Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan
segenap karunia dan pertolonganNya sehingga Pedoman Penilaian Kinerja
Puskesmasdapat terselesaikan.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmasini disusun sebagai acuan bagi seluruh


stakeholder terkait dalam pelaksanaan penilaian kinerja puskesmas sehingga
penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya secara
efektif, efisien dan akuntabel.

Demikian, semoga Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmasini, bermanfaat bagi


seluruh stakeholder terkait Penilaian Kinerja Puskesmaspada khususnya dan masyarakat
Jawa Timur pada umumnya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bermutu di
masa yang akan datang.

Surabaya, September 2020

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI JAWA TIMUR

dr. HERLIN FERLIANA, M.Kes.


Pembina Utama Muda
NIP. 19640621 199011 2 001
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya dan merupakan Unit Pelaksana Teknis
pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dalam menyelenggarakan fungsi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM),
Puskesmas berwenang untuk :
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat
yang bekerjasama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat;
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumberdaya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya dan spiritual;
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit;
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya.

Fungsi tersebut dapat dijalankan melalui pengoordinasian sumber daya


kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Dalam menyelenggarakan fungsi Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP),
Puskesmas berwenang untuk :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu dan holistik yang mengintegrasikan
faktor biologis, psikologi, sosial dan budaya dengan membina
hubungan dokter – pasien yang erat dan setara;
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat;
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja;
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerjasama inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi mutu dan akses
pelayanan kesehatan;
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai indikasi medis dan system
rujukan; dan
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan fasilitas Pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Di samping itu Puskesmas juga berfungsi sebagai:

a. Pembina FasilitasPelayananKesehatan Tingkat Pertama di


wilayahkerjanya
b. Wahana pendidikan bidang kesehatan, wahana program internsip
dan/atau sebagai jejaring rumah sakit pendidikan

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana telah disebutkan di atas


Puskesmas menerapkan tahapan manajemen sebagaimana tercantum
dalam Permenkes no. 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas.

Manajemen Puskesmas dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahapan, yang


meliputi :
1. Perencanaan (P1) yaitu tahap menyusun Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang didasari fakta
dan data (evidence base).
2. Penggerakan Pelaksanaan (P2) yaitu tahap melaksanakan segala
sesuatu yang telah tercantum dalam RPK dan mendorong
pencapaiannya dengan menggerakan semua sumber daya yang ada
melalui Lokakarya Mini baik bulanan maupun tribulanan secara berkala
dan terencana.
3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) yaitu tahap memantau
perkembangan pencapaian (yang juga dilakukan melalui Lokakarya
Mini secara berkala), melakukan koreksi pelaksanaan kegiatan dan
menilai pencapaian kegiatan dengan melakukan Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP) yang mencakup penilaian kinerja manajemen, UKM
Esensial, UKM pengembangan, UKP dan mutu Puskesmas. Penilaian
kinerja ini dilakukan oleh internal Puskesmas ( self assessment).

1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Meningkatkan kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.

1.2.2 Tujuan Khusus :


1. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun
yang akan datang
2. Melakukan identifikasi dan analisis masalah, serta solusi masalah
kesehatan di wilayahkerjanya
3. Menetapkankegiatanuntukdilaksanakanpadatahun yang
akandatangberdasarkanprioritasnya
4. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan urutan kategori
kelompok penilaian.

1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Puskesmas :
1. Mendapatkan gambaran kemampuan kinerja serta tingkat pencapaian
prestasi Puskesmas
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan
Puskesmas berdasarkan kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas
(output dan outcome) sebagai dasar perencanaan.
3. Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada penanggung jawab
dan pelaksana Program serta jaringan Puskesmas serta melakukan
koordinasi dengan lintas sektor dan jejaring sehingga pembinaan dan
dukungan yang diberikan lebih terarah.

