Anda di halaman 1dari 7

DIAGNOSIS INFEKSI SITOMEGALOVIRUS

PADA BAYI DAN ANAK

Novi H. Rampengan

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: novierampengan@yahoo.com

Abstract: The prevalence of cytomegaloviral (CMV) infection is still high in developing


countries, including Indonesia. CMV often causes intra-uterine infection with an incidence of
7 per 1,000 live births. Around 12.7% of babies with CMV infection develop symptoms since
birth and around 13.5% of babies without any symptom develop sequel, including disruption
of sensorineural hearing when the children age. CMV can be diagnosed with a single or
combined examination by using amniocentesis, virus culture, PCR, antigenemia plus serologic
IgM and IgG CMV, however, it is important to understand when these examinations will be
performed and to evaluate the interpretation.
Keywords: CMV, diagnosis, single examination, combined examination

Abstrak: Prevalensi infeksi sitomegalovirus (CMV) masih tinggi di negara berkembang,


termasuk Indonesia. CMV sering dapat menyebabkan infeksi intra-uterin dengan insidensi 7
per 1000 kelahiran hidup. Sebanyak 12,7% bayi yang terinfeksi CMV memperlihatkan gejala
saat lahir dan sebanyak 13,5% bayi yang tidak memperlihatkan gejala berkembang menjadi
sekuele termasuk di dalamnya gangguan pendengaran sensorineural saat anak-anak. Diagnosis
CMV dapat dilakukan dengan pemeriksaan tunggal maupun kombinasi menggunakan
amniosintesis, kultur virus, PCR, antigenemia serta serologi IgM dan IgG CMV, namun
penting untuk mengetahui saat dilakukan pemeriksaan tersebut dan bagaimana interpretasinya.
Kata kunci: CMV, diagnosis, pemeriksaan tunggal, pemeriksaan kombinasi

Infeksi kongenital sitomegalovirus uterin dengan insidensi mencapai 0,03-


(cytomegalovirus/CMV) merupakan salah 2,0% dari semua bayi lahir hidup atau 7 per
satu infeksi virus paling umum yang 1000 kelahiran hidup.4,5 Sebanyak 12,7%
menyebabkan infeksi kongenital.1 Infeksi bayi yang terinfeksi memperlihatkan gejala
CMV pada manusia tersebar di seluruh saat lahir dan sebanyak 13,5% bayi yang
dunia dan merupakan infeksi virus patogen tidak memperlihatkan gejala berkembang
terpenting sejak dahulu.2 Infeksi CMV menjadi sekuele termasuk di dalamnya
bersifat endemis dan tidak bergantung pada gangguan pendengaran sensorineural saat
musim tertentu. Di Amerika Serikat, anak-anak.5 Infeksi CMV pada umumnya
seroprevalensi CMV mencapai 50% didapat dalam tahun pertama kehidupan
sehingga wanita hamil dengan usia pada negara dengan pendapatan ekonomi
produktif memiliki risiko terjadinya infeksi rendah, sedangkan di negara maju, infeksi
primer CMV. Angka seroprevalensi ini muncul pada akhir masa anak-anak.1,4
tersebut mencapai 40-80% di negara maju CMV ditransmisikan melalui kontak
dan 90-100% di negara berkembang.2,3 dengan individu yang membawa infeksi
CMV sering menyebabkan infeksi intra- CMV. Penyebab utama transmisi virus ke
137
138 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, November 2015, hlm.137-143

ibu hamil atau wanita muda usia produktif pemeriksaan yang umum dikerjakan.12
ialah dari anak kecil usia pra sekolah yang
bermain atau dekat dengan wanita tersebut, DIAGNOSIS
namun dapat juga berasal dari pasangan Dalam menegakkan diagnosis infeksi
atau kontak seksual.5,6 Transmisi dapat CMV pada bayi dan anak diperlukan
berasal dari semua cairan tubuh seperti pemeriksaan diagnostik yang ideal untuk
urin, cairan semen, ludah, air mata, cairan mendeteksi infeksi aktif CMV serta
serebrospinal, air susu ibu (ASI), transfusi membedakannya dari penyakit CMV.13
darah, atau dari transplantasi organ.7 Terdapat banyak metode yang digunakan
Transmisi CMV juga dapat terjadi
baik sebagai pemeriksaan tunggal atau
secara fetomaternal selama hamil, saat kombinasi untuk mendiagnosis CMV.1
persalinan, dan paparan pasca natal. Infeksi Pemeriksaan yang dilakukan harus mudah
kongenital CMV dapat menunjukkan gejala dan memberikan hasil yang cepat dan
atau tidak pada bayi baru lahir. Gejala terpercaya. Hal ini berkaitan dengan perlu-
terinfeksi CMV pada bayi yaitu kuning nya mengetahui infeksi primer sejak dini
(62%), hepatosplenomegali (50%), dan agar dapat memantau perkembangan
petekie (58%) yang merupakan trias klasik penyakit CMV. Infeksi kongenital CMV
pada bayi dengan infeksi kongenital CMV; secara prenatal didiagnosis dengan men-
gejala tersebut sering ditemukan pada bayi deteksi IgM pada darah janin atau mengiso-
baru lahir dengan pertumbuhan terhambat
lasi virus dari cairan amnion. Diagnosis
dan seringkali prematur.1,8 Transmisi intra- CMV pada bayi baru lahir dapat dilakukan
uterin merupakan jalur utama transmisi
bergantung pada ada tidaknya virus dari
yang dapat memberikan sekuele neurologis.
pemeriksaan isolasi virus melalui urin,
Di negara industri yang memiliki banyak
identifikasi DNA CMV dengan pemerik-
komunitas berpenghasilan rendah atau di
saan PCR melalui urin, darah (termasuk
negara berkembang, infeksi CMV didapat-
darah kering), ludah dan cairan serebro-
kan pada awal kehidupan disebabkan spinal yang diambil dalam usia 3 minggu
transmisi dari ASI dan kepadatan di tempat pertama pasca lahir, serta deteksi antigen
tinggal. Insidensi infeksi CMV pada bayi atau IgM CMV dalam darah (Tabel 1).
sampai usia 6 bulan di AS berkisar antara
35-56% yang diduga disebabkan karena
Amniosentesis
pemberian ASI.8-10
Berdasarkan data bahwa 55% bayi Pemeriksaan amniosentesis sangat
yang terinfeksi CMV tidak memperlihat- akurat setelah usia kehamilan 21 minggu,
kan gejala namun bisa berkembang menjadi ketika ginjal janin sudah cukup matang
sekuele, maka diagnosis yang tepat dan untuk mengeksresikan virus ke cairan
cepat sangat diperlukan. Terdapat banyak amnion.2,14 Meski demikian perlu
metode yang digunakan untuk mendiag- dipertimbangkan besarnya risiko terjadinya
nosis CMV. Amniosintesis dilakukan untuk aborsi spontan bila dilakukan suatu
skrining prenatal. Pemeriksaan baku emas amniosentesis.14
untuk infeksi CMV kongenital ialah dengan
kultur virus dari urin dan ludah yang Kultur virus
diambil dalam 2 minggu kehidupan.1 Pemeriksaan baku emas untuk infeksi
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan CMV kongenital ialah dengan kultur virus
seperti pemeriksaan serologik, polymerase dari urin dan ludah yang diambil dalam 2
chain reaction (PCR), dan antigenemia. minggu kehidupan.1,12,15 Pemeriksaan
Pemeriksaan serologik yang mendeteksi CMV melalui ludah dan urin pada bayi
CMV menggunakan enzyme-linked baru lahir sangat diterima karena bayi
immunosorbent assay (ELISA) indirek dengan infeksi kongenital CMV mengan-
untuk melihat antibodi IgG dan IgM dung banyak virus dalam sampelnya.
CMV.11 Pemeriksaan antibodi merupakan Teknik kultur jaringan tradisional dan
Rampengan: Diagnosis infeksi sitomegalovirus pada bayi dan anak 139

