Anda di halaman 1dari 8

Nitrogen

22. NITROGEN
22.1. Umum

Kimia nitrogen di alam lebih komplek , karena tingkat oksidasi (valensi )


yang berbeda-beda dari mulai senyawa NH3 (valensi -3) sampai gas
N2O5 (valensi +5). Sedangkan jenis senyawa nitrogen yang ada di dalam
air adalah dari mulai NH3 sampai NO3- ( valensi +5).

Sebagai sumber nitrogen di alam adalah atmosfer, dengan bantuan petir


akan teroksidasi membentuk N2O5 dan kemudian bereaksi dengan air
.membentuk HNO3 dan terbawa oleh air hujan menuju permukaan
bumi.
Nitrogen di atmosfer bisa juga ditangkap oleh bakteri ( nitrogen-fixing
bacteria) membentuk protein .
Kehadiran senyawa nitrogen di dalam air dapat berasal dari aktifitas
pertanian , yaitu pemberian pupuk urea, atau dari air limbah domestik
dan dari limbah industri, atau berasal dari tanah.

Berbagai jenis senyawa nitrogen berada dalam air :

a. Nitrogen organik ( protein , asam amino dll)


b. Ammonia ( NH3)
c. Ammonium ( NH4+)
d. Nitrit ( NO2-)
e. Nitrat ( NO3-)

Senyawa N-organik di dalam air dapat berasal dari air limbah domestik
atau air limbah kotoran binatang, akan terurai oleh mikroorganisme
membentuk senyawa ammonia.
Senyawa ammonia di dalam air, dalam suasana asam ( pH rendah) akan
berubah menjadi ammonium ( NH4+) .

+
NH3 + H NH4+

Ammonia dengan adanya bakteri Nitrozomonas akan teroksidasi


membentuk senyawa nitrit . Selanjutnya senyawa nitrit akan teroksidasi
dengan adanya bakteri Nitrobacter membentuk senyawa nitrat.

2NH3 + 3 O2 2NO2- + 2 H+ + 2H2O

2NO2 - + 2O2 2NO3-

Dalam kondisi anaerobik nitrat dan nitrit dapat tereduksi dalam proses
denitrifikasi membentuk Gas N2

Laboratorium Lingkungan TL-3103 22-1


Nitrogen

22.2. Metode Pengukuran.

a. Pengukuran NH3
Metode yang digunakan untuk pengukuran NH3 dalam air yaitu metode
destilasi , yang dilanjutkan dengan titrasi asam basa atau metode
spektrofotometri.
Contoh air dibasakan dengan NaOH , kemudian didestilasi, maka NH3
akan menguap dan ditangkap dengan pelarut kimia asam ( HCl atau
H3BO3). Selanjutnya NH3 yang tertangkap dititrasi asam asam
menggunakan indikator asam basa.
Metode lain adalah metode Nessler , NH3 yang tertangkap ditambah
pereaksi Nessler membentuk senyawa kompleks yang berwarna ,
selanjutnya warna tersebut diukur dengan spektrofotometer.

b. Pengukuran N-organik .
Metode yang umum digunakan untuk pengukuran N-organik adalah
metode Kjeldhal. Senyawa N-organik didektruksi dengan asam sulfat
pekat dalam suasana panas, sehingga membentuk senyawa (NH4)2SO4 .
Selanjutnya didestilasi dalam suasana basa NaoH sehingga terbentuk gas
NH3 yang menguap dan ditangkap dengan pelarut kimia tertentu ( HCl
atau H3BO3. Selanjutnya NH3 yang ditangkap ditentukan seperti prosedur
di atas .
Hasil yang diperoleh adalah Nitrogen Total Kjeldhal (NTK)

N-organik = NTK – NH3

c. Pengukuran Ammonium .
Salah satu metode yang umum digunakan untuk pengukuran ammonium
dalam air adalah metode Nessler , yaitu contoh air ditambah pereaksi
Nessler membentuk senyawa berwarna. Selanjutnya warna yang terjadi di
ukur dengan spektrofotometer.

d. Pengukuran nitrit
Metode yang digunakan adalah metode spektrofotmetri dengan
penambahan pereaksi tertentu membentuk senyawa yang berwarna .
Selanjutnya warna tersebut di ukur dengan alat spektrofotometer.

e. Pengukuran nitrat.
Pengukuran nitrat dalam air lebih sulit , beberapa metode yang umum
dipakai adalah:
- Metode UV spectrofotmetri
- Metode Ion Chromatografi
- Metode Elektrode spesifik untuk nitrat
- Metode reduksi membentuk nitrit atau ammonium

Satuan yang umum digunakan untuk menyatakan senyawa Nitrogen


adalah satuan mg N/L, dan sering ditulis sebagai berikut :
Mg NH3 –N/L , mg NO2-N/L dan mg NO3- - N/L

Laboratorium Lingkungan TL-3103 22-2


Nitrogen

Teknik pengawetan yang harus dilakukan terhadap contoh air yang akan
diperiksa golongan Nitrogen adalah dengan penambahan asam sulfat
pekat sampai pH <2 ( 1 ml asam sulfat pekat untuk 1 liter contoh air) ,
kemudian didinginkan dan dapat tahan selam 7 hari untuk N-organik.