1.3.2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


1. Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi puskesmas di
wilayah kerjanya
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan
Puskesmas
3. Mendapatkan gambaran kemampuan manajemen Puskesmas
4. Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada Puskesmas

1.3.3. Bagi Dinas Kesehatan Provinsi


1. Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi puskesmas di
kabupaten/kota yang ada di wilayah kerjanya
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan
Puskesmas di kabupaten/kota yang ada di wilayah kerjanya
3. Mendapatkan gambaran kemampuan manajemen Kabupaten/kota
dalam mengembangkan dan membina Puskesmas di wilayah kerjanya
4. Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dalam pembinaan Puskesmas

1.4. Ruang Lingkup


Ruang lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas, meliputi :
1.4.1. IndikatordanPenilaianKinerja :
1.4.2. PelaksanaanPenilaianKinerjaPuskesmasmeliputipenetapan target,
pengumpulandanpengolahan data, penyajian data,
analisakinerjadanrencanatindaklanjut
1.4.3. PenghitunganPenilaianKinerjaPuskesmasmeliputipenilaian,
tatacarapenghitungandaninterpretasinilai PKP
1.4.4. Monitoring, evaluasidanpelaporan

Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran bukuPedoman


Penilaian kinerja Puskesmas ini merupakan jenis kegiatan yang memungkinkan
dilaksanakan di seluruh Puskesmas (sebagai :Daftar Menu). Sesuai dengan
kebutuhan dan permasalahan, masing-masing Kabupaten/Kota akan
menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan dan
kemudian hasilnya dinilai berdasarkan rencana yang telah disusun.
Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas, baik di dalam maupun luar gedung.
Komponen input sumber daya dan lingkungan tidak termasuk dalam
variable penilaian, akan tetapi kedua komponen tersebut dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam proses penyusunan rencana dan penerapan besaran
target Puskesmas. Selanjutnya dalam melakukan analisa permasalahan/
kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka komponen input sumber daya dan
lingkungan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan, baik dalam mencari
penyebab masalah maupun penetapan alternatif pemecahannya.
BAB II
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan suatu upaya memberikan penilaian


terhadap hasil kerja/prestasi dengan cara menilai sendiri hasil kegiatan dan mutu
pelayanan di Puskesmas. Penilaian dilakukan terhadap indikator kinerja yang telah
sebelumnya ditetapkan.

Indikator kinerja Puskesmas merupakan acuan minimal yang diperlukan dalam


melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga lebih bermutu,
komprehensif dan berkesinambungan.

Indikator kinerja Puskesmas merupakan indikator yang terdiri dari indikator


administrasi manajemen (admen), UKM esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu.

Tabel 1. Indikator Kinerja Puskesmas

NO INDIKATOR PROGRAM
1 2 3
1 Administrasi dan Manajemen 1. Manajemen Umum
2. Manajemen Peralatan, Sarana dan Prasarana
3. Manajemen Keuangan
4. Manajemen Sumber Daya Manusia
5. Manajemen Pelayanan Kefarmasian
2 UKM Esensial 1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan
Keluarga Berencana
4. Upaya Pelayanan Gizi
5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular dan Tidak Menular
3 UKM Pengembangan 1. Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. Pelayanan Kesehatan Jiwa
3. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
4. Pelayanan Kesehatan Tradisional
5. Pelayanan Kesehatan Olahraga
6. Pelayanan Kesehatan Kerja
7. Pelayanan Kesehatan Indera
8. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
9. Pelayanan Kesehatan Matra
4 UKP 1. Pelayanan Non Rawat Inap
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan Kefarmasian
4. Pelayanan Laboratorium
5. Pelayanan Rawat Inap
5 Mutu 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
2. Survei Kepuasan Pasien
3. Sasaran Keselamatan Pasien
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas, Puskesmas harus


melaksanakan manajemen umum Puskesmas yang meliputi Perencanaan, Penggerakan
dan Pelaksanaan, Pengawasan, Penngendalian dan Penilaian secara efektif dan efisien.
Siklus Manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatanrutin
berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan secara bermutu, yang harus selaludipantau secara berkala dan teratur,
diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan
ditingkatkan dalam satu siklus “Plan – Do – Cek – Action (P-D-C-A)”. Siklus Majanemen
Puskesmas harus menyesuaikan dengan siklus manajemen di tingkat Kabupaten/Kota.

