Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANGGI SUSILAWATI

NIM : A031181039

RANGKUMAN AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

“Penerapan nilai-nilai Islam dalam berbisnis, Pengaruh dan penerapan konsep nilai
dalam penentuan harga jual, Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
penentuan harga jual dalam Islam, Keunggulan konsep harga jual dalam Islam
dibandingkan konsep harga jual konvensional.”

1. Penerapan Nilai-Nilai Islam dalam Berbisnis.


Etika Bisnis dalam islam adalah sjeumlah perilaku etis bisnis yang dibungkus
dengan nilai-nilai Syariah yang mengedepankan halal dan haram. Dalam Islam etika
bisnis sudah banyak dibahas dalam beberapa literatur yang bersumber dari Al Quran
dan As-Sunnah. Islam memberikan kebebasan kepada pemeluknya untuk melakukan
usaha atau bisnis namun dalam islam ada beberapa prisip dasar yang menjadi etika
normative yang harus dipatuhi Ketika seorang muslim menjalankan usaha.
- Proses mencari rezeki bagi seorang muslim merupakan suatu tugas wajib
- Rezeki yang dicari haruslah rizki yang halal
- Bersikap jujur dalam menjalankan bisnis
- Semua proses yang dilakukan dalam rangka mencari rezeki haruslah dijadikan
sebagai saran untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala
- Bisnis yang akan dan sedang dijalankan jangan sampai menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup
- Persaingan dalam bisnis diajdikan sebagai saran untuk berprestasi secara adil dan
sehat
- Tidak boleh berpuas diri dengan apa yang telah di dapatkan
- Menyerahkan setiap amanah kepaa ahlinya, bukan kepada sembarang orang
sekalipun keluarga sendiri
Dalam bertransaksi Syariah. Ada beberapa prinsip yang harus dipegang yaitu
saling ridha, bebas manipulasi, aman atau tidak membahayakan, tidak spekulassi,
tidak ada monopoli dan menimbun, bebas riba, dan halalan thayyiban.
Ddalam etika Bisnis Islam, tentunya setiap perlaku usaha harus memegang pinrisp
bisnis Islami. Meurut Imam Ghazali yang dikutip dalam Sofyan, ada beberapa
prinsip bisnis Islami :
- Jika seseorang memerlukan sesuatu, kita harus memberikan dengan laba yang
minimal. Jika perlu tanpa keuntungan
- Jika seorang membeli barang dari orang miskin, harga sewajarkan dilebihkna
- Jika ada ornag yang berhutang, dan tidak mampu membayar, maka diperpanjang,
tidak memberatkan dan sebaiknya dibebaskan
- Bagi mereka yang sudah membeli, tidak puas dan ingin mengembalikannya, maka
harus diterima Kembali
- Pengutang dianjurkan untuk membayar hutangnya lebih cepat
- Jika penjualan dilakukan dengan kredit, maka sebaiknya jangan memaksa
pembayaran jika pembeli belum mampu
Jika melihat dari ciri-ciri bisnis Islam sebagaimana yang diajarkan Rasulullah,
terliihat bahwa para pelaku usaha kecil di 3 tempat sebagian besar telah
mempraktikkan etika bisnis islam. Rasulullah sangat banyak memberikan
petunjuk mengenai etika bisnis. Ciri-ciri Rasulullah berbisnis diantaranya :
- Bahwa prinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran
- Kesadaran tetang signifikasi sosial kegiatan bisnis
- Tidak melakukan sumpah palsu
- Ramah-tamah
- Tidak boleh berpura-pura menawar dengan ahrga tinggi, agar orang lain tertarik
membeli dengan harga tersebut.
- Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain, agar orang membeli kepadanya
- Tidak melakukan ihtikar.
- Takaran, ukuran dan tinbangan yang benar
- Bisnis tidak boleh mengganggu kegiatan ibadah kepada Allah\
- Membayar upah sebelum kering keringat karyawan
- Tidak monopoli
- Tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya yang dapat
merugikan dan merusak kehidupan individu ataupun sosial
- Komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal, bukan barang
yang haram
- Bisnis dilakukan dengan suka rela, tanpa paksaan
- Segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya
- Memberi tenggang waktu apabila pengutang belum mampu membayar
- Bahwa bisnis yang dilaksanakan bersih dari usnur riba.
2. Pengaruh dan Penerapan Konsep Nilai dalam penentuan harga jual.
Dalam arti yang sempit harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk
atau jasa. Lebih luas lagi harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh
pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa. Sepanjang sejarahnya, harga telah menjadi faktor utama yang
mempengaruhi pilihan para pembeli. Menurut Sofyan Assauri “ Harga adalah satuan
biaya-biaya produksi yang ditetapkan dalam satu produk tertentu”. Harga merupakan
salah satu unsur yang terdapat dalam transaksi jual beli, yaitu adanya harga yang jelas
dari benda yang diperjual belikan.
Adanya suatu harga yang adil telah menjadi pegangan yang mendasar dalam
transaksi yang islami. Pada prinsipnya transaksi bisnis harus dilakukan pada harga
yang adil, sebab ia adalah cerminan dari komitmen syari’ah islam terhadap keadilan
yang menyeluruh. Secara umum harga yang adil ini adalah harga yang tidak
menimbulakan eksploitasi atau penindasan sehingga merugikan salah satu pihak dan
menguntungkan pihak yang lain. Harga harus mencerminkan manfaat bagi pembeli
dan penjualnya secara adil, yaitu penjual memperoleh keuntungan yang normal dan
pembeli memperoleh manfaat yang setara dengan harga yang dibayarkan. Konsep
harga yang adil yang didasarkan atas konsep equivalen price jelas lebih menunjukan
pandangan yang maju dalam teori harga dengan konsep just price. Konsep just price
hanya melihat harga dari sisi produsen sebab mendasari pada biaya produksi saja.
Konsep ini jelas memberikan rasa keadilan dalam perspektif yang lebih luas, sebab
konsumen juga memiliki penilaian tersendiri atas dasar harga suatu barang. Itulah
sebab nya syariah islam sangat menghargai harga yang terbentuk atas dasar kekuatan
permintaan dan penawaran di pasar.
3. Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga jual dalam islam
Menurut Abu Yusuf, harga dipengaruhi oleh mekanisme pasar dengan
memberikan kebebasan yang optimal bagi para pelaku di dalamnya, yaitu produsen
dan konsumen. Jika karena sesuatu hal selain monopoli, penimpunan, atau aksi
sepihak yang tidak wajar dari produsen terjadi kenaikan harga, maka pemerintah tidak
dapat melakukan interversi dengan mematok harga. Penentuan harga sepenuhnya
diperankan oleh kekuatan permintaan dan penawaran dalam ekonomi.
Dalam menetapkan harga jual dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
- Penetapan harga jual oleh pasar yang artinya penjual tidak dapat mengontrol
harga yang dilempar dipasaran. Harga ditentukan oleh mekanisme penawaran dan
permintaan dalam keadaan seperti ini penjual tidak dapat menetapkan harga jual
yang diinginkan
- Penetapan harga jual yang dilakukan oleh pemerintah, artinya pemerintah
berwenang menetapkan harga barang dan jasa terutama menyangkut masyarakat
umum. Perusahaan tidak dapat menetapkan harga jual barang sesuai
kehendaknya.
- Penetapan harga jual yang dicontoh oleh penjual oleh perusahaan, maksudnya
harga ditetapkan sendiri oleh perusahaan. Penjual menetapkan harga dan pembeli
boleh memilih, membeli atau tidak. Harga ditetapkan oleh keputusan atau
kebijaksanaan dalam perusahaan.
Dalam penjualan islami, baik yang bersifat barang maupun jasa, terdapat norma, etika
agama, dan perikemanusiaan yang menjadi landasan pokok bagi pasar islam yang
bersih, yaitu:
- Larangan menjual atau memperdagangkan barang-barang yang diharamkan
- Bersikap benar, amanah dan jujur
- Menegakkan keadilan dan mengharamkan riba
- Menerapkan kasih sayang
- Menegakkan toleransi dan keadilan
4. Keunggulan konsep harga jual dalam islam dibandingkan konsep harga jual
konvensioanl
Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada dalam
keseimbangan (iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinat, sehingga salah satunya menjadi
dominan dari yang lain. Pasar dijamin kebebasannya dalam Islam. Pasar bebas
menentukan cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang
mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar. Namun dalam kenyataannya sulit
ditemukan pasar yang berjalan sendiri secara adil (fair). Distorasi pasar tetap sering
terjadi, sehingga dapat merugikan para pihak. Konsep makanisme pasar dalam hal ini
penetapan harga dalam Islam dapat dirujuk kepada hadits Rasululllah Saw
sebagaimana disampaikan oleh Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan
harga-harga barang di kota Madinah. Dengan hadits ini terlihat dengan jelas bahwa
Islam jauh lebih dahulu (lebih 1160 tahun) mengajarkan konsep mekanisme pasar
dari pada Adam Smith.
Inilah teori ekonomi Islam mengenai harga. Rasulullah saw dalam hadits tersebut
tidak menentukan harga. Ini menunjukkan bahwa ketentuan harga itu diserahkan
kepada mekanisme pasar yang alamiah impersonal. Rasulullah menolak tawaran itu
dan mengatakan bahwa harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-lah yang
menentukannya. Sungguh menakjubkan, teori Nabi tentang harga dan pasar.
Kekaguman ini dikarenakan, ucapan Nabi saw itu mengandung pengertian bahwa
harga pasar itu sesuai dengan kehendak Allah yang sunnatullah atau hukum supply
and demand
Oleh karena harga sesuai dengan kekuatan penawaran dan permintaan di pasar,
maka harga barang tidak boleh ditetapkan pemerintah, karena ketentuan harga
tergantung pada hukum supply and demand. Namun demikian, ekonomi Islam masih
memberikan peluang pada kondisi tertentu untuk melalukan intervensi harga (price
intervention) bila para pedagang melakukan monopoli dan kecurangan yang menekan
dan merugikan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai