Hukum Pajak Erly Suandi
Hukum Pajak Erly Suandi
1
PENDAHULUAN
KEKAYAAN ALAM
Pasal 33 UUD 1945
BEA DAN CUKAI
UU No. no. 10 tahun 1995 tentang kepabean dan UU No. 11
tahun 1995 tentang cukai. Dilaksanakan oleh Dirjen. Bea dan
Cukai
RETRIBUSI
Pungutan sehubungan dengan penyediaan jasa yang
disediankan oleh pemerintah untuk setiap pembayar.
IURAN
Pungutan sehubungan dengan penyediaan jasa yang
disediankan oleh pemerintah untuk sekelompok pembayar
SUMBANGAN
Dilakukahn oleh golongan penduduk tertentu
LABA DARI BUMN
BUMN adalah badan usaha yang sebagian besar atau
seluruhnya dimiliki oleh negara, sehingga labanya masuk kas
negara
SUMBER-SUMBER LAIN
Pencetakan uang dan pinjaman
Hukum Pajak
2
2
PAJAK DAN HUKUM PAJAK
PENGERTIAN PAJAK
DEFINISI
CIRI-CIRI PAJAK
FALSAFAH PAJAK
FUNGSI PAJAK
PENDEKATAN PAJAK
AJARAN MATERIAL
AJARAN FORMAL
Hukum Pajak
3
3
TEORI-TEORI
PEMUNGUTAN PAJAK
ASAS-ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
EQUALITY
CERTAINTY
CONVENIENCE OF PAYMENT
ECONOMIC OF COLLECTIONS
Hukum Pajak
4
4
PEMBAGIAN PAJAK
PAJAK LANGSUNG
BERDASARKAN
GOLONGAN
PAJAK TIDAK LANGSUNG
PAJAK SUBJEKTIF
BERDASARKAN
SIFAT
PAJAK OBJEKTIF
Hukum Pajak
5
5
SUBJEK PAJAK DAN OBJEK PAJAK
PAJAK PENGHASILAN
SUBJEK PAJAK
ORANG PRIBADI
WARISAN YANG BELUM TERBAGI
BADAN
BUT
JENIS SUBJEK PAJAK
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
PENGECUALIAN SUBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
PENGHASILAN DARI PEKERJAAN
PENGHASILAN DARI USAHA DAN KEGIATAN
PENGHASILAN DARI MODAL
PENGHASILAN LAIN-LAIN
OBJEK PAJAK
BARANG KENA PAJAK
JASA KENA PAJAK
Hukum Pajak
6
PAJAK
PENJUALAN ATAS BARANG
MEWAH
SUBJEK PAJAK
PENGUSAHA KENA PAJAK
OBJEK PAJAK
PENYERAHAN/IMPOR BARANG MEWAH
OBJEK PAJAK
BUMI DAN ATAU BANGUNAN
OBJEK PAJAK
PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN ATAU
BANGUNAN
Hukum Pajak
7
6
TARIF PAJAK
TARIF TETAP
Tarif tetap adalah tarif pajak yang jumlahnya nominalnya tetap
walaupun dasar pengenaan pajaknya berbeda/berubah, sehingga
jumlah pajak yang terutang selalu tetap.
Contoh: Bea materai untuk cek dan bilyet giro, berapapun
nominalnya dikenakan Rp 3.000,00
TARIF PROPORSIONAL/SEBANDING
Tarif Proporsional atau Sebanding adalah tarif pajak yang
merupakan persentase yang tetap, tetapi jumlah pajak yang terutang
akan berubah secara proporsional/sebanding dengan dasar
pengenaan pajaknya.
Contoh: tarif PPN 10%
Hukum Pajak
8
TARIF PROGRESIF
TARIF PROGRESIF-PROPOSIONAL
Hukum Pajak
9
TARIF PROGRESIF-PROGRESIF
Hukum Pajak
10
TARIF DEGRESIF
SISTEM TARIF
TARIF AD VALOREM
Tarif advalorem adalah suatu tarif dengan persentase tertentu
yang diterapkan pada harga atau nilai barang.
TARIF SPESIFIK
Tarif spesifik,adalah tarif dengan suatu jumlah tertentu atas
suatu jenis barang tertentu, atau suatu satuan jenis barang
tertentu.
KEBIJAKAN TARIF
Kebijakan tarif berkaitan erat dengan fungsi pajak dalam
masyarakat, yaitu fungsi budgetair atau fungsi regulerend
Hukum Pajak
14
7
PERADILAN DALAM HUKUM PAJAK
HUKUMAN PAJAK
HUKUMAN ADMINISTRASI
Hukuman administrasi umumnya berupa sanksi administrasi
baik berupa bunga, denda, tambahan pokok pajak, maupun
kenaikan dan dijatuhkan oleh fiscus.
HUKUMAN PIDANA
Hukuman pidana dapat berupa denda pidana maupun
hukuman penjara dan dijatuhkan oleh hakim.
PERADILAN ADMINISTRASI
PERADILAN ADMINISTRASI TIDAK MURNI
Peradilan administrasi ini disebut peradilan administrasi tidak
karena dalam peradilan administrasi ini hanya melibatkan dua
pihak yaitu pihak wajib pajak dan pihak fiskus tanpa
melibatkan pihak ketiga yang independen. Fiskus sebagai
pihak yang bersengketa sekaligus menjadi pihak yang
mengambil keputusan dalam perselisihan pajak yang
bersangkutan.
Contoh
Pengajuan keberatan
Hukum Pajak
15
Hukum Pajak
16
BANDING
Hukum Pajak
17
Hukum Pajak
18
Hukum Pajak
19
Prosedur pemeriksaan
Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Majelis melakukan
pemeriksaan mengenai kelengkapan (seperti fotokopi putusan yang
dibanding atau digugat) dan atau kejelasan banding atau gugatan
(seperti alasan banding atau gugatan).
Hukum Pajak
20
Hukum Pajak
21
Hukum Pajak
22
Hukum Pajak
23
Surat Bantahan
Surat Bantahan adalah surat dari pemohon banding kepada BPSP
yang berisi bantahan atas surat uraian banding.
Sifat putusan
Putusan BPSP merupakan putusan akhir dan bersifat tetap dan
bukan Keputusan Tata Usaha Negara.
Imbalan bunga
Jika keberatan atau banding diterima maka kelebihan pembayaran
dikembalikan dengan ditambah bunga sebesar 2% sebulan, untuk
selama-lamanya 24 bulan.
Hukum Pajak
24
8
TAX REFORM
Latar Belakang
Dengan Tax reform diharapkan beban pajak akan makin adil dan
wajar, sehingga di satu pihak mendorong wajib pajak melaksanakan
dengan kesadaran kewajibannya membayar pajak dan di lain pihak
menutup loophole-loophole yang selama ini masih terbuka bagi WP
untuk menghindari pajak.
Hukum Pajak
25
Hukum Pajak
27
9
PENGERTIAN UMUM DAN NPWP/NPPKP
Hukum Pajak
28
POLA NPWP
1.001.638. 4 - 051
no. pokok
cek digit
kode KPP
Fungsi NPWP:
- Sarana dalam administrasi perpajakan;
- Identitas WP;
- Menjaga ketertiban pembayaran pajak;
- Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.
Setiap WP hanya diberikan satu NPWP
Pengukuhan PKP
a. untuk dapat menjadi rekanan pemerintah dalam
mendaftarkan/memperoleh tender proyek pemerintah.
b. untuk memperoleh pembayaran dari KPKN dan sebagainya.
Hukum Pajak
31
PERUBAHAN DATA WP
1. Perubahan data dilakukan dalam hal:
a. Perbaikan data karena kesalahan data komputer;
b. Perubahan nama WP karena penggantian nama,
c. Perubahan alamat WP karena perpindahan tempat tinggal;
d. Perubahan NPWP karena adanya kesalahan nomor (misalnya
NPWP cabang tidak sama dengan NPWP Pusat);
e. Perubahan status usaha WP, dilampiri pernyataan tertulis dan
WP atau fotokopi perubahan;
f. Perubahan jenis usaha karena ada perubahan kegiatan usaha
WP;
g. Perubahan bentuk Badan;
h. Perubahan jenis pajak karena sesuatu hal yang mengakibatkan
kewajiban jenis pajak berubah;
i. Penghapusan NPWP dan/atau pencabutan NPPKP karena
dipenuhinya persyaratan yang ditentukan;
Hukum Pajak
32
Hukum Pajak
33
10
UTANG PAJAK
Utang perdata
Penyebab timbulnya utang perdata (utang biasa) umumnya karena
adanya perikatan yang dikuasai oleh hukum perdata.
Utang pajak
Utang pajak timbul karena undang-undang
Penagihan pajak
Dalam sistem selfassesment Wajib Pajak membayar membayar
utang pajak tanpa harus menunggu adanya penagihan dari fiskus
Witholding System
Witholding System adalah sistem pemungutan pajak yang mana
besarnya pajak terutang dihitung dan dipotong oleh pihak ketiga.
