Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

“Metode Baghdadiyah”

Kelompok 9
Afdhal Rahman 4118051

Rifky dwi muktamar 4118050

Dosen Pengampu
Dr. Nurlizam, M. Ag

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

IAIN BUKITTINGGI

1442 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Swt. yang telah melimpahkan segala
karunianya yang tidak terhingga, khususnya nikmat iman dan Islam, yang dengan
keduanya diperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Shalawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad Saw. karena beliau
telah memberikan pencerahan kepada kita sehingga kita dapat menjalani
kehidupan ini dengan penuh keberkahan, yang membawa umat manusia dari
zaman kegelapan sampai zaman yang berilmu pengetahuan.
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah swt. makalah ini telah
dapat kami selesaikan, dengan tema yang telah ditentukan. Dan kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari sempurna, dan penuh dengan kekurangan,
mudahmudahan bisa lebih disempurnakan lagi di masa yang akan datang. Semoga
pekerjaan kita ini diberi pahala oleh Allah Swt.

Di Rumah, 30 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

A. Pengertian Metode Baghdadiyah..................................................................2


B. Sejarah Metode Baghdadiyah.......................................................................2
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Baghdadiyah.......................................3
BAB III PENUTUP ..................................................................................................

A. Kesimpulan...................................................................................................6
B. Saran..............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur'an adalah kitab suci bagi umat Islam, kitab suci terakhir yang
merangkum kitab suci sebelumnya, berisi nilai sejarah pedoman hidup,
diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. melalui malaikat Jibril as. untuk
kepentingan seluruh alam. Yang paling prinsip dan mutlak tentang pengertian
al-Qur'an adalah bahwa al-Qur'an itu wahyu yang menjadi petunjuk dan
pedoman bagi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.
Pendidikan kitab suci al-Qur'an dan mempelajarinya mempunyai tujuan yang
sangat penting diantaranya agar segala sesuatu yang dilakukan harus selalu
berdasarkan bimbingan al-Qur'an sebagai sumber rujukan utama dalam
kehidupan orang yang beriman. Karena hal itu, maka al-Qur'an perlu
dipelajari, dibaca, dipahami dan dihayati serta diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Banyak metode pembelajaran al-Qur’an yang telah ditawarkan
dari waktu ke waktu. Hal ini tentunya memberikan semangat bagi siapa saja
yang ingin mempelajari al-Qur’an. Salah satu metode yang dikenalkan adalah
metode baghdadiyah yang disebut juga dengan metode eja. Berikut kami ulas
lebih jauh lagi penjelasan seputar salah satu metode dalam pembelajaran al-
Qur'an adalah metode baghdadiyah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode baghdadiyah?
2. Bagaimana sejarah dari metode baghdadiyah tersebut?
3. Apa kelebihan dan kekurangan metode baghdadiyah?

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Baghdadiyah


Kata metode berasal dari dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti
cara atau jalan. Bisa juga diartikan sebagai jalan atau cara yang ditempuh
untuk mencapai tujuan. Jadi metode yaitu suatu cara atau pendekatan yang
dilakukan seorang guru untuk menyampaikan ilmu baca tulis al-Qur’an guna
tercapainya tujuan pembelajaran al-Qur’an. Metode al-baghdadi adalah
metode yang tersusun, maksudnya adalah suatu metode yang tersusun secara
berurutan yang merupakan sebuah proses ulang atau lebih dikenal dengan
sebutan metode alif, ba, ta. Metode ini adalah metode yang paling lama
muncul dan metode yang paling pertama berkembang di Indonesia.1
Metode ini disebut juga dengan metode “Eja” yang berasal dari negara
Baghdad pada masa kekhalifahan Bani Abbasiyah. Tidak tahu secara jelas dan
pasti siapa penyusunnya, metode ini berkembang di tanah air lebih dari
seabad.2

