9483 18852 3 PB
9483 18852 3 PB
Novi H. Rampengan
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: novierampengan@yahoo.com
ibu hamil atau wanita muda usia produktif pemeriksaan yang umum dikerjakan.12
ialah dari anak kecil usia pra sekolah yang
bermain atau dekat dengan wanita tersebut, DIAGNOSIS
namun dapat juga berasal dari pasangan Dalam menegakkan diagnosis infeksi
atau kontak seksual.5,6 Transmisi dapat CMV pada bayi dan anak diperlukan
berasal dari semua cairan tubuh seperti pemeriksaan diagnostik yang ideal untuk
urin, cairan semen, ludah, air mata, cairan mendeteksi infeksi aktif CMV serta
serebrospinal, air susu ibu (ASI), transfusi membedakannya dari penyakit CMV.13
darah, atau dari transplantasi organ.7 Terdapat banyak metode yang digunakan
Transmisi CMV juga dapat terjadi
baik sebagai pemeriksaan tunggal atau
secara fetomaternal selama hamil, saat kombinasi untuk mendiagnosis CMV.1
persalinan, dan paparan pasca natal. Infeksi Pemeriksaan yang dilakukan harus mudah
kongenital CMV dapat menunjukkan gejala dan memberikan hasil yang cepat dan
atau tidak pada bayi baru lahir. Gejala terpercaya. Hal ini berkaitan dengan perlu-
terinfeksi CMV pada bayi yaitu kuning nya mengetahui infeksi primer sejak dini
(62%), hepatosplenomegali (50%), dan agar dapat memantau perkembangan
petekie (58%) yang merupakan trias klasik penyakit CMV. Infeksi kongenital CMV
pada bayi dengan infeksi kongenital CMV; secara prenatal didiagnosis dengan men-
gejala tersebut sering ditemukan pada bayi deteksi IgM pada darah janin atau mengiso-
baru lahir dengan pertumbuhan terhambat
lasi virus dari cairan amnion. Diagnosis
dan seringkali prematur.1,8 Transmisi intra- CMV pada bayi baru lahir dapat dilakukan
uterin merupakan jalur utama transmisi
bergantung pada ada tidaknya virus dari
yang dapat memberikan sekuele neurologis.
pemeriksaan isolasi virus melalui urin,
Di negara industri yang memiliki banyak
identifikasi DNA CMV dengan pemerik-
komunitas berpenghasilan rendah atau di
saan PCR melalui urin, darah (termasuk
negara berkembang, infeksi CMV didapat-
darah kering), ludah dan cairan serebro-
kan pada awal kehidupan disebabkan spinal yang diambil dalam usia 3 minggu
transmisi dari ASI dan kepadatan di tempat pertama pasca lahir, serta deteksi antigen
tinggal. Insidensi infeksi CMV pada bayi atau IgM CMV dalam darah (Tabel 1).
sampai usia 6 bulan di AS berkisar antara
35-56% yang diduga disebabkan karena
Amniosentesis
pemberian ASI.8-10
Berdasarkan data bahwa 55% bayi Pemeriksaan amniosentesis sangat
yang terinfeksi CMV tidak memperlihat- akurat setelah usia kehamilan 21 minggu,
kan gejala namun bisa berkembang menjadi ketika ginjal janin sudah cukup matang
sekuele, maka diagnosis yang tepat dan untuk mengeksresikan virus ke cairan
cepat sangat diperlukan. Terdapat banyak amnion.2,14 Meski demikian perlu
metode yang digunakan untuk mendiag- dipertimbangkan besarnya risiko terjadinya
nosis CMV. Amniosintesis dilakukan untuk aborsi spontan bila dilakukan suatu
skrining prenatal. Pemeriksaan baku emas amniosentesis.14
untuk infeksi CMV kongenital ialah dengan
kultur virus dari urin dan ludah yang Kultur virus
diambil dalam 2 minggu kehidupan.1 Pemeriksaan baku emas untuk infeksi
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan CMV kongenital ialah dengan kultur virus
seperti pemeriksaan serologik, polymerase dari urin dan ludah yang diambil dalam 2
chain reaction (PCR), dan antigenemia. minggu kehidupan.1,12,15 Pemeriksaan
Pemeriksaan serologik yang mendeteksi CMV melalui ludah dan urin pada bayi
CMV menggunakan enzyme-linked baru lahir sangat diterima karena bayi
immunosorbent assay (ELISA) indirek dengan infeksi kongenital CMV mengan-
untuk melihat antibodi IgG dan IgM dung banyak virus dalam sampelnya.
