Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. LANDASAN TEORI
Pegawai Negeri Sipil sebagai pelayan publik harus bekerja dengan
Professional, dan berintegritas untuk memberikan pelayanan yang terbaik
bagi masyarakat. Hal ini tentunya tidak lepas dari fungsi pegawai Pegawai
Negeri Sipil (PNS) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta
perekat dan pemersatu bangsa. Dalam pelayanan publik khususnya dalam
memberikan pelayanan kesehatan diharapkan selalu menerapkan nilai-nilai
ANEKA yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sering kali kita dengar, tetapi tidak
mudah untuk di pahami. Kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab Akuntabilitas merupakan kewajiban
setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Seperti seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik (kesejahteraan masyarakat) (Modul
Akuntabilitas Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Nilai-nilai yang terkandung dalam akuntabilitas adalah:
• Kepemimpinan
• Transparansi
• Integritas
• Tanggung jawab
• Keadilan
• Kepercayaan
• Keseimbangan
• Kejelasan
• Konsistensi.

32
2. Nasionalisme
Makna nasionalismme secara politis merupakan manifestasi
kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi
suatu bangsa baik untuk merebut kemerdekaan maupun sebagai
pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat,
bangsa dan negaranya (Modul Nasionalisme Lembaga Administrasi
Negara, 2015).
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila. Diharapkan dengan jiwa nasionalisme yang
kuat, maka setiap pejabat publik atau PNS memilki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila adalah:
1) Ketuhanan
 Religius
 Toleran
 Etos kerja
 Transparan
 Amanah
 Percaya diri
2) Kemanusiaan
 Humanis
 Tenggang rasa
 Persamaan derajat
 Saling menghormati
 Tidak diskriminatif
3) Persatuan
 Cinta tanah air
 Rela berkorban
 Menjaga ketertiban
 Mengutamakan kepentingan publik
 Gotong royong

33
4) Kerakyatan
 Musyawarah mufakat
 Kekeluargaan
 Menghargai pendapat
 Bijaksana
5) Keadilan
 Bersikap adil
 Tidak serakah
 Tolong menolong
 Kerjakeras
 Sederhana

3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya.
Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang
menetukan baik atau buruk, benar atau salah prilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan publik
(Modul Etika Publik Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Nilai-nilai dasar kode etik dan prilaku PNS sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang ASN No.5 tahun 2014 adalah sebagai berikut:
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan perundang-undangan dan etika pemerintahan

34
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
 Tidak menyalahkan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.

4. Komitmen Mutu
Menurut Zulian Yamit (2010), mengutip pendapat sejumlah pakar
tentang pengertian mutu: Menurut Edward Deming “mutu adalah apapun
yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen”. Menurut Crosby
“mutu adalah nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap
persyaratan.
Berdasarkan beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk atau jasa yang diberikan
pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
bahkan melampaui harapannya. Jadi komitmen mutu adalah konsistensi
dari tindakan kita sabagai pelayan publik dalam memberikan pelayanan
standar yang sesuai dengan kebutuhan publik atau masyarakat (Modul
Komitmen Mutu Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik di mana
masyarakat akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan baik
dari segi waktu maupun hasil. Di mana hal ini harus dilakukan secara
terintegrasi dengan melibatkan seluruh komponen. Perwujudan

35
komitmen mutu sangat penting bagi seorang PNS dalam melakukan
tugas- tugasnya sehari-hari. Nilai-nilai dasar komitmen mutu yaitu:
 Efektifitas dan efisiensi (waktu, uang)
 Inovasi (Terobosan baru)
 Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients
 Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia
 Menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi, tanpa
cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
 Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi
 Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
 Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan
ide kreatif, dan kolaborasi.

5. Anti korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang berarti
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi merupakan
penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, dan
sebagainya) untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
Menurut Undang-Undang N0.31 tahun 1999 dan Undang- Undang
No.20 tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang
terdiri dari:
 Kerugian keuangan negara
 Suap-menyuap
 Pemerasan
 Perbuatan curang
 Penggelapan dalam jabatan
 Benturan kepentingan dalam jabatan
 Gratifikasi

36
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-
niilai dasar anti korupsi , dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi
sebagai berikut:
 Jujur
 Peduli
 Mandiri
 Disiplin
 Tanggung jawab
 Kerja keras
 Sederhana
 Berani
 Adil
(Modul Anti Korupsi Lembaga Administrasi Negara, 2015)

B. PENDALAMAN ISU UTAMA


Pendalaman isu utama ini berawal dari pemilihan isu-isu aktual yang
berdasarkan data pemakaian obat terbanyak dan saran dari Puskesmas
Tempat saya melakukan Habituasi. Setelah berdiskusi dengan mentor maka
terpilih satu isu utama yaitu kurangnya pengetahuaan masyarakat tentang
cara pemakaian dan penyimpanan obat antibiotic yang benar di UPTD
Puskesmas Kuala Pembuang I.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih
(2009), bahwa terdapat sekitar 92% masyarakat Indonesia tidak
memanfaatkan antibiotika secara tepat. Apabila digunakan secara tepat,
antibiotik memberikan manfaat yang tidak perlu dipertanyakaan lagi. Namun
akan tetapi, jika dipakai atau diresepkan secara tidak tepat (irrational
prescribing) dapat membawa kerugian yang luas dari segi kesehatan,
ekonomi bahkan untuk generasi mendatang.
Menurut WHO (2015) bahwa bakteri yang mengalami kekebalan (bakteri
Resistensi). Kondisi demikian dimana bakteri menjadi kebal terhadap
antibiotik. Sehingga, antibiotik yang awalnya efektif untuk pengobatan infeksi
menjadi tidak efektif lagi.

37
Pada data yang ditunjukan Obat antibiotik masuk 20 besar pemakaian
obat terbanyak di UPTD Puskesmas Kuala Pembuang I dan efek yang di
sebabkan sangat merugikan. Dengan adanya aktualisasi ini penulis ingin
mensosialisasi tentang cara pemakaian dan penyimpanan antibiotik yang
benar kemasyarakat agar berkurangnya angka Resistensi terhadap obat
antibiotik dan agar tercapainya tujuan terapi sehingga Masyarakat/Pasien
dapat lekas sembuh.

C. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


Dalam mewujudkan aktualisasi atas isu yang diangkat, penulis telah
menyusun dan melaksanakan beberapa kegiatan dengan analisis dampak
dari setiap kegiatan, berikut uraian kegiatan dalam upaya meningkatkan
pengetahuan Masyarakat tentang cara penggunaan dan penyimpanan obat
antibiotik di UPTD Puskesmas Kuala Pembuang I.
1. Melakukan Koordinasi dengan Kepala UPTD Puskesmas Kuala
Pembuang I untuk Melakukan Kegiatan Habituasi dan melaksanakan
Kegiatan sesuai Rancangan Aktualisasi
Memasuki masa Off kampus penulis melapor ke UPTD Puskesmas
Kuala Pembuang I untuk meminta ijin untuk melaksanakan Aktualisasi
disana dan meminta dukungan dan saran untuk pelaksanaan aktualisasi
selama 30 hari off kampus.
Output : Adanya kesepakatan dan dukungan dari Kepala Puskesmas
Kuala Pembuang I untuk melakukan kegiatan aktualisasi.
2. Melakukan Penyusunan dan membuat daftar Kuesioner dengan
mengumpulkan referensi tentang Obat Antibiotik dan juga berkoordinasi
dengan Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian yang ada di
puskesmas Kuala Pembuang I, agar mendapat masukan terkait
Kuesioner yang akan di buat penulis.
Output : Form Kuisioner Pertama dan Kedua
3. Melakukan Penyusunan dan pembuatan Brosur/Leaflet sebagai media
penyuluhan dan konseling kepada masyarakat dengan mengumpulkan
beberapa referensi tentang obat antibiotik dan membuat desain sebaik
mungkin agar mudah di baca oleh masyarakat dan juga tidak lupa
berkoordinasi dengan apoteker dan tenaga teknis kefarmasian yang ada

38
di UPTD Puskesmas Kuala Pembuang I agar dapat di cetak dan
dilakukan kegiatan selanjutnya.
Output : Leaflet yang sudah di cetak dan dokumentasi kegiatan dalam
bentuk foto
4. Melakukan Survey dengan menggunakan Form Kuisioner Pertama
kepada pasien yang berobat di UPTD Puskesmas Kuala Pembuang I
dengan langsung menghampiri pasien untuk meminta kesediaan
dilakukan survey dan menjelaskan sedikit tentang tata cara pengisian
Form Kuisioner.
Output : Form Kuisioner yang sudah diisi dan dokumentasi berupa Foto.
5. Melakukan Penyuluhan tentang Obat Antibiotik Kepada Pasien yang
berkunjung di UPTD Puskesmas Kuala Pembuang I dengan Media
Leaflet dan melakukan tanya jawab kepada pasien.
Output : Dokumentasi berupa Foto dan Video.
6. Melakukan PIO ( Penyampaian Informasi Obat ) kepada Pasien yang
mendapatkan obat antibiotik dengan menggunakan media leaflet
dimana pertama-tama penulis meminta kesediaan pasien untuk
dilakukan PIO selanjutnya melakukan penyerahan obat dan pemberian
informasi obat dengan pendekatan secara konseling denga media
leaflet.
Output : Dokumentasi Kegiatan Berupa Foto
7. Melakukan Survey Lanjutan dengan media form kuisioner kedua untuk
mengetahui apakah ada perubahan/peningkatan pengetahuan
masyarakat setelah kegiatan dilaksanakan.
Dengan cara yang sama dengan survey pertama dengan media form
kuisioner dengan pertanyaan yang berbeda, yang diisi
masyarakat/pasien setelah dilakukan kegiatan penyuluhan dan PIO.
Output : Form Kuisioner yang sudah diisi.
8. Melakukan Evaluasi dengan mengolah data yang sudah di dapat dari
kuisioner pertama dan kedua dengan skala pengukuran pendekatan
dengan skala Gutman dimana jumlah pilihan 2 yaitu ya atau tidak
dengan jumlah 5 pertanyaan disetiap kuisioner nya dimana nilai setiap
pertanyaan bernilai 2 bila benar dan 0 bila salah, dan skor terendah
yaitu 0 (0%) dan yang skor tertinggi yaitu 10 (100%). Dan setelah

39
dilakukan penilian data dibuat dalam bentuk diagram dan di bandingkan
antara kuisioner pertama dan kuisioner kedua.
Output : Hasil Evaluasi berupa data diagram

Kegiatan tambahan :
9. Melakukan Penyuluhan Tentang Bijak Menggunakan Obat Antibiotik
pada Posyandu lansia.
Penulis diikut sertakan dalam salah satu kegiatan puskesmas yaitu
Posyandu Lansia, dan pada saat penulis bertanya kepada Masyarakat
yang mengikuti posyandu banyak Masyarakat yang menggunakan
antibiotik tanpa resep dokter jadi penulis berinisiatif melakukan
peyuluhan disana agar mengurangi tingkat pemakian antibiotik anjuran
dokter atau tenaga medis lainnya.
Ouput : Dokumentasi pada saat melaksanaakan penyuluhan berupa foto
dan daftar penyuluhan.

D. CAPAIAN AKTUALISASI
Dalam rincian pelaksanaan kegiatan penulis mencoba untuk
memperdalam hasil pelaksanaan kegiatan dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ASN, serta berkontribusi terhadap visi misi organisasi dan penguatan
nilai organisasi, dan ditambah dengan analisis dampak dari setiap kegiatan,
penulis akan menyajikan rincian tersebut sebagai berikut.

Kegiatan 1:
Tabel 4.1 Kegiatan 1

Melaksanakan koordinasi dengan Kepala UPTD Puskesmas


Nama Kegiatan
Kuala Pembuang I

Waktu
Selasa, 26 Nopember 2019
Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan  Melakukan Koordinasi dengan Kepala Puskesmas
mengenai Kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan di
UPTD Puskesmas Kuala Pembuang I
Output Hasil Instruksi untuk melakukan kegiatan tersebut.
1. Akuntabilitas
Keterkaitan
 Bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan
dengan nilai-nilai

40
aktualisasi yang sudah dirancang dan yang disampaikan
kepada pimpinan
 Konsisten dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi
yang sudah dirancang
 Kejelasan atas penyampaian informasi tentang kegiatan
aktualisasi.
2. Nasionalisme
 Membangun kerja sama yang baik antara pegawai
dengan pimpinan untuk memperoleh hasil kegiatan yang
maksimal
 Menghargai setiap saran yang diberikan oleh pimpinan
dan rekan kerja.
3. Etika Publik
 Berbicara dengan ramah menggunakan bahasa yang
sopan dan santun
 Menaati segala masukan yang diberikan oleh pimpinan.
4. Komitmen Mutu
 Berkonsultasi dengan pimpinan untuk terus menjaga
dasar ASN mutu pelayanan publik di Puskesmas Kuala Pembuang I
khususnya di pelayanan obat agar lebih efektif.
5. Anti Korupsi
 Bersikap jujur dan berani dalam menyampaikan
informasi kepada pimpinan
 Disiplin dalam menjalankan perintah yang diberikan
pimpinan serta displin waktu melaksanakan kegiatan
penyuluhan.
6. WOG
 Selalu berkoordinasi dengan mentor dan pimpinan
dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi.
7. Manajemen ASN
 Melakukan konsultasi kepada pimpinan dengan
transparan dan professional.
8. Pelayanan Publik
 Implementasi kegiatan ini untuk memberikan pelayanan
publik yang lebih baik lagi dengan berkonsultasi dengan
pimpinan secara transparan.

Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya


Kontribusi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komprehensif
Terhadap Visi Misi
Organisasi

Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan ini adalah Efektif :

Penguatan Nilai Mencapai suatu tujuan dengan pemilihan cara yang benar dari
Organisasi beberapa alternative, kemudian mengimplimentasikan
pekerjaan dengan tepat dengan waktu yang cepat.
Analisis Dampak Positif :

41
Dengan dilaksanakannya Koordinasi dengan Kepala UPTD
Puskesmas Kuala Pembuang I dapat mengoptimalkan
Kegiatan Aktulisasi yang akan di lakukan dan mendapatkan
saran serta dukungan untuk pelaksanaan aktualisasi yang akan
dilakukan.
Negatif :
Tidak terlaksananya kegiatan ini dapat berkurangnya dukungan
dalam kegiatan aktualisasi, serta dapat menghasilkan output
yang kurang optimal.

Kegiatan 2 :
Tabel 4.2 Kegiatan 2

Nama Kegiatan Menyusun dan membuat daftar kuisioner

Waktu
02 Desember – 04 Desember 2019
Pelaksanaan
 Mengumpulkan materi referensi tentang Obat Antibiotik.
 Bekerja sama dengan rekan kerja untuk saling bertukar ide
Tahapan Kegiatan  Menyusun daftar pertanyaan kuisioner tentang Obat
Antibiotik
Form Kuisioner pertama dan Kedua
Output Hasil
Dokumentasi Berupa Foto
Keterkaitan 1. Akuntabilitas
Substansi Mata  Sebagai Asisten Apoteker penulis bertanggung jawab
Pelatihan terhadap kesehatan pasien terutama dalam penggunaan
obat yang benar sehingga pasien dapat merasakan
tujuan pengobatan yang efektif.
 Kejelasan atas pertanyaan yang diajukan pada lembar
kuesioner
2. Nasionalisme
 Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
dalam serta mudah dimengerti oleh pasien.
 Bentuk kepedulian terhadap unit kerja dan profesi demi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mutu
pelayanan kesehatan.
 Kerja sama dengan rekan kerja untuk memberikan
masukkan demi diperolehnya kuesioner dengan bahasa
yang mudah dimengerti pasien.
 Menghargai pendapat (masukkan) yang diajukan oleh
rekan kerja demi terwujudnya kuesioner yang mudah
dimengerti oleh pasien.

42
3. Etika Publik
 Berbicara dengan ramah menggunakan bahasa yang
sopan dan santun
 Menaati segala masukan yang diberikan oleh rekan
kerja.
 Jujur dalam menyampaikan informasi dan berpendapat
4. Komitmen Mutu
 Inovatif untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
yang lebih optimal terutama pada pelayanan kefarmasian
di puskesmas sehingga masyarakat dapat teredukasi
tentang penggunaan dan peyimpanan obat antibiotik
yang benar.
5. Anti Korupsi
 Pemberian pelayanan yang jujur dan bertanggung
jawab dapat memberikan pelayanan yang optimal dan
memuaskan pasien sebagai penerima layanan.
6. WOG
 Adanya koordinasi dengan tenaga kerja lainnya untuk
meminta saran dan masukan terkait konsep kuesioner
yang telah dibuat.
Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya
Kontribusi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komprehensif.
Terhadap Visi Misi
Organisasi

Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan ini adalah Efektif :

Penguatan Nilai Mencapai suatu tujuan dengan pemilihan cara yang benar dari
Organisasi beberapa alternative, kemudian mengimplimentasikan
pekerjaan dengan tepat dengan waktu yang cepat.
Positif :
Dengan dilakukan nya kegiatan ini dapat hasil sebuah form
kuisioner yang dimana akan digunakan sebagai pembanding
antara sebelum dan sesudah kegiatan apakah berhasil atau
Analisis Dampak tidak
Negatif :
Tidak dilaksanakannya kegiatan ini akan berdampak ketidak
tahuan akan keberhasilan kegiatan aktulisasi berhasil atau
tidaknya.

Kegiatan 3

Tabel 4.3 Kegiatan 3

43
Pembuatan brosur/leaflet sebagai media penyuluhan dan
Nama Kegiatan
konseling kepada masyarakat

Waktu
05 Desember 2019 – 07 Desember 2019
Pelaksanaan
 Mengumpulkan referensi leaflet yang kan dibuat
 Merancang design leaflet
Tahapan Kegiatan
 Melakukan pencetakan leaflet

Terbentuk media leaflet


Output Hasil
Terdokumentasi kegiatan dalam bentuk foto.
1. Akuntabilitas
 Dapat mempertanggungjawabkan Brosur/leaflet yang
dibuat.
2. Nasionalisme
 Bersikap non diskriminatif (adil) kepada pasien, tanpa
membedakan suku, agama maupun status pasien.

3. Etika Publik
 Sopan, santun dalam bekerjasama dengan rekan kerja
dalam pembuatan brosur/leaflet
Keterkaitan 4. Komitmen Mutu
Substansi Mata  Inovasi dalam melakukan pembuatan brosur/leaflet.
Pelatihan 5. Anti Korupsi
 Sederhana, disiplin waktu dalam pembuatan
brosur/leaflet.
6. WOG
 Bekerja sama dengan rekan kerja dalam pembuatan
brosur/leaflet.
7. Pelayanan Publik
 Tidak diskriminatif dalam pembuatan brosur/leaflet.
8. Manajemen ASN
 Kesadaran, tanggung jawab dalam pembuatan
brosur/leaflet.

Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya


Kontribusi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komprehensif.
Terhadap Visi Misi
Organisasi

Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan ini adalah Efektif :

Penguatan Nilai Mencapai suatu tujuan dengan pemilihan cara yang benar dari
Organisasi beberapa alternative, kemudian mengimplimentasikan
pekerjaan dengan tepat dengan waktu yang cepat.

44
Kegiatan 4.

Tabel 4.4 Kegiatan 4

Melakukan survey terhadap pemahaman pasien tentang


Nama Kegiatan
penggunaan obat Antibiotik yang benar

Waktu
09 Desember dan 12 Desember 2019
Pelaksanaan
 Meminta ketersediaan waktu kepada pasien dilakukan
untuk survei
Tahapan Kegiatan
 Membagikan kuisioner kepada pasien yang berkunjung ke
puskesmas
Hasil kuisioner survei sebelum diberi Penyuluhan dan
Output Hasil
Konseling.
1. Akuntabilitas
 Dapat mempertanggungjawabkan hasil Kuisioner
2. Nasionalisme
 Bersikap adil kepada pasien yang dilakukan survey
3. Etika Publik
 Sopan, santun dalam pemberian kuisioner.
4. Komitmen Mutu
Keterkaitan  Efektif dalam pemberian kuisioner.
Substansi Mata 5. Anti Korupsi
Pelatihan  Disiplin dalam waktu melakukan survey.
6. WOG
 Bekerja sama dengan pasien.
7. Pelayanan Publik
 Tidak diskriminatif dalam melakukan survey.
8. Manajemen ASN
 Kesadaran, tanggung jawab dalam melakukan
survey.
Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya
Kontribusi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komprehensif
Terhadap Visi Misi
Organisasi

Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan ini adalah Sopan


Penguatan Nilai Santun : Suatu Hubungan yang akrab, saling pengertian serta
Organisasi saling hormat menghormati dalam bekerja.

Postif :
Analisis Dampak
Terlaksananya kegiatan ini dapat mengetahui bagaimana

45
pengetahuan masyarakat tentang cara penggunaan dan
penyimpanan obat antibiotik yang benar.
Negatif :
Tidak terlaksananya kegiatan ini akan menyebabkan ketidak
tahuan penulis apakah masyarakat sudah tahu atau belum
tentang penggunaan dan penyimpanan obat antibiotik yang
benar.

Kegiatan 5

Tabel 4.5 Kegiatan 5

Melakukan Penyuluhan tentang Cara penggunaan dan


Nama Kegiatan
peyimpanan Obat Antibiotik yang benar.

Waktu
09 Desember dan 12 Desember 2019
Pelaksanaan
 Menyusun materi/isi penyuluhan

Tahapan Kegiatan  Melakukan penyuluhan cara penyimpanan dan penggunaan


obat antibiotik.
Output Hasil Dokumentasi Berupa Foto dan Video
1. Akuntabilitas
 Dapat mempertanggungjawabkan materi yang di
sampaikan
2. Nasionalisme
 Bersikap adil dalam melakukan penyuluhan dan tanya
jawab
3. Etika Publik
 Sopan, santun dalam melakukan penyuluhan.
4. Komitmen Mutu
Keterkaitan
 Ikut mewujudkan visi dan misi Puskesmas
Substansi Mata
5. Anti Korupsi
Pelatihan
 Disiplin waktu dan tempat dalam melakukan
penyuluhan.
6. WOG
 Bekerjasama dengan rekan sejawat dalam melakukan
penyuluhan.
7. Pelayanan Publik
 Tanya jawab dengan pasien yang disuluh.
8. Manajemen ASN
 Mengumpulkan pasien pada saat penyuluhan

46
Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya
Kontribusi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komprehensif.
Terhadap Visi Misi
Organisasi

Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan ini adalah Sopan


Penguatan Nilai Santun : Suatu Hubungan yang akrab, saling pengertian serta
Organisasi saling hormat menghormati dalam melakukan penyuluhan.

Positif :
Dengan dilakukannya kegiatannya ini dapat menambah
wawasan/pengetahuan masyarakat khususnya pasien yang
berkunjung tentang cara penyimpanan dan penggunaan obat
Analisis Dampak antibiotik yang benar.
Negatif :
Tidak terlaksananya kegiatan ini akan mengakibatkan
ketidaktahuaan masyarakat bagaimana penyimpanan dan
penggunaan obat antibiotik yang benar.

Kegiatan 6

Tabel 4.6 Kegiatan 6

Melakukan PIO (Penyampaian Informasi Obat) kepada pasien


Nama Kegiatan
yang mendapat obat antibiotik.

Waktu
09 Desember dan 12 Desember 2019
Pelaksanaan
 Meminta ketersediaan waktu kepada pasien untuk
dilakukan PIO.
 Penyerahan obat kepada pasien disertai pemberian
Tahapan Kegiatan
informasi obat dan pendekatan secara konseling
menggunakan media brosur/leaflet mengenai cara
penggunaan obat Antibiotik yang benar .
Output Hasil Dokumentasi kegiatan berbentuk foto
Keterkaitan 1. Akuntabilitas
Substansi Mata  Dapat mempertanggungjawabkan Penyampian

47
informasi yang dilakukan
2. Nasionalisme
 Bersikap adil dalam penyampaian informasi
3. Etika Publik
 Sopan, santun dalam penyampaian informasi
4. Komitmen Mutu
 Efektif dalam penyampaian informasi.
5. Anti Korupsi
Pelatihan  Sederhana, peduli, adil dalam penyampaian informasi.
6. WOG
 Bekerja sama dengan rekan kerja dalam penyampaian
informasi.
7. Pelayanan Publik
 Tidak diskriminatif dalam penyampaian informasi.
8. Manajemen ASN
 Kesadaran, tanggung jawab dalam penyampaian
informasi.
Kontribusi Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya
Terhadap Visi Misi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komprehensif.
Organisasi
Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan ini adalah Sopan

Penguatan Nilai Santun : Suatu Hubungan yang akrab, saling pengertian serta
Organisasi saling hormat menghormati dalam melakukan penyampaian
Informasi Obat.
Positif :
Dengan dilakukannya kegiatannya salah satu media untuk
menambah wawasan/pengetahuan masyarakat khususnya
pasien yang berkunjung tentang cara penyimpanan dan
penggunaan obat antibiotik yang benar agar tercapainya efek
Analisis Dampak
terapi dan pasien lekas sembuh.
Negatif :
Tidak terlaksananya kegiatan ini akan mengakibatkan
ketidaktahuaan Pasien bagaimana penyimpanan dan
penggunaan obat antibiotik yang benar.

Kegiatan 7

Tabel 4.7 Kegiatan 7

48
Melakukan Survey kembali terhadap pemahaman masyarakat
Nama Kegiatan
tentang cara penggunaan Obat Antibiotik yang benar.

Waktu
09 Desember dan 12 Desember 2019
Pelaksanaan
 Membagikan kuisioner setelah dilakukannya pemberian
Tahapan Kegiatan informasi obat dan konseling
 Mengumpulkan hasil dan mencatat hasil kuisioner.
Output Hasil Dokumentasi kegiatan berbentuk foto
1. Akuntabilitas
 Dapat mempertanggungjawabkan hasil Kuisioner
2. Nasionalisme
 Bersikap adil kepada pasien yang dilakukan survey
3. Etika Publik
 Sopan, santun dalam pemberian kuisioner.
4. Komitmen Mutu
Keterkaitan  Efektif dalam pemberian kuisioner.
Substansi Mata 5. Anti Korupsi
Pelatihan  Disiplin dalam waktu melakukan survey.
6. WOG
 Bekerja sama dengan pasien.
7. Pelayanan Publik
 Tidak diskriminatif dalam melakukan survey.
8. Manajemen ASN
 Kesadaran, tanggung jawab dalam melakukan
survey.
Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya
Kontribusi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komprehensif.
Terhadap Visi Misi
Organisasi

Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan ini adalah Sopan


Penguatan Nilai Santun : Suatu Hubungan yang akrab, saling pengertian serta
Organisasi saling hormat menghormati dalam melakukan survey.

Analisis Dampak Positif :


Terlaksananya kegiatan ini dapat mengetahui apakah
meningkat pengetahuan masyarakat tentang cara penggunaan
dan penyimpanan obat antibiotik yang benar.
Negatif :
Tidak terlaksananya kegiatan ini akan menyebabkan ketidak
tahuan penulis apakah ada peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang cara pennggunaan dan penyimpanan obat

49
yang benar.

Kegiatan 8

Tabel 4.8 Kegiatan 8

Nama Kegiatan Melakukan Evaluasi hasil dari kegiatan


Waktu
16 Desember - 17 Desember 2019
Pelaksanaan
 Mengumpulkan Hasil Kuisioner yang telah dilakukan
Tahapan Kegiatan  Membandingkan hasil Kuisioner sebelum dan sesudah
dilakukan penyuluhan dan Pemberian Informasi Obat.
Output Hasil Hasil dari Evaluasi berbentuk data.
1. Akuntabilitas
 Dapat mempertanggungjawabkan hasil Evaluasi
2. Nasionalisme
 Bersikap adil dalam melakukan evaluasi
3. Etika Publik
 Jujur dalam melakukan evaluasi.
4. Komitmen Mutu
 Efektif dalam melakukan evaluasi
Keterkaitan
5. Anti Korupsi
Substansi Mata
 Sederhana, peduli, adil dalam melakukan Evaluasi.
Pelatihan
6. WOG
 Bekerja sama dengan rekan sejawat dalam melakukan
evaluasi
7. Pelayanan Publik
 Tidak diskriminatif dalam melakukan evaluasi.
8. Manajemen ASN
 Kesadaran, tanggung jawab dalam melakukan
Evaluasi.
Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya
Kontribusi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komprehensif.
Terhadap Visi Misi
Organisasi

Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan ini adalah Efektif :

Penguatan Nilai Mencapai suatu tujuan dengan pemilihan cara yang benar dari
Organisasi beberapa alternative, kemudian mengimplimentasikan
pekerjaan dengan tepat dengan waktu yang cepat.
Analisis Dampak Positif :
Dengan dilakukannya kegiatan ini dapat mengetahui hasil akhir
apakah berdampak atau tidaknya kegiatan aktualisasi ini

50
dilakukan di wilayah kerjas Puskesmas Kuala Pembuang I.
Negatif :
Tidak terlaksananya kegiatan ini akan menyebabkan ketidak
tahuan akan hasil akhir dari kegiatan aktualisasi.

Kegiatan Tambahan :

Kegiatan 9

Tabel 4.9 Kegiatan 9

Melakukan Penyuluhan Tentang Bijak Menggunakan Obat


Nama Kegiatan
Antibiotik pada Posyandu lansia.
Waktu
Jum’at, 13 Desember 2019
Pelaksanaan
 Menyusun materi/isi penyuluhan

Tahapan Kegiatan  Melakukan penyuluhan Tentang Bijak menggunakan obat


antibiotik pada lansia.
Output Hasil Dokumentasi berupa foto dan daftar hadir kegiatan
1. Akuntabilitas
 Dapat mempertanggungjawabkan materi yang di
sampaikan
2. Nasionalisme
 Bersikap adil dalam melakukan penyuluhan dan tanya
jawab
3. Etika Publik
 Sopan, santun dalam melakukan penyuluhan.
4. Komitmen Mutu
Keterkaitan
 Ikut mewujudkan visi dan misi Puskesmas
Substansi Mata
5. Anti Korupsi
Pelatihan
 Disiplin waktu dan tempat dalam melakukan
penyuluhan.
6. WOG
 Bekerjasama dengan rekan sejawat dalam melakukan
penyuluhan.
7. Pelayanan Publik
 Tanya jawab dengan pasien yang disuluh.
8. Manajemen ASN
 Mengumpulkan pasien pada saat penyuluhan
Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya
Kontribusi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang komprehensif.
Terhadap Visi Misi
Organisasi

Penguatan Nilai Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan ini adalah Efektif :
Organisasi

51
Mencapai suatu tujuan dengan pemilihan cara yang benar dari
beberapa alternative, kemudian mengimplimentasikan
pekerjaan dengan tepat dengan waktu yang cepat.
Positif :
Dengan dilakukannya kegiatan ini dapat memenuhi tugas yang
diberikan dan juga dapat menambah ilmu untuk lansia-lansia
yang hadir.
Analisis Dampak
Negatif :
Tidak terlaksananya kegiatan ini akan menyebabkan tidak
selesainya tugas yang diberikan dan lansia yang hadir tidak
mendapatkan ilmu tentang bijak penggunaan obat antibiotik.

E. CAPAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Setelah penulis melaksanakan kegiatan dan mempraktekan nilai-nilai dasar
ANEKA, PP, Manajemen ASN, dan WoG, berikut penulis sajikan tabel informasi:

Tabel 4.10 Capaian Pelaksanaan Kegiatan


Waktu
No Kegiatan Tempat
Pelaksanaan
UPTD
Koordinasi dengan Kepala UPTD Puskesmas 26 Nopember Puskesmas
1
Kuala Pembuang I 2019 Kuala
Pembuang I
UPTD
02 – 04
Puskesmas
2 Menyusun dan membuat daftar kuesioner Desember
Kuala
2019
Pembuang I
UPTD
05 – 07
Pembuatan leaflet sebagai konseling kepada Puskesmas
3 Desember
masyarakat Kuala
2019
Pembuang I
Melakukan survey terhadap pemahaman 09 Desember UPTD
pasien tentang penggunaan dan penyimpanan dan 12 Puskesmas
4
obat Antibiotik yang benar Desember Kuala
2019 Pembuang I
5 Penyuluhan tentang Obat Antibiotik. 09 Desember UPTD
dan 12 Puskesmas Kuala

52
Desember Pembuang I
2019
Melakukan PIO (Penyampaian Informasi 09 Desember UPTD
6 Obat) kepada pasien yang mendapat obat -12 Desember Puskesmas Kuala
antibiotik. 2019 Pembuang I
09 Desember UPTD
Melakukan Survey kembali terhadap
dan 12 Puskesmas Kuala
7 pemahaman masyarakat tentang cara Desember Pembuang I
penggunaan Obat Antibiotik yang benar. 2019
16 – 17 UPTD
8 Melakukan Evaluasi hasil dari kegiatan Desember Puskesmas Kuala
2019 Pembuang I
Kantor Desa
Melakukan Penyuluhan Tentang Bijak
13 Desember Sungai Undang
9 Menggunakan Obat Antibiotik pada Posyandu
2019 Kuala Pembuang
lansia.
II

53
Tabel 4.11 Alur Pelaksanaan Kegiatan
Nopember Desember
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
- Melakukan Koordinasi
Koordinasi dengan dengan Kepala
Kepala UPTD Puskesmas mengenai
1
Puskesmas Kuala kegiatan aktualisasi
Pembuang I yang akan dilakukan di
unit kerja.
- Mengumpulkan materi
referensi tentang Obat
Antibiotik.

Menyusun dan - Bekerja sama dengan


2 membuat daftar rekan kerja untuk saling
kuesioner bertukar ide

- Menyusun daftar
pertanyaan kuisioner
tentang Obat Antibiotik
3 Pembuatan leaflet - Mengumpulkan
sebagai konseling referensi leaflet yang
kepada masyarakat kan dibuat

54
- Merancang design
leaflet
- Melakukan pencetakan
leaflet
- Meminta ketersediaan
Melakukan evaluasi waktu kepada pasien
terhadap pemahaman dilakukan untuk survei
4 masyarakat tentang - Membagikan kuisioner
cara penggunaan obat kepada pasien yang
yang benar berkunjung ke
puskesmas
- Menyusun materi/isi
penyuluhan

Penyuluhan tentang - Melakukan


5
Obat Antibiotik. penyuluhan cara
penyimpanan dan
penggunaan obat
antibiotik.
Melakukan PIO - Meminta ketersediaan
6 (Penyampaian waktu kepada pasien
Informasi Obat) untuk dilakukan PIO.

55
- Penyerahan obat
kepada pasien disertai
pemberian informasi
obat dan pendekatan
kepada pasien yang
secara konseling
mendapat obat
menggunakan media
antibiotik.
brosur/leaflet mengenai
cara penggunaan dan
penyimpanan obat
Antibiotik yang benar
- Membagikan
Melakukan Survey kuisioner setelah
kembali terhadap dilakukannya
pemahaman pemberian informasi
7
masyarakat tentang obat dan konseling
cara penggunaan Obat - Mengumpulkan hasil
Antibiotik yang benar. dan mencatat hasil
kuisioner
8 Melakuan Evaluasi - Mengumpulkan Hasil
hasil dari kegiatan Kuisioner yang telah
dilakukan
- Membandingkan hasil

56
Kuisioner sebelum
dan sesudah
dilakukan penyuluhan
dan Pemberian
Informasi Obat.
- Menyusun materi/isi
Melakukan penyuluhan
Penyuluhan Tentang - Melakukan
9 Bijak Menggunakan penyuluhan cara
Obat Antibiotik pada penyimpanan dan
Posyandu lansia. penggunaan obat
antibiotik.

57
F. KEGIATAN TAMBAHAN
Kegiatan tambahan dilakukan selama proses aktualisasi adalah
penyuluhan tentang bijak menggunakan obat antibiotik pada posyandu
lansia. Hal ini dilakukan karena ada kegiatan dari salah satu program untuk
melakukan penyuluhan tentang obat antibiotik pada saat posyandu lansia.
Karena judul penulis berkaitan dengan kegiatan maka penulis mengajukan
diri untuk melakukan penyuluhan.

G. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG
Adapun faktor-faktor pendukung selama proses aktualisasi
Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Tentang Cara penggunaan dan
penyimpanan Obat antibiotik yang benar yaitu :
1. Adanya dukungan dari Mentor dan Kepala Puskesmas dalam proses
Aktualisasi ini.
2. Adanya dukungan dari Rekan Sesama profesi Kesehatan dalam
proses Aktualisasi ini.
3. Adanya dukungan dan persetujuan dari pasien saat melaksanakan
Aktualisasi ini.

H. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT
Adapun faktor-faktor penghambat selama proses aktualisasi
Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Tentang Cara Penggunaan dan
Penyimpanan Obat Antibiotik yang benar yaitu :
1. Kurangnya waktu pengerjaan dikarenakan jadwal dimajukan.
2. Banyaknya kegiatan diluar gedung Puskesmas jadi untuk melakukan
aktualisasi agak terhambat.

58

Anda mungkin juga menyukai