Anda di halaman 1dari 1

KORUPSI DAN PENCEGAHANNYA DALAM ISLAM

1. Islam sering kali di identikan dengan agama yang keras dan kaku dalam menegakan hukuman, hal
ini terjadi dalam hukuman potong tangan bagi mereka yang mencuri termasuk korupsi. menurut
anda apakah punishment tersebut akan menimbulkan efek jera atau sebaliknya ? apakah dirasa
ideal ?
2. Jika hal tersebut tidaklah efektif, tawaran apa yang menurut anda ideal dalam menunpaskan
kejahatan korupsi?

Berikan tanggapan yang menarik

Jawaban

1. Menurut pendapat saya pribadi, hukuman potong tangan bagi pelaku korupsi ataupun pencuri,
adalah tepat, alasan saya mengatakan hal tersebut karena hukuman potong tersebut memberikan
semacam “tato” permanen kepada para pelaku korupsi maupun pencurian tersebut. Hukum
potong tangan sendiri, sejatinya diturunkan oleh Allah melalui surat Al Maidah ayat 38, yang
artinya "Laki-Iaki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah
Maha Perkasa Iagi Maha Bijaksana". Jadi apakah hukum ini dirasa ideal ? tentu saja ideal karena
hukum ini diturunkan langsung oleh Allah. Apakah pelaku akan jera atau tidak itu semua
tergantung dari si pelaku itu sendiri, karena sejatinya sifat manusia berbeda-beda, ada yang sekali
terkena hukuman langsung jera dan bertaubat, ada pula yang berkali-kali dihukum pun tidak
jera-jera. Namun, menurut saya pribadi hukum potong tangan ini jauh lebih efektif dibanding
hukuman penjara saja, karena setidaknya para pelaku korupsi dan pencurian ini memiliki tanda
pengenal yang menandakan mereka adalah seorang yang pernah mencuri ataupun korupsi,
sehingga mereka setidaknya akan merasa malu ketika bersosialisasi dengan masyarakat, dan saya
berharap dengan begitu para pelaku tersebut akan jera dan segera bertaubat kepada Allah SWT.
Namun, kenyataanya, hukum tersebut masih belum bisa diterapkan di Indonesia, karena dianggap
bertentangan dengan HAM.
2. Menurut saya pribadi, korupsi itu terjadi akibat tabiat seseorang tersebut sejak masa remaja. Pada
awalnya mungkin, mereka melakukan kecurangan kecil, seperti mencontek saat ujian, berbohong
pada guru, orang tua, dan lain sebagainya. Nah, hal-hal tersebut seringkali dilakukan seseorang
semenjak masa remaja, sehingga menimbulkan rasa dan sifat terbiasa ketika melakukan
kecurangan, hal tersebut dalam jangka waktu lama, akan memberikan dampak yang berbahaya.
Karena ketika mereka dewasa, dan memegang jabatan, akibat dari sifat terbiasa melakukan
kecurangan kecil, maka sekarang ketika memiliki jabatan, ia berani mencoba melakukan
perbuatan yang lebih curang, yaitu melakukan korupsi, memakan uang yang bukan hak miliknya.
Jadi menurut saya, cara paling efektif menumpas korupsi, adalah menumbuhkan sifat jujur sejak
kecil, dengan mendidik anak sebaik mungkin, memberinya pendidikan agama dan akhlak terbaik,
yaitu agama islam dan mencontoh akhlak mulia Rasulullah, InsyaAllah, dengan begitu maka
korupsi bisa jauh berkurang dan bahkan hilang.

Anda mungkin juga menyukai