CMV.11 Pemeriksaan antibodi merupakan Teknik kultur jaringan tradisional dan
Rampengan: Diagnosis infeksi sitomegalovirus pada bayi dan anak 139
beberapa modifikasi, seperti metode kultur yang dapat dibandingkan dengan kultur sel
cepat dari sentrifugasi menggunakan biasa. Hasil kultur cepat ini dapat diperoleh
antibodi monoklonal untuk pewarnaan dalam 24-36 jam, dibandingkan kultur urin
berkemampuan mendapatkan protein pp72 konvensional yang memerlukan 7-10 hari.
dari CMV lebih cepat, sedang dipertim- Sensitivitas dan spesifisitas dari
bangkan menjadi pemeriksaan umum untuk pemeriksaan ini ialah 94,5% dan 100%
diagnosis. Metode kultur cepat ini untuk mendeteksi CMV dari urin bayi
menunjukkan sensitifitas dan spesifisitas dengan infeksi kongenital CMV.8,12
Polymerase chain reaction (PCR) sampel urin dari bayi baru lahir. Kadambari
Diagnosis infeksi CMV secara tepat et al. melaporkan kesulitan dalam
dapat dilakukan dengan pemeriksaan DNA mengambil sampel urin pada sepertiga dari
CMV. PCR merupakan pemeriksaan yang seluruh sampel yang ditelitinya, dan
sangat sensitif untuk mendeteksi CMV dari menyimpulkan bahwa pengambilan sampel
berbagai sumber, seperti darah, urin, ludah ludah lebih mudah diambil dan memiliki
dan jaringan. Pemeriksaan berkala DNA hasil yang sama dengan sampel urin.5
CMV dari darah tepi dengan pemeriksaan Sejak sampel darah kering atau dried
kuantitatif PCR dapat bermanfaat untuk blood spots (DBS) diambil pada seluruh
mengidentifikasi penderita yang berisiko bayi baru lahir di AS untuk skrining
tinggi dan memantau efek terapi metabolik rutin, terjadi ketertarikan untuk
antiviral.8,12 menggunakan PCR pada darah kering
Studi awal oleh Demmler et al. untuk mendeteksi CMV pada bayi baru
menunjukkan PCR memiliki sensitifitas lahir.17,18 Pemeriksaan ini dapat dikerjakan
dan spesitifitas sebesar 93% dan 100% secara retrospektif dimana pemeriksaan
untuk mendeteksi antigen CMV.12 Studi telah melewati 3 minggu pasca lahir
lain oleh Warren et al. menunjukkan PCR sehingga bila terdapat gejala klinis yang
memiliki sensitifitas dan spesifisitas menunjukkan infeksi CMV seperti
sebesar 89,2% dan 95,8% dibandingkan gangguan pendengaran sensorineural pada
dengan kultur jaringan dan kultur cepat dari anak yang lebih besar dapat diperiksa
saliva pada bayi dengan infeksi kongenital sampel darah kering untuk CMV.5
CMV.15 Kelemahan PCR yang paling Keuntungan penggunaan sampel darah
memungkinkan ialah viremia tidak selalu kering untuk skrining CMV pada bayi baru
muncul pada semua bayi dengan infeksi lahir ialah spesimen juga dapat digunakan
kongenital CMV di darah tepi16 serta dapat untuk skrining metabolik rutin, dan PCR
ditemukan kesulitan dalam pengambilan tidak memerlukan fasilitas kultur jaringan,
140 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, November 2015, hlm.137-143
Pemeriksaan peningkatan titer ini dilaku- memiliki aviditas tinggi. Selain untuk
kan secara serial tiap 2-3 minggu. Tes mengetahui apakah infeksi sudah lama atau
antibodi IgG dipakai untuk mendeteksi baru terjadi, primer atau sekunder,
infeksi yang telah terjadi sebelumnya atau pemeriksaan IgG avidity dapat pula dipakai
di masa lalu. Bila hanya ada satu pemerik- untuk mempertimbangkan kemungkinan
saan IgG yang menunjukkan positif atau perlu pemberian terapi atau tidak. Studi
titer IgG mencapai fase tinggi mendatar yang dilakukan Harry et al. menunjukkan
(plateau) disertai dengan IgM yang positif, akurasi >90% yang menghubungkan antara
maka tidak mungkin membedakan infeksi IgG aviditas yang rendah dengan kadar
primer dengan reaktivasi-reinfeksi atau IgM CMV untuk mengetahui infeksi primer
dengan kemungkinan suatu stimulasi CMV. Penetapan IgG avidity dilakukan
poliklonal. 6,11-13,20 bersamaan waktu dengan penetapan IgG,
Infeksi baru dapat dibedakan dari karena interpretasi hasil IgG avidity tidak
infeksi lama dengan menetapkan IgG dapat dilakukan dengan baik bila kadar IgG
avidity. Biasanya IgG yang diproduksi <6 aU/ml atau >400 aU/ml. Pemeriksaan
dalam 3-5 bulan setelah infeksi primer harus diulang dan dilakukan pengenceran
memiliki aviditas rendah, sedangkan IgG bila kadar IgG >400 aU/ml.6,11-13,20
yang diproduksi lebih dari 3-5 bulan atau (Gambar 1).
bertahun-tahun setelah infeksi primer
born to mothers with preexisting 17. De Vries JJC, Wessels E, Korver AMH,
immunity to cytomegalovirus. van der Eijk AA, Rusman LG, Kroes
Pediatrics. 1999;104:55-60. ACM, et al. Rapid genotyping of
10. Manicklal S, Emery VC, Lazzarotto T, cytomegalovirus in dried blood spots by
Boppana S, Gupta RK. The “silent” multiplex real-time PCR assays targeting
global burden of congenital the envelope glycoprotein gB and gH
cytomegalovirus. Clin Microbiol Rev. genes. J Clin Microbiol. 2011;50(2):232-
2013;26(1):86-102. 7.
11. Cavlek TV, Sternak SL, Galinovic GM. 18. Boppana SB, Ross SA, Novak Z,
Value of IgG avidity in cytomegalovirus Shimamura M, Tolan RW, Palmer
infection diagnosis in pregnant women AL, et al. Dried blood spot real-time
and newborn infants. Med Jad. polymerase chain reaction assays to
2008;38(1-2):23-8. screen newborns for congenital
12. Ross SA, Novak Z, Pati S, Boppana SB. cytomegalovirus infection. JAMA.
Diagnostic of cytomegalovirus 2010;303(14):1375-82.
infections. Infect Disord Drug Targets. 19. Prince HE, Leber AL. Validation of an in-
2011;11(5):466-74. house assay for cytomegalovirus
13. Jain M, Duggal S, Chugh TD. immunoglobulin G (CMV IgG) avidity
Cytomegalovirus infection in non- and relationship of avidity to CMV IgM
immunosuppressed critically ill patients. levels. Clin Diagn Lab Immunol.
J Infect Dev Ctries. 2011;5(8):571-9. 2002;9(4):824-7.
14. Munro SC, Hall B, Whybin LR, Leader 20. Greanya ED, Partovi N, Yoshida EM,
L, Robertson P, Maine GT, et al. Shapiro RJ, Levy RD, Sherlock CH,
Diagnosis of and screening for et al. The role of the cytomegalovirus
cytomegalovirus infection in pregnant antigenemia assay in the detection and
women. J Clin Microbiol. prevention of cytomegalovirus
2005;43(9):4713-8. syndrome and disease in solid organ
15. Vauloup-Fellous C, Ducroux A, transplant recipients: a review of the
Couloigner V, Marlin S, Picone O, British Columbia experience. Can J
Galimand J, et al. Evaluation of Infect Dis Med Microbiol.
cytomegalovirus (CMV) DNA 2005;16(6):335-41.
quantification in dried blood spots: 21. Swanson EC, Schleiss MR. Congenital
retrospective study of CMV congenital cytomegalovirus infection: new
infection. J Clin Microbiol. prospects for prevention and therapy.
2007;45(11):3804-6. Pediatr Clin North Am. 2013;60(2):1-17.
16. Ross SA, Novak Z, Fowler KB, Arora N, 22. Coll O, Benoist G, Ville Y, Weisman LE,
Britt WJ, Boppana SB. Botet F, Anceschi MM, et al.
Cytomegalovirus blood viral load and Guidelines on CMV congenital
hearing loss in young children with infection. J Perinat Med. 2009;37:433-
congenital infection. Pediatr Infect Dis J. 45.
2009;28(7):588-92.