Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NPM : 02271911156
Mk : Akuntansi Manajemen
Kelas : IV C (Akuntansi)
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Akuntansi manajerial :
Fokusnya internal
· Tidak ada aturan yang mengikat
· Informasi keuangan dan non-keuangan; informasi bersifat subjektif
· Penekanan pada masa depan
· Evaluasi dan keputusan internal berdasarkan informasi yang terperinci
· Lebih luas, berbagai disiplin ilmu
Akuntansi keuangan :
· Fokusnya eksternal
· Harus mengikuti aturan yang ada
· Informasi keuangan bersifat objektif
· Orientasi historis
· Informasi tentang perusahaan secara keseluruhan
· Lebih mandiri
Jawab:
Lingkungan bisnis tempat perusahaan beroperasi telah berubah secara dramatis selama
beberapa dekade terakhir. Contohnya, kemajuan dalam teknologi, internet, pembukaan
pasar di seluruh dunia, peningkatan tekanan persaingan dan peningkatan kerumitan
strategi dan kegiatan operasi telah bergabung untuk menghasilkan sebuah lingkungan
bisnis global. Sistem akuntansi manajerial yang efektif juga telah berubah menyediakan
informasi yang membantu perbaikan dalam aktivitas perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan di perusahaan. Beberapa kegunaan akuntansi manajerial yang
penting berasal dari kemajuan-kemajuan tersebut yang terdiri atas : metode bar dalam
memperkirakan biaya dan keuntungan produk atau jasa, memahami orientasi pelanggan,
mengevaluasi bisnis dari perspektif lintas fungsi, dan menyediakan informasi yang
berguna untuk meningkatkan kualitas keseluruhan.
9. Jelaskan arti dari nilai pelanggan. Bagaimana perhatian terhadap nilai pelanggan
mengubah akuntansi manajerial?
Jawab:
BAB 4:
Analisis biaya volume laba (CVP analysisi) merupakan suatu alat yang sangat berguna
untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba
menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, harga dan semua informasi
keuangan perusahaan yang terkandung didalamnya. Analisis CVP juga mengatasi banyak
isu lainnya, seperti jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas, dampak
pengurangan biaya terhadap titik impas, dampak kenaikan harga terhadap laba dan
menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba.
Pendekatan unit yang terjual mendefinisikan volume penjualan dalam hal unit produk.
Pendekatan pendapatan penjualan mendefinisikan volume penjualan dalam hal
pendapatan.
Titik impas (break even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total
biaya, titik dimana laba sama dengan nol.
Saat titik impas semua biaya tetap tertutup. di atas titik impas hanya biaya variabel yang
perlu ditutupi. sehingga margin kontribusi per unit adalah laba per unit, asalkan harga jual
unit lebih besar dari biaya variabel satuan.
Rasio biaya variable ( variable cost ratio) merupakan bagian dari setiap penjualan
yangharus digunakan untuk menutup biaya variable. Sedangkan Rasio Margin kontribusi
(contribution margin ratio) adalah bagian dari setiap penjualan yang tersedia untuk
menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.Rasio margin kontribusi merupakan
pelengkap rasio biaya variable. Bagian penjualan yangtersisa setelah biaya variable
tertutupi haruslah merupakan komponen margin kontribusi.
Tidak, karena akan menambah beban sebesar $10.000 dan akan meningkatkan margin
kontribusi sebesar $9.000 yang didapat dari :
Penjualan × Rasio Margin kontribusi
($30.000 × 0,3).
Unit Impas = Biaya Tetap/Rasio Margin Kontribusi
Unit Impas = $20.000/0.4Unit
Impas = $50.000
Bauran penjualan (Sales mix ) adalah kombinasi relative dari berbagai produk yang dijual
perusahaan. Contohnya Jika Whittier berencana menjual 1.200 mesin pemotong
rumputmanual dan 800 merin pemotong rumput otomatis, maka bauran penjualan dalam
unitadalah 1200:800. Bauran penjualan biasanya diturunkan sampai bilangan bulat
terkecil, jadi dapat diturunkan menjadi 3:2. Dengan kata lain, untuk setiap 3 mesin
pemotongrumput manual yang terjual, ada dua mesin pemotong rumput otomatis yang
terjual.
Jika mengonversikan masalah multiproduk menjadi masalah produk tunggal
dapatdilakukan, maka selutuh metodologi CVP produk tunggal dapat diterapkan
secaralangsung. Kunci dari konversi ini adalah mengidentifikasi bautan penjualan
yangdiharapkan dalam unit dari produk-produk yang dipasarkan.
Jika laporan laba rugi margin konstribusi diubah sebagai sebuah persamaan maka laporan
laba rugi margin konstribusi akan lebih bermanfaat dalam memecahkan persolan CVP.
Persamaan laba operasi adalah:
Laba Operasi = Penjualan – Total Beban Variabel – Total beban tetap
Penentuan bauran penjualan tertentu memungkinkan untuk mengonversi
masalahmultiproduk ke dalam format CVP produk tunggal. Kompleksitas pendekatan titik
impasdalam unit meningkat secara dramatis ketika jumlah produk bertambah. Banyak
perusahaan menyederhanakan masalah tersebut dengan menganalisis kelompok
produkdaripada produk individu. Cara lain untuk menangani meningkatnya kompleksitas
tersebutadalah beralih dari pendekatan unit yang terjual ke pendekatan pendapatan
penjualan.Pendekatan ini mampu menyelesaikan analisis CVP multiproduk hanya
denganmenggunakan data ikhtisar yang terdapat dalam laporan laba rugi perusahaan.
Syarat-syarat yang diperlukan untuk perhitungan jauh lebih sederhana.
Margin of safety merupakan alat yang dapat memberikan informasi tentang berapa besar
volume penjualan yang dianggarkan atau hasil penjualan tertentu boleh turun agar
perusahaan tidak menderita kerugian. Angka nargin of safety akan memberikan petunjuk
mengenai jumlah maksimun penurunan volume penjualan yang direncanakan atau
dianggarkan sekaligus tidak mengakibatkan kerugian.
Operating Leverage (Pengungkit Operasi) adalah tingkat kepekaan EBIT terhadap fluktuasi
penjualan atau penggunaan biaya tetap dalam arus pendapatan perusahaan sedangkan
Financial Leverage adalah tingkat kepekaan EBT terhadap fluktuasi EBIT atau membiayai
sebagian aset perusahaan dengan surat berharga yang mempunyai tingkat bunga yang
tetap. atau terjadinya biaya operasi tetap atas aliran pendapatan perusahaan.
Semakin besar DOL (degree of operating leverage) maka akan semakin besar keuntugan
bervariasi terhadap setiap perubahan penjualan. Semakin besar DFL semakin besar
fluktuasi (positif maupun negatif) dalam EPS. Total risiko yang mungkin dihadapi oleh
perusahaan daat diatur dengan mengkombinasikan operating leverage dan financial
leverage.