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pembahasan PKP dan menetapkan


indikator PKP yang berlaku di Kabupaten/Kota masing-masing. Penetapan besaran
target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing Puskesmas sifatnya spesifik
dan berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan pembahasan bersama
antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan Puskesmas pada saat penyusunan
rencana lima tahunan Puskesmas.
BAB III
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah Penilaian yang dilakukan oleh tenaga


Puskesmas sebagai instrumen mawas diri untuk mengukur tingkat capaian kinerja
Puskesmas. Penilaian Kinerja Puskesmas dilakukan melalui tahapan :

1. Penetapan target
2. Pengumpulan Data
3. Pengolahan data meliputi pengisian dan penghitungan capaian hasil PKP
4. Penyajian Data Hasil PKP secara berkala 3 (tiga) bulanan, 6 (enam) bulanan
dan tahunan dalam bentuk grafik sarang laba-laba
5. Analisis hasil kinerja dan rencana tindak lanjut
6. Indikator kinerja Puskesmas merupakan indikator yang terdiri dari indikator
administrasi manajemen (admen), UKM esensial, UKM Pengembangan, UKP
dan Mutu.

3.1 Penetapan Target

Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau persentase
yang akan dicapai Puskesmas. Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan
dicapai masing-masing Puskesmas sifatnya spesifik dan berlaku untuk Puskesmas
yang bersangkutan berdasarkan pembahsan bersama antara Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota dengan Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas. Penetapan target Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan :

1. Besarnya masalah yang dihadapi Puskesmas N-4 tahun


2. Keberhasilan tahun lalu
3. Hambatan maupun permasalahan dalam penanganannya
4. Ketersediaan sumberdaya, termasuk pemetaan sumberdaya manusia serta
sarana prasarana
5. Lingkungan fisik (geografis, iklim, transport dll) dan non fisik (sosial budaya,
tingkat pendapatan ekonomi rakyat, pendidikan masyarakat, dll)

3.2 Pengumpulan Data

Sumber data yang dikumpulkan adalah :

1. Data Dasar dasar diperlukan


Data dasar wajib dibuat oleh setiap Puskesmas. Data dasar diperlukan untuk
mengetahui kemampuan wilayah dalam upaya kesehatan yang
diselenggarakan Puskesmas, terutama sebagai basis data dalam mengukur
tingkat pencapaian kinerja Puskesmas dan memahami situasi epidemiologi
wilayah kerja Puskesmas
Data dasar meliputi :
a. Data Umum
1) Data Wilayah
2) Data Kependudukan
3) Pendidikan
b. Data Khusus
1) Derajat Kesehatan
2) Ketenagaan
3) Sarana Kesehatan
4) Peran Serta Masyarakat
5) Kesehatan Lingkungan

2. Data Kegiatan
Hasil Kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan Puskesmas
dan Jaringan yaitu Puskesmas Pembantu, Pondok Kesehatan Desa
(Ponkesdes), Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan Puksesmas Keliling di
wilayah kerja Puskesmas pada bulan Januari sampai dengan Desember.
Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan dalam
manajemen Puskesmas.
Data yang diperoleh dari data Administrasi dan Manajemen, data
program UKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu Puskesmas.

3.3 Pengolahan Data

Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh


Penanggung Jawab Upaya beserta Pelaksana Program dan dilaporkan kepada
kepala Puskesmas.

Kegiatan pengolahan data penilaian kinerja Puskesmas meliputi :

1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang dikumpulkan


(cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan
pencapaian hasil kegiatan Puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi/grafik sarang laba-laba yang
akan menjadi suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
(tabulating)
3.4 Penyajian Data Hasil PKP
Perhitungan hasil kegiatan diharapkan dapat memberikan gambaran kepada
masing-masing penanggung jawab dan pelaksana di Puskesmas tentang tingkat
pencapaian hasil dari jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawab dan
sebagai bahan evaluasi / penilaian prestasi kerjanya yang diperhitungkan sendiri.
Untuk memudahkan melihat capaian hasil kinerja Puskesmas, maka cakupan
kegiatan UKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP, Manajemen dan Mutu.Kinerja
Puskesmas disajikan dalam bentuk grafik sarang laba-laba yang disajikan secara
periodik tribulanan, semester dan tahunan, sehingga dapat digunakan sebagai
bahan pemantauan dan identifikasi masalah sedini mungkin.

3.5 Analisis Hasil Kinerja dan Rencana Tindak Lanjut

Dari hasil analisis data kinerja, dilaksanakan perumusan masalah dari


kesenjangan antara target dan pencapaian.Dari masalah yang ada dicari akar
penyebab masalah tersebut. Terdapat banyak metode yang dapat dipergunakan
untuk mencari akar penyebab masalah diantaranya adalah fishbone (tulang ikan)
atau dapat juga menggunakan pohon masalah, kemudian disusun alternatif
pemecahan masalah sebagai rencana tindak lanjut dari akar penyebab masalah
yang telah diidentifikasi. Dalam menetapkan pemecahan masalah dapat melalui
kesepakatan berdasarkan brainstorming (curah pendapat).Hasil kesepakatan
dipergunakan sebagai bahan penyusunan rencana usulan kegiatan.
BAB IV
PENGHITUNGAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pelayanan Kesehatan di Puskesmas perlu terus ditingkatkan sejalan dengan


tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik, terutama upaya
promotif dan preventif. Penilaian Kinerja Puskesmas diperlukan agar kita dapat
memantau mutu pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas.

4.1 Penilaian
1. Penilaian administrasi dan manajemen dinilai dengan skor 0, 4, 7 dan 10
sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam masing-masing kolom
2. Penilaian UKM esensial dan UKM pengembangan
3. Penilaian UKP
4. Penilaian Mutu

4.2 Tata Cara Penghitungan Data


1. Penghitungan Penilaian Kinerja Administrasi Manajemen
a. Skor masing-masing penilaian administrasi manajemen dijumlahkan dan di
rata-rata
b. Jumlahkan skor administrasi dan manajemen I – V dibagi 5 sehingga
didapatkan nilai rata-rata untuk kinerja Administrasi dan Manajemen
2. Penghitungan Penilaian Kinerja UKM esensial, UKM pengembangan, UKP dan
Mutu.
Berikut keterangan dan cara penghitungan instrumen penilaian kinerja UKM
Esensial dan UKM Pengembangan
a. Kolom 1 : Nomor
b. Kolom 2 : Upaya pelayanan kesehatan/program/variabel/Subvariabel
Program
c. Kolom 3 : Target tahun 2020 (dalam%) atau tahun berjalan
d. Kolom 4 : Satuan sasaran adalah satuan kegiatan program seperti
orang, ibu hamil, bayi, balita dan lainnya sesuai dengan
NSPK masing-masing program
e. Kolom 5 : Total sasaran adalah sasaran target keseluruhan (100%).
Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan
dicakup dalam kegiatan
f. Kolom 6 : Target sasaran adalah jumlah dari sasaran atau area yang
akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor
koreksi kondisi geografis,jumlah sumber daya, target indikator kinerja dan
pencapaian terdahulu dengan rumus : Target sasaran (Kolom 6)= Target
Tahun 2020 (kolom 3) dikali total sasaran (kolom 5)
g. Kolom 7 : Pencapaian adalah hasil masing-masing kegiatan
Puskesmas dalam satuan sasaran selama kurun waktu tertentu
h. Kolom 8 : Persentase cakupan riil adalah cakupan yang sebenarnya,
dibandingkan dengan Total sasaran, diperoleh dengan menghitung
pencapaian hasil kegiatan (kolom 7) dibagi total sasaran (kolom 5) dikali
100%
i. Persentase Penilaian Kinerja Puskesmas (kolom 9 s/d 11), persentase
penilaian kinerja Sub Variabel/Variabel/Program Puskesmas adalah :
Penilaian terhadap ketercapaian Target Sasaran, dihitung dari pencapaian
kinerja Puskesmas (kolom 7) dibandingkan dengan Target sasaran (kolom
6)
Persentase Kinerja Puskesmas untuk indikator yang mempunyai nilai
negative mengikuti range nilai kinerja yang sudah tercantum di dalam
tabel Indikator Kinerja Puskesmas Tahun 2020
j. Kolom 9 : Persentase kinerja Sub Variabel adalah Pencapaian dalam
satuan sasaran (kolom 7) dibandingkan dengan target sasaran (kolom 6)
dikali 100%
k. Kolom 10 : Persentase Kinerja Variabel adalah rata-rata persentase
kinerja Sub Variabel (bila ada Sub Variabel), dihitung dari penjumlahan
persentase kinerja Sub Variabel (kolom 9) dibagi sejumlah Sub Variabel.
Apabila tidak mempunyai Sub Variabel, maka kinerja langsung dituliskan
dalam kolom variable
l. Kolom 11 : Persentase kinerja program adalah hasil kinerja program
UKM esensial, UKM pengembangan, UKP dan mutu puskesmas, didapat
dari hasil penjumlahan kinerja variable Puskesmas (kolom 10) dibagi
sejumlah variable
m. Kolom 12 : Ketercapaian target : tercapai atau tidak tercapai yang
dimaksud adalah analisa tercapainya cakupan riil dibandingkan dengan
target tahun n
n. Kolom 13 : Analisa akar penyebab masalah
o. Kolom 14 : Rencana Tindak Lanjut

