Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

kolesterol merupakan zat gizi atau komponen lemak kompleks yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh manusia sebagaimana zat gizi lain, seperti karbohidrat,
vitamin, protein, dan mineral. Sebagai komponen lemak, kolesterol menjadi salah
satu sumber energi yang bisa memberikan kalori paling tinggi dan juga
merupakan bahan dasar dalam pembentukan hormon-hormon steroid. Sebagai
senyawa lemak, sebenarnya kolesterol sebanyak 75% sudah dihasilkan di dalam
tubuh (organ hati), dan 25% sisanya dari makanan sehari-hari. Kadar kolesterol
dalam darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi. Daging merah
berlemak dan produk susu merupakan sumber utama kolesterol dan lemak jenuh
dari makanan yang dikonsumsi. Selain itu gaya hidup dan pola makan merupakan
hal yang sangat penting dalam menyumbang kadar kolesterol dalam darah.
(Noviya Rimbi.A .2015)
Berdasarkan World Healt Organization (WHO) tahun 2002 tercatat sebanyak
4,4 juta kematian. Kematian karena Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah akibat
dari hiperkolesteromia dan sebesar 7,9% dari jumlah kematian pada usia muda.
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional 2001 menunjukkan 23,6%
kematian orang Indonesia karena Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan penyakit
pembuluh darah. (Claudia dan Emy, 2012). Prevalensi penderita penyakit jantung
koroner berdasarkan diagnosis dokter di Sumatera Selatan sebesar 0,4% atau
tercatat sebanyak 21.919 orang pada tahun 2013 (Kementerian Kesehatan, 2014).
2

Kolesterol merupakan unsur penting dalam tubuh yang diperlukan untuk


mengatur proses kimiawi di dalam tubuh, tetapi kolesterol dalam jumlah tinggi
bisa menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang akhirnya akan berdampak pada
penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Aterosklerosis adalah penyempitan atau
pergeseran pembuluh darah akibat penimbunan lemak pada dinding pembuluh
darah, akibatnya jantung yang kesulitan memompa darah dan akhirnya berlanjut
terhadap gejala serangan jantung mendadak. Jika penyumbatan terjadi di otak,
maka akan terjadi yang namanya stroke dan kelumpuhan. (Soeharto,2001)
Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi jumlah kolesterol darah melebihi batas
normalnya. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi kolesterol
antara lain : genetis, usia, pola makan, stress, obesitas, penyakit lain, minuman
alkohol dan terakhir merokok. (Bull, 2007).
Metode penyembuhan secara oral yang telah banyak diminati masyarakat saat
ini adalah dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mempunyai fungsi
kesehatan, khususnya untuk pencegahan (prevention) penyakit. (Winarno dan
Kartawidjajaputra 2007). Sejak dahulu cacing tanah sangat berperan dalam
kehidupan manusia disebabkan kandungan gizinya yang cukup tinggi, terutama
kandungan proteinnya yang tinggi mencapai 64 - 76 %.(Palungkung, 2010).
Menurut Watkins et. Al, (1999). Enzim peroksidase dan katalase dalam cacing
tanah yang dapat membantu mengatasi penyakit degenerative seperti, diabetes
militus, kolesterol tinggi, dan reumatik.
Menurut (Resnawati, 2003) Asam lemak Omega-3 dan Omega-6 merupakan
asam lemak yang dihasilkan oleh cacing tanah (Lumbricus rubellus), omega-3 dan
omega-6 bekerja menurunkan K-LDL dan menaikkan K-HDL, dengan cara
menghambat pembentukan protein dan trigliserida dalam VLDL sehingga kadar
K-LDL dalam darah menurun (Sukarsa, 2004). Selain itu cacing tanah juga
mengandung Sembilan asam amino esensial dan empat asam amino non- esensial.
(palungkun, 2008). Salah satu kandungan asam amino esensial yaitu mentionin
berfungsi dalam penyerapan lemak dan kolesterol di hati.(Andini, 2011)
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan diantaranya (Diniya, Raswita.
2002)."Pengaruh Seduhan Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) Terhadap Hiperkol
esterolemia pada Kelinci jantan Putih Setelah Pemberian Minyak Sapi."
Melihat banyak penelitian para ahli yang mengungkapkan bahwa cacing
tanah (Lumbricus rubellus) memiliki banyak sekali manfaat salah satunya dapat
menyembuhkan Hiper kolesterol sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh pemberian serbuk cacing tanah (Lumbricus rubellus)
terhadap kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah tikus putih
jantan.

Anda mungkin juga menyukai