Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN INVERSI DAN ATRIBUT SEISMIK

MODUL 1 – INPUT DATA DAN WELL TIE

Nama M Aldi
NIM 101117011
Tanggal 14 September 2020

DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM

Start

Well B & Well Data Seismik Data


c di-input di-input Checkshot
di- input

Kordinate Well Tipe Geometri Koreksi


diatur diatur Chekshot

Input data CDP_X & CDP_Y Well


top marker diatur dipilih

Seismogram Sintetik
(Wavelet) dibuat

Hasil korelasi
data well &
seismik

Stop

Gambar 1 Flowchart
HASIL PRAKTIKUM ANALISIS
Hasil 1 Analisis 1

Hasil well tie pada gambar


di samping menunjukkan
korelasi baik antara data
sumur dengan data seismik,
hal itu ditunjukkan oleh
adanya nilai dari maksimum
korelasi sebesar 0,613
dengan timeshift sebesar
ms. Hal tersebut
menunjukkan tidak ada
perpindahan waktu pada
data well yang berarti data
well telah
Gambar 2. Log Corelation merepresentasikan real
depth.

Hasil 2 Analisis 2

Pada gambar 3 zona


reservoir terletak pada
zona yang di tandai dengan
batang berwarna kuning
(0-1800 ft, 2000-2200 ft,
2600-2800 ft, 2900-3000 ft,
dan 3700-4000 ft), hal itu
dikarenakan memiliki nilai
gamma ray yang rendah,
sedangkan zona non
reservoir di tandai dengan
batang berwarna hijau
muda karena memiliki nilai
gamma ray yang tinggi.
Kemudian pada zona
reservoir tersebut terdapat
beberapa jenis tipe fluida,
antara lain: pada water
Gambar 3. Log Well B zone ditandai dengan
batang berwarna biru (450-
Keterangan: 1800 ft, 2000-2200 ft,
3700-3800 ft, dan 3900-
= Sandstone = Water = Gas 4000 ft) yang memiliki
nilai resistivity yang rendah,
= Shale = Oil pada oil zone ditandai
dengan batang berwarna
hijau Tua (2600-2800 ft)
yang memiliki nilai
resistivity yang tinggi serta
ditandai dengan adanya
overlay antara log neutron
dengan log density, dan gas
zone ditandai dengan
batang berwarna merah
(2900-3100 ft dan 3800-
3900 ft) yang memiliki nilai
resistivity yang tinggi
dengan adanya crossover
antara log neutron dengan
log density.
Hasil 3 Analisis 3

Pada gambar 4, zona


reservoir terletak pada
zona yang di tandai dengan
batang berwarna kuning
(0-2700 ft, 2750-2800 ft,
2900-3000 ft, 3400-3500 ft,
3600-3900 ft, dan 4000-
4100 ft), hal itu
dikarenakan memiliki nilai
gamma ray yang rendah,
sedangkan zona non
reservoir di tandai dengan
batang berwarna hijau
muda dikarenakan memiliki
nilai gamma ray yang tinggi.
Gambar 4. Log Well C Kemudian pada zona
reservoir tersebut terdapat
Keterangan: beberapa jenis tipe fluida,
antara lain: pada water
= Sandstone = Water = Gas zone ditandai dengan
batang berwarna biru (0-
= Shale = Oil 2500 ft, 2750-2800 ft,
3600-3750 ft, dan 3800-
3900 ft) yang memiliki
nilai resistivity yang rendah,
pada oil zone ditandai
dengan batang berwarna
hijau Tua (3400-3500 ft)
yang memiliki nilai
resistivity yang tinggi serta
ditandai dengan adanya
overlay antara log neutron
dengan log density, dan gas
zone ditandai dengan
batang berwarna merah
(2500-2600 ft, 2900-3000
ft, 3800-3850 ft, 3900-3950
ft, dan 4000-4150 ft) yang
memiliki nilai resistivity
yang tinggi dengan adanya
crossover antara log
neutron dengan log density

PERTANYAAN Jawaban
1. Jelaskan pemilihan wavelet dan frekuensi pada wavelet yang anda Pada saat melakukan well
gunakan ! Mengapa anda memilih jenis wavelet tersebut ! tie, jenis wavelet yang dipilih
adalah stastical wavelet, hal
itu dikarenakan hasil well tie
memiliki nilai current
correlation yang tinggi.
Kemudian jika dilihat dari
ektrasi data well memiliki
bandwith direntang 10-70 Hz
yang memenuhi kriteria
wavelet pada umumnya.

2. Tentukan zona reservoir dan non reservoir dari data log yang terdapat Pada Well B zona reservoir
pada data sumur ! terdapat pada depth (0-1800
ft, 2000-2200 ft, 2600-2800
ft, 2900-3000 ft, dan 3700-
4000 ft), sedangkan Pada
well C zona reservoir
terdapat pada depth (0-2700
ft, 2750-2800 ft, 2900-3000
ft, 3400-3500 ft, 3600-3900
ft, dan 4000-4100 ft), pada
kedua well tersebut zona
reservoir ditandai dengan
batang berwarna kuning dan
zona non reservoir ditandai
dengan batang berwarna
hijau muda ( gambar 3 &
gambar 4)

Anda mungkin juga menyukai