Anda di halaman 1dari 2

Nama : Raihan Andika

Kelas : E

NPM : 0219101182

1. Perencanaan agregat adalah penghubung antara perencanaan harian atau penjadwalan


dengan perencanaan jangka panjang. Untuk menyusun rencana agregat, pertama-tama
harus di temu-kenali arti penting dari pengukuran output. Pengukuran dapat dilakukan
dengan mudah bila produksi menghasilkan hanya satu jenis produk, hal ini disebabkan
karena output dihitung langsung dalam jumlah unit yang dihasilkan. Tetapi rata-rata
perusahaan menghasilkan beberapa macam jenis produk sehingga perhitungan output
menjadi hal yang tidak mudah. Dalam lingkungan industri, pertimbangan perencanaan
agregat mencakup persediaan, penjadwalan, kapasitas, dan sumber daya (Hendra
Kusuma, 2004:60)
Perencanaan agregat bertujuan untuk meminimumkan biaya dengan melakukan
penyesuaian terhadap perencanaan di tingkat produksi, tingkat tenaga kerja, dan tingkat
persediaan, serta beberapa variabel lain yang dapat dikendalikan.
Kombinasi optimal tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Maria
dkk, 2011:156):

2. Dik : biaya inventory = 25 per unit


Biaya kehabisan stok = 100 per unit
Inventory awal dan akhir = 0

A. Rencana A : tingkat produksi 1000 unit /bulan


Rencana B : Tenaga kerja memiliki kineja produksi 1.300 unit / bulan
Biaya tambahan tenaga kerja 3000dolar/100unit
Biaya layoff/ penguarangan tenaga kerja 6000 / 100 unit

Jawab :

Rencana A

Tingkat produksi 1000 unit / bulan


Biaya inventory 25.000
Biaya subkontrak 60.000
Biaya kehabisan stok 180.000
Total 185.000
Rencana B
- Biaya tambahan TK 3000 dolar / 100 unit  30 / unit
- Biaya pengurangan TK 6000 / 100 unit  60/unit

Tingkat produksi 1.300/ bulan


Biaya inventory 25/unit 32.500
Biaya kehabisan stok 100/unit 130.000
Biaya tambahan TK 30/unit 39.000
Biaya tambahan TK 60/unit 78.000
Total 279.500

B. Rencana yang dipilih adalah rencana A karena tambahan biaya yang diperlukan lebih
kecil dari tambahan biaya rencana B . Tambahan biaya yang perlukan sebesar
185.000

Anda mungkin juga menyukai