7. Komplikasi
Apabila tidak diobati, anemia dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti:
a. Kelelahan otot
Bila anemia cukup parah, seseorang mungkin merasa sangat lelah sehingga tidak
bisa menyelesaikan waktu sehari-hari.
b. Komplikasi kehamilan
Wanita hamil dengan anemia defesiensi folat,mungkin lebih cenderung
mengalami komplikasi seperti kelahiran premature.
c. Masalah jantung
Anemia dapat menyebabkan detak jantung cepat atau ireguler (aritmia). Bila
seseorang menderita anemia, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk
mengimbangi kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini menyebabkan jantung
membesar atau gagal jantung.
d. Kematian
Beberapa anemia turunan seperti anemia sel sabit,bisa menyebabkan komplikasi
yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat mengakibatkan
anemia akut dan berat dan bisa berakibat fatal.
8. Pemeriksaan penunjang
a. Jumlah Hb rendah dari normal (12-14 g/dl)
b. Kadar Ht (normal 37%-40%)
c. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik)
d. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
9. Penatalaksanaan
a. Transpalasi sel darah merah
b. Antibitik diberikan untuk mencegah infeksi
c. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah
d. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau
e. Obati penyebab perdarahan abnormal (bila ada)
f. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan
oksigen yang berlebihan.
A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan.
b. Keluhan utama : Lemah, letih, sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, sesak
nafas, berkeringat di malam hari, demam, menggigil.
c. Riwayat penyakit dahulu : Perdarahan hebat, Akut (mendadak), Kecelakaan,
Pembedahan, Persalinan, Pecah pembuluh darah, Penyakit Kronik (menahun),
Perdarahan hidung, Wasir (hemoroid)
d. Riwayat penyakit sekarang : Lemah, Rasa letih, Dispnea bila kerja fisik, Angina,
Edema, Klaudikasi, Disfagia (sindrom plummer-vinson), Gejala dan tanda neurologik
mungkin terdapat pada defisiensi vitamin B12 yang tidak diobati, Gejal-gejala
kompensasi, Curah jantung bertambah, Pucat
e. Pola ADL :
Nutrisi : membran mukosa kering, pucat, turgor kulit buruk, stomatitis, glositis
Eliminasi : diare, konstipasi, penurunan haluaran urin, distensi abdomen
Aktivitas dan istirahat : letih, lemah (postur lunglai, berjalan lambat) takikardi,
takhipnoe, kelemahan otot.
Hiegine : kurang bertenaga dan penampilan tidak rapi.
f. Tanda- tanda vital
1) Nadi
2) Pernafasan
g. Tampilan umum
1) Tanda-tanda gagal jantung kongestif
2) Gelisah
h. Kulit
1) Warna pucat, ikterus
2) Ptekia
3) Memar
4) Perdarahan darimukosa atau dari luka suntikan atau pungsi vena
2. Diagnose keperawatan
a. Resiko infeksi ditandai dengan penurunan hemoglobin
b. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan
c. Intoleransi aktivitas b.d gaya hidup kurang gerak ditandai dengan kepucatan dan
rasa lelah akibat anemia
3. Intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi keperawatan
keperawatan
Intoleransi Goal: setelah Label Nic1: Terapi
aktivitas b.d gaya dilakukan tindakan aktivitas
hidup kurang keperawatan klien
a. Bantu klien
gerak dengan akan mengalami
untuk
kepucatan dan peningkatan
mengeksplorasi
rasa lelah akibat intoleransi aktivitas
tujuan personal
anemia Objective: klien akan
dari aktivitas-
merubah gaya hidup
aktivitas yang
kurang gerak
biasa dilakukan
Outcomes:
(misalnya
Label Noc 1: Toleransi
bekerja) dan
terhadap aktivitas:
aktivitas-
a. Kemudahan aktivitas yang
bernapas ketika disukai
beraktivitas b. Bantu klien
b. Kemudahan untuk memilih
dalam aktivitas dan
melakukan pencapaian
aktivitas hidup tujuan melalui
seharian aktivitas yang
Label Noc 2: Tingkat konsisten
kelelahan dengan
kemampuan
a. Kelelahan
fisik, fisiologis
b. Gangguan dan social
konsentrasi c. Bantu klien dan
c. Sakit kepala keluarga untuk
mengidentifikas
i kelemahan
dalam level
aktivitas
tertentu
d. Instruksikan
klien dan
keluarga untuk
melaksanakan
aktivitas yang
diinginkan
maupun yang
telah
diresepkan
Label Nic 2:
Manajemen energi:
a. Kaji status
fisiologis
pasien-pasien
yang
menyebabkan
kelelahan
sesuai dengan
konteks usia
dan
perkembangan.
b. Tentukan
persepsi pasien
atau orang
terdekat dengan
pasien
mengenai
penyebab
kelelahan
c. Perbaiki deficit
status fisiologis
(misalnya
kemoterapi
yang
menyebabkan
anemia)
sebagai
prioritas utama
d. Monitor
sumber
kegiatan
olahraga dan
kelelahan
emosional yang
dialami pasien