OLEH KELOMPOK 4
1. AGNES MONIKA TAY
2. MARIA SRI ANITA SAPUTRI FOWO
3. DEBRIANA NOMLENI
4. DIAN VIOMITA SIOKAIN
5. ELIAS MAGNO DOS REIS
6. AMBROS BUSA PASO
7. ERNA KAROLINA KORE
8. DAVID A.TEMALURU
9. YOLLANDA M. SAMIUN
10.SYUNILA TOSI
ANGKATAN IX
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui definisi obat untuk pasien dengan gangguan jiwa
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan putus obat
3. Mengetahui penyebab terjadinya putus obat
4. Mengetahui tanda dan gejala putus obat
5. Mengetahui masalah yang diakibatkan karena putus obat
6. Mengetahui apa yang dilakukan keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL
I.1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga pasien dapat
memahami “peran keluarga dalam mencegah putus obat”
2.1. Tujuan Instruksional Khusus
Setalah dilakukan penyuluhan mengenai peran keluarga dalam mencegah putus obat,
sasaran diharapkan dapat :
1. Mengetahui definisi Obat Jiwa
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan putus obat
3. Mengetahui penyebab terjadinya putus obat
4. Mengetahui tanda dan gejala putus obat
5. Mengetahui masalah yang diakibatkan karena putus obat
6. Mengetahui Apa yang dilakukan keluarga
II. Materi
1. Menjelaskan definisi obat untuk pasien dengan gangguan Jiwa?
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan putus obat ?
3. Menjelaskan penyebab terjadinya putus obat?
4. Menjelaskan tanda dan gejala putus obat?
5. Menjelaskan masalah yang diakibatkan karena putus obat?
6. Apa yang dilakukan keluarga?
III. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
IV. Media
1. Leaflet
2. Power point
V. Pengorganisasian
Moderator : Agnes Monika Tay
Pemateri : Erna Karolina Kore
Observer :Dyan V.Siokain
Syunila Tossi
Notulen :Debriana Nomleni
Fasilitator : Maria S.A.Saputri fowo
Yollan Mekar W. Y. Samiun
Ellias Dos Reis
Ambros B.Passo
2. Proses :
a. Penyampaian materi oleh praktikan
b. Diharapkan keaktifan sasaran dalam berdiskusi
c. Peserta (keluarga pasiean) dapat peran keluarga dalam mencegah putus obat.
3. Hasil :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan :
1. Keluarga Pasien dapat Menjelaskan definisi obat untuk pasien dengan gangguan
Jiwa
2. Keluarga Pasien dapat Menjelaskan apa yang dimaksud dengan putus obat
3. Keluarga Pasien dapat Menjelaskan penyebab terjadinya putus obat
4. Keluarga Pasien dapat Menjelaskan tanda dan gejala putus obat
5. Keluarga Pasien dapat Menjelaskan masalah yang diakibatkan karena putus obat
6. Keluarga Pasien dapat Menjelaskan apa yang dilakukan keluarga
2.2. MATERI PENYULUHAN “PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH PUTUS
OBAT”
Akibat putus obat biasanya pasien yang tadinya sudah tenang, mampu
melakukan aktivitas sendiri tanpa dibantu menjadi kembali gaduh, gelisah, susah diatur,
tidak tenang dan pada akhirnya menyulitkan keluarga sendiri (Arif,2006).
Dalam membantu pasien minum obat keluarga harus mengingat prinsip 6 benar:
a. Benar obat
b. Benar waktu
c. Benar orang
d. Benar cara
e. Benar dosis
Contoh pemberian 3xsehari berarti setiap 8 jam sekali (1 hari: 24 jam, berarti 24 jam
dibagi 3 = 8 jam sekali) Dan selalu ingat bahwa kita harus terus-menerus mengingatkan
pasien untuk minum obat. Pastikan bahwa obatnya benar-benar tertelan, bila perlu obat
diminum di hadapan kita dan periksa mulut dan bawah lidah. Buatkan jadwal minum
obat dan pastikan kita tidak lupa dan kita juga harus tahu kapan obat akan habis.
Anief, Moh. Drs, Apt. 2003. Ilmu Farmasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
Arif , Iman Setiadi. 2006. Skizofrenia: Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Bandung: Refika
Aditama.
Keliat, B.A. 2006. Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Jiwa. Jakarta: EGC.