Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM LIMFATIK

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisiologi

Oleh :

WIDIANTI

NIM : BSN201011

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


AKBID BINA SEHAT NUSANTARA BONE
2020

Alamat : Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.75 Watampone

Telp.04812918034 email : akbid_bsn_wtp@yahoo.co.id


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini berjalan lancar dan
terselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas fisiologi
dengan pokok bahasan “sistem limfe”,selain itu dengan adanya makalah ini
diharapkan pengetahuan kita tentang sistem limfe dapat bertambah..

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat serta menjadi jembatan bagi
penyusunan makalah selanjutnya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat konsruktif sangat saya harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Watampone, 13 November 2020

Widianti

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTARI........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan Penulis..............................................................................2
BAB II ISI
A. Sistem limfatik ..............................................................................3
B. Fungsi Sistem Limfatik.................................................................5
C. Pembuluh Getah Bening................................................................7
D. Proses jalannya Limfa....................................................................8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................11
Saran .....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Limfa disebut juga getah bening, merupakan cairan tubuh yang tak
kalah penting dari darah. Ada beberapa perbedaan antara limfa dengan darah.
Di antaranya dapat dijelaskan di bawah ini. Cairan limfa berwarna kuning
keputih-putihan yang disebabkan karena adanya kandungan lemak dari usus.
Jika darah tersusun dari banyak sel-sel darah, maka pada limfa hanya terdapat
satu macam sel darah, yaitu limfosit, yang merupakan bagian dari sel darah
putih. Limfosit inilah yang akan menyusun sistem imunitas pada tubuh,
karena dapat menghasilkan antibodi.

Cairan limfa juga memiliki kandungan protein seperti pada plasma


darah, namun pada limfa ini kandungan proteinnya lebih sedikit dan
mengandung lemak yang dihasilkan oleh usus. Perbedaan lain juga terlihat
pada pembuluh limfa. Berbeda dengan pembuluh darah, pembuluh limfa ini
memiliki katup yang lebih banyak dengan struktur seperti vena kecil dan
bercabang-cabang halus dengan bagian ujung terbuka. Dari bagian yang
terbuka inilah cairan jaringan tubuh dapat masuk ke dalam pembuluh limfe.

B. RUMUSAN MASALAH

Secara umum, rumusan masalah pada Makalah “Sistem Limfatik” ini


dapat dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut:

1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Sistem Limfatik?


2. Apa fungsi dari sistem limfatik?
3. Apa sajakah yang dimaksud dengan pembuluh getah bening?
4. Bagaimanakah Proses jalannya Limfa?

1
C. TUJUAN
a. Bagi Penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberiak oleh Dosen Pengajar
dalam Mata Kuliah Fisiologi yaitu tentang sistem Limfatik. Lalu, bagi saya
pribadi Makalah ini juga bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi
pelajar, baik belajar maupun kehidupan.

b. Bagi pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang sistem limfatik. Pembaca
bisa juga menggunakan makalah ini untuk langkah menuju pengetahuan yang
lebih luas, sehingga kedepannya tercipta sumber daya manusia yang unggul.

c. Bagi Masyarakat
Supaya masyarakat bisa lebih memahami tentang apa sajakah yang disebut sistem
limfatik dan juga diharapakan agar dapat memahami hal positif dari makalah ini.

2
BAB II

ISI

A. Sistem Limfatik

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi


mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa)
berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam
jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa
melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam
sistem sirkulasi.

Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening


membawa cairan dan protein yang hilang kembali ke darah .Cairan memasuki
sistem ini dengan cara berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di
antara kapiler-kapiler sistem kardiovaskuler. Apabila suda berada dalam
sistem limfatik, cairan itu disebut limfa (lymph) atau getah bening,
komposisinya kira-kira sama dengan komposisi cairan interstisial. Sistem
limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem sirkulasi di dekat persambungan
vena cava dengan atrium kanan. Pembuluh limfa, seperti vena , mempunyai
katup yang mencegah aliran balik cairan menuju kapiler. Kontraksi ritmik
(berirama) dinding pembuluh tersebut membantu mengalirkan cairan ke
dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluhlimfa juga sangat bergantung
pada pergerakan otot rangka untuk memeras cairan kearah jantung.

Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus


(simpul) limfa (lymph node) atau nodus getah bening yang menyaring limfa.
Di dalam nodus limfa terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang
lebah dengan ruang-ruang yang penuh dengan sel darah putih. Sel-sel darah
putih tersebut berfungsi untuk menyerang virus dan bakteri. Organ-organ
limfa diantanya kelenjar getah bening (limfonodus), tonsil, tymus, limpa
(spleen atau lien) , limfonodulus. System limfe terdiri dari pembuluh limfe,
nodus limfatik, organ limfatik, nodul limfatik, sel limfatik. Pembuluh limfe

3
merupakan muara kapiler limfe, menyerupai vena kecil yang terdiri atas 3
lapis dan mempunyai katup pada lumen yang mencegah cairan limfe kembali
ke jaringan. Kontraksi otot yang berdekatan juga mencegah limfe keluar dari
pembuluh.

