Anda di halaman 1dari 6

Sepak bola sebagai salah satu olahraga paling diminati di dunia

memiliki banyak sekali daya tarik. Termasuk cerita tentang kutukan


yang pernah terjadi dalam sejarah sepak bola.
Percaya atau tidak, kutukan dalam sepak bola memang beberapa
kali terjadi. Biasanya tim yang terkena kutukan akan mengalami
kesialan selama beberapa waktu.
Ada beberapa kutukan yang tercatat dalam sejarah sepak bola.
Salah satunya yaitu kutukan juara Piala Dunia. Dan berikut adalah
kutukan2 yang terjadi dalam dunia sepak bola.

1. Kutukan juara bertahan piala dunia.

Kutukan yang satu ini biasanya menimpa negara yang


menjuarai piala dunia. Mitosnya, negara yang menjadi juara
biasanya tidak akan menjadi juara lagi untuk yang kedua
kalinya, dan tidak lolos penyisihan grup piala dunia
selanjutnya.
Beberapa negara yang pernah mengalami kutukan ini di antaranya,
Italia pada tahun 2010 (juara Piala Dunia 2006), Spanyol tahun
2014 (juara Piala Dunia 2010), dan Jerman tahun 2018 (juara Piala
Dunia 2014).

2. Kutukan Australia di Piala Dunia


Cerita bermula pada tahun 1969, ketika tim Australia mencoba lolos
ke piala dunia Meksiko 1970. Di babak kualifikasi zona asia dan
oseania, Australia harus menghadapi laga play-off melawan
zimbabwe di mozambik. Yang menjadi Situasi yang tidak
menguntungkan buat australia.
Kemudian para pemain dan staf mendengar ada seorang dukun
lokal yang bisa menjadi solusi untuk masalah mereka dengan
menyuruh dukun tersebut untuk mengutuk tim lawan.
Sang dukun kemudian menanam tulang dekat tiang gawang dan
mengutuk tim Zimbabwe. Dan keesokan harinya, autralia bisa
menang melawan sibabwe dengan skor 3-1
Kemudian dukun tadi meminta bayaran sebanyak 3000
pounsterling atas jasanya, tetapi para pemain tak punya cukup uang
untuk membayar si dukun, dan akhirnya para pemain australia
pulang kembali ke negrinya tanpa membayar si dukun.
Dan karena kesal si dukun tadi akhirnya mengutuk balik tim
australia, dan benar saja. Tim australia gagal lolos ke piala dunia
1970, karena tim australia kalah di play-off melawan israel.
4 tahun kemudian australia berhasil lolos ke piala dunia jerman
1974, tetapi nasib buruk tetap menghantui mereka, australia kalah
dua kali dan imbang satu kali dari tiga laga fase grup, tanpa
mencetak gol. Setelah itu mereka absen dari putaran final piala
dunia selama 32 tahun.
Pada kualifikasi piala dunia 1994,1998,dan 2002, mereka hampir
lolos dan hanya gagal setelah kalah di leg kedua play-off, baik itu
lewat adu penalti atau gol tandang.
Para mantan pemain meyakini mereka benar2 telah dikutuk. Salah
satunya mendiang gelandang socceroos, Johnny Warren, yang
tutup usia pada november 2004 dan juga menuturkan kisah
tersebut di otobiograpinya yang berjudul Sheilas, Wogs And
Poofters terbitan 2002. Warren adalah salah satu pemain yang
menemui dukun tersebut.
Kemudian warren memohon kepada tim sepakbola australia untuk
mengirim kembali seseorang ke mozambik membawa uang dan
menemui dukun tersebut dan memintanya untuk mengangkat
kutukan yang ia telah berikan kepada tim sepakbola australia.
Permohonan Warren kemudian didengar oleh jurnalis investigasi
dan pecinta sepak bola, John Safran. Kemudian safran mengajak
warren untuk kembali ke Mozambik pada 2004. tetapi Sang dukun
ternyata sudah meninggal, dan mereka bertemu dukun lain yang
bisa membalik kutukan. Mereka memulai ritual di stadion lokasi
duel terkutuk 35 tahun lalu.
Ritualnya termasuk duduk di tengah lapangan, memotong ayam,
menyiram darahnya, dan mandi lumpur,” ucap Safran. Percaya atau
tidak, dua tahun setelah ritual pembalik kutukan, Australia lolos ke
PD Jerman 2006 bahkan lolos ke fase grup. Setelah itu astralia juga
lolos ke piala dunia Afsel 2010 dan Brasil 2014.
3. Kutukan untuk Juventus

Cerita ini bermula pada laga Serie A Februari 2012. Ketika itu AC
Milan bertanding melawan Juventus. Dan pertandingan berakhir
imbang 1-1. Dalam laga itu, gol Sulley Muntari sebenarnya sudah
melewati garis pada gawang tetapi tidak disahkan oleh wasit. Belakangan
wasit Tagliaveto mengakui bahwa kepemimpinannya pada laga itu adalah
kesalahan terbesar dalam kariernya.
Muntari mengakui bahwa dia kecewa dengan Gianluigi Buffon yang tidak
bersedia mengakui kesahan 'gol hantu' -nya. Muntari tidak percaya pada
teori bahwa keputusan itu secara efektif membuat Milan kehilangan
gelar, tetapi tetap merasa kecewa dengan perilaku Buffon malam itu.
Kemudian rumor mengatakan jika sulley muntari telah mengutuk buffon
dan tim yang dibelanya tidak akan memenangkan gelar Liga Champions
sebelum Buffon mengakui golnya sah.
Tetapi Sulit menemukan catatan bahwa Muntari pernah mengatakan
bahwa Juventus tidak akan memenangkan gelar Liga Champions sebelum
Buffon mengakui golnya sah. Muntari hanya mengatakan kekecewaannya
pada Buffon karena tidak mengakui golnya.
Di tahun ini Juventus kembali gagal di Liga Champions pada putaran
perdelapan final. Mereka menang 3-2 melawan Porto tetapi secara
agregat kalah gol tandang pada situasi imbang 4-4.

4. Kutukan bella gutman untuk benfica


Guttmann adalah salah satu pelatih yang sempat menangani
Benfica. Ia berhasil membawa Benfica menjadi juara Piala Eropa
pada tahun 1961 dan 1962.
Atas pencapaiannya itu, Guttmann pun meminta kenaikan gaji.
Namun, permintaannya itu tidak disetujui oleh presiden Benfica
kala itu.
Karena kesal, Guttmann pun mengutuk Benfican dan
menyumpah, "dalam 100 tahun dari sekarang, Benfica tidak akan
pernah menjadi juara Eropa!"
Saat ini terhitung sudah setengah abad Benfica belum mencicipi
titel juara sejak tahun 1962. Benfica sudah lima kali masuk final
Liga Champions dan tiga kali final Piala Eropa. N,amun mereka
selalu kalah pada pertanding final.
5. Kutukan nomor 7 manchester united

Kostum nomor 7 di Manchester United adalah nomor keramat.