22.3. Penggunaan data Nitrogen dalam air

Beberapa kegunaan data Nitrogen dalam air.


a. Dalam bidang air minum, data Nitrogen digunakan untuk proses
disinfeksi , yaitu menghitung banyaknya klor yang harus ditambahkan

b. Adanya senyawa nitrit dalam air minum dapat mengganggu kesehatan

c. Data Nitrogen di dalam perairan dapat digunakan untuk program


pengendalian pencemaran dalam suatu perairan , karena adanya
Nitrogen di dalam air akan menyuburkan algae , karena nitrogen
adalah nutrien bagi algae.

d. Digunakan untuk evaluasi pengolahan air limbah secara biologis.

22.4. Prosedur pengukuran

22.4.1. Pengukuran ammonium

22.4.1.1 Metode Nessler - Spectrofotometri

22.4.1.2. Prinsip
NH4+ dalam suasana basa dengan pereaksi Nessler membentuk senyawa
kompleks yang berwarna kuning sampai coklat. Intensitas warna yang
terjadi diukur absorbannya pada panjang gelombang 420 nm.

22.4.1.3. Pereaksi

a. Pereaksi Nessler
100 gr Merkuri Iodida (HgI2) dan 70 gr Kalium Iodida (KI) dilarutkan
dalam aquadest bebas ammonium. 160 gr larutan NaOH ditambahkan
secara hati-hati (setiap 150 ml). Kemudian encerkan dengan aquadest
sampai volumenya 1 lt. Biarkan dalam tabung kerucut selama 1
malam, kemudian supernatannya dimasukkan dalam botol coklat.

b. Pereaksi Garam Seignette


50 gr Kalium Natrium Tartrat tetrahidrat (K.Na C4H4O6.4H2O)
dilarutkan dalam 100 ml aquadest bebas NH4+.

Laboratorium Lingkungan TL-3103 22-3


Nitrogen

c. Larutan stock standar NH4+ (1000 ppm)


ditimbang dengan teliti 0,2472 gr NH4Cl yang telah dipanaskan pada
suhu 1050C selama 1 jam, kemudian dilarutkan dalam 100 ml
aquadest bebas NH4 (dalam labu ukur).

d. Larutan standar NH4+ (100 ppm)


10 ml larutan stock standar NH4 diencerkan dengan aquadest bebas
ammonium sampai volumenya tepat 100 ml.

22.4.1.4.Cara Kerja

a. 25 ml contoh air yang jernih (bila keruh harus disaring)


ditambahkan 1 - 2 tetes pereaksi garam Seignette. Kemudian
tambahkan 0,5 ml pereaksi Nessler, lalu kocok dan biarkan selama 10
menit.

b. Warna kuning yang terjadi diukur intensitasnya dengan


spectrofotometer pada panjang gelombang 420 nm.

c. Pembuatan Kurva Kalibrasi


Dibuat larutan standar NH4 0,00, 1,0, 2,0, 3,0, 4,0 dan 5,0 ppm,
dengan cara mengencerkan larutan standar NH4 100 ppm.
Lakukan prosedur yang sama seperti terhadap contoh air pada 25 ml
tiap larutan standar.
Buat kurva kalibrasi antara absorban vs konsentrasi (ppm). Tentukan
slope (ppm/unit absorban).

d. Perhitungan

Konsentrasi NH4 = A x S = ppm

A : absorban sampel
S : kemiringan kurva kalibrasi (ppm NH4 / unit absorban)

22.4.2. Pengukuran Nitrit

22.4.2.1.Metode : Reaksi Diazotasi - Spectrofotometri

22.4.2.2. Prinsip
Nitrit dengan asam sulfanilat dan N -(1-Naphtyl ethylen diamin)
dihidrochloride dalam suasana asam (pH 2 s.d 2,5) membentuk senyawa
kompleks yang berwarna ungu.
Warna ungu yang terjadi diukur intensitasnya dengan spectrofotmeter
pada panjang gelombang 520 nm.

Laboratorium Lingkungan TL-3103 22-4


Nitrogen

22.4.2.3. Pereaksi

a. Larutan Asam Sulfanilat


0,6 gr asam sulfanilat dilarutkan dalam sedikit air, kemudian
ditambahkan 20 ml HCl pekat. Lalu encerkan dengan aquadest sampai
volumenya 100 ml.

b. Larutan N - (1-Naphtyl ethylen diamin) dihidrochloride


0,5 gr N - (1-Naphtyl ethylen diamin) dihidrochloride C4H4O6.4H2O)
dilarutkan dalam 50 ml aquadest.

c. Larutan stock standar Nitrit (1000 ppm)


0,15 gr NaNO2 ditimbang dengan teliti, lalu encerkan dengan aquadest
sampai dengan volumenya 1 lt (dalam labu ukur). Larutan stock
standar ini harus distandarisasi secara iodometri untuk mengetahui
konsentrasi yang tepat.

d. Larutan standar Nitrit (10 ppm)


10 ml larutan stock standar nitrit 1000 ppm diencerkan dengan
aquadest sampai dengan volumenya 1000 ml dalam labu ukur.

22.4.2.4. Cara Kerja

a. 25 ml contoh air yang jernih (bila keruh harus disaring) ditambahkan 1


ml asam sulfanilat dan 1 ml larutan N - (1-Naphtyl ethylene diamin)
dihidrochloride. Lalu kocok dan biarkan selama 15 menit.

b. Warna ungu yang terjadi diukur intensitasnya dengan


spectrofotometer pada panjang gelombang 520 nm.

c. Pembuatan Kurva Kalibrasi


Dibuat larutan standar nitrit 0,00, 0,1, 0,2, 0,3, 0,5, 0,7 dan 1,0 ppm,
dengan cara mengencerkan larutan standar nitrit 10 ppm.
Lakukan prosedur yang sama seperti terhadap contoh air pada 25 ml
tiap larutan standar.
Buat kurva kalibrasi antara absorban vs konsentrasi (ppm). Tentukan
slope (ppm/unit absorban).

d. Perhitungan

Konsentrasi Nitrit = A x S = ppm NO2

A : absorban sampel
S : kemiringan kurva kalibrasi (ppm / unit absorban)

Laboratorium Lingkungan TL-3103 22-5


Nitrogen

22.4.2.5. Catatan
Senyawa yang dapat mengganggu pengukuran nitrit dengan metode ini
adalah klor bebas dan Nitrogen triklorida (NCl3), juga logam berat seperti
Besi (III), Timbal (II), Merkuri (II), dan Perak (I).
Contoh air untuk analisa nitrit harus secepat mungkin dianalisa, dapat
diawetkan dengan cara pendinginan dengan batas waktu 28 jam.

22.4.3. Pengukuran nitrat

22.4.3.1. Metode : Brucin - Spectrofotometri

22.4.3.2. Prinsip
Nitrat dalam air dalam suasana asam dengan brusin sulfat dan asam
sulfanilat membentuk senyawa kompleks yang berwarna kuning.
Intensitas warna yang terjadi diukur absorbannya pada panjang
gelombang 420 nm.

22.4.3.3. Pereaksi

a. Larutan Brusin - Sulfanilat


1 gr Brusin Sulfat dan 0,1 gr asam sulfanilat dilarutkan dalam 70 ml
air panas. Kemudian ditambahkan 3 ml HCl pekat. Setelah dingin,
encerkan dengan aquadest sampai volumenya 100 ml.
b. Larutan H2SO4
500 ml H2SO4 pekat dilarutkan dalam 125 ml aquadest.

c. Larutan NaCl
300 gr NaCl dilarutkan dalam 1 lt aquadest.

d. Larutan stock standar NO3 (1000 ppm)


1,629 gr KNO3 ditimbang dengan teliti, kemudian dilarutkan dengan
aquadest sampai dengan volumenya 1 lt dalam labu ukur.

e. Larutan standar NO3 (100 ppm)


10 ml larutan stock standar KNO3 diencerkan dengan aquadest sampai
volumenya 100 ml dalam labu ukur.

22.4.3.4. Cara Kerja

a. 10 ml contoh air yang jernih (bila keruh harus disaring) ditambahkan 2


ml larutan NaCl, 10 ml larutan H2SO4 dan 0,5 ml larutan Brusin-
Sulfanilat. Setiap penambahan pereaksi harus dikocok.

b. Kemudian dipanaskan di atas pemanas air (950C) selama 20 menit.


Tambahkan aquadest hingga volumenya 25 ml

Laboratorium Lingkungan TL-3103 22-6


Nitrogen

c. Setelah dingin ukur intensitasnya dengan spectrofotometer pada


panjang gelombang 420 nm.

d. Pembuatan Kurva Kalibrasi


Dibuat larutan standar Nitrat 0,00, 0,1, 3,0, 6,0 ,10,0, 15,0 dan 20,0
ppm, dengan cara mengencerkan larutan standar nitrat 100 ppm.
Lakukan prosedur yang sama seperti terhadap contoh air pada 10 ml
tiap larutan standar.
Buat kurva kalibrasi antara absorban vs konsentrasi (ppm). Tentukan
slope (ppm/unit absorban).

e. Perhitungan

Konsentrasi Nitrat = A x S = ppm

A : absorban sampel
S : kemiringan kurva kalibrasi (ppm / unit absorban)

22.4.4 . Pengukuran NTK ( Nitrogen Total Kjeldhal)

22.4.4.1. Metode : Desktruksi- Destilasi- Titrasi

22.4.4.2. Prinsip
Contoh air didekstruksi dengan asam sulfat dalam suasana panas dan
dikatalisis dengan CuSO4, sehingga N-organik dalam air berubah menjadi
Ion ammonium NH4+ . Selanjutnya dengan penambahan basa NaOH ,
maka ion ammonium menjadi NH3, yang kemudian disestilasi , maka gas
ammoniak akan menguap dan ditangkap dengan asam borat.
Sealanjutnya ammoniak tersebut di tentukan dengan metode kolorimetri
atau metode titrasi .

22.4.4.3. Pereaksi

a. Garam Kjeldhal
Dicampurkan secara merata serbuk K2SO4 dengan serbuk CuSO4
dengan perbandingan 3:1
b. Larutan NaOH 50%
Dilarutkan 50 gram NaOH dalam 100 ml aquadest
c. H2SO4 pekat
d. Larutan Asam Borat
Dialrutkan 20 gram H3BO3 dalam 1 liter aquadest
e. Larutan indikator Tasiro
Dibuat larutan metil biru dengan cara melarutkan 0,05 gram metilen
blue dalam 50 ml aquadest
Dibuat larutan metil merah dengan cara melarutkan 0,075 metil
merah dalam 50 ml aquadest .

Laboratorium Lingkungan TL-3103 22-7


Nitrogen

Indikator Tosiro dibuat dengan mencapurkan metilen blue dengan


metil merah dengan perbandingan 1:5

f. Larutan HCl 0,1 N


Diencerkan 8,3 ml HCl pekat dengan aquadest samapi dengan volume
1 liter tepat , dan distandarkan terhadap larutan natrium tetra borat.

g. Larutan Natrium Tetra Borat


Dilarutkan 1,9071 gram Na2B4O7 dengan aquadest dalam labu ukur
100 ml, kemudian diencerkan dengan aquadest sampai tanda batas.

22.4.4.4. Cara kerja

a. Sejumlah volume contoh air , tergantung kadar N dalam air ( 250 ml)
dimasukkan ke dalam labu dekstruksi, kemudian ditambah 10 ml
H2SO4 dan 5 gram gram Kjeldhal , kemudian larutan dipanaskan
sampai cairan menjadi jernih dan terbentuk asap putih.
b. Setelah dingin , larutan diencerkan dengan 150 ml aquadest dan
ditambah 35 ml larutan NaOH 50%, kemudian didestilasi
c. Destilasi dilakukan sampai semua ammoniak terdestilasi ( destilat
ditest dengan kertas lakmus merah , kertas lakmus tetap berwarna
merah, berarti ammoniak telah habis)
d. Destilat ditampung dalam 25 ml larutan borat, dan ditambah
indikator Tosiro ( 1 tetes metil merah + 5 tetes metil blue).
e. Kemudian larutan asam borat tersebut dititrasi dengan larutan HCl
0,1 N. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna jihau
menjadi ungu.

22. 4.4.5. Perhitungan

Konsentrasi NTK sebagai mg NH3 -N/liter

1000 x ml HCl x N HCl x 14


ml contoh air

22.4.5. Catatan

Dalam buku "Standard Methods..." Edisi 17, Metode Brusin ini


dihilangkan, metode yang ada adalah ultra violet spectrofotometri, ion
chromatografi, elektroda selektif, dan metode reduksi.

Pengawetan contoh dilakukan dengan menambahkan asam sampai pH < 2


dan didinginkan, dengan batas waktu 28 hari.

Laboratorium Lingkungan TL-3103 22-8

Anda mungkin juga menyukai