beberapa modifikasi, seperti metode kultur yang dapat dibandingkan dengan kultur sel
cepat dari sentrifugasi menggunakan biasa. Hasil kultur cepat ini dapat diperoleh
antibodi monoklonal untuk pewarnaan dalam 24-36 jam, dibandingkan kultur urin
berkemampuan mendapatkan protein pp72 konvensional yang memerlukan 7-10 hari.
dari CMV lebih cepat, sedang dipertim- Sensitivitas dan spesifisitas dari
bangkan menjadi pemeriksaan umum untuk pemeriksaan ini ialah 94,5% dan 100%
diagnosis. Metode kultur cepat ini untuk mendeteksi CMV dari urin bayi
menunjukkan sensitifitas dan spesifisitas dengan infeksi kongenital CMV.8,12

Tabel 1. Ringkasan pemeriksaan CMV untuk diagnosis12

Metode Spesimen Keterangan


Serologi Darah IgG hanya bermanfaat untuk
menentukan infeksi lama; IgM
memiliki sensitifitas dan
spesitifitas rendah untuk
mengertahui infeksi baru
Kultur sel Darah, urin, ludah Memerlukan banyak waktu
Antigenemia Darah Cepat, hasil semi-kuantitatif
PCR Darah, urin, ludah, jaringan Sangat sensitif, mendeteksi
DNA/RNA virus, menentukan
banyaknya virus

Polymerase chain reaction (PCR) sampel urin dari bayi baru lahir. Kadambari
Diagnosis infeksi CMV secara tepat et al. melaporkan kesulitan dalam
dapat dilakukan dengan pemeriksaan DNA mengambil sampel urin pada sepertiga dari
CMV. PCR merupakan pemeriksaan yang seluruh sampel yang ditelitinya, dan
sangat sensitif untuk mendeteksi CMV dari menyimpulkan bahwa pengambilan sampel
berbagai sumber, seperti darah, urin, ludah ludah lebih mudah diambil dan memiliki
dan jaringan. Pemeriksaan berkala DNA hasil yang sama dengan sampel urin.5
CMV dari darah tepi dengan pemeriksaan Sejak sampel darah kering atau dried
kuantitatif PCR dapat bermanfaat untuk blood spots (DBS) diambil pada seluruh
mengidentifikasi penderita yang berisiko bayi baru lahir di AS untuk skrining
tinggi dan memantau efek terapi metabolik rutin, terjadi ketertarikan untuk
antiviral.8,12 menggunakan PCR pada darah kering
Studi awal oleh Demmler et al. untuk mendeteksi CMV pada bayi baru
menunjukkan PCR memiliki sensitifitas lahir.17,18 Pemeriksaan ini dapat dikerjakan
dan spesitifitas sebesar 93% dan 100% secara retrospektif dimana pemeriksaan
untuk mendeteksi antigen CMV.12 Studi telah melewati 3 minggu pasca lahir
lain oleh Warren et al. menunjukkan PCR sehingga bila terdapat gejala klinis yang
memiliki sensitifitas dan spesifisitas menunjukkan infeksi CMV seperti
sebesar 89,2% dan 95,8% dibandingkan gangguan pendengaran sensorineural pada
dengan kultur jaringan dan kultur cepat dari anak yang lebih besar dapat diperiksa
saliva pada bayi dengan infeksi kongenital sampel darah kering untuk CMV.5
CMV.15 Kelemahan PCR yang paling Keuntungan penggunaan sampel darah
memungkinkan ialah viremia tidak selalu kering untuk skrining CMV pada bayi baru
muncul pada semua bayi dengan infeksi lahir ialah spesimen juga dapat digunakan
kongenital CMV di darah tepi16 serta dapat untuk skrining metabolik rutin, dan PCR
ditemukan kesulitan dalam pengambilan tidak memerlukan fasilitas kultur jaringan,
140 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, November 2015, hlm.137-143

dan biaya lebih murah.12 negatif palsu karena tergantung pada


Pemeriksaan DNA CMV PCR pada jumlah leukosit polimorfonuklear yang
sampel darah kering memiliki sensitifitas cukup. Sensitifitas dan spesitifitas uji
sekitar 34% sampai 100% untuk infeksi antigenemia CMV sebesar 64% dan 81%
kongenital CMV.5 Penelitian oleh Boppana berdasarkan studi yang dilakukan oleh
et al. pada 20.000 bayi baru lahir yang Greanya et al.12,13,16,19
membandingkannya dengan kultur cepat
ludah menunjukkan pemeriksaan PCR Enzyme-linked immunosorbent assay
sampel darah kering hanya mendeteksi (ELISA)
<40% bayi dengan infeksi kongenital CMV Pemeriksaan diagnostik lain untuk
serta sensitifitas dan spesifitas yang infeksi CMV ialah pemeriksaan serologik
ditunjukkan ialah 30,4% dan 99,9%. Hasil yang mendeteksi CMV menggunakan
tersebut menunjukkan pemeriksaan ini ELISA indirek untuk melihat antibodi IgG
tidak sesuai jika digunakan pada skrining dan IgM CMV.11 Pemeriksaan antibodi
masal untuk pemeriksaan infeksi merupakan pemeriksaan yang umum
kongenital CMV. Spesifisitas tinggi dari dikerjakan. Deteksi antibodi IgM diguna-
pemeriksaan ini berarti hasil yang positif kan sebagai penanda infeksi akut atau
menunjukkan infeksi kongenital CMV. rekurens. Antibodi IgM ibu tidak dapat
Walau demikian hasil negatif tidak dapat ditransfer melalui plasenta. Hal ini berbeda
mengeksklusi infeksi kongenital CMV dengan antibodi IgG pada bayi dan anak
pada bayi baru lahir.18 umumnya berasal dari transfer antibodi ibu.
Terdeteksinya antibodi IgM dalam usia 2-3
Antigenemia minggu pascanatal menandakan adanya
Antigenemia juga merupakan salah infeksi kongenital CMV. Meskipun demi-
satu pemeriksaan yang sering digunakan kian, hanya 70% bayi dengan infeksi
lebih dari satu dekade untuk mengetahui kongenital CMV yang memiliki antibodi
virus CMV secara kuantitatif dalam darah. IgM saat lahir. Hal ini menyebabkan angka
Uji tersebut berdasarkan antibodi mono- spesifisitas yang rendah pada infeksi primer
klonal yang mendeteksi antigen pp65 yaitu dan hasilnya dapat positif palsu karena IgM
protein akhir yang diekspresikan leukosit dapat bertahan selama beberapa bulan
pada fase replikasi CMV awal. Antigen ini setelah infeksi dan dapat positif oleh karena
diukur berdasarkan jumlah inti leukosit reaktivasi infeksi CMV. Bila pada
yang positif dengan uji imunofluoresens pemeriksaan CMV didapatkan IgM positif,
untuk matriks fosfoprotein pp65 CMV dari maka diagnosis harus dikonfirmasi dengan
2x105 leukosit darah tepi dalam preparat melihat ada tidaknya virus melalui kultur
sitospin. Pemeriksaan ini terbatas untuk virus atau pemeriksaan PCR.1,2,11,13 Bila
mendeteksi virus dari leukosit, yaitu bayi mengalami infeksi CMV kongenital,
adanya inti leukosit dengan pengecatan antibodi IgG CMV akan memberikan hasil
positif menunjukkan hasil positif. Uji ini positif dengan titer yang semakin meninggi
tidak hanya memberikan hasil secara sampai bayi berusia 4-9 bulan; hal ini dapat
kualitatif tapi juga secara kuantitatif, membantu konfirmasi infeksi aktif CMV.
dimana berhubungan dengan viremia dan Terdapatnya IgG CMV yang negatif pada
beratnya gejala klinis penderita. Kelemahan darah tali pusat bayi menunjukan tidak
uji antigenemia ialah bergantung pada adanya infeksi CMV kongenital, tetapi jika
tenaga ahli untuk melakukan pemeriksaan positif ada dua kemungkinan yaitu transfer
dan menginterpretasikan hasil. Selain itu, pasif dari ibu atau adanya indikasi infeksi
sampel harus diproses dengan cepat (dalam kongenital.8,13
waktu 6 jam); makin lama pemeriksaan Untuk konfirmasi diagnosis infeksi
yang dilakukan akan mengurangi CMV pada bayi dan anak diperlukan
sensitifitas uji. Pada pasien dengan antibodi IgM CMV dan peningkatan titer
neutropenia dapat menunjukkan hasil antibodi IgG sebanyak empat kali.
Rampengan: Diagnosis infeksi sitomegalovirus pada bayi dan anak 141

Pemeriksaan peningkatan titer ini dilaku- memiliki aviditas tinggi. Selain untuk
kan secara serial tiap 2-3 minggu. Tes mengetahui apakah infeksi sudah lama atau
antibodi IgG dipakai untuk mendeteksi baru terjadi, primer atau sekunder,
infeksi yang telah terjadi sebelumnya atau pemeriksaan IgG avidity dapat pula dipakai
di masa lalu. Bila hanya ada satu pemerik- untuk mempertimbangkan kemungkinan
saan IgG yang menunjukkan positif atau perlu pemberian terapi atau tidak. Studi
titer IgG mencapai fase tinggi mendatar yang dilakukan Harry et al. menunjukkan
(plateau) disertai dengan IgM yang positif, akurasi >90% yang menghubungkan antara
maka tidak mungkin membedakan infeksi IgG aviditas yang rendah dengan kadar
primer dengan reaktivasi-reinfeksi atau IgM CMV untuk mengetahui infeksi primer
dengan kemungkinan suatu stimulasi CMV. Penetapan IgG avidity dilakukan
poliklonal. 6,11-13,20 bersamaan waktu dengan penetapan IgG,
Infeksi baru dapat dibedakan dari karena interpretasi hasil IgG avidity tidak
infeksi lama dengan menetapkan IgG dapat dilakukan dengan baik bila kadar IgG
avidity. Biasanya IgG yang diproduksi <6 aU/ml atau >400 aU/ml. Pemeriksaan
dalam 3-5 bulan setelah infeksi primer harus diulang dan dilakukan pengenceran
memiliki aviditas rendah, sedangkan IgG bila kadar IgG >400 aU/ml.6,11-13,20
yang diproduksi lebih dari 3-5 bulan atau (Gambar 1).
bertahun-tahun setelah infeksi primer

Gambar 1. Kurva titer antibodi infeksi CMV6,11-13,20

Pemeriksaan kombinasi hamil dan penetapan jumlah virus dapat


Ibu hamil dengan seronegatif 6 bulan dipakai untuk mengetahui risiko transmisi
sebelum konsepsi berpeluang untuk vertikal, sedangkan pada masa kehamilan,
terinfeksi primer saat hamil. Pemeriksaan isolasi virus dari cairan amnion dipakai
IgG perlu dilakukan sekurang-kurangnya untuk mendeteksi infeksi in utero dikombi-
dua kali yaitu pada 2 bulan dan 4 bulan nasikan dengan pemeriksaan darah fetus
kehamilan. Bila hasil negatif, maka setelah 20 minggu kehamilan memberi
tindakan lanjut dapat ditunda, tetapi bila hasil sensitivitas diagnostik 80-100%.
didapatkan serokonversi, maka diagnosis Untuk deteksi kongenital, isolasi CMV
infeksi primer ibu dan prenatal bayi dapat dari darah tali pusat, urin, saliva, darah atau
ditegakkan. Reinfeksi sering terjadi ketika serum pada minggu pertama setelah lahir
142 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, November 2015, hlm.137-143

