Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN

KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN


INTENTION TO QUIT
(Studi pada Karyawan PT. Merak Jaya Beton)

Teguh Herdijanto
STIE Mahardhika Surabaya

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh
Karakteristik Pekerjaan dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi dan
Intention to Quit. Penelitian ini termasuk penelitian explanatory research. Sampel
diambil dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dan
besarnya ditetapkan denganmenggunakan Rumus Slovin menjadi84 dari 106 karyawan
PT Merak Jaya Beton, yang terdiridari 35 karyawan bagian produksi dan 49 karyawan
staff. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara dan obervasi. Data
yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: (1) Karakteristik pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja; (2) Karakteristik pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap komitmen
organisasi; (3) Karakteristik pekerjaan berpengaruh tidak signifikan terhadap intention to
quit; (4) Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi; (5)
Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap terhadap intention to quit; dan (6)
Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap intention to quit.

Kata Kunci: Karakteristik Pekerjaan, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan


Intention to Quit

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze and explain the effect of Job
Characteristics and Job Satisfaction toward the Organizational Commitment and
Intention to Quit. This research belongs to the explanatory research. The samples are
taken by using proportionate stratified random sampling technique and by using
theSlovin formula the size become 84 of 106 employees of PT. Merak Jaya Beton which
consists of 35production departement and 49 staffs. The data collecting technique is
questionnaire. The data are analyzed by using the path analysis. The result of this study
shows: (1) Job characteristics have significant effect toward job satisfaction; (2) Job
characteristics have significant effect toward organizational commitment; (3) Job
characteristics do not have significant effect toward intention to quit; (4) Job satisfaction
has significant effect toward organizational commitment; (5) Job satisfaction has
significant effect toward intention to quit; dan (6) Organizational commitment has
significant effect toward intention to quit.

Keywords: Job Characteristics, Job Satisfaction, Organizational Commitment and


Intention to Quit

PENDAHULUAN 2001:108). Begitu pentingnya peran


Modal yang berupa sumber daya serta tenaga kerja terhadap pencapaian
manusia dalam sebuah perusahaan yang tujuan perusahaan, sehingga perhatian
meliputi keahlian dan pengetahuan para perusahaan terhadap elemen penting ini
pegawai adalah sumber utama dari perlu ditingkatkan. Kekeliruan dalam
keunggulan dalam lingkungan manajemen terhadap sumber daya
persaingan di abad 21 (Hitt et al, manusia yang ada akan menghasilkan

351 Media Mahardhika Vol. 15 No. 3 Mei 2017


berbagai masalah, salah satunya adalah karakteristik pekerjaan, keterlibatan
tingginya tingkat perputaran karyawan. kerja, kepuasan kerja dan komitmen
Mathis dan Jackson (2004:126) organisasi. Studi ini juga menguatkan
menggambarkan bahwa upaya untuk begitu pentingnya komitmen organisasi
mempertahankan karyawan telah sebagai determinan paling cepat dari
menjadi persoalan utama dalam banyak intensi manajer untuk tinggal di
organisasi. Hal ini dikarenakan perusahaan.
perputaran itu mahal (Werther dan Menjadi seorang karyawan yang
Davis, 1996:253).Sehingga, hal ini bekerja di bidang jasa kontruksi
menjadi tantangan yang besar bagi merupakan suatu kebanggan sekaligus
human resource departmen. Perusahaan sebagai suatu tantangan. Kebanggaan
lebih baik mempertahankan karyawan itu akan terlihat ketika perusahaan jasa
yang ada daripada melakukan proses kontruksi dimana ia bekerja dikenal dan
perekrutan tenaga kerja yang baru. Hal dihargai oleh masyarakat sebagai
ini dikarenakan biaya yang dibutuhkan perusahaan jasa kontruksi yang memiliki
untuk merekrut tenaga kerja yang baru banyak project. Akan tetapi kebanggan
akan lebih banyak dan belum tentu itupun dibarengi dengan berbagai
karyawan yang didapat memiliki tantangan kerja sebagai karyawan di
kompetensi dan performa yang sama sebuah perusahaan jasa dengan profesi
dengan karyawan yang keluar. Selain itu, yang dimiliki oleh masing-masing
proses dan proseduruntukmendapatkan karyawan.
karyawan yang sesuai dengan kualifikasi Profesi sebagai seorang
yang dibutuhkan memakan banyak karyawan pada perusahaan jasa kontruksi
waktu dan munculnya masalah yang memiliki banyak keunikan tersendiri,
baru ketika perusahaan diperhadapkan dimana hasil kerjanya berhubungan
dengan kenyataan bahwa kualifikasi dengan nama baik perusahaan, nama
karyawan yang dicari sangat sulit untuk baik orang yang diberitakan,
ditemukan di pasar tenaga kerja. tanggungjawab untuk menyajikan berita
Sehingga, perusahaan harus bersaing yang mendidik masyarakat, dan
dalam banyak hal dengan perusahaan berhubungan erat dengan keselamatan
lain untuk mendapatkan tenaga kerja dan kelanjutan kariernya ke depan.
dengan keterampilan yang langka ini, Karyawan yang bekerja pada bagian
baik itu dari segi karakteristik pekerjaan, produksi di sebuah jasa kontruksi pun
kompensasi, fasilitas, jenjang karier dll. memiliki tuntutan kerja dimana mereka
Hal ini seiring dengan pernyataan harus membiasakan diri untuk begadang
McKinsey (dalam Mathis dan Jackson, dan kurang tidur. Kebiasaan seperti ini
2004:253) bahwa perusahaan perlu akan menimbulkan akibat terganggunya
melakukan retensi karyawan dikarenakan metabolisme tubuh dan mempercepat
para perusahaan nantinya akan atau memperparah penyakit yang
menghadapi “perang untuk mem- berhubungan dengan usia, seperti
perebutkan orang-orang berbakat”. diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas
Elanain (2008) menegaskan dan penurunan daya ingat. Karyawan
bahwa untuk meningkatkan kepuasan yang bekerja pada bagian staff, baik itu
kerja dan komitmen karyawan serta staff administrasi, keuangan maupun
untuk mengurangi intensi turnover, perencanaan, dimana sebagian besar dari
maka perusahaan perlu memperhatikan pekerjaannya diselesaikan dengan
faktor karakteristik pekerjaan. Studi menggunakan media komputer akan
dari Udo et al (1997) yang dilakukan rentan dengan berbagai penyakit seperti
pada manajer pabrik manufaktur di gangguan pada mata dan RSI (Repetitive
USA, menggambarkan bahwa intensi Strain Injury) atau luka kaku yang
turnover antara manajer pabrik berulang-ulang.
adalah hasil keterkaitan yang kompleks Besarnya tantangan dan
antar stesor peran (role stressor), konsekuensi yang harus diterima ketika