B. Sejarah Metode Baghdadiyah


Metode al-Baghdadi merupakan metode yang berasal dari kota
Baghdad, Iraq. Belum diketahui secara pasti munculnya metode ini, metode ini
muncul pada era sebelum 1980an di Indonesia. Metode ini merupakan yang
pertama muncul dan merupakan metode tertua di Indonesia yaitu dengan
pengajaran huruf hijaiyyah dan juz ‘amma. Metode al-Baghdadi adalah
metode tersusun (Tarkibiyah), maksudnya yaitu suatu metode yang tersusun
secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih kita kenal
dengan sebutan alif, ba, ta. Metode ini juga metode yang paling lama muncul
dan digunakan masyarakat Indonesia bahkan metode ini juga merupakan
metode yang pertama berkembang di Indonesia. Buku metode al-Baghdadi ini
1 Ma’mun Syarif, Penerapan Metode Klasik pada Pembelajaran Al-Qur’an di
Madrasah Ibtidaiyyah Nurul Islam Banyu Hirang Gambut, Darris: Jurnal Pendidikan
Madrasah Ibtidaiyyah, Vol. 1, No. 1 (2018), h. 56
2 Amrizal, Sekolah Versus Pesantren Sebuah Perbandingan Menuju Format Baru
Mainstream Lembaga Pendidikan Nasional Peniada Dikotomik, Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8,
No. 1 (2011), h. 110

2
hanya terdiri dari satu jilid dan biasa dikenal dengan sebutan al-Qur'an kecil
atau turutan. Hanya sayangnya belum ada seorangpun yang mampu
mengungkapkan sejarah penemuan dan perkembangan pembelajarannya
sampai saat ini.3
Pengajian anak-anak dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi,
terus menyebar dalam jumlah besar merata di seluruh pelosok tanah air. Berkat
pengajian anak-anaklah maka kemudian umat Islam, dari generasi ke generasi
berikutnya, mampu membaca al-Qur'an dan mengetahui dasar-dasar
keIslaman, namun seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan iptek,
sistem pengajian “tradisional” dan metode pembelajaran dengan kaidah
baghdadiyah yang demikian jadi kurang menarik. Anak-anak lebih tahan
duduk berjam-jam di depan TV daripada duduk setengah jam di depan guru
ngaji. Akibatnya, harus dibutuhkan waktu 2-5 tahun untuk bisa memiliki
kemampuan membaca al-Qur'an. Akibat lebih lanjut adalah semakin banyak
terlihat anak-anak muda Islam yang tidak memiliki kemampuan membaca
alQur'an. Keprihatinan ini ternyata mendorong banyak ahli untuk mencari
berbagai solusi pemecahannya. Maka sejak tahun 1980-an di Indonesia
bermunculan ide-ide dan usaha untuk melakukan pembaruan sistem dan
metode pembelajaran membaca al-Qur'an ini.4

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Baghdadiyah


Terdapat langkah-langkah dalam menggunakan metode baghdadiyah
dalam pengenalan huruf hijaiyyah kepada peserta didik adalah :
1. Memperkenalkan semua huruf hijaiyyah baik bentuk maupun bunyinya
serta pengucapanya dengan tepat (makhraj).
2. Setiap huruf hijaiyyah diulang kembali dan memberikan syakal (baris)
fathah.

3 Husnul Amri, Skripsi Implementasi Metode Al-Baghdadi dalam Meningkatkan


Kemampuan Membaca Al-Qur’an Di TPA Al-Khairiyah Desa Putihdoh Kecamatan
Cukuhbalak Kabupaten Tanggamus-Lampung, UIN Raden Intan: Lampung (2020), h. 40-41
4 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2005),
h. 27-28

