Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU

OLEH :
1) Rani Beatrix Jochu (2002561110)
2) Novan Galih Nugroho (2002561112)
3) Erik Andri Setiawan (2002561114)
4) Ni Made Mery Setianingsih (2002561116)
5) Ida Ayu Sawitri (2002561118)
6) Luh Putu Sintya Devi Agustin (2002561120)
7) I Gede Made Indra Adi Kusuma (2002561122)
8) Ni Ketut Dana Vira Jati (2002561124)

UNIVERSITAS UDAYANA
2021
PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU

A. Nilai Ketuhanan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pada awalnya ilmu ditemukan untuk mencerdaskan, memartabatkan, dan


mensejahterakan manusia. Ilmu pengetahuan berkembang secara bertahap menurut decade
waktu dan menciptakan jamannya, dimulai dari zaman Yunani Kuno, abad tengah, abad
modern, dan kontemporer. Ilmu bukan hanya sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi
merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Ciri khas yang terkandung dalam ilmu pengetahuan adalah rasional, antroposentris, dan
cenderung sekuler dengan suatu etos kebebasan. Pancasila sebagai ideologi negara tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan bagian dari UUD 1945. Dalam
mempertimbangkan sebuah strategi secara imperatif, kita meletakkan Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Pengertian dasar nilai menggambarkan
Pancasila sebagai suatu sumber orientasi dan arah pengembangan ilmu. Dalam setiap
perkembangan ilmu pengetahuan harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai contoh
Nilai Ketuhanan. Nilai ketuhanan mengimplementasikan ilmu pengetahuan, menciptakan
perimbangan antara rasional dan irasional antara akal, rasa, dan kehendak. Berdasarkan nilai
ini, ilmu pengetahuan tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan, dan
dikembangkan tetapi juga mempertimbangkan maksud dan akibatnya kepada manusia dan
sekitarnya.

B. Nilai Kemanusiaan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


Nilai kemanusian adalah suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai
nilai kemanusiaan.prinsip pokok nilai kemanusiaan dalam pancasila adalah keadilan dan
keadaban.keadilan mensyaratkan keseimbangan antara lahir dan batin,jasmani dan
rohani,individu dan sosial.sedangkan keadaan mengindikasikan keunggulan manusia
dibanding dengan manusia lain yaitu hewan tumbuhan dan benda tak hidup.
1. mengakui persamaan derajat,persamaan hak,dan persamaan kewajiban sesama
manusia
2. saling mencintai sesama manusia
3. mengembangkan sifat tenggang rasa
4. tidak semena mena dengan orang lain
5. menjunjung tinggi nilai keadilan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani
masing - masing,dengan memperlakukan sesuatu hal dengan sebagaimana mestinya .

C. Nilai Persatuan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


Sila persatuan Indonesia, mengkomplementasikan universalia dan
internasionalisme(kemanusiaan) dalam sila-sila lain. Pengembangan Iptek diarahkan demi
kesejahteraan umat manusia termasuk di dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia.
Pengembangan Iptek hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme. Kebesaran bangsa
serta keluhuran bangsa sebagai bagian dari umat manusia di dunia.
sila persatuan ini mengingatkan kita kepada pentingnya pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) bagi persatuan bangsa karena dengan adanya
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) ini semua akan terjalin
persaudaraan yang sangat erat serta menjadi persatuan yang sangat erat selain itu juga nilai
persatuan sebagai dasar penngembangan ilmu ini juga dapat menciptakan sebuah gotong
royong
contoh implementasi nya adalah seperti halnya kejadian yang baru saja terjadi pada
banjir bandang NTT kita dapat membantu mereka dengan mengadakan sebuah open donasi
yang disebarkan melalui situs internet sehingga dapat cepat tersebar pada semua masyarakat
di indonesia dengan mereka mengetahui hal tersebut maka akan melakukan donasi bagi
penderita banjir bandang yang ada di NTT sehingga persatuan akan terjadi yaitu saling
membantu sesama warga indonesia.

D. Nilai Kerakyatan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis,
artinya setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK juga
harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan juga memiliki sikap yang
terbuka untuk dikritik dikaji ulang maupun di bandingkan dengan penemuan lainnya. Sila
keempat merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah Negara
berkedaulatan rakyat menjadi landasan mutlak daripada sifat demokrasi Negara Indonesia.
Disebabkan mempunyai dua dasar mutlak, maka sifat demokrasi Negara Indonesia
adalah mutlak pula, yaitu tidak dapat diubah atau ditiadakan. Sila keempat Pancasila yang
berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan” memiliki makna:
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksa kan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
4. Bermusyawarah sampai mencapai kata mufakat diliputi dengan semangat
kekeluargaan.
Pancasila pada sila ke 4 adalah penjelasan Negara demokrasi. Demokrasi dalam arti
umum yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kaitannya dengan
arti dan makna sila keempat ini adalah sistem demokrasi itu sendiri. Maksudnya adalah
setiap apapun langkah yang diambil pemerintah harus ada kaitannya atau unsur dari,
oleh dan untuk rakyat. Disini, rakyat menjadi unsur utama dalam demokrasi. Itulah yang
seharusnya terangkat ke permukaan sehingga menjadi realita yang membangun bangsa.
Pada intinya, Pancasila sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” mengajarkan kepada kita untuk
menentukan sebuah pilihan melalui cara musyawarah. Segala keputusan-keputusan yang
diambil dalam musyawarah harus dilandasi oleh Pancasila dan konflik-konflik yang
terjadi dalam musyawarah harus dihadapi dengan asas kekeluargaan dan tidak dengan
cara semena-mena, main hakim sendiri, egoisme, primordialisme karena hal tersebut
sangat tidak mencerminkan sifat luhur bangsa kita.Pemimpin yang hikmat adalah pemimpin
yang berakal sehat, rasional, cerdas, terampil, dan seterusnya pada hal-hal yang bersifat
fisis/jasmaniah sementara kebijaksanaan adalah pemimpin yang berhati nurani, arif,
bijaksana, jujur, adil, dan seterusnya pada hal-hal yang bersifat psikis/rohani.

E. Nilai Keadilan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang terdiri dari 5 sila yang setiap
silanya mengandung nilai-nilai yang menjadi pedoman bangsa Indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Salah satu dari sila Pancasila adalah sila ke-5 yaitu keadilan yang
berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, hal tersebut membuktikan bahwa
kita menjalankan dasar berbangsa dan bernegara dengan rasa adil seperti misalnya
mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan gotong royong, mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban dan lain sebagainya.
Nilai keadilan dikatakan sebagai dasar pengembangan ilmu yang diartikan bahwa
keadilan merupakan sumber nilai, kerangka berpikir dan juga merupakan moralitas yang
menjadikan masyarakat Indonesia maju, sejahtera, terarah, adil dan beradap sesuai dengan
cita-cita bangsa serta tentunya mampu mencerdaskan bangsa dalam menegakkan
kemerdekaan secara utuh, berdaulat, bermartabat nasional dan diharapkan dapat membawa
perbaikan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.
Begitu banyaknya kekayaan alam yang menakjubkan, Indonesia yang sangat kaya
akan suku bangsa, budaya, agama, bahasa, ras dan etnis golongan menjadikan Indonesia
memiliki perspektif yang berbeda-beda yang kerap berpotensi menimbulkan konflik-konflik
tertentu. Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan tinggi yang dapat
menimbulkan konflik etnis kultural, selain itu adanya arus globalisasi yang mengandung
berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra di masyarakat yang
menyebabkan konflik tata nilai. Bentuk ancaman tersebut secara perlahan dapat
menghancurkan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai keadilan sebagai dasar kemajuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan menjadi hal yang sangat diperlukan dalam
mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki Indonesia, Hal-hal tersebut dikarenakan nilai
keadilan menjadi implementasi pembangunan/pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang mampu menjadikan masyarakat menjaga keseimbangan kemanusiaan, yaitu
keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan
Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan Negara
serta manusia dengan alam lingkungan.

Daftar Pustaka

Hatiningrum,Udjiani. 2015. “Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu”. Jakarta


Barat: Pusat Bahan Ajar dan Elearning.

Anda mungkin juga menyukai