Hukum Pajak
35
Hukum Pajak
37
12
PEMBAYARAN DAN PELAPORAN PAJAK
Pembayaran Pajak
Pembayaran pajak dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran
Pajak (SSP) dan untuk pelaporan menggunakan Surat
Pemberitahuan (SPT).
Fungsi
SSP merupakan formulir yang digunakan sebagai sarana untuk
membayar pajak dan merupakan bukti pembayaran pajak.
Hukum Pajak
38
Pembayaran Masa
Hukum Pajak
39
SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk
melaporkan atau penghitungan dan pembayaran pajak yang terutang
menurut ketentuan peraturan perundang undangan Perpajakan.
Pengisian SPT
SPT harus diisi secara benar, jelas, lengkap, dan ditandatangani.
Jika ditandatangani bukan WP, harus dilampiri surat kuasa khusus.
Penyampaian SPT
SPT disampaikan secara langsung atau melalui pos secara tercatat
ke KPP/Kapenpa setempat.
DJBC
2. SPT Tahunan
Jenis pajak Yang Batas Waktu
Menyampaikan terakhir
SPT
SPT Tahunan Wajib Pajak yang 3 (tiga) bulan setelah
PPh mempunyai NPWP berakhirnya tahun
pajak
Hukum Pajak
43
13 PENAGIHAN PAJAK
Penagihan Pajak Pasif
Penagihan pajak menggunakan STP, SKPKB, SKPKBT, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Surat
Keputusan Banding yang menyebabkan pajak terutang menjadi
lebih besar.
UU KUP UU PBB
STP SPPT
SKPKB SKP
SKPKBT STP
SK KEBERATAN
SK PEMBETULAN jumlah utang ber +
PUTUSAN BANDING
Hukum Pajak
45
JURUSITA PAJAK
(1) Tugas Jurusita Pajak:
a. melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus;
b. memberitahukan Surat Paksa;
c. melaksanakan penyitaan atas barang Penanggung Pajak berdasarkan
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan; dan
d. melaksanakan penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan.
Hukum Pajak
47
SP diterbitkan apabila:
PP tidak melunasi utang pajak s.d. tgl jatuh tempo dan
kepadanya telah diterbitkan ST atau surat peringatan
Terhadap PP sudah dilaksanakan PSS
PP tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan persetujuan
angsuran atau penundaan pembayaran.
PEMBERITAHUAN SP
KEPADA PP ORANG PRIBADI
Tempat tinggal atau tempat usaha
Pada orang dewasa yang berada di tempat PP
Salah seorang ahli waris atau pelaksana wasiat yang mengurus
harta peninggalan
KEPADA PP BADAN
Pengurus, pemegang saham dan pemilik modal
Pegawai setingkat pimpinan, jika pengurus tidak dipenuhi
Hukum Pajak
48
Hakim komisaris
Penerima kuasa khusus dari WP
Melalui pemda
PENYITAAN
Dilakukan berdasarkan SPMP jika PP tidak melunasi utang
pajak setelah lewat 2x24 jam setelah SP diberitahukan
Oleh Jurusita pajak dengan 2 orang saksi
Setiap penyitaan jurusita membuat BAPS, ditandatangani oleh
jurusita, PP dan saksi
Penyitaan dapat dilakukan meskipun PP tidak hadir asalkan
salah seorang saksi dari pemda, BAPS ditandatangani oleh PP
dan saksi saksi
BAPS tetap sah jika PP menolak untuk menandatangani
Salinan BAPS ditempelkan pada barang yang disita atau barang
yang disita berada di tempat umum
Atas barang yang disita ditempel segel sita
OBYEK SITA
1. BARANG BERGERAK
Mobil, perhiasan, uang tunai, deposito berjangka, saldo rekening
giro, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, obligasi,
saham, atau surat berharga lainnya, piutang, penyertaan modal
pada perusahaan lain
3. LAINNYA
Tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau tempat
lainnya, termasuk penguasaan pada pihak lain atau yang dibebani
dengan hak tanggungan sampai dengan nilai barang yang disita
cukup untuk melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak.
LELANG
Pejabat
Jurusita pajak beserta
keluarga dilarang sanksi
membeli barang sitaan sesuai
yang dilelang ketentuan
Hukum Pajak
50
Gugatan
Gugatan yang diajukan ke Pengadilan negeri
1. Oleh Penanggung Pajak yang disandera
2. Jika gugatan Penanggung Pajak dikabulkan Penanggung Pajak
dapat memohon rehabilitasi nama baik dan ganti rugi atas masa
penyanderaan yang telah dijalaninya.