Dikarenakan target indikator PKP tahun 2020 baru dapat diselesaikan


akhir tribulan ke 3 maka penghitungan PKP tahun 2020 terbagi dalam 2
semester, semester 1 (periode Januari – Juni 2020) menggunakan
instrumen PKP tahun 2019 dan semester 2 (periode Juli – Desember
2020) menggunakan instrumen 2020.
Hasil penghitungan akhir tahun, berupa akumulasi nilai semester 1
(dengan instrumen PKP tahun 2019) ditambah akumulasi nilai semester 2
(dengan instrumen PKP tahun 2020) dibagi 2. Sebagai contoh capaian
indikator dalam program UKM esensial semester 1 sebesar 90% dan
semester 2 sebesar 80% maka capaian akhir tahun 2020 adalah 90% +
80% dibagi 2 sehingga capaian akhir program UKM esensial tahun 2020
adalahh 85%

4.3 Interpretasi Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas

Penilaian kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat kelompok


Puskesmas, yaitu :

A. Rata- rata nilai UKM esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu
1. Baik, bila tingkat pencapaian hasil : ≥ 91%
2. Cukup, bila tingkat pencapaian hasil : 81 - 90%
3. Kurang, bila tingkat pencapaian hasil : ≤ 80%

B. Manajemen Puskesmas
1. Baik, bila nilai rata-rata : ≥ 8,5
2. Cukup, bila tingkat pencapaian hasil : 5,5 – 8,4
3. Kurang, bila tingkat pencapaian hasil : < 5,5

C. Total Penilaian Kinerja Puskesmas


1. Baik, bila tingkat pencapaian hasil : ≥ 89%
2. Cukup, bila tingkat pencapaian hasil : 75 - 88%
3. Kurang, bila tingkat pencapaian hasil: ≤ 75%

D. 3 (tiga) kelompok tingkat kinerja Puskesmas :


1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang
BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Monitoring, evaluasi Penilaian Kinerja Puskesmas adalah Proses pemantauan dan


penilaian kemajuan keberhasilan dalam mengelola Puskesmas. Proses monitoring dan
evaluasi ini ditujukan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas serta
untuk menilai perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai menuju visi, misi, tata
nilai dan tujuan yang ingin dicapai.

Setiap bulan Koordinator program melakukan evaluasi pelayanan, melaporkan


dan membandingkan kinerja program dengan target yang ingin dicapai, melakukan
analisa dan membuat rencana tindak lanjut sehingga perbaikan dapat segera dilakukan.