Pengaruh Karakteristik ................. (Teguh) hal. 351 - 361 352


bekerja sebagai karyawan di sebuah jasa keinginan untuk keluar pada karyawan
kontruksi, apalagi dibarengi dengan yang bekerja di perusahaan jurnalistik
pekerjaan yang tidak menarik atau gaji masih perlu untuk dilakukan.
yang diterima tidak sesuai dengan
kinerja dan resiko kerja yang TINJAUAN PUSTAKA
dialaminya, akan dapat menimbulkan Karakteristik Pekerjaan
rasa ketidakpuasannya terhadap Karakteristik pekerjaan
pekerjaan yang digelutinya. Robbins dan adalah atribut tugas karyawan dan
Judge (2008:112) menggambarkan meliputi sejumlah tanggungjawab,
empat cara karyawan dalam berbagai tugas, dan sejauh mana
mengungkapkan ketidakpuasan, salah pekerjaan itu memiliki karakteristik
satunya adalah keluar (exit) dimana yang dapat membuat karyawan
perilaku yang ditunjukkan mengarah merasakan kepuasan (Stoner and
pada niat untuk meninggalkan organisasi Wankel, 1986:423). J. Richard Hackman
dengan cara mencari posisi baru yang dan Greg Oldham (1975) mengembang
kemudian akhirnya karyawan sebuah Model Karakteristik Tugas (Job
memutuskan untuk mengundurkan diri. Characteristic Model- JCM) yang
Mobley berpendapat bahwa keinginan menjelaskan bahwa setiap pekerjaan
karyawan untuk keluar dari perusahaan dapat dideskripsikan dalam lima
merupakan faktor peramal terjadinya dimensi pekerjaan inti, yakni: ragam
perputaran karyawan. Hal ini sejalan keterampilan (skill variety), identitas
dengan pendapat Azjen (1991) yang tugas (task identity), signifikansi tugas
menegaskan dalam teori tindakan (task significance), otonomi (autonomy)
beralasan bahwa semakin besar dan umpan balik (feedback).
keinginan seseorang untuk bertindak
atau berperilaku tertentu, maka semakin Kepuasan Kerja
besar kemungkinan individu tersebut Robbins dan Judge (2008:99)
akan bertindak sebagaimana yang mendeskripsikan kepuasan kerja
diniatkannya. sebagai suatu perasaan positif tentang
Mempertimbangkan pemikiran pekerjaan seseorang yang merupakan
di atas, maka perlu adanya penelitian hasil dari sebuah evaluasi
terhadap karyawan jasa kontruksi terkait karakteristiknya. Faktor-faktor yang
keinginannya untuk keluar dari dapat mempengaruhi kepuasan kerja
perusahaan. Hal ini juga didukung adalah (1) pekerjaan itu sendiri: dimana
dengan rekomendasi penelitian dari pekerjaan itu menarik, kesempatan
studi Udo et al (1997) untuk untuk belajar dan kesempatan untuk
melakukan penelitian terkait intensi menerima tanggung jawab; (2) gaji:
turnover dengan melibatkan faktor- sejumlah upah yang diterima dan
faktor yang dapat mempengaruhinya tingkat dimana hal ini bisa dipandang
seperti karakteristik pekerjaan, sebagai hal yang dianggap pantas
keterlibatan kerja, kepuasan kerja, dibandingkan dengan orang lain dalam
komitmen organisasi dengan memakai organisasi; (3) promosi: kesempatan
sampel pada kelompok karyawan selain untuk maju dalam organisasi; (4)
manajer pabrik manufaktur. Selain itu, pengawasan: kemampuan penyelia
studi Hariri et al mengambil jurnalis dalam memberikan bantuan teknis dan
pada Harian Pagi Jawa Post Surabaya dukungan perilaku; (5) rekan kerja:
sebagai sampelnya, namun membatasi rekan dalam organisasi yang pandai
penelitian mereka pada tiga variabel secara teknis dan mendukung secara
yang diprediksi dapat mempengaruhi social (Luthans, 2005:243).
kepuasan kerja, seperti variabel
perbedaan individu, karakteristik Komitmen Organisasi
pekerjaan dan praktik organisasi. Luthans (2005:249) men-
Sehingga, penelitian terkait dengan definisikan komitmen organisasi

353 Media Mahardhika Vol. 15 No. 3 Mei 2017


sebagai: (1) keinginan kuat untuk tetap Penelitian terdahulu
sebagai anggota organisasi tertentu; (2) Terdapat beberapa penelitian
keinginan untuk berusaha keras sesuai hasil penelitian terdahulu yang
keinginan organisasi; dan (3) keyakinan mengambil variabel karakteristik
tertentu, dan penerimaan nilai dan pekerjaan, kepuasan kerja dan komitmen
tujuan organisasi. Dengan demikian, organisasi dan variabel lainnya sebagai
orang yang memiliki komitmen tidak variabel yang dapat mempengaruhi
akan meninggalkan perusahaan yang variabel intention to quit. Penelitian dari
disebabkan oleh tawaran pekerjaan di Shore dan Martin (1989) dengan judul
perusahaan lain yang lebih “Job satisfaction and organizational
menjanjikan. Selain itu, dia akan commitment in relation to work
mendukung strategi dan tujuan performance and turnover intentions”.
perusahaan serta menjadikan Penelitian ini menunjukkan bahwa
perusahaan sebagai bagian yang komitmen organisasi memiliki pengaruh
penting dalam hidupnya. Tiga yang signifikan dalam menentukan
komponen komitmen karyawan keinginan karyawan untuk tinggal. Hasil
terhadap organisasi, dikembangkan penelitian Elangovan (2001) juga
oleh Meyer dan Allen (1991) menemukan bahwa semakin tinggi
mencerminkan: (1) sebuah keinginan kepuasan, maka akan semakin tinggi
(komitmen afektif), (2) sebuah pula komitmen karyawan terhadap
kebutuhan (komitmen berkelanjutan) perusahaan. Sejalan dengan itu,
dan (3) sebuah kewajiban (komitmen penelitian Siong, Mellor, Moore dan
normatif). Firth (2006) dengan judul “Predicting
intention to quit in the call centre
Intention to Quit industry: does the retail model fit?” juga
Fishbein dan Ajzen (1975) menemukan bahwa kepuasan kerja dan
mengemukakan teori tindakan komitmen kerja berpengaruh signifikan
terencana (theory of planned behavior) terhadap keinginan untuk keluar.
yang memberikan pemahaman yang Beberapa penelitian lainnya yang juga
lebih mendalam mengenai niat menemukan bahwa karakteristik
seseorang. Menurut teori ini bahwa niat pekerjaan, kepuasan kerja dan
merupakan kunci utama perilaku komitmen organisasi memiliki pengaruh
seseorang. Semakin kuat niat terhadap intention to quit seperti
(intention) seseorang untuk penelitian dari Nelwan (2008) dengan
menunjukkan perilaku tertentu, maka judul “Pengaruh karakteristik pekerjaan,
semakin besar kemungkinan baginya kepemimpinan transformasional, dan
untuk menunjukkan perilaku yang peluang promosi terhadap kepuasan
diniatkannya.Meskipun beberapa kerja, komitmen organisasi dan
perilaku bisa memenuhi ketentuan turnover intention, studi pada
ini dengan baik, performa akan karyawan hotel berbintang di
tergantung pada faktor non- Manado” dan Bogar (2011) dengan
motivasional karena adanya judul “Pengaruh lingkungan kerja dan
kesempatan dan sumberdaya (misalnya karakteristik pekerjaan terhadap
waktu, uang, keterampilan, kerjasama burnout, kepuasan kerja, komitmen
dengan orang lain). Pada tingkat organisasi dan intention to leave, studi
dimana orang memiliki kesempatan dan pada pegawai Perum Pengadilan di
sumberdaya yang diperlukan, dan Sulawesi Utara”.
berniat menunjukkan perilaku, maka
dia pasti berhasil melakukannya. Kerangka Pemikiran
Terdapat tiga determinan yang sangat Kepuasan kerja mencerminkan
menentukan niat seseorang, yaitu sikap sikap karyawan terhadap pekerjaannya
terhadap perilaku, norma subyektif dan (Munandar, 2010:350). Pekerjaan yang
persepsi kontrol perilaku. tidak dirancang dengan baik akan

Pengaruh Karakteristik ................. (Teguh) hal. 351 - 361 354


membawa dampak negatif bagi pencapaian prestasi dalam pekerjaan
karyawan yang melakukan pekerjaan dan mampu mengakui pencapaian
tersebut dan bahkan bagi perusahaan. tersebut, akan memiliki perubahan
Menurut Strauss dan Sayles (1996:27), signifikan dalam komitmen karyawan
karyawan akan memperlihatkan (Ivancevich et al, 2005:234). Branham
tanggungjawab yang lebih kecil pada (2001:9) menegaskan apabila
pekerjaan-pekerjaan yang tidak menarik perusahaan ingin mengurangi tingkat
dan tidak memuaskan.Organisasi yang turnover, maka perusahaan harus
mampu memenuhi kebutuhan karyawan menaikan tingkat komitmen karyawan
dengan menyediakan kesempatan terhadap perusahaan.

Gambar 1. Model Kerangka Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran variabel independen dan dependen.


di atas, maka hipotesis dalam penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Merak
ini, yaitu (1) Karakteristik Pekerjaan Jaya Beton, sebuah perusahaan yang
berpengaruh signifikan terhadap bergerak di bidang jasa kontruksi beton
Kepuasan Kerja karyawan; (2) siap pakai. Populasi dalam penelitian ini
Karakteristik Pekerjaan berpengaruh adalah karyawan tetap PT Merak Jaya
signifikan terhadap Komitmen Beton yang berjumlah 106 orang yang
Organisasi; (3) Karakteristik Pekerjaan terbagi atas dua bagian, yaitu bagian
berpengaruh signifikan terhadap produksi dengan jumlah karyawan
Intention to Quit; (4) Kepuasan Kerja sebanyak 44 orang dan bagian staff
karyawan berpengaruh signifikan dengan jumlah karyawan sebanyak 62
terhadap Komitmen Organisasi; (5) orang. Sampel yang digunakan dalam
Kepuasan Kerja karyawan berpengaruh penelitian ini menggunakan
signifikan terhadap Intention to Quit; proportionate stratified random
dan (6) Komitmen Organisasi sampling. Ukuran sampel dalam
berpengaruh signifikan terhadap penelitian ini menggunakan rumus
Intention to Quit.Model hipotesis yang Slovin, sehingga jumlah sampel dalam
akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini menjadi 84 orang yang
penelitian ini dapat dilihat pada menurut stratanya terbagi atas 35
Gambar1. karyawan bagian redaksi dan 49
karyawan bagian bisnis. Analisis jalur
METODE PENELITIAN menjadi alat uji statistik dalam penelitian
Penelitian ini merupakan ini. Uji asumsi klasik yang digunakan
penelitian eksplanasi (explanatory berupa uji normalitas dengan
research) dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan kolmogorov-smirnov dan
dimana penelitian ini melihat hubungan uji asumsi linearitas dengan
variabel terhadap obyek yang diteliti menggunakan Compare Means pada
lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), software PASW Statistics 18.
sehingga dalam penelitiannya terdapat

355 Media Mahardhika Vol. 15 No. 3 Mei 2017


HASIL Demikian sebaliknya, apabila nilai
Nilai skor rata – rata variabel ttabel lebih besar dari thitung atau
Karakteristik Pekerjaan (X1) sebesar thitung lebih kecil dari ttabel, maka
4,06, Kepuasan Kerja (X2) sebesar 3,76, pengaruhnya tidak signifikan. Pengaruh
Komitmen Organisasi (Y1) sebesar signifikan ini juga dapat diperkuat
3,70, dan Intention to Quit (Y2) sebesar dengan melihat nilai pada angka p-
2,69. Berdasarkan uji regresi dari tiga value. Apabila p-value lebih kecil dari
persamaan regresi, diperoleh hasil 0,05 (p- value<0,05), maka hasilnya
sebagaimana yang diringkas pada Tabel adalah signifikan. Sebaliknya, bila nilai
1.Untuk mengetahui apakah variabel p-value lebih besar dari 0,05 (p-
bebas memiliki pengaruh yang value>0,05), maka hasilnya adalah tidak
signifikan terhadap varibel terikat dapat signifikan. Berdasarkan hasil uji regresi
dilakukan dengan melakukan uji t. pada Tabel 1, terdapat lima pengaruh
Apabila nilai thitung lebih besar dari variabel bebas terhadap variabel terikat
yang signifikan dan 1 yang tidak
ttabel (thitung>ttabel) atau nilai ttabel
signifikan. Artinya, terdapat lima
lebih kecil dari thitung (ttabel<thitung),
hipotesis yang terbukti dan 1
maka pengaruh variabel bebas terhadap hipotesis tidak terbukti.
variabel terikat adalah signifikan.

Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Regresi


Variabel Bebas Variabel Terikat Koefisien Beta P-Value
Karakteristik Pekerjaan Kepuasan Kerja 0,589 0,000
Karakteristik Pekerjaan Komitmen Organisasi 0,288 0,001
Karakteristik Pekerjaan Intention to Quit -0,019 0,841
Kepuasan Kerja Komitmen Organisasi 0,586 0,000
Kepuasan Kerja Intention to Quit -0,311 0,006
Komitmen Organisasi Intention to Quit -0,505 0,000
Sumber: Data Primer Diolah

Pembahasan baik terhadap karakteristik pekerjaan,


Pengaruh Karakteristik Pekerjaan maka akan dapat mempengaruhi
Terhadap Kepuasan Kerja tingginya persepsi karyawan terhadap
Hipotesis yang menyatakan kepuasan kerjanya.
bahwa karakteristik pekerjaan Elanain (2008) mengemukakan
berpengaruh signifikan terhadap bahwa semakin tinggi skor kerja di
kepuasan kerja terbukti. Hal ini setiap karakteristik pekerjaan, maka
dibuktikan lewat hasil uji regresi semakin baik kerjanya, semakin tinggi
dimana nilai probabilitas (p-value) motivasi, kinerja dan kepuasan
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang karyawan yang melakukan pekerjaan
menujukkan hasil yang signifikan. tersebut. Oleh karena itu, salah faktor
Artinya, karakteristik pekerjaan yang perlu diperhatikan untuk
mempunyai pengaruh yang signifikan meningkatkan kepuasan kerja karyawan
terhadap kepuasan kerja karyawan. Data yaitu karakteristik inti dari pekerjaan
pada statistic deskriptif juga tersebut. Strauss dan Sayles (1996:27)
menunjukkan bahwa skor rata-rata juga menekankan bahwa akibat dari
variabel karakteristik pekerjaan sebesar pekerjaan yang tidak memuaskan adalah
4,06 berada pada kategori baik dan skor karyawan akan memperlihatkan
rata-rata variabel kepuasan kerja sebesar tanggungjawab yang lebih kecil pada
3,76 berada pada kategori yang tinggi. pekerjaan yang mereka tekuni.
Sehingga, data ini pun mendukung
bahwa dengan persepsi karyawan yang

