2007
3. SMAN 6 Surakarta lulus 2010
4. Universitas Sebelas Maret lulus 2016

54

Anda mungkin juga menyukai