Email: mesran.skom.mkom@gmail.com
Abstract- As an educator, the responsibilities of lecturers are demanded on three things, known
as the tri dharma of higher education. A lecturer must be able to make a real contribution to
students. Not only to students but also required to be able to cooperate well with the institutions
where the lecturers serve. In order for the performance of a lecturer to be better, then, in this
case, the educational institution can conduct a performance appraisal of the lecturers at the
institute. Effective assessment is certainly needed so that the results obtained are better and
more appropriate. For this reason, the writer tries to use the Operational Competitiveness Rating
Analysis (OCRA) and Centroid Rank Order (ROC) methods in evaluating the performance of
lecturers at STMIK Budi Darma.
Abstrak- Sebagai seorang pendidik, tanggung jawab dosen dituntut pada tiga hal, yang dikenal
dengan tridarma perguruan tinggi. Seorang dosen harus mampu memberikan kontribusi nyata
pada peserta didik. Bukan hanya kepada peserta didik, namun juga dituntut untuk dapat
melakukan kerjasama yang baik dengan institusi tempat dosen mengabdi. Agar kinerja seorang
dosen menjad ilebih baik, maka dalam hal ini, institusi pendidikan dapat melakukan penilaian
kinerja terhadap dosen yang terdapat pada institutinya. Penilaian yang efektif tentu di perlukan
agar hasil yang diperoleh lebih baik dan tepat. Untuk itu pada penelitian ini, penulis mencoba
untuk menggunakan metode Operational Competitiveness Rating Analysis (OCRA) dan Rank
Order Centroid (ROC) dalam melakukan penilaian terhadap kinerja dosen pada STMIK Budi
Darma.
Kata Kunci: Kinerja Dosen, Penilaian, Sistem Informasi, ROC, OCRA Performance
1. PENDAHULUAN
Dosen merupakan profesi pendidik yang dimiliki oleh suatu institusi perguruan
tinggi. Kualitas mahasiswa komputer sebagai pesertadidik, dapat terlihat dari kinerja
dosen komputer yang terdapat pada institusi pendidikan tersebut. Apalagi di saat
perkembangan teknologi informasi saat ini, dosen komputer dituntut untuk bisa
memberikan kontribusi yang berperan penting terhadap peserta didik. Agar dosen
menjadi lebih baik dan termotivasi untuk berkontribusi aktif pada perguruan tinggi,
Implementasi Metode ROC dan OCRA (Mesran) | 822
Prosiding Seminar Nasional Riset Information ISSN: 2686-0260
Science (SENARIS) September 2019
Hal:822-834
salah satu upaya yang penting dilakukanya itu melakukan penilaian kinerja dosen. Hal
inipenting di lakukan, karena jika tanpa adanya suatu penilaian, dosen akan lebih
cenderung bersifat pasif dalam peningkatan kualitas dirinya.
Dalam penilaian kinerjanya dosen memiliki 3 tanggungjawab yang dikenal
dengan istilah tridarma perguruantinggi. Diantaranya yaitu aspek pendidikan dan
pengajaran, penelitian, pengabdian. Namun dalam pelaksananya penilaian terhadap
kinerja dosen, bukan hanya tridarma saja, namun beberapa faktor pendukung lainnya
juga dilibatkan dalam penilaian kinerja dosen, diantaranya kerjasama, pernah
tidaknya mendapatkan peringatan tertulis, memiliki buku ajar, pernah tidaknya
menjadi pembicara, keanggotaan aktif dalam organisasi profesi dan aspek penunjang
lainnya. Sehingga, bila tridarma bagi dosen sudah cukup namun aspek yang lainnya
kurang mendukung, tetap di katakan dosen belum memiliki kinerja yang baik. Peran
perguruan tinggi dalam melakukan penilaian juga mutlak diperlukan, khususnya pada
unit jaminan mutu, maupun unit lembaga penelitian dan pengabdianmasyarakat.
Kedua unit tersebut merupakan unit yang paling penting didalam melakukan
penilaian kinerja dosen, sehingga pimpinan perguruan tinggi nantinya akan lebih
mudah mendapatkan data data bagi dosen yang akan dinilai. Untuk memudahkan
pimpinan dalam menilai kinerja dosen yang terdapat di institusinya, maka dibutuhkan
sistem pendukung keputusan, yang merupakan suatu sistem informasi berbasis
komputer [1]–[3].
Sistem pendukung keputusan merupakan sistem dengan menerapkan metode-
metode tertentu dalam menghasilkan informasi, seperti pada pemilihan lokasi SPBU
menggunakan MOORA [4], efektifitas keputusan menerapkan TOPSIS [5], pemilihan
dosen terbaik menggunakan Promethee [6]. Mesran (2017), melakukan penelitian
dengan topik pemilihan dosen terbaik menerapkan metode ELECTRE dapat
memberikan hasil yang efektif, walaupun didalam proses perhitungannya metode
electre masih tidak begitu spesifik, namun hasil yang diberikan pada penelitian
tersebut dapat memberikan keputusan yang optimal bagi pimpinan perguruan tinggi
[7]. Bukan hanya pada bidang manajemen, pada bidang pendidikan, penerapan SPK
juga dibutuhkan, seperti yang dilakukan oleh Nella Astiani (2016). Penerapan SPK
pada penentuan tanaman obat herbal sangat bermanfaat, sehingga pengguna dapat
menentukan tanaman obat herbal yang tepatuntuk di kembangkan[8].
Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk menggunakan metode Operational
Competitiveness Rating Analysis (OCRA) pada proses perangkingan terhadap
penilaian kinerja dosen. Pada metode Operational Competitiveness RatingA nalysis
(OCRA), juga membutuhkan bobot pada setiapkriterianya. Bobotkriteriapada sistem
pendukung keputusan mutlak diperlukan, banyak metode yang berkembang saat ini,
namun pada penerapannya bobottetap ditentukan sendiri oleh pengambil keputusan.
Tentu saja hal ini, kurang tepat, karena masih bersifat subyektif. Terdapat beberapa
metode yang dapat menghasilkan nilai bobot, diantaranya Rank Order Centroid[8],
Analytic Hierarchy Process (AHP) [9], Entropy [10]. Pada penelitian ini, bobot
dihasilkan dengan menggunakan metode ROC. ROC dipilih, karena penerapannya yang
cukup sederhana, sesuai dengan tingkat prioritas dari kriteria yang digunakan.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Kerangka Penelitian
Tahapan yang penulis lakukan pada penelitian ini melalui beberapa tahapan,
diantaranya:
a. Studi Lapangan
Pada tahapan ini, dilakukan serangkaian teknik untuk memperoleh data pada
STMIK Budi Darma, diantaranya wawancara, observasi serta sampling. Data yang
diambil berupa data-data dosen (alternatif) sebanyak 30 data dosen, kriteria.
b. Studi Literatur
Pada tahapan ini, dilakukan pemahaman terhadap objek yang akan diteliti, dengan
membaca buku-buku, jurnal, ataupun sumber bacaan yang lain. Pada tahapan ini
juga melakukan pemahaman terhadap penelitian penelitian sejenis yang pernah
dilakukan oleh penelitian lain.
c. Tahapan Analisa Masalah
Tahapan Analisa masalah bertujuan untuk mengetahui sumber masalah yang
terjadi. Sehingga penyelesaian yang dihasilkan diharapkan nantinya dapat
mengatasi permasalahan yang ada.
d. Tahapan Implementasi Metode ROC dan OCRA
Pengujian metode ditujukan untuk menghitung nilai-nilai dari setiap alternatif dan
kriteria yang ada.
e. Pembuatan laporan akhir penelitian
Tahapan akhir dari penelitian ini, yaitu mengumpulkan semua data, bahan serta
hasil pengujian yang dituangkan kedalam bentuk laporan penelitian.
