Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ilqham Firmanzyah

NIM : 19306144023
Kelas : Fisika E
Rangkuman Model Ising Metode Monte Carlo

A. Pengertian Model Ising


Model Ising yaitu metode yang digunakan untuk mejelaskan fenomena feromagnetik
secara sederhana mengenai fase transisi dari bahan feromagnetik.Model Ising dalam
mempelajari fenomena feromagnetik menjelaskan tentang fase transisi dari bahan
feromagnetik. Dalam mempelajari bahan feromagnetik dilakukan simulasi computer yaitu
hubungan antara sistem dengan lingkungan yang disimulasikan secara acak. Pada model Ising,
suatu spin hanya memiliki dua keadaan yaitu +1 atau -1. Interaksi spin dapat terjadi baik
antara spin tersebut dengan tetangga terdekatnya maupun dengan medan magnet eksternal.
Ising menemukan bahwa pada model 1 dimensi ternyata tidak terdapat transisi fase.
Dalam kajian yang menggunakan model Ising, spin hanya dipandang memilliki
keadaan up dan down. Untuk kasus anti ferromagnet yang terfrustasi, persamaan Hamiltonian
dari sistem dinyatakan sebagai:

J adalah energi interaksi antar spin yang bemilai positif untuk interaksi ferromagnet

, menyatakans pin i hanya berinteraksi dengan tetangga terdekatnya (nearest neighbour


interaction).
Untuk menghindari efek tepi pada model maka digunakan syarat batas periodik. Kisi dua
dimensi bujursangkar dan kubik tiga dimensi (simpel) beserta syarat batas periodik ditunjukkan
pada gambar 1.

Nilai ekspektasi (Probabilitas) dari besaran fisis seperti magnetisasi dapat dihitung dari fungsi
Solusi eksak dari model Ising hanya terdapat di model satu dan dua dimensi. Oleh karena itu
di banyak kasus simulasi komputer dapat berguna untuk menghitung besaran fisis.
B. Simulasi Model Ising dengan Algoritma Metropolis

Algoritma metropolis menghasilkan konfigurasi spin berdasarkan rantai markov, sehingga


fungsi probabilitas Pr dari konfigurasi r mendekati distribusi seimbang

dengan langkah:
1. Menginisialisasi spin di kisi awal dengan semua spin "down"
2. Untuk tiap spin i di dalam kisi
3. Mencoba membuat konfigurasi baru dengan membalik spin S f
4. Melakukan perhitungan perubahan energi sistem (δE=Ebaru −Elama )
5. Untuk δE <0 maka pembalikan diterima, konfigurasi baru diterima.
6. Untuk δE >0 maka dibandingkan antara bilangan random terdistribusi seragam

Γ ¿ dengan probabilitas transisi P=e− βδE , jika Γ <E maka keadaan diterima.
Untuk keadaan lain maka spin kembali ke keadaan awal.Perhitungan ekspektasi

besaran f isis E0 dengan sampling Metropolis menjadi

Penghitungan δE di setiap percobaan pembalikan spin, tidak dilakukan dengan

menghitung semua interaksi, tetapi cukup dengan melihat tanda spin S i dan
menghitung jumlah tetangganya dan menghitung probabilitas transisi:

dengan p adalah spin yang dikerjakan. Fenomena transisi fase dari ferromagnet ke
paramagnet terjadi di temperatur Curie dapat dilihat dari besaran magnetisasi
M =∑Si
i
yang merupakan jumlah dari spin.

Menurut teorema fluktuasi-dissipasi pada mekanika statistik, hubungan antara


energi dan kalor spesifik dapat dituliskan dalam persamaan :
Sumber:
Safitri, R. N., Fadilah, A. R. U., Darmawan, D., & Sari, R. Y. A. (2012). Kajian Sistem
Terfrustasi pada Bahan Antiferromagnet dengan Model Ising 2D. Jurnal Sains Fisika
dan Terapannya, 1(1).

Anda mungkin juga menyukai