(RPP)
D. Tujuan Pembelajaran
4.2 Menerapkan dasar listrik dan pengukuran listrik pada rangkaian seri, paralel dan
gabungan.
E. Materi Pembelajaran
Rangkaian Listrik adalah rangkaian elektronika yang tersusun dari
beberapa komponen-komponen elektronika yang kemudian di rangkai dengan sumber
tegangan sehingga menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan masing-
masing.Arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian hanya dapat berfungsi
apabila rangkaian tersebut berada dalam keadaan terbuka. Rangkaian listrik nantinya
akan menyediakan jalan bagi arus listrik agar dapat mengalir dan beroprasi dengan
baik. Arus yang mengalir nantinya akan dikendalikan oleh tenaga, contohnya adalah
baterai. Karena baterai dapat menghasilkan tekanan listrik atau tegangan yang
mendorong elektron di sepanjang kabel.
Baterai yang sudah dialiri arus juga dapat mengubah energi kimia menjadi energi
listrik.Setiap sel mengandung dua elektroda dan bahan kimia yang disebut larutan
elektrolit.Larutan elektrolit berguna untuk memindahkan elektron.Kelebihan dari
pemakaian elektron yaitu dapat mengalir ke rangkaian yang dihubungkan ke baterai
sebagai arus listrik.Beberapa jenis baterai yang dapat diisi ulang dan di gunakan
kembali adalah baterai Nikel Cadmium dan Aki Mobil.
Pada rangkaian kelistrikan otomotip pada kendaraan kecil, ringan, dan kendaraan berat
begitu pula pada bidang listrik menggunakan sumber listrik dengan arus DC (Arus
langsung) agar kendaraan tersebut bisa bergerak dan pada sistem elektronik bisa
bekerja.Pada rangkaian kelistrikan yang terpasang pada kendaraan dan pada sistem
elektronik yang sudah terangkaian tersebut mengenal menggunakan rangkaian seri,
paralel dan gabungan.
Pada materi ini akan dibahas mengenai rangkaian seri, paralel, gabungan dan
campuran.
1. RANGKAIAN LISTRIK SERI
Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik,dimana Dua tahanan atau lebih
yang dirangkaikan berurutan atau berderet, input suatu komponen berasal dari
output komponen lainnya.
1.1. Rangkaian Seri Pada Rangkaian Arus Langsung
Suatu rangkaian lengkap terdiri dari suplai tenaga, pelindung sirkuit, beban,
beberapa. pengontrol, dan jalur. Saat sebuah conductor menghubungkan seluruh
komponen ukung ke ujung, hasilnya disebut dengan rangkaian seri. Bila beberapa
battery dihubungkan satu sama secara seri (ujung ke ujung), jumlah total tegangan
yang keluar adalah hasil dari penambahan antara battery2 tersebut. Meskipun
rangkaian ini memberikan tegangan yang lebih besar, kapasitas gabungan mereka
untuk mensuplai arus adalah sama seperti pada satu battery tunggal.
Di formulasikan sebagai berikut :
V = V1 + V2 + V3 + V4
Tahanan atau sumber tenaga yang cara merangkaiannya secara seri, komposisi
rangkaian yang disambungkan ke tahanan adalah sama seperti tampak pada gambar
di bawah.
Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan
sedikit kabel penghubung). Selain memiliki kelebihan, rangkaian listrik seri juga
memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen dicabut atau rusak,
maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga buah
bola lampu dirangkai seri, maka input dari lampu satu akan datang dari output lampu
yang lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yan lain akan ikut
padam. Perhatikanlah rangkaian seri tiga lampu dibawah ini
Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat diperoleh nilai resistor
totalnya dengan menjumlah semua resistor yang disusun seri tersebut.
Untuk menghitung total tahanan didalam sirkuit seri adalah sebagai berikut :
R total = R1 + R2 + R3
+ …….Rn.
Persamaan hambatan pengganti rangkaian seri dapat dicari dari persamaan awal diatas,
di mana kuat arus listrik pada tiap tiap hambatan adalah sama, sedangkan beda
potensial di tiap tiap hambatan bernilai berbeda. Untuk membuktikan arus yang mengalir
sama dan tegangan yang mengalir berbeda dengan melihat gambar dibawah ini.
Tahanan – tahanan yang dirangkaikan secara seri dialiri oleh arus yang sama
Besar arus tidak berubah-ubah di dalam rangkaian seri
Hasil pengukuran : It = 1,26 A I1 =
1,26 A I2 = 1,26
A
Tegangan total hubungan seri adalah jumlah setiap tegangan pada tahanan –
tahanan
U2 = 6 v
U tot = 12
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk hambatan seri memiliki ciri-ciri yang dapat
diformulasikan sebagai berikut :
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen
berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel.
2.1. Rangkaian Paralel pada Sumber Tegangan
Rangkaian Seri dan Paralel merupakan jenis-jenis rangkaian yg dipakai tuk
menyambungkan dua ataupun lebih komponen elektrik sehingga menjadi satu
kesatuan yang utuh. Bila dilihat dari cara penyusunannya, maka rangkaian seri di
susun dengan cara bersambung atau sejajar. Contohnya dalam kehidupan sehari-
hari adalah pada lampu senter yang komponen baterainya disusun
berurutan. Berbeda halnya dengan rangkaian paralel, dimana penyusunan
komponennya dengan cara berderet. Kalau rangkaian ini contohnya adalah
lampu listrik yang biasa kita gunakan dirumah.
Sebelum berbicara membahas lebih lanjut mengenai rangkaian
campuran, mari kita teliti satu persatu mengenai rangkaian ini. Rangkaian seri
memiliki dua/lebih beban elektrik yg disambungkan dengan catu-daya melalui
sebuah rangkaian.Dengan menggunakan rangkaian jenis ini, kita bisa mengisikan
beban listrik yang banyak di satu rangkaian saja.Contoh penerapan rangkaian ini
dengan beban yang banyak adalah pada lampu- lampu di pohon natal, dimana
bisa terdapat lebih dari dua puluh lampu hanya pada satu rangkaian. Jenis
rangkaian ini akan memberikan arus yang lewat sama besarnya di tiap-tiap
elemen yg disusun seri.
Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu, maka
tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.Hal ini sesuai
hukum Kirchoff I pada materi yang dahulu.
Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik
menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih
banyak).
2.2. Rangkaian Paralel pada Hambatan
Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu
dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu
komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya. Misal tiga buah lampu tersusun paralel, lampu juga bisa
diumpamakan tahanan, jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu
yang lain tidak akan ikut mati begitu juga pada tahanan. Perhatikanlah gambar
susunan paralel tiga lampu (tahanan) berikut ini
Rangkaian paralel pada hambatan adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari dua atau
lebih hambatan yang tersusun secara berderet atau tersusun paralel.Sama seperti pada
rangkaian seri, rangkaian paralel juga digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan
pengganti. Perhitungan rangkaian paralel sedikit lebih rumit dari rangkaian seri.
Formulasi / rumus rangkaian paralel sebagai berikut:
3. RANGKAIAN LISTRIK CAMPURAN
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan : Ke 11
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar 25
peserta didik, dengan menyampaikan ucapan “Bagaimana menit
kabar kalian hari ini? Sudah siapkah belajar?” Siapa saja
yang tidak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini?
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kerapian
seragam dan kebersihan kelas, minimal di sekitar meja dan
kursi tempat duduknya.
3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang akan
dipelajari, dengan pertanyaan “Apa yang kalian ketahui
tentang Rangkaian listrik seri dan paralel?”
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang
akan dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada
pertemuan ini.
6. Guru membagi kelas dalam kelompok yang masing-masing
beranggotakan 4 siswa.
Inti Mengamati ( ORIENTASI MASALAH) 120
Siswa diarahkan untuk membaca/mempelajari materi menit
Rangkaian listrik seri dan paralel yang terdapat pada buku
pegangan Siswa, serta memperhatikan ulasan/paparan yang
disampaikan oleh guru dengan sikap sungguh-sungguh,
teliti, rasa ingin tahu, dan toleransi.
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap
siswa yang meliputi sikap: religius, disiplin, jujur, tanggung
jawab, peduli dan santun.
Penutup 1. Seluruh siswa diminta menyimpulkan materi yang telah 35
didiskusikan dengan bimbingan guru. menit
2. Guru memberikan soal-soal latihan yang harus dikerjakan
oleh individu.
3. Guru membantu siswa melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar tentang materi yang telah
disampaikan.
4. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran hari ini.
5. Guru menginformasikan tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang.
6. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan
salam dan memberikan pesan untuk selalu belajar dan
tetap semangat.
2. Instrumen Penilaian
a. Pengetahuan
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
KEGIATAN BELAJAR 11
RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL
KELOMPOK : …………………..
ANGGOTA : 1. …………………
2. …………………
3. …………………
4. …………………
5. …………………
Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar! Diskusikanlah bersama teman-
teman kelompokmu!
1. Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik seri ?
2. Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik paralel ?
3.
4.
b. Keterampilan
ALDY WILIAM
EFENDI
ALIFUDIN
AMIN MUSTOLIH
ANDRI
WIDIANTORO
BANGKIT HIDAYAT
BILAL MUHAMAD
ROMADHAN
NDANU ANORO
DEDEN PERMANA
DWI WIDIYANTO
ADWIN SUPENDAR
FAJAR GUSTIAN
FEBRI IFANTRI
HIMAN HIMAWAN
ILYAS FAJAR
PRASETYO
ILYAS FITRONI
IQBAL MAULANA
ILHAM
MUHAMAD DANI
MUUHAMAD
SAEFULLOH
NANDAR NUGROHO
NATA
REJA PRIYATIN
RENDI KURNIAWAN
RIZAL
NURFIRMANSYAH
RUSYANA
SAHRONI
SANGID HAMDANI
TAUFIK
NURROHMAN
TOMI TRIYANTOKO
YASID AHMAD
DICKY DWIYANA
Keterangan Aspek:
1. Persiapan alat dan bahan 5. Menjelaskan cara kerja
2. Penggunaan alat sesuai SOP 6. Langkah pemasangan
3. Langkah pembongkaran 7. Ketelitian
4. Menyebutkan komponen 8. Kerapian dan kebersihan
RUMUS PENILAIAN
NILAI AKHIR = Skor Soal 1 + Skor Soal 2 + Skor Soal 3 +…+ Skor soal 8
KRITERIA NILAI
A (Sangat Baik) = 90-100
B (Baik) = 80-89
C (Cukup) = 75-79
D (Kurang) = 60-74
E (Buruk) = < 60
c. Sikap
1) Observasi
Pedoman Observasi sikap Spiritual
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah
tanda cek () pada kolom skor sesuai spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apa bila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4. Perhitungan skor akhir menggunakan
rumus:
Skor diperoleh
x skor akhir
Skor Maksimal
3) Penilaian Diri
Lembar Penilaian Diri sikap spiritual
Petunjuk:
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
K
No Pernyataan TP SR SL
D
Saya semakin yakin dengan keberadaan Tuhan
1
setelah mempelajari ilmu pengetahuan
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
PROGRAM PEMBELAJARAN REMEDIAL
b. Pengayaan
PROGRAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN
NILAI
NAMA SISWA ULANGA BENTUK PENGAYAAN
N
Menambah pemahaman melalui diskusi kelompok dengan topic
AFIF DWI ARIYANTO
aktual
AGUS RAHAYU
AHMAD KHAIRUL
MUZAKI
AJI KURNIAWAN
AKHMAD KHOLIDN
FAUZI
ALDY WILIAM EFENDI
ALIFUDIN
AMIN MUSTOLIH
ANDRI WIDIANTORO
ANNAS SEPTIA NUR
INDRANASTI
BANGKIT HIDAYAT
BILAL MUHAMAD
ROMADHAN
NDANU ANORO
DEDEN PERMANA
DWI WIDIYANTO
ADWIN SUPENDAR
FAJAR GUSTIAN
FEBRI IFANTRI
HIMAN HIMAWAN
ILYAS FAJAR
PRASETYO
ILYAS FITRONI
IPAN AGUS SALIM
IQBAL MAULANA
ILHAM
MUHAMAD DANI
MUUHAMAD
SAEFULLOH
NANDAR NUGROHO
NATA
NUR KHOLIS MAJID
REJA PRIYATIN
RENDI KURNIAWAN
RIZAL
NURFIRMANSYAH
RUSYANA
SAHRONI
SANGID HAMDANI
TAUFIK NURROHMAN
TOMI TRIYANTOKO
YASID AHMAD
DICKY DWIYANA