1 𝑚 1
𝑊𝑚 = ∑ ( )
𝑚 1=1 𝑖
(3)
Hasil dari total Wm, yaitu berinilai 1.
b. Peringkat preferensi dimana yang dihitung hanya nilai kinerja dari alternatif untuk
kriteria yang akan diminimalkan (cost).
̅𝐼𝑖 = ∑𝑔𝑗=1 𝑊𝑗 max(𝑋𝑖𝑗)−𝑋𝑖𝑗 (i = 1, 2, ...., m; j = 1, 2, ...., g) (5)
min(𝑋 )
𝑖𝑗
c. Pada langkah ini, menghitung peringkat preferensi linier dari setiap alternatif
untuk kriteria yang akan diminimalkan (cost).
𝐼̿𝑖 = 𝐼̅𝑖 − min(𝐼̅𝑖 ) (6)
d. Peringkat preferensi dimana yang dihitung hanya nilai kinerja dari alternatif untuk
kriteria yang akan dimaksimalkan (benefit).
̅𝑖 = ∑𝑛𝑗=𝑔+1 𝑊𝑗 𝑋𝑖𝑗 − min(𝑋𝑖𝑗 )
𝑂 (i = 1, 2, ...., m; j = g + 1, g + 2, ...., n) (7)
min(𝑋 )
𝑖𝑗
e. Pada langkah ini, menghitung peringkat preferensi linier dari setiap alternatif
untuk kriteria yang akan dimaksimalkan (benefit).
̿𝑖 = 𝑂
𝑂 ̅𝑖 − min(𝑂
̅𝑖 ) (8)
Implementasi Metode ROC dan OCRA (Mesran) | 825
Prosiding Seminar Nasional Riset Information ISSN: 2686-0260
Science (SENARIS) September 2019
Hal:822-834
Tabel 1. Kriteria
Kriteria Keterangan Jenis
C1 H-Index Scopus Benefit
C2 H-Index GS Benefit
C3 Dok Scopus Benefit
C4 JurnalTerakreditasi Benefit
C5 DokPengabdian Benefit
C6 SertifikatKompetensi Benefit
C7 Pembicara External Benefit
C8 KeanggotaanProfesiDosen Benefit
C9 JabatanFungsional Benefit
C10 Lama Mengajar Benefit
C11 Umur Cost
C12 Surat Peringatan Cost
Pada kriteria tabel 1, belum memiliki bobot, sehingga bobot dapat dihasilkan
dengan menerapkan metode Rank Order Centroid (ROC). Perhitungan untuk
mendapatkan hasil bobot yang diinginkan dapat dilihat berikut ini, dengan
menggunakan persamaan 3.
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1+ + + + + + + + + + +
𝑊1 = 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
= 0,259
12
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0+ + + + + + + + + + +
𝑊2 = 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
= 0,175
12
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0+0+ + + + + + + + + +
𝑊3 = 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
= 0,134
12
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0+0+0+ + + + + + + + +
𝑊4 = 4 5 6 7 8 9 10 11 12
= 0,105
12
1 1 1 1 1 1 1 1
0+0+0+0+ + + + + + + +
𝑊5 = 5 6 7 8 9 10 11 12
= 0,085
12
1 1 1 1 1 1 1
0+0+0+0+0+ + + + + + +
𝑊6 = 6 7 8 9 10 11 12
= 0,068
12
1 1 1 1 1 1
0+0+0+0+0+0+ + + + + +
𝑊7 = 7 8 9 10 11 12
= 0,054
12
1 1 1 1 1
0+0+0+0+0+0+0+ + + + +
𝑊8 = 8 9 10 11 12
= 0,043
12
1 1 1 1
0+0+0+0+0+0+0+0+ + + +
𝑊9 = 9 10 11 12
= 0,032
12
1 1 1
0+0+0+0+0+0+0+0+0+ + +
𝑊10 = 10 11 12
= 0,023
12
1 1
0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+ +
𝑊11 = 11 12
= 0,015
12
1
0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+
𝑊12 = 12
= 0,007
12
Sehingga diperoleh nilai bobot dari setiap kriteria, yaitu: W1=0,259, W2=0,175,
W3=0,134, W4=0,105, W5=0,085, W6=0,068, W7=0,054, W8=0,043, W9=0,032,
W10=0,023, W11=0,015, W12=0,007. Alternatif dosen yang digunakan pada penelitian
ini, diambil sebanyak 30 sample dosen, sebagai berikut:
Pada kriteria golongan, harus di lakukan pembobotan, hal ini dikarenakan data
masih bersifat linguistik. Berikut pembobotan sederhana menggunakan tabel berikut.
a. Tahap awal malakukan perumusan terhadap Matriks Keputusan (dapat dilihat pada
persamaan 4)
1 5 1 1 10 2 3 1 5 10 35 1
5 10 5 3 12 2 5 1 5 14,7 41 1
3 3 3 1 12 1 1 1 5 14 52 1
3 3 3 1 10 1 1 1 5 13,4 52 1
1 3 3 1 10 1 1 1 5 14 44 1
1 3 1 3 5 1 1 1 4 9 37 1
1 3 1 1 4 1 1 1 3 6 29 1
3 3 3 1 4 2 1 1 4 7,4 30 1
1 3 1 1 6 2 2 1 4 10 32 1
3 5 3 1 3 4 1 1 3 5 27 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2,8 28 1
1 3 1 1 1 1 1 1 1 2,8 28 1
𝑋𝑖𝑗 3 5 3 1 2 1 1 1 3 5 30 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2,8 27 1
1 3 1 1 1 1 1 1 1 2,8 26 1
3 5 3 1 8 1 1 1 4 11 36 1
1 3 3 1 8 1 1 1 4 11 34 1
1 3 1 1 8 1 1 1 3 11 38 2
1 3 1 1 8 1 1 1 3 11 34 1
1 3 1 1 4 1 1 1 3 8 34 2
3 5 3 1 4 2 1 1 4 8 31 1
1 1 1 1 4 1 1 1 3 8 38 2
1 3 1 1 10 1 1 1 2 13,6 52 1
1 3 1 3 2 1 1 1 3 5 28 1
1 3 1 1 3 1 1 1 1 7,4 31 2
3 3 5 1 6 1 1 1 3 10 36 1
1 3 1 1 1 1 1 1 3 2,4 50 1
3 3 3 1 12 1 1 1 5 14,7 46 1
1 1 1 1 4 1 1 1 3 9 36 1
3 10 3 1 4 2 1 1 4 8 29 1
b. Pada langkah berikutnya menghitung peringkat preferensi untuk kriteria cost (𝐼̅𝑖 )
dan peringkat preferensi untuk kriteria benefit (𝑂̅𝑖), berdasarkan persamaan ke 5
dan 7. Hasil perhitungan akan terlihat pada tabel 10.
c. Kemudian menghitung tingkat preferensi linier ( 𝐼̿𝑖) untuk kriteria Cost dan
preferensi linier (𝑂̿𝑖) untuk kriteria benerif, menggunakan persamaan 6 dan 8.
Hasilnya terlihat pada tabel 11.
Dari tabel 12, terlihat peringkat kinerja karyawan. Kinerja karyawan yang paling
rendah berada pada peringkat antara 25 hingga peringkat 30. Dari kriteria yang
digunakan terlihat bahwa masa kerja serta golongan sangat mempengaruhi hasil
perhitungan. Beberapa yang terdapat pada peringkat 25-30 merupakan dosen dengan
masa kerja di bawah 3 tahun dan belum memiliki golongan kepangkatan. Sehingga
hasil perhitungan tersebut belum bisa dibandingkan dengan dosen yang telah
mengajar selama 5 tahun lebih namun belum memiliki kepangkatan dan hal tersebut
dapat menjadi dasar keringanan terhadap dosen-dosen tersebut. Prioritas kriteria
juga perlu dinilai kembali, misalnya dengan menyertakan kriteria kerjasama.
4. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa kriteria-kriteria yang digunakan
perlu dilakukan pertimbangan kembali dengan memasukkan kriteria kerjasama.
Khusus untuk penilaian kinerja dosen, bahwa dosen yang masih dibawah 4 tahun dan
yang telah lebih dari 4 tahun belum bisa dilakukan penilaian yang sama, hal ini di
karenakan dosen baru dibawah 2 tahun belum memilikigolongan, sehingga pada masa
kerja dan golongan akan memiliki nilai yang rendah walaupun dari penilaian langsung
tentang kerjasama, dosen tersebut memiliki nilai yang baik.Penetapan bobot dengan
menggunakan metodeRank Order Centroid (ROC) dinilai memberikan kemudahan atas
dasar pemberian bobot.
DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Nofriansyah, Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan. 2015.
[2] D. Nofriansyah and S. Defit, Multi Criteria Decision Making (MCDM) pada Sistem Pendukung
Keputusan. 2018.
[3] M. K. Kusrini, “Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan,” pp. 11–24, 2007.
Implementasi Metode ROC dan OCRA (Mesran) | 833
Prosiding Seminar Nasional Riset Information ISSN: 2686-0260
Science (SENARIS) September 2019
Hal:822-834
[4] J. Afriany, L. Ratna, S. Br, I. Julianty, and E. L. Nainggolan, “Penerapan MOORA Untuk Mendukung
Efektifitas Keputusan Manajemen Dalam Penentuan Lokasi SPBU,” vol. 5, no. 2, pp. 161–166,
2018.
[5] G. Ginting, Fadlina, Mesran, A. P. U. Siahaan, and R. Rahim, “Technical Approach of TOPSIS in
Decision Making,” Int. J. Recent Trends Eng. Res., vol. 3, no. 8, pp. 58–64, 2017.
[6] H. Sujaini and H. S. Pratiwi, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Terbaik
Menggunakan Metode Promethee ( Studi Kasus: Teknik Informatika Universitas Tanjungpura ),”
vol. 1, no. 1, pp. 1–6, 2016.
[7] Mesran, G. Ginting, Suginam, and R. Rahim, “Implementation of Elimination and Choice
Expressing Reality ( ELECTRE ) Method in Selecting the Best Lecturer ( Case Study STMIK BUDI
DARMA ),” Int. J. Eng. Res. Technol. (IJERT, vol. 6, no. 02, pp. 141–144, 2017.
[8] N. Astiani, D. Andreswari, and Y. Setiawan, “Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Tanaman
Obat Herbal Untuk Berbagai Penyakit Dengan Metode Roc (Rank Order Centroid) Dan Metode
Oreste Berbasis Mobile Web,” J. Inform., vol. 12, no. 2, 2016.
[9] K. Safitri, F. T. Waruwu, and M. Mesran, “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN
KARYAWAN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIEARARCHY
PROCESS (Studi Kasus : PT.Capella Dinamik Nusantara Takengon),” MEDIA Inform. BUDIDARMA,
vol. 1, no. 1, Feb. 2017.
[10] A. S. Harapah, Tulus, and E. Budhiarti, “PENERAPAN METODE ENTROPY DAN METODE
PROMETHEE,” Pelita Inform., vol. 16, no. 3, pp. 208–213, 2017.
[11] N. K. phD, “Pendekatan Pengambilan Keputusan Multi-Kriteria Yang Terintegrasi Untuk
Pemilihan Komputer tablet,” vol. 15, p. 40, 2017.
[12] N. Kundakcı, “An Integrated Multi-Criteria Decision Making Approach for Tablet Computer
Selection,” Eur. J. Multidiscip. Stud., vol. 5, no. 1, p. 36, 2017.
[13] M. Madic, D. Petkovic, and M. Radovanovic, “Selection of non-conventional machining processes
using the OCRA method,” Serbian J. Manag., vol. 10, no. 1, pp. 61–73, 2015.