Anda di halaman 1dari 14

makalah komunikasi efektif dalam kebidanan

Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini. dimana
makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah ,yaitu “Komunikasi dalam Praktik
Kebidanan” . Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Makassar, 9 February 2013

                                                                                                             
                                                                                                                    Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
2.      Rumusan Masalah
3.      Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1.      Pengertian Komunikasi Efektif
2.      Unsure – Unsure Yang Membangun Komunikasi
3.      Komponen Komunikasi
4.      Proses Komunikasi
5.      Factor Yang Mempengaruhi Komunikasi
BAB III PENUTUP
1.      Kesimpulan
2.      Saran
DAFTAR PUSTAKA  

BAB I

PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Kadang-kadang apa yang kita inginkan orang lain tahu maksud kita, tetapi pada
kenyataannya tidak semua atau orang yang kita harapkan mengerti. Contohnya: seorang ibu
hamil 5 bulan dan kehamilannya merupakan yang pertama, ia mencoba meminta sesuatu dengan
mengatakan pada suaminya “saya mau mangga”. Dibayangan sang ibu adalah suaminya akan
membelikan mangga muda dan ia akan memakan dengan nikmatnya.
Sang ibu berpikir bahwa suaminya akan mengerti dengan mangga yang diinginkannya dan
tidak perlu diberitahu mangga yang bagaimana yang harus dibeli sang suami. Kemudian sang
suami membelikan mangga dan menyerahkannya. Ibu marah karena suaminya tidak membelikan
mangga yang diinginkannya dan mengatakan suami tidak perhatian. Kemudian Suami berpikir
apakah saya salah membelikan mangga ya!!
Melihat kejadian di atas, bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita sering mempersepsikan apa
yang kita inginkan pasti orang lain juga sama persepsinya. Begitu juga jika kita berhadapan
dengan pasien maka yang perlu kita tanyakan apakah yang dimaksud pasien sama dengan yang
kita pikirkan. Karena persepsi yang salah dapat menyebabkan seseorang menjadi tegang, tidak
suka, tidak nyaman dan tidak puas. Untuk itu perlunya kita memahami persepsi agar orang
menjadi senang, bahagia dan puas.
Dengan demikian, maka menjadi keharusan adanya media yang menjebatani hal tersebut, yaitu
komunikasi. Dalam dunia kebidanan dikenal dengan Komunikasi dan Konseling Kebidanan.
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal. Segala
perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih.frase dua atau lebih perlu
ditekankan ,karena sebagian literatur menyebut istilah komunikasi intrapersonal,yakni
komunikasi diri sendiri. Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan
respons pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau symbol,baik
bentuk verbal atau bentuk nonverbal,tanpa harus memastikan terlebih dulu bahwa kedua pihak
yang berkomunikasi punya suatu sistemsimbol yang sama.Komunikasi efektif terjadi apabila
sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh
komunikan,sehingga tidak terjadi salah persepsi.
            Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang
namanya komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara langsung
salah satunya adalah dengan cara bertemu dan bertatap muka secara langsung sedangkan
komunikasi secara tidak langsung bisa melalui perantara orang ketiga yang menyampaikan pesan
nantinya. Hal ini pasti selalu ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu
sendiri adalah makhluk social yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri melainkan perlunya
interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk konkret dari interaksi ini adalah komunikasi
tersebut. Namun dalam pembahasan yang ada di dalam makalah ini adalh mengenai komunikasi
efektif dalam konteks manajemen dan pemerintahan.

2.      Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud komunikasi efektif ?
b.      Apa unsure – unsure dalam membangun komunikasi efektif ?
c.       Apa komponen komunikasi ?
d.      Bagaimana Proses Komunikasi ?
e.       Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi ?

3.      Tujuan
a.       Mengetahui tentang komunkasi yang efektif !
b.      Mengetahui unsure – unsure yang membangun komunikasi efektif !
c.       Mengetahui Komponen – komponen Komunikasi !
d.      Mengetahui Bagaimana Proses Komunikasi !
e.       Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi !

BAB II

PEMBAHASAN
1.      Pengertian Komunikasi efektif

Komunikasi sebagai kata benda (noun), communnication, berarti :


a.       pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama dan informasi;
b.      proses pertukaran antara individu melalui sistem simbol-simbol yang sama;
c.       seni untuk mengekspresikan gagasan; dan
d.      ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983).
Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa pakar :
1)      William Albig : komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti antara
individu. (Communication is the prosses of transmitting meoninfull symbols between individuals
– buku public opinion).
2)      Wilbur Schram : dalam uraiannya “How Communication Work” mengatakan komunikasi
berasal dari bahasa latin, yaitu kata communio atau common. Bilamana kita mengadakan
komunikasi itu berarti membagikan informasi …. agar si penerima maupun si pengirim sepaham
atas suatu pesan tertentu. (communication comes from latin, communio = common when we
communication are the sender tuned together for a particular message). Jadi esensi komunikan
adalah menemukan dan memadukan si penerima dan si pengirim.
3)       Onong Uchyana Effendy : dalam bukunya komunikasi : teori dan praktik mengatakan,
komunikasi hakekatnya adalah proses penyimpanan pikiran atau perasaan oleh komunikator
kepada komunikan.
4)      Bennard Berelson dan Gary A. Steinner (1964:527) mendefinisikan komunikasi :
”communication: the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of
symbol…”
komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan
atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi).
Dari beberapa pengertian diatas ada dua nilai :
        informasi, berupa lambang, gambaran –> jadi stimulans;
        persuasy, proses pemindahan, hendak mencapai satu sasaran sedangkan : pesan atau message
adalah wujud dan proses pengoperannya. 
Secara ontologis kebenaran yang hakiki, komunikasi adalah perhubungan atau proses
pemindahan dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui media atau lambang-lambang apakah itu
bahasa lisan, tulisan ataupun isyarat.
Secara aksiologis, komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator kepada
komunikan.
Komunikator (stimulus) —— memberikan rangsangan kepada komunikan.
- Sikap, ide, pemahaman, suatu pesan dapat dimengerti baik komunikator dan komunikan.
Secara epictomologis, komunikasi bertujuan merubah tingkah laku, merubah pola pikir, atau
sikap orang lain. Untuk dapat membangun kebersamaan : mencapai ide yang sama demi satu
tujuan yang sama.
Paradigma Lasswell (Haroid D. Laswell)
Untuk memahami komunikasi dengan menjawab pertanyaan :
Who says what in which channel yo whom with what effect ?
- Siapa (mengatakan? komunikator, pengirim atau sumber)
- Apa message : pesan, ide, gagasan)
- Dengan saluran mana? (media channel dan sarana)
- Kepada siapa (komunikan, penerima, alamat)
- Dengan hasil/dampak apa? (effect à hasil komunikasi)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Komunikasi adalah : seni penyampaian informasi
(peran, message, ide,sikap atau gagasan) dari komunikator untuk merubah serta permohonan
yang dikehendaki komunikator.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan perubahan sikap pada orang yang

terlihat dalam komunikasi.Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang

disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik

seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal secara baik. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai

komunikasi efektif, antara lain :


a.       Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13) menyebutkan, komunikasi
yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi
sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
b.      Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat
dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh
aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang
relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar-
mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi
membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang
efektif.
c.       Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp (2001) mengatakan bahwa komunikasi yang efektif
dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara
komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi
apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.
d.      Onong Uchjana Effendy ,Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung

(melalui media).
e.       Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell Sat,

10/11/2007 – 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell. Komunikasi pada

dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa?

kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what

effect?). (Lasswell 1960).

f.        Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol

sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa

dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.

g.       Gerald R. Miller, Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan

niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.

h.       Everett M. Rogers, Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau

banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

i.         Carl I. Hovland, Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan

rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.

j.        New Comb, Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber

kepada penerima.

k.      Bernard Barelson & Garry A. Steiner, Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi,

keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka,

dsb.

l.         Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan

untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh

penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.


2.      Unsure – Unsure Dalam Membangun Komunikasi

Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk

terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu : pengirim pesan (komunikator), penerima

pesan (komunikan) dan pesan itu sendiri. Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula

komunikasi yang lebih sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu : Source (pengirim), Message

(pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima). 

a.       Komunikator

Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk
mewujudkan motif komunikasinya.

Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari

        satu orang;

        banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang;

        massa.

b.      Komunikan

Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator

ditujukan.

Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah

komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan.

c.       Pesan

Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik,

bahasa lisan, dan bahasa tulisan.

Pesan bersifat verbal (verbal communication) :

        oral (komunikasi yang dijalin secara lisan);

        written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).

Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) :

        gestural communication (menggunakan sandi-sandi à bidang kerahasiaan)

d.      Saluran komunikasi & media komunikasi

Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada

penerima.

Terdapat dua cara :

        non mediated communication (face to face), secara langsung;

        dengan media.
e.       Efek komunikasi

Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri

komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan :

        kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu);

        afektif (sikap seseorang terbentuk) dan

        konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).

f.        Umpan balik

Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan

kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar

peran.

Komunikasi mempunyai dasar sebagai berikut: niat,minat, pandangan, lekat, dan libat.

  Niat menyangkut:

         Apa yang akan disampaikan

         Siapa sasaranya

         Apa yang akan dicapai

         Kapan akan disampaikan

  Minat, ada dua factor yang mempengaruhi yaitu:

         Factor obyektif: merupakan rangsang yang kita terima

         Fakto subyektif: merupakan factor yang menyangkut diri si penerima stimulus

  Pandangan, merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran,menafsirkan

informasi yang diterima tergantung pada pendidikan,pekerjaan, pengalaman dan kerangka piker

seseorang.

  Lekat, merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima.

  Libat,merupakan keterlibatan panca indra sebanyak-banyaknya.


3.      Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu :
a.       komponen komunikan; Seseorang dapat dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi
sebagai berikut: 
        Pesan komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan
        Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan
        Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk kepentingan pribadinya
        Mampu menempatkan baik secara mental atau fisik
b.       komponen komunikator; Komunikasi dapat berjalan efektif bila : adanya kepercayaaan dalam
diri komunikator (self credibility) dan kepercayaan kepada komunikator mencerminkan pesan
yang diterima komunikan dianggap benar serta sesuai kenyataan dan daya tarik komunikator
(source attractiviness). 
c.       komponen pesan; Pesan dapat berupa nasehat, bimbingan, dorongan, informasi dll. Pesan dapat
disampaikan lisan maupun non verbal.
d.      komponen umpan balik. Merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang
diterimanya. Umpan balik dapat digunakan untuk mengukur besarnya informasi yang diterima
dibandingkan dengan yang diterima.

4.      Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya,
sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan
komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).Proses komunikasi, banyak melalui
perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut : 
a.       Penginterprestasian, yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri
komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap 1 bermula sejak motif komunikasi muncul
hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke
dalam pesan – masih abstrak. Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut
interpreting. 
b.      Penyandian, tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil
diwujudkan akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal
budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi : merubah pesan abstrak menjadi
konkret. 
c.        Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim
lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan. 
d.       Perjalanan, terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan
diterima oleh komunikan.
e.        Penerimaan, tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan
jasmaniah komunikan.
f.         Penyandian balik, tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima
melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya
(decoding). 
g.        Penginterpretasian, tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komuikasi berhasil diurai
dalam bentuk pesan.
Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif :
1)      Perspektif psikologis
Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding
ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal. 
2)       Perspektif mekanis
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa
verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan :
        Proses komunikasi primer
Adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang
sebagai media.
         Proses komunikasi sekunder
Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai
media pertama.
        Proses komunikasi linier
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
        Proses komunikasi sirkular
Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya proses komunikasi: Komunikasi bersifat
dinamis, tahapan proses komunikasi bermanfaat untuk analisis, proses komunikasi dapat terhenti
setiap saat, pesan komunikasi tidak harus diterima, tindak komunikasi merupakan indikasi
komunikasi.

5.      Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak seperti yang
diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya :
a.       Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga
semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi
semakin efektif. 
b.      Ikatan dengan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan. 
c.       Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang
diharapkan. 
d.      Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan
yang disampaikan.
e.       Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/ situasi. Faktor situasi ini adalah : 
1)      Faktor ekologis (iklim atau kondisi alam); 
2)      Faktor rancangan dan arsitektural (penaataan ruang); 
3)      Faktor temporal, misal keadaan emosi ; 
4)       Suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara; 
5)      Teknologi;
6)       Faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu;
7)      Lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya;
8)       Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku.

BAB III

PENUTUP
1.      Kesimpulan

Komunikasi merupakan landasan bagi profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan karena

tugas bidan adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Proses komunikasi merupakan suatu

penyampaian pesan, ide, atau lambing kepada orang lain agar dapat mencapai persepsi yang sama

sesuai dengan yang dikehendaki oleh komunikator. Tujuan berkomunikasi adalah memudahakan dan

melancarkan pencapaian tujuan. Unsure dasar komunikasi terdiri atas komunikator, pesan, saluran

komunikasi, metode komunikasi, komunikan,lingkungan, dan umpan balik.

Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk

terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu : pengirim pesan (komunikator), penerima

pesan (komunikan) dan pesan itu sendiri. Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula

komunikasi yang lebih sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu : Source (pengirim), Message

(pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima). 

2.      Saran
      Sebagai seorang bidan, komunikasi adalah hal yang sangat penting dan merupakan kunci utama

keberhasilan seorang bidan.Sebaiknya dalam berkomunikasi dengan klien, seorang bidan harusnya

menjaga etika dan penampilannya dalam menghadapi kliennya.Menjaga hak-hak priabdi dan hak-hak

orang lain.Menghormati,menjaga perasaan klien, dengan melihat kondisi ekonominya.Menjaga rahasia

klien.

Anda mungkin juga menyukai