1. Perencanaan agregat adalah penghubung antara perencanaan harian atau penjadwalan
dengan perencanaan jangka panjang. Untuk menyusun rencana agregat, pertama-tama harus di temu-kenali arti penting dari pengukuran output. Pengukuran dapat dilakukan dengan mudah bila produksi menghasilkan hanya satu jenis produk, hal ini disebabkan karena output dihitung langsung dalam jumlah unit yang dihasilkan. Tetapi rata-rata perusahaan menghasilkan beberapa macam jenis produk sehingga perhitungan output menjadi hal yang tidak mudah. Dalam lingkungan industri, pertimbangan perencanaan agregat mencakup persediaan, penjadwalan, kapasitas, dan sumber daya (Hendra Kusuma, 2004:60) Perencanaan agregat bertujuan untuk meminimumkan biaya dengan melakukan penyesuaian terhadap perencanaan di tingkat produksi, tingkat tenaga kerja, dan tingkat persediaan, serta beberapa variabel lain yang dapat dikendalikan. Kombinasi optimal tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Maria dkk, 2011:156):
2. Dik : biaya inventory = 25 per unit
Biaya kehabisan stok = 100 per unit Inventory awal dan akhir = 0
A. Rencana A : tingkat produksi 1000 unit /bulan
Rencana B : Tenaga kerja memiliki kineja produksi 1.300 unit / bulan Biaya tambahan tenaga kerja 3000dolar/100unit Biaya layoff/ penguarangan tenaga kerja 6000 / 100 unit
Jawab :
Rencana A
Tingkat produksi 1000 unit / bulan
Biaya inventory 25.000 Biaya subkontrak 60.000 Biaya kehabisan stok 180.000 Total 185.000 Rencana B - Biaya tambahan TK 3000 dolar / 100 unit 30 / unit - Biaya pengurangan TK 6000 / 100 unit 60/unit
Tingkat produksi 1.300/ bulan
Biaya inventory 25/unit 32.500 Biaya kehabisan stok 100/unit 130.000 Biaya tambahan TK 30/unit 39.000 Biaya tambahan TK 60/unit 78.000 Total 279.500
B. Rencana yang dipilih adalah rencana A karena tambahan biaya yang diperlukan lebih kecil dari tambahan biaya rencana B . Tambahan biaya yang perlukan sebesar 185.000