atau sebelum berumur 3 minggu, tunggal maupun kombinasi. Pemeriksaan


merupakan pemeriksaan penunjang untuk baku emas untuk infeksi CMV ialah kultur
infeksi kongenital. Ekskresi CMV tersebut virus dari urin atau ludah. Pemeriksaan
dapat dideteksi dengan metoda PCR, dan PCR menunjukkan sensitivitas dan
penemuan dalam darah menunjukkan spesifisitas yang tinggi. Pemeriksaan IgG
prognosis yang jelek. Hasil IgM positif dipakai untuk mendeteksi infeksi yang
pada darah tali pusat yang diambil in utero telah terjadi sebelumnya atau di masa lalu .
atau saat lahir juga mempunyai arti Untuk membedakan infeksi primer dan non
diagnostik untuk infeksi kongenital. primer digunakan juga pemeriksaan IgG
1,4,12,14,21
aviditas.
Pemeriksaan radiologis dilakukan pada
janin dengan infeksi kongenital CMV DAFTAR PUSTAKA
untuk mengetahui apakah janin akan 1. Malm G, Engman ML. Congenital
menderita infeksi dan gangguan perkem- cytomegalovirus infections. Seminars in
bangan psikomotor. Pemeriksaan ultra- Fetal & Neonatal Medicine.
sonografi dan MRI dapat dipercaya untuk 2007;12:154-9.
memrediksi keluaran yang tidak baik pada 2. Plosa EJ, Esbenshade JC, Fuller MP,
anatomi janin. Temuan yang sering Weitkamp JH. Cytomegalovirus infec-
didapatkan pada janin dengan infeksi CMV tion. Pediatr Rev. 2012;33(4):156-63.
ialah ventrikulomegali otak, mikrosefali, 3. Mussi-Pinhata MM, Yamamoto AY, Britto
usus yang ekogenik, hepatosplenomegali, RMM, Isaac ML, Oliveira PFC,
Boppana S, et al. Birth prevalence and
kalsifikasi intrakranial dan intraabdominal,
natural history of congenital
restriksi pertumbuhan, serta pembesaran cytomegalovirus (CMV) infection in a
plasenta. highly seroimmune population. Clin
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) Infect Dis. 2009;49(4):522-8.
dapat juga digunakan sebagai tambahan 4. Chen J, Hu L, Wu M, Zhong T, Zhou YH,
amniosentesis. Meski demikian, bila tidak Hu Y. Kinetics of IgG antibody to
didapatkan temuan, infeksi kongenital cytomegalovirus (CMV) after birth and
CMV tidak dapat disingkirkan karena seroprevalence of anti-cmv of a IgG in
hingga 47% janin dengan infeksi Chinese children. Virology. 2012;9:304.
kongenital CMV memiliki gambaran USG 5. Kadambari S, Williams EJ, Luck S,
Griffiths PD, Sharland M. Evidence
normal. Bila diagnosis infeksi CMV pada
based management guidelines for the
janin belum dapat ditegakkan, maka dapat detection and treatment of congenital
dikatakan USG merupakan prediktor buruk CMV. Early Hum Dev. 2011;87:723-8.
untuk infeksi kongenital dengan gejala.6,8,22 6. Johnson J, Anderson B, Pass RF.
Prevention of maternal and congenital
SIMPULAN cytomegalovirus infection. Clin Obstet
Gynecol. 2012;55(2):521-30.
Prevalensi infeksi sitomegalovirus 7. Buonsenso D, Serranti D, Gargiullo L,
(CMV) masih tinggi di negara berkembang, Ceccarelli M, Ranno O, Valentini P.
termasuk Indonesia. Infeksi CMV Congenital cytomegalovirus infection:
merupakan penyebab utama dari gangguan current strategies and future
pendengaran pada masa anak-anak dan perspectives. Eur Rev Med and
dapat menyebabkan gangguan perkem- Pharmacol Sci. 2012;16:919-35.
bangan neurologis. Kewaspadaan terhadap 8. Hadinegoro SR, Chairulfatah A. In:
Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro
infeksi CMV yang belum memadai dan
SR, Satari HI, editors. Buku Ajar Infeksi
biaya untuk mendeteksi secara laboratorik & Pediatri Tropis (Edisi ke-2). Jakarta:
yang relatif masih tinggi menjadi perhatian Badan Penerbit IDAI, 2012; p. 276-91.
bersama. 9. Boppana SB, Fowler KB, Britt WJ, Stagno
Untuk mendeteksi suatu kejadian S, Pass RF. Symptomatic congenital
infeksi CMV dapat dilakukan pemeriksaan cytomegalovirus infection in infants
Rampengan: Diagnosis infeksi sitomegalovirus pada bayi dan anak 143

born to mothers with preexisting 17. De Vries JJC, Wessels E, Korver AMH,
immunity to cytomegalovirus. van der Eijk AA, Rusman LG, Kroes
Pediatrics. 1999;104:55-60. ACM, et al. Rapid genotyping of
10. Manicklal S, Emery VC, Lazzarotto T, cytomegalovirus in dried blood spots by
Boppana S, Gupta RK. The “silent” multiplex real-time PCR assays targeting
global burden of congenital the envelope glycoprotein gB and gH
cytomegalovirus. Clin Microbiol Rev. genes. J Clin Microbiol. 2011;50(2):232-
2013;26(1):86-102. 7.
11. Cavlek TV, Sternak SL, Galinovic GM. 18. Boppana SB, Ross SA, Novak Z,
Value of IgG avidity in cytomegalovirus Shimamura M, Tolan RW, Palmer
infection diagnosis in pregnant women AL, et al. Dried blood spot real-time
and newborn infants. Med Jad. polymerase chain reaction assays to
2008;38(1-2):23-8. screen newborns for congenital
12. Ross SA, Novak Z, Pati S, Boppana SB. cytomegalovirus infection. JAMA.
Diagnostic of cytomegalovirus 2010;303(14):1375-82.
infections. Infect Disord Drug Targets. 19. Prince HE, Leber AL. Validation of an in-
2011;11(5):466-74. house assay for cytomegalovirus
13. Jain M, Duggal S, Chugh TD. immunoglobulin G (CMV IgG) avidity
Cytomegalovirus infection in non- and relationship of avidity to CMV IgM
immunosuppressed critically ill patients. levels. Clin Diagn Lab Immunol.
J Infect Dev Ctries. 2011;5(8):571-9. 2002;9(4):824-7.
14. Munro SC, Hall B, Whybin LR, Leader 20. Greanya ED, Partovi N, Yoshida EM,
L, Robertson P, Maine GT, et al. Shapiro RJ, Levy RD, Sherlock CH,
Diagnosis of and screening for et al. The role of the cytomegalovirus
cytomegalovirus infection in pregnant antigenemia assay in the detection and
women. J Clin Microbiol. prevention of cytomegalovirus
2005;43(9):4713-8. syndrome and disease in solid organ
15. Vauloup-Fellous C, Ducroux A, transplant recipients: a review of the
Couloigner V, Marlin S, Picone O, British Columbia experience. Can J
Galimand J, et al. Evaluation of Infect Dis Med Microbiol.
cytomegalovirus (CMV) DNA 2005;16(6):335-41.
quantification in dried blood spots: 21. Swanson EC, Schleiss MR. Congenital
retrospective study of CMV congenital cytomegalovirus infection: new
infection. J Clin Microbiol. prospects for prevention and therapy.
2007;45(11):3804-6. Pediatr Clin North Am. 2013;60(2):1-17.
16. Ross SA, Novak Z, Fowler KB, Arora N, 22. Coll O, Benoist G, Ville Y, Weisman LE,
Britt WJ, Boppana SB. Botet F, Anceschi MM, et al.
Cytomegalovirus blood viral load and Guidelines on CMV congenital
hearing loss in young children with infection. J Perinat Med. 2009;37:433-
congenital infection. Pediatr Infect Dis J. 45.
2009;28(7):588-92.

Anda mungkin juga menyukai