Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

BELANJA KASUS (MEDIA ELEKTRONIK/CETAK);


Evaluasi dan Analisis Kasus ”Tantangan dan Hambatan
Penerapan Sistem Merit”

NAMA-NAMA KELOMPOK :
dr. Ervin Pratiwi Pasang (Ketua Kelompok)
drg. Made Ary Prawira
Mohammad Fauzi, S.Kep.Ners
Ni Putu Sriyundiyati, S.Pd
Nunik Nursasih Pangestuti, S.Pd

PELATIHAN DASARCPNS KABUPATEN PARIGI


MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH
2021
TUGAS KELOMPOK

Link Video Youtube :

BAWASLU Temukan 67 Kasus PNS Terlibat Politik Praktis

https://www.youtube.com/watch?v=6Kw1lQjIyZg

Deskripsi :
Badan Pengawas Pemilu Sulawesi Tenggara menemukan sedikitnya 67 kasus

keterlibatan ASN dalam politik praktis di pemilihan umum tahun 2019. Hal tersebut

diungkapkan oleh ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Tenggara, Hamirudin

Udu usai memberikan materi di acara Workshop Pelayanan Publik dan Kode Etik ASN di

sekretariat pusat kajian dan advokasi Hak Asasi Manusia pada hari Kamis, 1 Agustus 2019.

Menurut Hamirudin, kasus ini sudah ditangani oleh Bawaslu dan telah di rekomendasikan ke

komisi Aparatul Sipil Negara (ASN) untuk diproses sesuai dengan kode etik ASN. Namun

sanksi yang diberikan hanya berupa sanksi teguran dan sanksi moral.

Hamirudin menjelaskan bahwa 67 ASN yang terbukti melakukan pelanggaran

Undang-undang ASN kebanyakan seperti memasang baliho, like foto di media sosial dan

menghadiri sosialisasi pasangan calon. Kehadiran mereka dalam sosialisasi atau dukung-

mendukung terhadap pasangan calon (paslon) karena mereka ingin menunjukkan loyalitas

terhadap atasan mereka dalam hal ini adalah kepala daerahnya. (Kendari, Sulawesi Tenggara)

Hambatan atau Penyebab Permasalahan :

1. Rendahnya kualitas ASN, sebagai akibat dari rekrutmen, pengangkatan dalam jabatan dan

promosi yang belum didasarkan pada pertimbangan yang obyektif sehingga dalam

menjalankan tugasnya tidak menerapkan aturan sesuai dengan perundang-undangan.

2. Maraknya praktek spoil system dalam manajemen ASN, dimana jabatan diberikan kepada

pejabat yang ada hubungan dengan partai yang berkuasa. Praktek seperti itu sudah ada

2
sejak lama namun semakin berkembang sejak diberlakukannya pemilihan umum

langsung di daerah sehingga walaupun seharusnya bersikap tidak memihak tapi karena

ada konflik kepentingan di dalamnya maka rela untuk berpihak.

3. Adanya konflik kepentingan diantara ASN dan paslon seperti merupakan saudara atau

keluarga sehingga mau tidak mau harus melibatkan diri karena desakan dari keluarga.

Strategi Penyelesaian Masalah :

1. Meningkatkan kualitas ASN dengan sosialisasi atau pelatihan berkelanjutan berpedoman

pada UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, agar ASN di masa mendatang

adalah ASN yang benar-benar memiliki keprofesionalan, memiliki nilai-nilai dasar yang

baik, paham dengan etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik

korupsi, kolusi dan nepotisme.

2. Menghilangkan praktek spoil system dan mengubahnya menjadi sistem merit. Sistem

merit memiliki pengelolaan SDM yang didasarkan pada obyektivitas, dimana kualifikasi,

kemampuan, pengetahuan dan juga keterampilan pegawai ASN menjadi acuan/fondasi

menuju ASN yang kompeten dan bahagia sehingga ada kepercayaan dalam organisasinya.

Fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik serta perekat dan pemersatu

bangsa bisa terwujud.

3. Mengaplikasikan kode etik dan kode perilaku ASN secara berkelanjutan salah satunya

menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugas. Etika birokrasi

penting sebagai panduan norma bagi aparatur birokrasi dalam menjalankan tugas

pelayanan pada masyarakat dan menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan

pribadi, kelompok dan organisasi. Etika diarahkan pada kebijakan yang benar-benar

mengutamakan kepentingan masyarakat luas.

3
4. Penerapan ancaman hukuman disiplin bagi ASN yang terlibat dalam politik praktis,

misalnya penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun, penundaan kenaikan pangkat

selama satu tahun dan penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun. Hal ini

diharapkan dapat memberikan efek jera bagi ASN yang telah melakukan tindakan politik

praktis ataupun memberikan efek menakutkan bagi ASN lain agar jangan sekali-kali

terlibat dengan tindakan politik praktis.

Anda mungkin juga menyukai