Tonsil merupakan kelompok sel limfatik dan matrix extra seluler yang
dibungkus oleh capsul jaringan pemyambung, tapi tidak lengkap.Terdiri atas
bagian tengah (germinal center) dan Crypti.Tonsil ditemukan dipharyngeal
yaitu :

a) tonsil pharyngeal (adenoid), dibagian posterior naso pharynx


b) tonsil palatina, posteo lateral cavum oral
c) tonsil lingualis, sepanjang 1/3 posterior lidah

Nodus limfaticus terdapat di sepanjang jalur pembuluh limfe berupa


benda oval atau bulat yang kecil. Ditemukan berkelompok yang menerima
limfe dari bagian tubuh. Fungsi utama nodus limfaticus untuk menyaring
antigen dari limfe dan menginisiasi respon imun. Timus terletak di
mediastinum anterior berupa 2 lobus. Pada bayi dan anak-anak, timus agak
besar dan sampai ke mediastinum superior.Timus terus berkembang sampai
pubertas mencapai berat 30 -50 gr. Kemudian mengalami regresi dan
digantikan oleh jaringan lemak Pada orang dewasa timus mengalami atrofi
dan hampir tidak berfungsi. Limpa terletak di Quadran atas kiri abdomen, di
inferior diaphragma yang memanjang dari iga 9 – 11, terletak dilateralis ginjal
dan posterolateral gaster.

Pada orang dewasa timus mengalami atrofi dan hampir tidak


berfungsi. Limpa terletak di Quadran atas kiri abdomen, di inferior
diaphragma yang memanjang dari iga 9 – 11, terletak dilateralis ginjal dan
posterolateral gaster.

4
Zat Yang Terdapat Pada Cairan Limfe

- Air
- Glukosa
- Lemak
- Garam (Anonim, 2008)
- Protein 0,85 %

B. Fungsi Sistem Limfatik

Fungsi limfa yaitu:

1. mengumpulkan dan mengembalikan cairan interstisiil, termasuk protein


plasma ke darah, sehingga membantu mempertahankan keseimbanngan
cairan (fluid balance).
2. mempertahankan tubuh terhadap penyakit dengan memproduksi limfosit
(Anonim, 2009)
3. menyerap lemak dari intestinum dan membawanya ke darah.
4. Mengeluarkan zat-zat toksik dan debris seluler dari jaringan setelah infeksi
atau kerusakan jaringan
5. Sistem limfatik mengendalikan kualitas aliran cairan dengan cara
menyaring melalui nodus-nodus limfe sebelm mengmbalikanya ke
sirkulasi (Anonim, 2008).

Secara garis besar, sistem limfatik mempunyai 3 fungsi :

1. Aliran cairan interstisial

Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus


yang diambil oleh kapiler kapiler limfatik disebut dengan Limfa. Limfa
mengalir melalui sistem pembuluh yang akhirnya kembali ke sistem
sirkulasi. Ini dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limfatik yang
dirancang untuk menyerap cairan dalam jaringan yang kemudian dibawa
melalui sistem limfatik yang bergerak dari kapiler ke limfatik (pembuluh

5
getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah bening. Getah bening ini
disaring melalui benjolan dan keluar dari limfatik eferen. Dari sana getah
bening melewati batang limfatik dan akhirnya ke dalam saluran limfatik.
Pada titik ini getah bening dilewatkan kembali ke dalam aliran darah
dimana perjalanan ini dimulai lagi.

2. Mencegah infeksi

Sementara kapiler getah bening mengumpulkan cairan interstisial


mereka juga mengambil sesuatu hal lain seperti virus dan bakteri, ini
terbawa dalam getah bening sampai mereka mencapai kelenjar getah
bening yang mana dirancang untuk menghancurkan virus dan bakteri
dengan menggunakan berbagai metode. Pertama sel makrofag menelan
bakteri, ini dikenal sebagai fagositosis. Kedua sel limfosit menghasilkan
antibodi, ini dikenal sebagai respon kekebalan tubuh. Proses ini
diharapkan akan berhubungan dengan semua infeksi yang berjalan melalui
getah bening tetapi sistem limfatik tidak meninggalkan ini di sana.
Beberapa sel Limfosit akan meninggalkan node dengan perjalanan di getah
bening dan memasuki darah ketika getah bening bergabung kembali, ini
memungkinkan untuk menangani infeksi pada jaringan lain. Ini bukan
satu-satunya daerah dimana perlawanan berlangsung, limpa juga
menyaring darah dengan cara yang sama seperti sebuah nodus yang
menyaring getah bening, sel B dan sel T yang bermigrasi dari sumsum
tulang merah dan Thymus yang telah matang pada limpa (Ada 3 jenis sel
T yang menakjubkan, itu adalah memori T sel yang dapat mengenali
patogen yang telah memasuki tubuh sebelumnya. Dan dapat menangani
mereka dengan lebih cepat, sel T lainnya disebut helper dan sitotoksik)
yang melaksanakan fungsi kekebalan, sedangkan sel makrofag limpa
menghancurkan sel-sel darah patogen yang dilakukan oleh fagositosis.
Ada nodul limfatik seperti amandel yang menjaga terhadap infeksi bakteri
yang mana ini menggunakan sel limfosit. Kelenjar timus mematangkan sel
yang diproduksi di sumsum tulang merah. Setelah sel-sel ini matang, sel –

6
sel ini kemudian bermigrasi ke jaringan limfatik seperti amandel yang
mana kemudian berkumpul pada suatu wilayah dan mulai melawan
infeksi. Sumsum tulang Merah memproduksi sel B dan sel T yang
bermigrasi ke daerah lain dari sistem getah bening untuk membantu dalam
respon kekebalan.  Pengangkutan Lipid

Jaringan kapiler dan pembuluh juga mengangkut lipid dan vitamin


yang larut lemak A, D, E dan K ke dalam darah, yang menyebabkan getah
bening berubah warna menjadi krem. Lipid dan vitamin yang diserap
dalam saluran pencernaan dari makanan dan kemudian dikumpulkan oleh
getah bening pada saat ini dikirimkan ke darah. Tanpa sistem limfatik kita
akan berada dalam kesulitan.

Dengan banyak penyakit. Jaringan tubuh akan menjadi macet


dengan cairan dan sisa - sisa yang membuat kita menjadi bengkak. Kita
juga akan kehilangan vitamin yang diperlukan.

C. Faktor Pendorong Gerak Cairan Limfa

Cairan limfe adalah cairan mirip plasma dengan kadar protein lebih
rendah. Kelenjar limfe menambahkan limfosit, sehingga dalam saluran limfe
jumlah selnya besar. Faktor pendorong gerak cairan limfe:

 Pembuluh limfa mirip vena, punya katup yang bergantung pada


pergerakan otot rangka untuk memecah cairan ke arah jantung.
 Perlawanan pertama yang dilakukan tubuh adalah dengan respon immun
non spesifik : sel makrofag dan cairan limfa. Sehingga cairan limfatik
mengalir melalui sistem limfatik yang berfungsi juga dalam sirkulasi
sistem immun seluler.
 Karena fungsi dari sistem saluran limfe juga untuk mengembalikan cairan
dan protein dari jaringan kembali ke darah melalui sistem limfatik, maka
faktor pendorong gerak cairan limfe juga dikarenakan adanya cairan yang
keluar dari kapiler darah.

7
D. Pembuluh Getah Bening

Pembuluh getah bening terdiri dari komponen-komponen :

1. Kapiler getah bening

Terdiri dari :

a) Saluran yang berdinding tipis


b) Dilapisi Endotel
c) Lumen nya tidak teratur

Merupakan pembuluh Limfe yang terkecil, membentuk anyaman yang


luas & berakhir buntu.Fungsinya adalah untuk menampung cairan Limfe
yang berasal dari masing-masing kapiler .

2. Pembuluh getah bening yg lebih besar

Kapiler-kapiler getah bening bergabung dengan pembuluh getah bening


yang lebih besar. Terdiri dari saluran yang dindingnya lebih tebal memiliki
katub. Dindingnya terdiri dari 3 lapisan:

a) T. Intima terdiri dari : Endotel Sabut elastis


b) T. Media terdiri dari Sabut otot polos
c) T. Adventitia terdiri dari : Sabut kollagen,Sabut elastis,Sabut otot polos.

Dalam perjalanan pembuluh getah bening yang besar, pembuluh getah


bening ini mencurahkan isinya ke dalam kelenjar getah bening (Lymph
Nodes). Katub pembuluh getah bening merupakan lipatan T. Intima yang ter
erdiri dari : Jaringan ikat kendor,dilEndotel,terletak berpasangan &
berhadapandan Kedua ujung bebas searah dengan aliran limfe.

3. Pembuluh Limfe besar

Merupakan gabungan dari pembuluh limfe, membentuk dua pembuluh


limfe utama:

8
a) Ductus Lymphaticus Dexter

Menerima cairan limfe dari bagian kanan atas tubuh.

b) Ductus Thoracicus

Menerima cairan limfe dari bagian tubuh kiri & kanan saluran pencernaan
makanan.

