Anda di halaman 1dari 2

Abstract

Insinerasi limbah B3 merupakan salah satu teknologi yang terbukti untuk


penghancuran total limbah berbahaya. Apabila fasilitas ini dirancang dan dioperasikan
dengan baik mampu menghancurkan komponen organik berbahaya dalam limbah. Insinerasi
limbah B3 umumnya dirancang berdasarkan asumsi kuantitas dan kualitas (karakteristik)
sampah.

Pengolahan limbah dan kinerja yang sebenarnya mungkin sangat berbeda dari yang
dirancang. Maka perlu dilakukan evaluasi kinerja pada data aktual sehingga diketahui
efisiensinya dan tingkat polutan yang dilepaskan ke lingkungan. Studi ini difokuskan pada
evaluasi kinerja dari fasilitas insinerasi limbah B3 pada pabrik yang berlokasi di India
khususnya pada limbah pencacahan kapal (Ship Scraping Waste).

Metode: Inspeksi, pemantauan dan analisis dilakukan untuk mengkarakterisasi jenis


limbah; dan efisiensi operasi aktual dievaluasi.

Introduction
Oksidasi termal melalui insinerator adalah salah satu teknologi yang telah terbukti
untuk pemusnahan limbah berbahaya dalam segala bentuk, limbah berbahaya tersebut
dijadikan bentuk residu yang tidak berbahaya dan tidak beracun.

Dari sudut pandang teknik, tujuan dasar dari proses insinerasi adalah untuk efisiensi;
membakar bahan menjadi abu yang aman dibuang ke tanah dan juga memastikan bahwa
produk buangan berupa gas dapat dilepaskan tanpa merusak lingkungan. Tujuan sekundernya
adalah untuk melaksanakan proses dengan penggunaan energi minimum dan biaya
pemeliharaan sistem minimum.

Insinerator limbah berpotensi menghancurkan polutan berbahaya seperti Poly


Chlorinated Bebzens (PCBs), Poly Chlorinated Dibenzo Dioxins (PCDDs) atau Poly
Chlorinated Dibenzo Furans (PCDFs). Insinerasi sejauh ini merupakan teknologi terbaik yang
tersedia untuk penghancuran limbah. Sayangnya, ini bukanlah teknologi yang sempurna, ini
dapat mengeluarkan Products of Incomplete Combustion (PIC) yang tidak diinginkan atau
jejak logam. PIC dapat dianggap sama atau lebih berbahaya daripada senyawa dari limbah
yang diinsenerasi.

Makalah ini menyajikan prosedur dan hasil studi kasus Test Burn (TB) yang
dilakukan pada limbah B3 dari Pencacahan Kapal (Ship Scraping). Industri ini menghasilkan
limbah padat dalam jumlah besar dalam bentuk kayu rusak, karet, bahan isolasi, kertas,
logam, kaca dan keramik, plastik, kulit, tekstil, bahan kimia, cat, thermocol, spons, abu.

Anda mungkin juga menyukai