3. Besarnya ganti rugi adalah Rp100.000,00/hari.
4. Penanggung Pajak tidak dapat mengajukan gugatan terhadap
pelaksanaan penyanderaan setelah masa penyanderaan berakhir.
Hukum Pajak
51
Sanggahan
1. Oleh pihak ketiga terhadap kepemilikan barang yang disita .
2. Pengadilan Negeri yang menerima surat sanggahan
memberitahukan secara tertulis kepada Pejabat.
3. Pejabat menangguhkan pelaksanaan penagihan pajak hanya
terhadap barang yang disanggah kepemilikannya sejak menerima
pemberitahuan.
4. Sanggahan pihak ketiga terhadap kepemilikan barang yang disita
tidak dapat diajukan setelah lelang dilaksanakan.
Penggantian pembetulan
Ketentuan Pidana
1. Penanggung pajak yang memindahkan hak, memindahtangankan,
menyewakan, meminjamkan, menyembunyikan, menghilangkan,
atau merusak barang yang telah disita
2. Apabila pihak-pihak yang diberi tugas untuk mengalihkan atau
menjual barang sitaan
Hukum Pajak
52
Hukum Pajak
53
14
PEMBUKUAN/PENCATATAN
Pembukuan
Proses pencatatan secara teratur untuk mengumpulkan data dan
informasi tentang:
a. keadaan harta;
b. kewajiban;
c. modal;
d. penghasilan dan biaya;
e. penjualan dan pembelian;
f. harga perolehan dan penyerahan Barang/Jasa yang:
- terutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN);
- tidak terutang PPN;
- dikenakan PPN dengan Tarif 0%; dan
- dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah;
Pencatatan
Pencatatan terdiri dari data yang dikumpulkan secara teratur tentang
peredaran atau penerimaan bruto dan atau penghasilan bruto sebagai
dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk
penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang dikenakan pajak
yang bersifat final.
1. Tujuan Pembukuan
Adalah untuk mempermudah:
a. Pengisian SPT
b. Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
c. Penghitungan PPN dan PPn BM
d. Mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiata usaha/pekerjaan
bebas
2. Tujuan Pencatatan.
Adalah untuk mempermudah:
a. Pengisian SPT
b. Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
c. Penghitungan PPN dan PPn BM
15
PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK
Pemeriksaan Pajak
TUJUAN PEMERIKSAAN
1. Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan:
a. SPT lebih bayar dan / atau rugi.
b. SPT tidak disampaikan atau terlambat.
c. SPT memenuhi kriteria yang ditentukan DJP untuk diperiksa.
d. Adanya indikasi tidak dipenuhi kewaijibar kewajiban selain
kewajiban pada huruf b.
2. Tujuan lain, dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan:
a. Pemberian atau pencabutan NPWP
b. Pemberian NPPKP
c. Penentuan besarnya angsuran pajak suatu masa untuk WP
baru
d. WP mengajukan keberatan dan banding
e. Pengumpulan bahan guna menyusun norma penghitungan
f. Pencocokan data dan/atau keterangan
g. Penentuan WP berlokasi di daerah tertentu
h. Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPNdan atau PPh ps
21
i. Tujuan perpajakan lainnya selain a s.d. h
c. Mentrasir
Metode Pemeriksaan :
a. metode langsung
b. Metode tidak langsung.
Hukum Pajak
58
PENYEGELAN
Dilakukan dengan alasan :
a. Wajib Pajak tidak memberi kesempatan kepada pemeriksa
untuk memasuki ruang tertentu
b. Wajib Pajak tidak berada ditempat pada saat pemeriksaan
c. Wajib Pajak menolak memberi bantuan guna kelancaran
pemeriksaan
d. Sebagai upaya pengamanan sebelum pemeriksaan dilakukan
Hukum Pajak
59
PENYIDIKAN (INVESTIGASI)
Serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk mencari
serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang
tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan
tersangkanya.
TUJUAN:
a. Tindak pidana menjadi terang
b. Menemukan tersangka
c. Mengetahui besarnya pajak yang digelapkan
Penyidik pajak
Adalah pegawai negeri sipil (PPNS) tertentu di Direktorat Jenderal
Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk
melakukan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan.
Wewenang penyidik
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau
laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan
agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan
jelas
Hukum Pajak
60
Penghentian Penyidikan
a. tidak terdapat cukup bukti;
Hukum Pajak
61
Hukum Pajak
62
16
Hukum Pajak
63
Hukum Pajak
64
Hukum Pajak
65
4.
Hukum Pajak
66
Hukum Pajak
67
Hukum Pajak
68
Hukum Pajak