Dindingnya terdiri dari:

A. T. Intima terdapat EndotelSabut Kollagen & Elastis.


B. T. Media terdapat Beberapa lapis otot polosdan
C. T. Adventitia terdapat Sabut Kollagen Sabut Elastis dan otot polos
D. T. Adventitia terdapat Vasa Vasorum

E. Proses Jalannya Limfe

Proses jalan limfe di mulai dari keluarnya cairan, yang disebut cairan
interstisiil yang mengandung zat-zat makanan didalamnya keluar dari kapiler
darah. Setelah keluar dari kapiler darah kemudian masuk ke dalam jaringan-
jaringa disekelilingnya. Kemudian akan memberikan zat-zat makanan dari
jaringan. Kemudian setelah itu cairan tersebut akan berkumpul di lekak-lekak
jaringan yang kecil sekali. Dari lekak-lekak tersebut limfe mengalir melalui
jalan-jalan limfe. Proses masuknya seperti pada susunan jalan darah, pertama
limfe itu masuk kedalam kapiler. terus antara kapiler yang satu dengan yang
lain bertemu dan akhirnya menjadi besar yaitu pembuluh limfe. Pada
akhirnya jalan-jalan limfe akhirnya menjadi dua buah, yaitu ductus thoracicus
dan ductus lymphaticus dexter. Pada ductus thoracicus. Ductus thoracicus ini
dimulai dari sebuah perluasan yang dinamakn systerna cycli. pada ductus
thoracicus ini menerima limfe dari isi badan dari seluruh pasangan belakang
dari dinding dada, dinding perut, daerah bahu sebelah kiri, leher sebelah kiri
dan kepala sebelah kiri. Sedangkan untuk truncus lymphaticus dexter,

9
pangkalnya menreima limfe dari sebagian besar dinidng dada sebelah kanan,
kepala sebelah kanan, leher sebelah kanan dan bahu sebelah kanan, kelenjar
limfe yang ada ditempat semuanya itu berkumpul di kelenjar limfe sebelah
kanan, yang tereltak didekat pintu masuk dada., dari perkumpulan tersebut
terdiri dari 3-4 pangkal, dan akhirnya menjadi satu yaitu ductus lymphaticus
dexter.

Pembuluh limfe ini lebih kecil dan dindingnya lebih tipis dari
pembuluh darah. Sebelum limfe dialirkan kedalam darah limfe ini akan
disaring di nodus-nodus limfatikus. karena limfe saat di lekak-lekak jaringan
dapat terdapat kuman penyakit dan benda-benda debu seperti zat arang. Jadi
sebelum dialirkan kedalam pembuluh darah limfe-limfe tersebut disaring
terlebih dahulu. Pembersihan tersebut terjadi di nodus limfatikus atau di
kelenjar-kelenjar limfe. Dan kuman-kuman tersebut yang tertahan disana
akan dimusnahkan oleh limfosit yang terdapat di kelenjar-kelenjar limfe.
Terkadang terdapat kuman yang lebih kuat, hal demikina dapat terjadi, bila
terdapat kuman-kuman nanah, dan akibatnya kelenjar tersebut akan bernanah.
Dan kelenjar-kelanjar limfe juga bisa berwarna hitam bila terdapat seperti zat
arang. Setelah masuk ke vasa darah, limfe tersebut pertama akan dibawa ke
ren, dir en tersebut zat-zat yang ada di dalam cairan tersebut akan
dikeluarakan. Didalam pembuluh limfe juga terdapat klep-klep sehingga
cairan limfe tidak bisa kembali (Anonim, 2005)

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Limfa disebut juga getah bening, merupakan cairan tubuh yang


tak kalah penting dari darah. Ada beberapa perbedaan antara limfa dengan
darah. Sistem Limfe bertindak sebagai sistem sirkulasi sekunder pada
Vertebrata dan memainkan peran penting dalam mempertahankan
homeostasis serta kesehatan yang baik. Sistem Limfe berkaitan erat
dengan sistem peredaran. Pembuluh limfe ini mengangkut cairan dari
jaringan menuju darah. Selain itu, juga mengangkut lemak dan bahan
bahan asing untuk dirombak ke nodus limfe.

Cairan Limfe mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman
penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan
mengisi ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh. Pembuluh
limfa mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali
pada sistem saraf pusat.

Pembuluh limfe dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfe


kanan dan pembuluh limfe kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi menampung
cairan limfe yang berasal dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan
lengan kanan. Pembuluh ini bermuara pada vena yang berada di bawah
selangkang kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi menampung getah bening yang
berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta tubuh bagian
bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri.

Kelenjar limfe berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga
agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Kelenjar limfe terdapat di sepanjang
pembuluh limfe, terutama terdapat pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Alat
tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfe yaitu limpa dan

11
tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan
berwarna ungu.

DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai