Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rini Fatmawati

Nim : P07120218032
Prodi : Str. Keperawatan semester VI
Mata Kuliah : Keselamatan Kesehantan Kerja dalam Keperawatan

RESUME
KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA (K3)

1. Pengertian K3
Yang terdapat dalam K3 adalah keamanan & kenyamanan kerja tinggi.
Aman → menghindari risiko bahaya yang mungkin muncul dari pekerjaan
tersebut.
Nyaman → pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu program yang dibuat
sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan cara
mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja (WHO).
Kesehatan dan keselamatan kerja (Occupational Health & Safety) adalah upaya untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh
dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi(WHO / ILO, 1995).
2. Norma dalam K3
1) Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja;
2) Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja;
3) Risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
3. Sasaran K3
1) Menjamin keselamatan operator dan orang lain
2) Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
3) Menjamin proses produksi aman dan lancar
4. Tujuan K3
a. Tujuan Umum K3
1) Pegawai mendapat jaminan keselamatan & kesehatan kerja → fisik, sosial, dan
psikologis.
2) Perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
3) Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
4) Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
5) Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
b. Tujuan K3 di Pelayanan Keperawatan
1) Melindungi perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan.
2) Menjamin perawat dalam meningkatkan produktivitas dengan memperoleh
keselamatan dan kesehatan kerja.
3) Menjamin kesehatan dan keselamatan kerja bagi setiap orang yang berada di
lingkungan pelayanan keperawatan.
4) Menjamin peralatan dapat digunakan, dirawat dan dipelihara secara aman dan
efisien.
5. Manfaat K3
1) Dapat menjamin kesehatan & keamanan bagi pekerja & pengguna
2) Mengurangi risiko kecelakaan / kerusakan
3) Mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan
4) Mencegah penyakit akibat kerja
5) Mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan.
6) Mencegah dan mengurangi KNC, KTD.
7) Mencegah dan mengurangi kerugian/kerusakan yang diderita semua pihak
karena terjadinya kecelakaan.
6. Indikator yang Mempengaruhi Keselamatan Kerja
a. Keadaan tempat lingkungan kerja
1) Penyusunan /penyimpanan barang,
2) Ruang kerja.
3) Pembuangan limbah.
b. Pemakaian peralatan kerja
1) Penggunaan mesin, alat elektronik
2) pengaturan penerangan.
7. Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit (K3RS)
1) Kapasitas kerja adalah status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta
kemampuan fisik yang prima setiap pekerja agar dapat melakukan pekerjaannya
dengan baik.
2) Beban kerja adalah beban fisik dan beban mental yang harus di tanggung oleh
pekerja dalam melaksanakan tugasnya.
3) Lingkungan kerja adalah lingkungan yang terdekat dari seorang pekerja.
8. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit (K3RS)
1) Pengembangan kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit
(K3RS).
2) Pembudayaan perilaku Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit
(K3RS).
3) Pengembangan sumber daya manusia (SDM) K3RS. Pengembangan pedoman
dan Standar Operational Procedure (SOP) K3RS.
4) Pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan tempat kerja.
5) Pelayanan kesehatan kerja
6) Pelayanan keselamatan kerja
7) Pengembangan program pemeliharaan pengelolaan limbah padat, cair dan gas.
8) Pengelolaan jasa bahan berbahaya, beracun dan barang berbahaya
9) Pengembangan manajemen tanggap darurat
9. Peraturan Perundangan K3
a. Standar Pelayanan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit terdapat dalam Pasal 23 UU
kesehatan no.36 tahun 2009 dan peraturan Menteri tenaga kerja dan Transmigrasi
RI No.03/men/1982 tentang pelayanan kesehatan kerja
b. UUD 1945
c. UU No. 3 tahun 1969 – Persetujuan Konvensi ILO No.120 Mengenai Hygiene
Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor
d. UU No. 14/1969 Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
e. UU No. 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja
f. UU No. 23/1992 Tentang Kesehatan
g. UU No. 24/2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sos.
h. UU No. 18/1999 Tentang Jasa Konstruksi, diganti dengan UU No.02/2017
i. UU No. 28/2002 Tentang Bangunan Gedung
j. UU No. 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan
k. UU 32 tahun 2009, tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup
l. Permenaker No. 1/1980 Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi
bangunan.
m. Permenaker No.3/Men/1985 Tentang K3 Pemakaian Asbes
n. Permenaker No.3/Men/1986 Tentang Syarat K3 di Tempat Kerja Yang Mengelola
Pestisida
o. Keputusan Bersama Menaker-MenPU No. 174/MEN/1986dan 104/KPTS/1986
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kegiatan Konstruksi.
p. Permen PU No. 05/2014 Tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang PU

Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri dan Surat Edaran Menteri


1) PP No. 28/2000 beserta perubahannyaTentang Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
2) PP No. 29/2000 beserta perubahannya Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
3) PP No. 30/2000 beserta perubahannyaTentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Konstruksi
4) Perpres No 54/2010 beserta perubahannyaTentang Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
5) PP No. 50/2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan
Kerja (SMK3)
6) Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/1987 tentang Tata cara Pembentukan P2K3
dan Pengangkatan Ahli K3.
7) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor Per.13/MEN/X/2011
Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja
8) Permenegara Nomor 05 tahun 2012, Tentang Jenis Rencana Kegiatan Yang Wajib
Memiliki Amdal
9) Permen PU No 07/PRT/M/2011 beserta perubahanya Tentang Standar dan Pedoman
Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pek. Konstruksi dan Jasa Konstruksi
10) Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 , Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan
11) Kepmennaker No. Per. 51/Men/1999 Tentang Faktor Fisika di Tempat Kerja
12) Kepmenaker No.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahayadi
Tempat Kerja
13) SE Menaker No. SE- 1 tahun 1997 – Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja
14) SE Menter PU No. 13/SE/M/2012 Ttg. Program Penanggulangan HIV dan AIDS
Pada Sektor Konstruksi di Lingkungan Kementerian PU
15) SE Menteri Kimpraswil No. Um 03.05-mn/426 tgl 24 Agustus 2004 Perihal
Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi
16) SE Menteri PU No. 02/SE/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Untuk
Instansi Pemerintah Yang Mempersyaratkan Penyedia Jasa Kualifikasi Besar Wajib
Memiliki Sertifikat SMK3
17) Instruksi Menaker No.2/M/BW/BK/1984 ttg Pengesahan APD
SUMBER
Direktorat Bina Penyelenggraan Jasa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Peraturan Perundangan K3. Diunduh di
http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/55233/mod_resource/content/2/02.%20Peraturan
%20Perundangan%20K3.pdf. Senin, 11 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai