Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANGGRAINI SIKOME

NIM : 17507145

EVOLUSI INVERTEBRATA HINGGA PROTOVERTEBRATA

Proses Evaluasi Pada Hewan Evolusi yang terjadi pada hewan vertebrata dan hewan invertebrate terjadi
melalui proses yang sangat panjang dan membutuhkan waktu yang lama, perubahan dari struktur tubuh
baik bentuk anatomi dan morfologi sangat berpengaruh sebagai bentuk evolusi yang di hasilkan. Salah
satu bentuk evolusi yang terjadi yaitu yang diduga hewan yang berkembang di laut, kemudian
menurunkan jenis-jenis hewan dan tumbuhan air yang hidup dan berkembang biak di dalam air. Karena
adanya kompetisi, organisme itu ada yang mencoba hidup ke darat. Setelah hidup di darat terjadi
kompetisi dalam memperebutkan makanan dan tempat hidup. Beberapa spesies diduga berusaha kembali
ke air. Dalam upaya kembali ke air itu ada yang behasil, ada pula yang tidak berhasil. Contohnya yang
berhasil adalah lumbalumba, paus, yang sepenuhnya hidup di air. Sedangkan yang tidak berhasil misalkan
buaya. Cara evolusi ini merupakan sebuah kompetisi yang dihasilkan dari masing-masing spesies yang
hidup saat dalam kondisi yang tidak memungkinkannya untuk tetap tinggal pada daerah tersebut sehingga
menyebabkan perpindahan tempat untuk menghadapi seleksi alam dan terseleksi oleh alam.

Dalam sistematika awal, binatang mencakup banyak organisme bersel tunggal yang dikelompokkan
sebagai Protozoa karena sifat heterotrof dan bergerak aktif (motil). 5 Pengelompokan ini terus dianut
hingga pertengahan abad ke-20 dan hingga sekarang masih dipakai untuk kepentingan praktis. Ketika
orang mulai menganggap bahwa organisme bersel satu tidak memiliki organisasi jaringan, dibentuklah
kelompok protista yang menghimpun semua organisme sederhana yang berperilaku mirip binatang
(bergerak, heterotrof). Perkembangan biologi sejak separuh akhir abad ke-20 telah menunjukkan bahwa
banyak organisme bersel satu tidak dapat lagi dipertahankan sebagai binatang. Ke dalam "binatang"
dimasukkan semua organisme bersel banyak yang sel spermanya memiliki kesamaan struktur dengan
koanosit, suatu sel generatif primitif. Selain itu, penerapan konsep evolusi dan kladistik telah mengubah
banyak organisasi sistematika hewan. Proses reklasifikasi ini sampai sekarang masih terus berjalan.

Menurut para ahli, terbentuknya hewan-hewan di muka bumi ini dimulai dari zigot bersel satu yang
mengalami pembelahan sel dan sel tersebut akan bertambah banyak yang terbentuk menyerupai bola.
Bentuk seperti bola tersebut akan mengalami perkembangan, yaitu akan melekuk ke dalam sehingga akan
terbentuk dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam). Ektoderm dalam masa
perkembangannya membentuk bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu epidermis, kulit, dan sistem saraf,
sedangkan lapisan endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan kelenjarnya. Ada
beberapa hewan yang berkembang pada tingkat kedua lapisan ini yang dinamakan diplobastik. Adapun
yang termasuk golongan hewan ini adalah Porifera dan Coelenterata. Di antara kedua lapisan, yaitu
ektoderm dan endoderm akan berkembang dan terbentuk lapisan mesoderm. Lapisan mesoderm akan
berkembang membentuk bagian tubuh yang menjadi otot, sistem reproduksi, sistem sirkulasi, dan sistem
ekskresi. Golongan hewan yang berkembang pada ketiga tingkat lapisan ini dinamakan triplobastik.
Golongan hewan ini adalah Platyhelminthes dan Nemathelminthes.

Menurut para ahli, terbentuknya hewan-hewan di muka bumi ini dimulai dari zigot bersel satu yang
mengalami pembelahan sel dan sel tersebut akan bertambah banyak yang terbentuk menyerupai bola.
Bentuk seperti bola tersebut akan mengalami perkembangan, yaitu akan melekuk ke dalam sehingga akan
terbentuk dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam). Ektoderm dalam masa
perkembangannya membentuk bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu epidermis, kulit, dan sistem saraf,
sedangkan lapisan endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan kelenjarnya. Ada
beberapa hewan yang berkembang pada tingkat kedua lapisan ini yang dinamakan diplobastik. Adapun
yang termasuk golongan hewan ini adalah Porifera dan Coelenterata. Di antara kedua lapisan, yaitu
ektoderm dan endoderm akan berkembang dan terbentuk lapisan mesoderm. Lapisan mesoderm akan
berkembang membentuk bagian tubuh yang menjadi otot, sistem reproduksi, sistem sirkulasi, dan sistem
ekskresi. Golongan hewan yang berkembang pada ketiga tingkat lapisan ini dinamakan triplobastik.
Golongan hewan ini adalah Platyhelminthes dan Nemathelminthes.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terbentuknya hewan dimulai dari Protozoa kemudian Porifera,
Coelenterata, sampai pada tingkat Mamalia. Jadi, hewan tersebut mengalami perkembangan dari satu sel
menjadi banyak sel hingga terbentuk triplobastik aselomata, pseudoselomata, sampai selomata. Hewan
yang digolongkan dalam kelompok Avertebrata memiliki persamaan ciri, yaitu tidak mempunyai ruas-
ruas tulang belakang (vertebrae). Jika kita amati, golongan hewan ini memiliki pola organisasi tubuh yang
agak sederhana, dibandingkan dengan kelompok hewan Vertebrata. Dengan dasar inilah hewanhewan ini
dianggap primitif atau merupakan bentuk-bentuk paling awal dari kehidupan yang telah mengalami
sedikit perubahan. Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel
zigot akan tumbuh dan berkembang dengan tahap "zigot-morula-blastula-gastrula" hingga terbentuk
embrio. Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ. Organ-organ
akan menyatu dan bergabung menjadi organisme. Kemudian, organisme tumbuh dan berkembang
menjadi organisme dewasa. Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh dari embrio
sampai dewasa. Perubahan bentuk ini disebut metamorfosis. Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

Anda mungkin juga menyukai