Pengaruh Karakteristik ................. (Teguh) hal. 351 - 361 356


Pengaruh Karakteristik Pekerjaan mempengaruhi tinggi rendahnya
Terhadap Komitmen Organisasi intention to quit. Data statistik deskriptif
Hipotesis yang menyatakan menunjukkan bahwa skor rata-rata
bahwa karakteristik pekerjaan variabel karakteristik pekerjaan sebesar
berpengaruh signifikan terhadap 4,05 berada pada kategori tinggi dan
komitmen organisasi terbukti. Hal ini skor rata-rata variabel intention to quit
dibuktikan lewat hasil uji regresi dimana sebesar 2,59 berada pada kategori
nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,001 rendah. Karyawan yang memiliki
lebih kecil dari 0,05 yang menujukkan persepsi yang baik terhadap
hasil yang signifikan. Artinya, pekerjaannya tidak menjamin rendahnya
karakteristik pekerjaan berpengaruh keinginan karyawan untuk keluar dari
signifikan terhadap komitmen perusahaan. Hal ini kemungkinan
organisasi. Data statistik deskriptif dilatarbelakangi oleh dua alasan, yaitu
menunjukkan bahwa skor rata-rata variabel karakteristik pekerjaan itu
variabel karakteristik pekerjaan sebesar sendiri secara internal dan faktor diluar
4,06 berada pada kategori baik dan karakteristik pekerjaan.
skor rata- rata variabel komitmen Hasil analisis statistik deskriptif
organisasi sebesar 3,70 berada pada menunjukkan peran atasan dalam umpan
kategori yang tinggi pula. Karakteristik balik pekerjaan yang kemungkinan
inti dari pekerjaan yang didesain dengan besar dapat memicu angka yang tidak
baik dapat membantu karyawan untuk signifikan. Skor rata-rata indikator
tetap memilih berkomitmen dengan umpan balik pada variabel karakteristik
perusahaan pemberi pekerjaan. Namun pekerjaan memiliki skor terendah dari
sebaliknya, bila karakteristik pekerjaan semua indikator yang ada.
kurang baik, maka kemungkinan Walaupun skornya dikategorikan baik,
karyawan akan kurang berkomitmen namun perlu diperhatikan bahwa salah
terhadap perusahaan,sehingga meng- satu item dalam indikator tersebut yakni
akibatkan karyawan cenderung memilih peran atasan dalam memberitahukan
untuk mencari pekerjaan alternatif evaluasi kinerja karyawan memiliki
dengan karakteristik pekerjaan yang kuota sebesar 38,1% atau 32 orang
lebih baik di perusahaan lain. Strauss menyatakan tidak setuju. Hal ini
dan Sayless (1996:14) menegaskan menggambarkan bahwa sebanyak 38,1%
bahwa semua karyawan ingin merasa karyawan menyatakan bahwa atasannya
bahwa pekerjaan mereka memiliki nilai tidak selalu memberikan informasi
yang penting, dan manajemen yang baik mengenai umpan balik.
dapat berbuat banyak untuk Perusahaan perlu melakukan
memperbesar rasa berprestasi dan harga peningkatan terkait peran serta atasan
diri mereka. dalam memberikan umpan balik
pekerjaan kepada bawahannya. Elanain
Pengaruh Karakteristik Pekerjaan (2008) menemukan bahwa umpan balik
Terhadap Intention to Quit mengambil peran dalam mempengaruhi
Hipotesis yang menyatakan intensi turnover. Adanya peran atasan
bahwa karakteristik pekerjaan dalam umpan balik pekerjaanakan dapat
berpengaruh signifikan terhadap membantu karyawan untuk mengetahui
keinginan untuk keluar tidak terbukti. dengan jelas seberapa baik performa
Hal ini dibuktikan lewat hasil uji regresi kerjanya selama ini. Besarnya peran
dimana nilai probabilitas (p-value) serta atasan dalam memberikan umpan
sebesar 0,388 lebih besar dari 0,05 yang balik pekerjaan akan sangat membantu
menujukkan hasil yang tidak signifikan. menyelesaikan perbedaan persepsi yang
Artinya, karakteristik pekerjaan terjadi antara atasan dan bawahan, yang
berpengaruh tidak signifikan terhadap kemungkinan dapat membantu
intention to quit. Dengan kata lain, perusahaan untuk terus mempertahankan
bahwa karakteristik pekerjaan tidak karyawan di dalamnya.Hasil tidak

357 Media Mahardhika Vol. 15 No. 3 Mei 2017


signifikan ini kemungkinan juga seberapa tinggi rasa memilikinya
dilatarbelakangi oleh persepsi terhadap perusahaan yang sudah
karyawan-karyawan tertentu yang tidak menerimanya bekerja. Ivancevich et al
terlalu menganggap penting (2005:234) menegaskan bahwa
karakteristik pekerjaan. Mereka organisasi yang mampu memenuhi
memandang karakteristik pekerjaan kebutuhan karyawan dengan
bukanlah prioritas utama mereka dalam menyediakan kesempatan pencapaian
bekerja, melainkan faktor lain selain prestasi dan mengakui pencapaiannya
pekerjaan. Sehingga, dengan baik atau akan memiliki perubahan yang
tidak baiknya persepsi karyawan signifikan pada level komitmen
terhadap karakteristik pekerjaan, tidak karyawannya.
akan mempengaruhi keinginan mereka
untuk keluar dari perusahaan. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Karakteristik pekerjaan akan memiliki Intention to Quit
pengaruh yang signifikan ketika Hipotesis yang menyatakan
dimediasi oleh variabel kepuasan kerja, bahwa kepuasan kerja berpengaruh
komitmen organisasi atau kedua-duanya. signifikan terhadap intention to quit
terbukti. Hal ini dibuktikan lewat hasil
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap uji regresi dimana nilai probabilitas (p-
Komitmen Organisasi value) sebesar 0,006 lebih kecil dari
Hipotesis yang menyatakan 0,05 yang menujukkan hasil yang
bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan. Artinya, kepuasan kerja
signifikan terhadap komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap
teruji. Hal ini dibuktikan lewat hasil uji intention to quit.
regresi dimana nilai probabilitas (p- Pekerjaan yang didesain dengan
value) sebesar 0,000 lebih kecil dari baik, gaji yang sesuai dengan kinerja
0,05 yang menujukkan hasil yang dan tantangan pekerjaannya, sistem
signifikan. Artinya, kepuasan kerja promosi yang adil, pengawasan yang
mempunyai pengaruh yang signifikan baik dan rekan kerja yang saling
terhadap komitmen organisasi. Data mendukung dapat menjadi alasan bagi
pada statistik deskriptif juga karyawan untuk tidak memiliki
menunjukkan bahwa skor rata- rata keinginan untuk keluar. Bluedorn
variabel kepuasan kerja sebesar 3,76 (dalam Elangovan, 2001) menyatakan
berada pada kategori tinggi dan skor bahwa kepuasan kerja memainkan peran
rata-rata variabel komitmen organisasi sangat penting dalam mempengaruhi
sebesar 3,70 berada pada kategori yang keinginan untuk berhenti. Lepas dari
tinggi pula. Sehingga, data ini pun faktor internal dan eksternal lain yang
mendukung bahwa dengan tingginya dapat mempengaruhi keinginan
persepsi karyawan terhadap kepuasan karyawan untuk keluar, perusahaan
kerja, maka akan dapat mempengaruhi dapat meningkatkan aspek kepuasan
tingginya persepsi karyawan terhadap kerja dalam mempertahankan
komitmen organisasi. karyawannya. Dengan memperhatikan
Bateman dan Strasser (dalam aspek dalam kepuasan kerja, karyawan
Elangovan, 2001) menyatakan bahwa setidaknya dapat memiliki alasan yang
komitmen merupakan penyebab adanya kuat untuk tetap bertahan di dalam
kepuasan. Semakin baik perusahaan perusahaan.
menaruh perhatian terhadap pekerjaan
yang dirancang, orang-orang yang Pengaruh Komitmen Organisasi
direkrut untuk bekerja di perusahaan Terhadap Intention to Quit
tersebut, pengawasan dari atasan Hipotesis yang menyatakan
terhadap orang-orang yang dipimpinnya, bahwa komitmen organisasi
kesempatan promosi dan jumlah gaji, berpengaruh signifikan terhadap
akan sangat dapat mempengaruhi intention to quit terbukti. Hal ini

Pengaruh Karakteristik ................. (Teguh) hal. 351 - 361 358


dibuktikan lewat hasil uji regresi dimana sosial yang juga dapat menjadi faktor
nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,000 yang perlu diteliti untuk mendapatkan
lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan pemahaman yang lebih dalam mengenai
hasil yang signifikan. Artinya, keinginan karyawan untuk keluar.
komitmen organisasi memiliki pengaruh Besarnya tantangan dan beban
yang signifikan terhadap intention to kerja yang harus dijalani oleh karyawan
quit. perusahaan jasa kontruksi juga menjadi
Keputusan untuk tinggal atau alasan perlunya penelitian yang
meninggalkan perusahaan akan membahas mengenai keselamatan dan
tercermin dari angka ketidakhadiran dan kesehatan kerja (K3) dalam
angka perputaran karyawan (Mathis, mempengaruhi keinginan karyawan
2000:122). Karyawan yang tidak untuk keluar dari perusahaan. Branham
berkomitmen terhadap organisasi (2001:14) menegaskanbahwa salah satu
memiliki kecenderungan yang lebih alasan karyawan memilih untuk
besar untuk meninggalkan organisasi, meninggalkan perusahaan dikarenakan
mungkin lewat ketidakhadiran atau oleh tidak adanya peluang untuk maju
perputaran secara permanen. Oleh dan berkembang. Oleh karena itu, faktor
karena itu, dengan meningkatkan berupa promosi perlu diteliti untuk
komitmen atau kecintaan karyawan melihat besarnya pengaruh yang
terhadap perusahaan, setidaknya diberikan dalam membantu
perusahaan sementara berusaha menurunkan tingkat keinginan
mempertahankan karyawan yang selama karyawan untuk keluar dari perusahaan.
ini telah berusaha mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan tersebut. DAFTAR PUSTAKA
Buku
KESIMPULAN Hitt, Michael A., Ireland, R. Duane.,
Kesimpulan dalam penelitian ini and Hoskisson, Robert E. 2001.
yakni karakteristik pekerjaan memiliki Strategic Management: Compe-
th
pengaruh yang signifikan terhadap titiveness and Globalization 4
kepuasan kerja; karakteristik pekerjaan edition. USA: South-Western
dan kepuasan kerja memiliki pengaruh College Publishing.
yang signifikan terhadap komitmen Ivancevich, John M., Konopaske,
organisasi; kepuasan kerja dan Robert dan Matteson, Michael T.
komitmen organisasi memiliki pengaruh 2005. Organizational Behavior
yang signifikan terhadap intention to and Management, Seventh
quit; dan karakteristik pekerjaan Edition jilid 1 dan 2. Alih
memiliki pengaruh yang tidak signifikan Bahasa: Gina Gania dan Dharma
terhadap intention to quit. Kurangnya Yuwono. Jakarta: Erlangga.
pengetahuan akan hasil menjadi salah Luthans, Fred. 2005. Organizational
satu alasan untuk perlunya dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai peran Behavior 10 th Edition. Alih
umpan balik pekerjaan dan penilaian Bahasa: Vivin Andhika, dkk.
kinerja dalam mempengaruhi keinginan Yogyakarta: ANDI.
untuk keluar. Selain itu, komitmen Mathis, Robert L. and Jackson, John H.
karyawan terhadap pekerjaan, faktor 2000. Human Resource
kepemimpinan yang juga dapat Management 9 Learning.Edition.
mempengaruhi kebijakan dalam USA: Thomson
perusahaan, dan faktor non pekerjaan, Mobley, William H. 1986. Employee
sebagaimana yang dikonsepkan lewat Turnover: Causes, Consequences,
model perputaran karyawan oleh and Control, Edisi Seri
Mobley et al (1986) seperti orientasi Manajemen. Alih Bahasa: Nurul
keluarga, gaya hidup, geografis, nilai Iman. Jakarta: PT. Pustaka
keagamaan, kebudayaan dan hubungan Binaman Pressindo.

359 Media Mahardhika Vol. 15 No. 3 Mei 2017


Munandar, Ashar Sunyoto. 2010. Elanain, Hossam M. Abu. 2008. Job
Psikologi Industri dan Characteristics, Work Attitudes
Organisasi. Jakarta: UI-Press. and Behaviors In A Non-Western
Robbins, Stephen P. and Judge, Context, Distributive Justice As a
Timothy A. 2008. Organi- Mediator. Journal of Mana-
zational Behavior. Alih gement Development Vol. 28
Bahasa: Diana Angelica. Jakarta: No.5, pp.457-477.
Salemba Empat. Elangovan, A. R. 2001. Causal
Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Ordering of Stress, Satisfaction
Jalur untuk Riset Bisnis dengan and Commitment and Intention
SPSS. Yogyakarta: ANDI. To Quit: A Structural Equations
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Analysis. Leadership and
Sumber Daya Manusia Edisi III. Organization Development
Yogyakarta: STIE YKPN. Journal pp.159-165.
Solimun. 2008. Memahami Metode Falkenburg, Karin and Schyns, Birgit.
Kuantitatif Mutakhir SEM dan 2007. Work Satisfaction,
PLS. Malang: Universitas Organizational Commitment and
Brawijaya. Withdrawal Behaviors. Mana-
Stoner, James A.F and Wankel, gement Research News Vol. 30
Charles.1986. Management third No.10, pp.708-723.
edition. USA: Prentice-Hall Hariri, Afwan A.P., Al Habsji,
International, Inc. Taher dan Al Musadieq, M.
Strauss, George dan Sayless, Leonard P. 2005. Pengaruh Perbedaan
1996. Personnel-The Human Individu, Karakteristik Pekerjaan
Problems of Management, jilid 1. dan Praktik Organisasi terhadap
Alih Bahasa: Lembaga PPM. Kepuasan Kerja Karyawan (Studi
Jakarta: PT. Pustaka Binaman pada Jurnalis Harian Pagi Jawa
Pressindo. Pos Surabaya). Jurnal Aplikasi
Werther, William B. and Davis, Keith. Manajemen Vol.2 No.3, hal. 531-
1996. Human Resources and 548.
Personnel Management 5th Meyer, John P. dan Allen, Natalie J.
edition. USA: McGraw-Hill, Inc. 1991. A Three– Component
Conceptualization of Organi-
Jurnal zational Commitment. Human
Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Resource Management Review,
Planned Behavior. Organi- Vol.1 No.1, pp.61-89.
zational Behavior and Human Shore, Lynn McFarlane and Martin,
Decision Processes 50, pp.179- Harry J. 1989. Job Satisfaction
211. and Organizational Commitment
Albion, Majella J., Fogarty, Gerard in Relation to Work Performance
J., Machin, Michael A. dan and Turnover Intentions. Human
Patrick, Jeff. 2008. Predicting Relations, Vol.42 No.7, pp.625-
Absenteeism and Turnover 638.
Intentions in the Health Siong, Z. M. Benjamin., Mellor, David.,
Professions, Australian Health Moore, Kathleen A., dan Firth,
Review Vol. 32 no 2; Proquest Lucy.. 2006. Predicting Intention
Medical Library pp.271-281. to Quit in the Call Centre
Branham, Leigh. 2001. Keeping The Industry: Does the Retail Model
People Who Keep You In Fit? Journal of Managerial
Business (24 Ways to Hang On Psychology Vol. 21 No.3, pp.231-
to Your Most Valuable Talent). 243.
USA: AMACOM.

Pengaruh Karakteristik ................. (Teguh) hal. 351 - 361 360


Udo, Godwin J., Guimãrães Tor, dan Skripsi, Tesis dan Disertasi
Igbaria, Magid. 1997. An Bogar, Wilson. 2011. Pengaruh
Investigation Of The Lingkungan Kerja dan
Antecedents Of Turnover Karakteristik Pekerjaan Terhadap
Intention For Manufacturing Burnout, Kepuasan Kerja,
Plant Managers, International Komitmen Organisasi dan
Journal of Operations and Intention to Leave (Studi pada
Production Management vol. 17 Pegawai Perum Pegadaian di
No. 9, pp. 912-930. Sulawesi Utara). Disertasi.

361 Media Mahardhika Vol. 15 No. 3 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai