KEPERAWATAN KOMUNITAS
AGREGAT KESEHATAN PRIA DAN
WANITA”
(pasangan usia subur)
DISUSUN OLEH :
NADIA AUFA
PASANGAN USIA SUBUR (PUS)
❑ Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang sah terikat oleh suatu
pernikahan dimana usia istri antara 15 – 49 dan pasangan (laki-laki dan perempuan)
sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi
dengan baik. Pasangan usia subur (PUS) merupakan salah satu komposisi penduduk
yang secara fisik dan seksual sudah matang untuk melangsungkan kehamilan (Manuaba,
2010).
❑ Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami-istri yang istrinya berumur 15-49
tahun dan masih menstruasi, atau pasangan suami-istri yang istrinya berusia kurang dari
15 tahun dan sudah menstruasi, atau istri sudah berumur lebih dari 50 tahun, tetapi masih
menstruasi (datang bulan). Namun dalam mini survei dibatasi wanita PUS umur 15-49
tahun (BKKBN, 2011).
Kelompok Pasangan
Pasangan Usia Subur adalah pasangan suami istri yang
Usia Subur usia istrinya antara 15 - 49 tahun yang kemudian dibagi
menjadi 3 (tiga ) kelompok yakni:
2 Antara 20 - 35 tahun
▪ Menunda kehamilan Di tunjukkan untuk PUS yang istrinya berusia < 20tahun
▪ Mengatur kehamilan Ditujukan untuk PUS yang istrinya berusia antara 20- 30/ 35tahun
▪ Menghentikan atau mengakhiri kehamilan Ditujukan untuk PUS yang istrinya berusia diatas 30
tahun, terutama 35 tahun dan telah mempunyai 2 orang anak.
2. Infertilitas
Infertilitas merupakan suatu ketidakmampuan pasangan untuk mencapai kehamilan setelah 1 tahun
hubungan seksual tanpa pelindung (Bumer dan Suddarth, 2001). Infertilitas (pasangan mandul) adalah
pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual
tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetap belum memiliki anak. (Sarwono, 2000).
❑ Klasifikasi Infertilitas terdiri dari 2 macam, yaitu:
▪ Infertilitas primer yaitu jika perempuan belum berhasil hamil walaupun koitus teratur dan dihadapkan
kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
▪ Infertilitas sekunder yaitu disebut infertilitas sekunder jika perempuan pernah hamil, akan tetapi
kemudian tidak berhasil hamil lagi walaupun koitus teratur dan dihadapkan kepada kemungkinan
kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
3. Kista
Kista adalah suatu kantong tertutup yang dilapisi oleh selaput (membran) yang
tumbuh tidak normal di rongga maupun struktur tubuh manusia. Penyakit tersebut
ditandai amenore (tidak haid), hirsutism (pertumbuhan rambut yang berlebihan,
dapat terdistribusi normal maupun tidak normal), obesitas, infertilitas, dan
pembesaran indung telur. Penyakit ini disebabkan tidak seimbangnya hormon yang
mempengaruhi reproduksi wanita.
4. Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
jaringan tubuh yang tidak normal (tumbuh sangat cepat dan tidak terkendali),
menginfiltrasi/ merembes, dan menekan jaringan tubuh sehingga mempengaruhi
organ tubuh (Akmal, dkk., 2010).
Kanker serviks merupakan penyakit keganasan yang menempati urutan kedua
pada wanita yang berada dalam usia subur di dunia setelah kanker payudara. Di
Indonesia, kanker ini menempati urutan pertama dari seluruh kejadian kanker pada
wanita dan lebih dari separuh penderitanya datang ke fasilitas pengobatan sudah
pada stadium lanjut.
Pada pria, jenis kanker yang sering dialami diantaranya adalah: kanker paru-paru,
kanker usus, kanker testis, dan juga kanker penis.
5. Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit infeksi yang ditularkan terutama
melalui hubungan seksual dan merupakan salah satu dari sepuluh penyebab pertama
penyakit pada dewasa muda laki-laki dan penyebab kedua terbesar pada dewasa
muda perempuan di negara berkembang.
.
Cara penularan PMS, meliputi:
5
Program Keluarga 1 2 Program ANC (
Berencana Antenatal Care)
1. Care Giver Perawat memberikan asuhan keperawatan terhadap masalah yang dialami oleh
pasangan usia subur
2. Concelor Perawat memberikan konseling kepada pasangan usia subur mengenai masalah-masalah
kesehatan yang dialami, misalnya mengenai KB (Keluarga Berencana).
3. Educator Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada pasangan usia subur, misalnya:
mengenai pemilihan alat kontrasepsi sehingga pasangan usia subur dapat mengontrol kehamilan.
4. Collaborator Perawat bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain, seperti bidan dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada pasangan usia subur, sepeti: pemasangan alat
kontrasepsi,pemeriksaan ibu hamil,dan pasca melahirkan.
ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
PENGKAJIAN
1. Data Inti
❑ Sejarah
Desa Sejahtera memiliki 50 KK yang terdiri dari 300 jiwa. Dari 50 KK tersebut, terdapat 40 KK pasangan usia subur.
❑ Demografi
Desa Sejahtera terdapat 50 KK, terdiri dari:
a. Umur : 25-40 tahun= 40 KK
: 41-50 tahun= 5 KK
: 51-60 tahun= 5KK
b. Pekerjaan : warga desa bekerja sebagai buruh bangunan
c. Agama : mayoritas islam
d. Suku : mayoritas Jawa
e. Data Statistik
Berdasarkan informasi dari kepala desa setempat, pasangan usia subur terdiri dari:
1. Konflik pengambilan keputusan pada agregat pasangan usia subur yang tidak
menggunakan alat kontrasepsi.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada agregat ibu hamil
dari pasangan usia subur yang tidak menggunakan alat kontrasepsi.
J
.
DATA NOC NIC
Sekunder Konseling
❑ Gunakan alat pengkajian (misalnya, kertas dan
pensil, audio-tape, videotape) untuk membantu
meningkatkan kesadaran diri pasien dan
pengetahuan konselor terhadap situasi dengan
cara yang tepat.
DIAGNOSA IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Konseling
❑ Menyediakan informasi factual yang tepat dan sesuai
Konflik pengambilan ❑ Mengidentifikasi adanya perbedaan antara pandangan pasien terhadap situasi
keputusan pada dengan pandangan dari tim tenaga kesehatan
agregat pasangan ❑ Menggunakan alat pengkajian (misalnya, kertas dan pensil, audio-tape, videotape)
untuk membantu meningkatkan kesadaran diri pasien dan pengetahuan konselor
usia subur yang tidak
terhadap situasi dengan cara yang tepat.
menggunakan alat Pendidikan kesehatan
kontrasepsi. ❑ Mengidentifikasi faktor internal atau eksternal yang dapat meningkatkan atau
mengurangi motiasi untuk berprilaku sehat
❑ Mempertimbangkan riwayat individu dalam konteks personal dan riwayat sosial
budaya individu, keluarga, dan masyarakat
❑ Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini pada
individu, keluarga, atau kelompok sasaran
❑ Mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk menolak perilaku yang tidak
sehat atau berisiko daripada memberikan saran untuk menghindari atau
mengubah prilaku
DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Manajemen nutrisi
❑ Menganjurkan pasien terkait dengan kebutuhan makanan tertentu
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang berdasarkan perkembangan atau usia (misalnya., peningkatan
dari kebutuhan tubuh pada agregat kalsium, protein, cairan, dan kalori untuk wanita menyusui;
ibu hamil dari pasangan usia subur peningkatan asupan serat untuk mencegah konstipasi pada orang
yang tidak menggunakan alat dewasa yang lebih tua)
kontrasepsi. ❑ Tentukan status gizi dan kemampuan (pasien) untuk memenuhi
kebutuhan gizi
❑ Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan gizi
Monitor nutrisi
❑ Memantau kalori dan asupan makanan
❑ Memantau kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat
badan pada pasien
EVALUASI
Berdasarkan hasil wawancara pada masyarkat atas tindakan asuhan keperawatan di desa Sejahtera didapatkan hasil, sebagai
berikut:
1. Diagnosa keperawatan: Konflik pengambilan keputusan pada agregat pasangan usia subur yang tidak menggunakan alat
kotrasepsi
S: Dari hasil wawancara beberapa warga yang belum menggunakan alat kontrasepsi telah menggunakan alat kontrasepsi, warga
memahami akan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi, beberapa masyarakat mengatakan gaya hidup yang meningkat, dan
merasakan manfaat dari penggunaan alat kontrasepsi.
O: Prosentase penggunaan alat kontrasepsi di desa Sejahtera meningkat, angka kelahiran pada desa Sejahtera menurun dan
terkendali
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2. Diagnosa : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada agregat ibu hamil dari pasangan usia subur yang tidak
menggunakan alat kontrasepsi
S: Dari hasil wawancara para ibu hamil di desa Sejahtera mengatakan bahwa telah mengonsumsi makanan bergizi tanpa
berpantangan, para ibu hamil mengatakan bahwa merasa lebih sehat dan merasakan manfaat dengan memeriksakan kehamilannya
di tenaga kesehatan setempat
O: Prosentase ibu hamil dengan anemia di desa Sejahtera menurun, Angka Kematian Ibu (AKI) di Desa Sejahtera menurun.
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pemberantasan Penyakit Menular. Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta. 2013.
2. Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta : EGC
3. BKKBN, 2011. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011. Jakarta: Badan. Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Direktorat Pelaporan dan.Statistik.
4. BKKBN. Survei Demografi dan Kesehatan indonesia 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja. Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan. Jakarta. 2013.
5. Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
6. Bumer and Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC
7. Candraningsih. Hubungan tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kanker serviks dengan praktek deteksi dini
kanker serviks di BPS TS Manyaran Semarang. Available from: http://ejournal.ac.id.ilmukeperawatan/search.
8. Reeder, Sharon J. 2011. Keperawatan Maternitas; Kesehatan Wanita, Bayi, dan Keluarga, Edisi 18. Jakarta: EGC.
9. Sarwono SW. 2011. Psikologi Remaja.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
10. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). 2014. Nursing Diagnoses Definitions and Classifications (NANDA) 2015-2017. Oxford: Willey
Blackwell.
11. M.Bulechek, Gloria,dkk. 2013 “Nursing Interventions Classification (NIC), Sixth Edition”. United States of America:
Mosby Elsavier.
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.