Dulu, nomor ini digunakan pemain bintang menchester united
seperti George Best, Bryan Robson, Eric Cantona hingga David
Beckham.
Namun, kini, nomor 7 di Manchester United seperti kehilangan
tuahnya. Cristiano Ronaldo merupakan bintang terakhir yang
sukses saat mengenakan mengenakan nomor tersebut di Old
Trafford.
Setelah kepergian Ronaldo memang belum ada pemain yang
bersinar dengan mengenakan nomor keramat tersebut. Nomor itu
sekarang seperti berubah menjadi kutukan.
Mereka sepertinya terbebani mengenakan nomor punggung
bersejarah tersebut sehingga tampil buruk di atas lapangan.
Beberapa di antaranya bahkan tidak bertahan lama di klub.
Pemain yang memakai nomor punggung 7 setelah Ronaldo juga
bukan pemain sembarangan.
Michael Owen adalah pemain pertama yang mencoba meneruskan
kejayaan nomor 7 di Manchester United. Dia tiba di Theatre of
Dreams dari Newcastle United tetapi dia gagal membuat dampak
yang besar bagi manchester united.
Owen membuat 31 penampilan dengan hanya mencetak lima gol di
Premier League. Hingga meninggalkan klub pada tahun 2012,
Owen mencetak total 17 gol untuk Manchester United di semua
ajang kompetisi.
Pada Juli 2009, Manchester United mengeluarkan 17 juta pounds
untuk mendapatkan servis Antonio Valencia dari Wigan Athletic.
Awalnya, Valencia mengenakan nomor punggung 25 tetapi pada
musim 2012/13 dia mendapat kehormatan untuk mengenakan
nomor tujuh.
Sayangnya, Valencia gagal menjawab ekspektasi saat mengenakan
nomor keramat tersebut. Pemain Ekuador itu hanya mencetak satu
gol dari total 40 pertandingan .
Setan Merah kemudian mengeluarkan 67,5 juta pounds untuk
mengamankan jasa bintang Argentina angel di maria .
Semua orang berpikir bahwa United pada akhirnya bisa
menemukan superstar yang baru. Namun, Di Maria hanya
mencetak 3 gol dalam 27 penampilan di pertandingan liga
dan satu tahun kemudian dia dilepas ke PSG.
Banyak yang diharapkan ketika Manchester United berhasil
mendatangkan Alexis Sanchez dari Arsenal. Pemain asal Chile itu
datang ke Old Trafford setelah ditukar Henrikh Mkhitaryan.
Akan tetapi, penampilan Sanchez setelah bergabung dengan Setan
Merah sangat mengecewakan. Bahkan performa mantan pemain
Barcelona itu pada musim ini kerap mendapat cibiran dari berbagai
macam pihak.
6. Kutukan piala luague champions

Mitos ini beranggapan bila ada pemain yang menyentuh piala Liga
Champions sebelum pertandingan final, maka tim yang ia bela
berkemungkinan besar untuk kalah.
Beberapa eks pesepak bola yang pernah merasakan partai final Liga
Champions memiliki keyakinan tersendiri soal trofi Liga
Champions.
Mereka percaya dengan mitos tak boleh menyentuk Si Kuping Besar
sebelum laga selesai, khususnya ketika memasuki lapangan jelang
kickoff laga puncak.
Seperti halnya pesan eks Liverpool sekaligus Real Madrid,
Fernando Morientes. Pria yang akrab dipanggil Moro itu
menegaskan jangan pernah menyentuh trofi ketika memasuki
rumput hijau.
"Jangan sentuh pialanya, karena itu belum menjadi piala kita," ujar
Morientes pada 2015 lalu.
Begitu juga dengan eks bintang AC Milan asal Brasil, Ricardo Kaka.
Dia menyesal telah menyentuh trofi sebelum laga final. Saat itu, AC
Milan kalah dari Liverpool di final Liga Champions musim 2004-
2005 lewat babak adu penalti.
AC Milan sebenarnya unggul 3-0 pada babak pertama, akan tetapi
hasil akhir membuat mereka harus gigit jari.
Kaka dan rekannya, Gennaro Gattuso, menyentuh piala pada final
Liga Champions 2005.
Mitos ini juga diyakini oleh megabintang Juventus, Cristiano
Ronaldo. Ronaldo mengatakan bahwa dia tidak pernah menyentuh
piala sebelum masuk lapangan,karena dia percaya bahwa itu akan
membawa nasib buruk.

Nah itulah 6 kutukan yang terjadi dalam sejarah sepak bola,


sebelum videonya berakhir pastikan kalian like dan share informasi
ini ke teman2 kalian. Dan sampai jumpa di next video.

Anda mungkin juga menyukai