Penanggung jawab program melakukan monitoring tindak lanjut rencana


kegiatan yang merupakan kelanjutan dari capaian kinerja yang tidak terpenuhi,
dilakukan dengan kejelasan 5W1H (What, who, when, where, why dan How).

Secara berkala tiap 3 (tiga) bulan Puskesmas melakukan evaluasi kinerja tribulan
I/II/III/IV dengan data kumulatif dan melaporkan capaian kinerjanya serta hasil
evaluasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan evaluasi kinerja Puskesmas minimal


2 (dua) kali setahun dan melaporkan hasil evaluasi kinerja Puskesmas ke Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Verifikasi data kinerja Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


merupakan salah satu bentuk pengawasan dan pembinaan Puskesmas. Pada awal
tahun (n+1) dilakukan verifikasi kinerja Puskesmas oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk memperoleh informasi tentang kebenaran data, evaluasi,
permasalahan kinerja Puskesmas dan pembinaan program yang ada di Puskesmas.
Contoh lembar verifikasi data penilaian kinerja Puskesmas terlampir (lampiran 12).

Pada akhir tahun kepala Puskesmas melaporkan capaian kinerja Puskesmas


dalam Laporan tahunan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Laporan Tahunan, disusun dengan daftar isi sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Visi, Misi, Motto dan Janji Layanan
1.3 Tujuan dan sasaran strategis
Bab II : Gambaran Umum Puskesmas
2.1 Keadaan Geografis
2.2 Kependudukan, Jumlah Penduduk, piramida penduduk
2.3 Jumlah Pemberdayaan Masyarakat
2.4 Jumlah Jaringan Puskesmas dan Jejaring
2.5 Situasi Upaya/Pelayanan Kesehatan : upaya kesehatan (pelayanan
kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup
masyarakat, keadaan lingkungan) : UKM Esensial, UKM Pengembangan,
UKP dan Mutu
2.6 Persyaratan Pelayanan
2.7 Struktur Organisasi

Bab III : Gambaran Sarana, Prasarana dan Ketenagaan Puskesmas


3.1 Gambaran Kondisi Sarana dan Prasarana
3.2 Gambaran Kondisi Peralatan
3.3 Analisa Sarana dan Peralatan
3.4 Penjelasan Gambaran Ketenagaan
3.5 Analisa Ketenagaan
3.6 Kebutuhan Tenaga Tahun (n) dan Rencana Pemenuhan Kebutuhan
3.7 Gambaran Pelatihan-pelatihan Tenaga Medis, Paramedis dan Non Medis

Bab IV : Pelayanan Non Rawat Inap


4.1 Kunjungan Non Rawat Inap
4.2 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Cara Pembayaran
4.3 Sepuluh Besar Penyakit Non Rawat Inap

Bab V : Pelayanan Rawat Inap


5.1 Kegiatan Rawat Inap
5.2 Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Pembayaran Pasien

Bab VI : Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas


6.1 Penilaian Kinerja Administrasi Manajemen
6.2 Penilaian Kinerja UKM Esensial
6.3 Penilaian Kinerja UKM Pengembangan
6.4 Penilaian Kinerja UKP
6.5 Penilaian Kinerja Mutu

Bab VII : Penutup


BAB III
PENUTUP

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan menilai kinerja Puskesmas, baik


puskesmas non rawat inap maupun Puskesmas rawat inap dimaksudkan agar pelayanan
kesehatan dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara optimal melalui pelayanan kesehatan yang terukur dan berkualitas.

Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas menjadi acuan Kabupaten/Kota


dalam mengembangkan kebijakan operasional setempat sesuai dengan kondisi dan
situasi daerah masing-masing.Buku ini bermanfaat dan dapat membantu Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara
rutin terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas.

Penyusunan buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini telah diusahakan


dengan sebaik-baiknya dengan melibatkan beberapa unsur terkait, namun demikian
mungkin masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan buku ini.Saran
perbaikan dan penyempurnaan Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini kami
harapkan dari berbagai pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai