Anda di halaman 1dari 8

A.

KONSEP DASAR ANEMIA


1. Pengertian Anemia
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitungan sel darah merah dan
kadar hemoglobin dan hemotokrit di bawah normal. (Smeltzer,2002)
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan hitungan eritrosit lebih rendah
dari normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb<14 g/dl dan Ht<14% pada pria dan
Hb<12 g/d dan Ht<37% pada wanita.
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan
perubahan patofisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anamnesis yang
seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium.
2. Etiologi
Penyebab anemia antara lain:
a. Kehilangan darah
b. Peningkatan kerusakan sel darah merah
c. Penurunan produksi sel darah merah
d. Kekurangan gizi seperti zat besi, vitamin B2 dan asam folat
e. Penyakit kronik seperti gagal ginjal, abses paru,empiema
3. Faktor resiko
a. Diet
Memiliki diet yang secara konsisten rendah zat besi,vitamin B12 dan folat
meningkatkan risiko anemia.
b. Gangguan usus
Memiliki kelainan usus yang mempengaruhi penyerapan nutrisi di usus kecil,
seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac membuat seseorang berisiko
mengalami anemia.
c. Haid
Secara umum, wanita yang belum mengalami menopause memiliki risiko anemia
kekurangan zat besi lebi tinggi disbanding pria dan wanita pascamenopause. Hal
ini karena menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah.
d. Kehamilan
Wanita hamil yang tidak mengonsumsi multivitamin dengan asam folat berisiko
mengalami anemia.
e. Kondisi kronis
Kanker, gagal ginjal,atau kondisi kronis lainnya,meningkatkan risiko anemia.
f. Riwayat keluaga
Jka keluarga memiliki riwayat anemia bawaan,seperti anemia sel sabit, juga
berisiko tinggi terkena anemia.
g. Faktor lainnya
Riwayat infeksi tertentu, penyakit darah dan gangguan auoimun,
alkoholise,paparan bahan kimia beracun,dan penggunaan beberapa obat dapat
mempengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.
4. Klasifikasi anemia
a. Anemia Plastik
Anemia aplastik adalah kegagalan anatomi dan fisiologi dari sumsum tulang yang
mengarah pada suatu penurunan nyata atau tidak adanya unsur pembentukan
darah dalam sumsum. Anemia aplastik adalah istilah yang paling sering
digunakan untuk menggambarkan penurunan jumlah eritrosit yang beredar yang
disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang.
b. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi bila sel darah merah dihancurkan jauh lebih dari normal.
Umur sel darah merah normalnya 120 hari. Pada anemia hemolitik, umur sel
darah merah lebih pendek sehingga sumsum tulang penghasil sel darah merah
tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan sel darah merah.
c. Anemia Penyakit Sel Sabit
Penyakit Sel Sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang
ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik
kronik. Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein
pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga mengurangi jumlah
oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit. Sel yang
berbentuk sabit menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam limpa,
ginjal, otak, tulang dan organ lainnya; dan menyebabkan berkurangnya pasokan
oksigen ke organ tersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati
pembuluh darah, menyebabkan anemia berat, penyumbatan aliran darah,
kerusakan organ dan mungkin kematian.
5. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan
sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulan dapat terjadi
akibat kekurangan nutrisi, tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak
diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan.
Masalah dapat diakibatkan oleh efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan
ketahanan sel darah merah norma atau akibat beberapa faktor diluar sel darah merah.
Lisis sel darah merah terjadi dalam system fagositik atau dalam system
retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Proses bilirubin yang sedang
terbentuk dalam fogosit akan masuk dalam aliran darah.
Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika
suplai ini kurang maka asupan oksigen pun akan berkurang akibatnya dapat
menghambat kerja organ-organ penting.salah satunya adalah otak. Otak terdiri dari
2,5 miliar sel bioneuron.
6. Manifestasi Klinis
a. Lemah,letih, lesu dan lelah
b. Sclera ( warna pucat pada bagian kelopak mata bawah)
c. Anoreksia
d. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang

7. Komplikasi
Apabila tidak diobati, anemia dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti:
a. Kelelahan otot
Bila anemia cukup parah, seseorang mungkin merasa sangat lelah sehingga tidak
bisa menyelesaikan waktu sehari-hari.
b. Komplikasi kehamilan
Wanita hamil dengan anemia defesiensi folat,mungkin lebih cenderung
mengalami komplikasi seperti kelahiran premature.
c. Masalah jantung
Anemia dapat menyebabkan detak jantung cepat atau ireguler (aritmia). Bila
seseorang menderita anemia, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk
mengimbangi kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini menyebabkan jantung
membesar atau gagal jantung.
d. Kematian
Beberapa anemia turunan seperti anemia sel sabit,bisa menyebabkan komplikasi
yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat mengakibatkan
anemia akut dan berat dan bisa berakibat fatal.

8. Pemeriksaan penunjang
a. Jumlah Hb rendah dari normal (12-14 g/dl)
b. Kadar Ht (normal 37%-40%)
c. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik)
d. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi

9. Penatalaksanaan
a. Transpalasi sel darah merah
b. Antibitik diberikan untuk mencegah infeksi
c. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah
d. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau
e. Obati penyebab perdarahan abnormal (bila ada)
f. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan
oksigen yang berlebihan.
A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan.
b. Keluhan utama : Lemah, letih, sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, sesak
nafas, berkeringat di malam hari, demam, menggigil.
c. Riwayat penyakit dahulu : Perdarahan hebat, Akut (mendadak), Kecelakaan,
Pembedahan, Persalinan, Pecah pembuluh darah, Penyakit Kronik (menahun),
Perdarahan hidung, Wasir (hemoroid)
d. Riwayat penyakit sekarang : Lemah, Rasa letih, Dispnea bila kerja fisik, Angina,
Edema, Klaudikasi, Disfagia (sindrom plummer-vinson), Gejala dan tanda neurologik
mungkin terdapat pada defisiensi vitamin B12 yang tidak diobati, Gejal-gejala
kompensasi, Curah jantung bertambah, Pucat
e. Pola ADL :
Nutrisi : membran mukosa kering, pucat, turgor kulit buruk, stomatitis, glositis
Eliminasi : diare, konstipasi, penurunan haluaran urin, distensi abdomen
Aktivitas dan istirahat : letih, lemah (postur lunglai, berjalan lambat) takikardi,
takhipnoe, kelemahan otot.
Hiegine : kurang bertenaga dan penampilan tidak rapi.
f. Tanda- tanda vital
1) Nadi
2) Pernafasan
g. Tampilan umum
1) Tanda-tanda gagal jantung kongestif
2) Gelisah
h. Kulit
1) Warna pucat, ikterus
2) Ptekia
3) Memar
4) Perdarahan darimukosa atau dari luka suntikan atau pungsi vena
2. Diagnose keperawatan
a. Resiko infeksi ditandai dengan penurunan hemoglobin
b. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan
c. Intoleransi aktivitas b.d gaya hidup kurang gerak ditandai dengan kepucatan dan
rasa lelah akibat anemia
3. Intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi keperawatan
keperawatan
Intoleransi Goal: setelah Label Nic1: Terapi
aktivitas b.d gaya dilakukan tindakan aktivitas
hidup kurang keperawatan klien
a. Bantu klien
gerak dengan akan mengalami
untuk
kepucatan dan peningkatan
mengeksplorasi
rasa lelah akibat intoleransi aktivitas
tujuan personal
anemia Objective: klien akan
dari aktivitas-
merubah gaya hidup
aktivitas yang
kurang gerak
biasa dilakukan
Outcomes:
(misalnya
Label Noc 1: Toleransi
bekerja) dan
terhadap aktivitas:
aktivitas-
a. Kemudahan aktivitas yang
bernapas ketika disukai
beraktivitas b. Bantu klien
b. Kemudahan untuk memilih
dalam aktivitas dan
melakukan pencapaian
aktivitas hidup tujuan melalui
seharian aktivitas yang
Label Noc 2: Tingkat konsisten
kelelahan dengan
kemampuan
a. Kelelahan
fisik, fisiologis
b. Gangguan dan social
konsentrasi c. Bantu klien dan
c. Sakit kepala keluarga untuk
mengidentifikas
i kelemahan
dalam level
aktivitas
tertentu
d. Instruksikan
klien dan
keluarga untuk
melaksanakan
aktivitas yang
diinginkan
maupun yang
telah
diresepkan
Label Nic 2:
Manajemen energi:

a. Kaji status
fisiologis
pasien-pasien
yang
menyebabkan
kelelahan
sesuai dengan
konteks usia
dan
perkembangan.
b. Tentukan
persepsi pasien
atau orang
terdekat dengan
pasien
mengenai
penyebab
kelelahan
c. Perbaiki deficit
status fisiologis
(misalnya
kemoterapi
yang
menyebabkan
anemia)
sebagai
prioritas utama
d. Monitor
sumber
kegiatan
olahraga dan
kelelahan
emosional yang
dialami pasien

Anda mungkin juga menyukai