3
3. Setiap huruf hijaiyyah tersebut diulang kembali dan diberikan syakal
(baris) fathah, kasrah, dammah.
4. Setiap huruf hijaiyyah diulang kembali dan dikembangkan dengan syakal
tanwin (fathah tanwin, kasrah tanwin dan dammah tanwin).
5. Setiap huruf hijaiyyah diulang kembali berbaris fatḥah dan dihubungkan
dengan huruf bertasydid, fathah maddah dengan alif.
6. Setiap huruf hijaiyyah diulang kembali dan digabungkan dengan huruf
bertasydid, kasrah maddah dengan huruf ya' sukun di akhirnya.
7. Setiap huruf hijaiyyah diulang kembali dan dikembangkan serta diahiri
dengan fathah, alif diberi waw sukun berbunyi au maddah dan diakhiri
dengan huruf berbaris fathah, memberi dammah dengan huruf waw sukun
dan diakhiri dengan huruf berbaris fathah dan sebagainya.5

Beberapa kelebihan metode al-Baghdadi dalam pembelajaran al-


Qur’an diantaranya:
1. Bahan materi pelajaran disusun secara sekuensif.
2. 30 huruf hampir selalu ditampilkan pada setiap langkah secara utuh
sebagai tema sentral.
3. Pola bunyi dan susunan huruf (wazan) disusun secara rapi.
4. Keterampilan mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik
tersendiri.
5. Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam setiap langkah.

Adapun kekurangan metode al-Baghdadi dalam pembelajaran al-


Qur’an diantaranya:
1. Membutuhkan waktu yang cukup lama, karena harus menghafal dan
mengeja semua huruf hijaiyyah.
2. Kadang peserta kurang suka dan tidak aktif karena harus mengikuti guru
dalam mengeja dan membaca.
3. Kurang variatif, karena menggunakan satu jilid saja.

5 Hinggil Permana, Meningkatkan Keterampilan Mengenal Huruf Hijaiyyah Melalui


Metode Utsmani dan Metode Baghdadi, AWLADY: Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 5 No. 2
(2019), h. 56

4
4. Metode al-Baghdadi yang asli sulit diketahui, karena sudah mengalami
beberapa modifikasi.
5. Penampilan beberapa huruf yang mirip dapat menyulitkan pengalaman
peserta didik.6

6 Rusdiah, Konsep Metode Pembelajaran Al-Qur'an, Tarbiyah: Jurnal Ilmiah


Kependidikan, Vol. 5, No. 1 (2018), h. 16

5
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode al-baghdadi adalah metode yang tersusun, maksudnya adalah
suatu metode yang tersusun secara berurutan yang merupakan sebuah proses
ulang atau lebih dikenal dengan sebutan metode alif, ba, ta. Metode ini adalah
metode yang paling lama muncul dan metode yang paling pertama
berkembang di Indonesia.
Metode ini disebut juga dengan metode “Eja” yang berasal dari negara
Baghdad pada masa kekhalifahan Bani Abbasiyah. Tidak tahu secara jelas
dan pasti siapa penyusunnya, metode ini berkembang di tanah air lebih dari
seabad.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan
dan saran dari pembaca agar makalah kami ini menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, H. (2020). Skripsi Implementasi Metode Al-Baghdadi dalam Meningkatkan

6
Kemampuan Membaca Al-Qur’an Di TPA Al-Khairiyah
Desa Putihdoh Kecamatan Cukuhbalak Kabupaten
TanggamusLampung, UIN Raden Intan: Lampung

Amrizal. (2011). Sekolah Versus Pesantren Sebuah Perbandingan Menuju Format


Baru Mainstream Lembaga Pendidikan Nasional Peniada Dikotomik.
Jurnal Sosial Budaya 8(1)

Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Jakarta: Pustaka Pelajar

Permana, H. (2019). Meningkatkan Keterampilan Mengenal Huruf Hijaiyyah


Melalui Metode Utsmani dan Metode Baghdadi. AWLADY: Jurnal
Pendidikan Anak 5(2)

Syarif, M. (2018). Penerapan Metode Klasik pada Pembelajaran Al-Qur’an di


Madrasah Ibtidaiyyah Nurul Islam Banyu Hirang Gambut. Darris:
Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyyah 1(1)

Rusdiah. (2018). Konsep Metode Pembelajaran Al-Qur'an. Tarbiyah: Jurnal


Ilmiah Kependidikan 5(1)

Anda mungkin juga menyukai