Anda di halaman 1dari 9

INSTRUMEN SUPERVISI PEMENUHAN MUTU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENG

1 NAMA SEKOLAH
2 NPSN
3 KABUPATEN/KOTA
4 PROVINSI
5 NAMA PENGAWAS

PETUNJUK PENGISIAN:
Kolom [1]
Kolom [2]
Kolom [3]
Kolom [4]
Kolom [5]
Kolom [6]

Nomor Standar/Indikator/ Sub Indikator


[1] [2]

2 Standar Isi

Perangkat pembelajaran sesuai rumusan


2.1.
kompetensi lulusan

2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap

Memuat karakteristik kompetensi


2.1.2.
pengetahuan

Memuat karakteristik kompetensi


keterampilan

2.1.3.
2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa

Menyesuaikan ruang lingkup materi


2.1.5.
pembelajaran

2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur

Melibatkan pemangku kepentingan dalam


2.2.1.
pengembangan kurikulum

2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan

Melewati tahapan operasional


2.2.3.
pengembangan

Memiliki perangkat kurikulum tingkat


2.2.4.
satuan pendidikan yang dikembangkan
2.2.4.
satuan pendidikan yang dikembangkan

2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan

Menyediakan alokasi waktu pembelajaran


2.3.1.
sesuai struktur kurikulum yang berlaku

Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk


2.3.2.
pendalaman materi

Menyelenggarakan aspek kurikulum pada


2.3.3.
muatan lokal

Melaksanakan kegiatan pengembangan diri


2.3.4.
siswa
INSTRUMEN SUPERVISI PEMENUHAN MUTU
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

NGAWI
JAWA TIMUR

berisi nomor sebagai identitas standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan.
berisi standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan.
berisi rubrik penjelasan penilaian sub indikator untuk supervisi dalam penjaminan mutu pendidikan.
berisi penilaian terhadap sub indikator yang dinyatakan dalam skala angka 0 -100.
berisi penjelasan/alasan pemberian skala angka pada kolom sebelumnya.
berisi rekomendasi yang perlu disampaikan kepada sekolah bedasarkan catatan supervisi.

Rubrik Penilaian Penilaian


[3] [4]

Perangkat pembelajaran meliputi program tahunan, program semester, silabus,


RPP, buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran, lembar tugas
terstruktur dan kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan buku nilai

Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran untuk menghayati dan


mengamalkan:
(1)    ajaran agama yang dianutnya, 0
(2)    perilaku jujur, 0
(3)    perilaku disiplin, 0
(4)    perilaku santun, 0 0
(5)    perilaku peduli, 0
(6)    perilaku bertanggung jawab, 0
(7)    perilaku percaya diri, 0
(8)    perilaku sehat jasmani dan rohani, 0
(9)    perilaku pembelajar sepanjang hayat. 0
Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran untuk memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi:
(1)    pengetahuan faktual, 0
(2)    pengetahuan konseptual, 0 0

(3)    pengetahuan prosedural, 0


(4)    pengetahuan metakognitif, 0
Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran
untuk menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak:
(1)    kreatif, 0
(2)    produktif, 0
0
(3)    kritis, 0
(4)    mandiri, 0
(5)    kolaboratif, 0
(6)    komunikatif. 0
Menyesuaikan
(1)    karakteristik mata pelajaran, 0
(2)    tingkat keingintahuan siswa baik itu pada tingkat dasar, teknis,
0 0
spesifik, detil, dan/atau kompleks,
(3)    bidang kajian pembelajaran bedasarkan bakat dan minat siswa untuk
memecahkan masalah meliputi bidang: ilmu pengetahuan, teknologi, 0
seni, budaya, dan/atau humaniora.
●   Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang SD/MI yaitu
pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan 0
alam seki-tar, bangsa, dan negara.

●   Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang SMP/MTs yaitu


pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan 0
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional. 0
●   Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang SMA /SMK
yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
0
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.

Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur


Sekolah
(1)    memiliki tim yang bertugas mengembangkan kurikulum sekolah, 0

(2)    meliputi seluruh guru mata pelajaran, konselor (guru Bimbingan dan
Konseling), dan komite sekolah atau penyelenggara pendidikan dibuktikan 0 0
dengan dokumen penugasan dan
(3)    memiliki pedoman pengembangan kurikulum yang diketahui tim
0
pengembang kurikulum sekolah sebagai dasar pengembangan.
Sekolah mengacu pada
(1)    visi, misi, dan tujuan sekolah, 0
(2)    organisasi muatan kurikuler sekolah, 0
(3)    aturan beban belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkat kelas, 0 0
(4)    kalender pendidikan sekolah, 0
(5)    silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal dan 0
(6)    rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembela-jaran. 0
Sekolah melewati

(1)    tahapan analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai


kurikulum; analisis konteks untuk kebutuhan siswa, sekolah, dan 0
lingkungan serta analisis ketersediaan sumber daya pendidikan,
0
(2)    tahapan Penyusunan kerangka dasar, 0

(3)    tahapan penetapan yang dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil


0
rapat dewan pendidik sekolah dengan melibatkan komite sekolah serta

(4)    tahapan pengesahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai


0
dengan kewenangannya.
Sekolah memiliki perangkat
(1)    Pedoman kurikulum; 0
(2)    Pedoman muatan lokal; 0
(3)    Pedoman kegiatan ektrakurikuler; 0
(4)    Pedoman pembelajaran; 0
(5)    Pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik; 0
(6)    Pedoman sistem kredit semester; 0 0
(7)    Pedoman bimbingan dan konseling; 0
(8)    Pedoman evaluasi kurikulum; 0
(9)    Pedoman pendampingan pelaksanaan kurikulum; 0
0

(10)  Pedoman pendidikan kepramukaan yang dapat diakses oleh warga


0
sekolah.

kulum sesuai ketentuan


●       Sekolah jenjang SD menyediakan
(1)    durasi sebanyak 35 menit untuk setiap satu jam
0
pembelajaran;
(2)    alokasi waktu Kelas I 30 jam pelajaran; Kelas II 32 jam
pelajaran; Kelas III 34 jam pelajaran; Kelas IV, V, dan VI 36 0
jam pelajaran untuk setiap minggu 0
(3)    alokasi per semester Kelas I, II, III, IV, V 18-20 minggu;
Kelas VI 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu 0
(semester genap); dan
(4)    Beban Belajar per tahun dialokasikan 36-40 minggu. 0
●       Sekolah jenjang SMP menyediakan
(1)    durasi sebanyak 40 menit untuk setiap satu jam
pembelajaran;
(2)    alokasi waktu Kelas VII, VIII dan IX 38 jam pelajaran
untuk setiap minggu
(3)    alokasi per semester Kelas VII dan VIII 18- 20 minggu; Kelas IX 18-20
minggu (semester ganjil); 14-16 minggu (semester genap);); dan
(4)    Beban Belajar per tahun dialokasikan 36- 40 minggu.
Sekolah jenjang SMA/SMK menyediakan
(1)    durasi sebanyak 45 menit untuk setiap satu jam pembelajaran;
(2)    alokasi waktu Kelas X 42 jam pelajaran; Kelas XI dan XII 44 jam
pelajaran. [ Kelas X, XI dan XII 48 jam pelajaran (khusus SMK)] untuk
setiap minggu;

(3)    alokasi per semester Kelas X dan XI 18-20 minggu, Kelas XII 18-20
minggu (semester ganjil); 14-16 minggu (semester genap); dan

(4)    Beban Belajar per tahun dialokasikan 36- 40 minggu


Bentuk pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan pengarahan materi,
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
(1) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri untuk SD,
paling banyak 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang 0
bersangkutan.
(2) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri untuk SMP,
paling banyak 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang 0 0
bersangkutan.

(3) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri untuk


0
SMA/SMK, maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran.

Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek yang disediakan untuk mata pelajaran


0 0
seni budaya, prakarya, dan kewirausahaan.
Sekolah
(1)    menyediakan layanan ekstrakurikuler wajib yaitu Pendidikan
0
Kepramukaan;
(2)    terdapat program kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan
0
kagamaan, kegiatan krida, latihan olahbakat dan latihan olah-minat;
(3)    terdapat program kegiatan ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah
Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan
0 0
akademik, penelitian, kelompok pencinta teknologi informasi dan
komunikasi, rekayasa, dan lainnya
(4)    terdapat pengalaman pembelajaran dalam bentuk praktik di
laboratorium. penelitian sederhana, studi wisata, seminar atau
0
workshop, peragaan atau pameran, pementasan karya seni dan
lainnya dan
(5)    menyediakan bimbingan karier 0
NGAH

mutu pendidikan.

n mutu pendidikan.

Catatan Rekomendasi (untuk tiap indikator)


[5] [6]

Anda mungkin juga menyukai