Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANALISA LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PEMBERIAN PINJAMAN

DOSEN PENGAMPU:
Dr. WIRALESTARI, S.E., M.Si.

Disusun Oleh:
TRISNA PUTRI C1C019115
SUCI SULISTYORINI C1C019133

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada Penulis sehingga kami dapat
menyusun makalah yang berjudul “Analisis Pemberian Pinjaman” hingga selesai.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik
dalam materi maupun penulisannya. Dengan menyadari hal tersebut, maka kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Atas perhatiannya kami
mengucapkan terima kasih.

Jambi, 26 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Ketentuan dan Risiko Keuangan..........................................................3
2.2. Beberapa Masalah dalam Penggunaan Model Kuantitatif...................10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..........................................................................................14
3.2. Saran.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15
BAB I
PEMBAHASAN

1.1. Latar Belakang


Pinjaman adalah suatu jenis hutang yang dapat melibatkan semua
jenis benda berwujud walaupun biasanya lebih sering diidentikkan dengan
pinjaman moneter. Seperti halnya instrumen hutang lainnya, suatu pinjaman
memerlukan distribusi ulang aset keuangan seiring waktu antara peminjam
(terhutang) dan penghutang (pemberi hutang).
Peminjam awalnya menerima sejumlah uang dari pemberi hutang
yang akan dibayar kembali, sering kali dalam bentuk angsuran berkala,
kepada pemberi hutang. Jasa ini biasanya diberikan dengan biaya tertentu
yang disebut sebagai bunga terhadap hutang. Pihak peminjam dapat juga
memperoleh batasan-batasan yang diberikan dalam bentuk syarat pinjaman.
Analisis kredit adalah cara untuk menghitung kelayakan kredit suatu
usaha atau organisasi. Dengan perkataan lain, analisis kredit adalah
penilaian kemampuan suatu perusahaan menghargai semua kewajiban
keuangannya. Laporan keuangan teraudit dari sebuah perusahaan besar
dapat dianalisis ketika perusahaan itu menerbitkan obligasi. Atau, sebuah
bank dapat menganalisis laporan keuangan suatu usaha kecil sebelum
pinjaman komersial diberikan atau diperbarui. Istilah ini mengacu pada
kedua kasus, apakah bisnis itu besar atau kecil.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana ketentuan dan rasio keuangan dalam analisis pemberian
pinjaman?
b. Apa saja masalah dalam penggunaan model kuantitatif dalam
pengambilan keputusan pemberian pinjaman?

1.3. Tujuan Penulisan

1
a. Untuk mengetahui mengenai ketentuan dan rasio keuangan dalam analisis
pemberian pinjaman
b. Untuk mengetahui mengenai masalah dalam penggunaan model kuantitatif
dalam pengambilan keputusan pemberian pinjaman.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Ketentuan dan Risiko Keuangan


Pemberian pinjaman meliputi beberapa aspek. Pada waktu nasabah
mendekati bank, ada beberapa tahap yang akan dilalui oleh nasabah tersebut
meliuti evaluasi oleh bank: penyusunan perjanjian simpan pinjam seperti
penentuan tingkat bunga, penentuan beberapa batasan yang bertujuan
melindungi kepentingan pemberi pinjaman (Bank), dan monitoring oleh
pihak bank. Jika terjadi masalah dengan kredit (misal macet), maka tahap
tambahan akan dilakukan yaitu restrukturisas hutang (kredit).
Sumber informasi yang bisa diperoleh untuk membantu pengambilan
keputusan pinjaman ini antara lain:
a. Nasabah yang akan menginginkan pinjaman. Informasi ini meliputi
informasi laporan keuangan masa lalu, informasi proyeksi keuangan,
deskripsi aset yang dijadikan jaminan, dan detail perencanaan bisnis dan
pengalaman manajemen.
b. File pihak pemberi dana. Jika perusahaan sudah menjadi nasabah bank,
bank mempunyai nasabah dan informasi masa lalu nasabah dalam
kaitannya dengan bank bisa dianalisis. Bahkan jika perushaan masi baru
(calon nasabah), informasi mengenai perusahaan-perusahaan lain serupa
(satu industri) bisa digunakan sebagai perbandingan.
c. Asosiasi bisnis. Asosiasi bisnis bisa memberikan informasi mengenai
perilaku dan kondisi anggota-anggotanya. Informasi tersebut bisa
digunakan untuk mengevaluasi suatu perushaan.
d. Informasi pihak eksternal. Pada beberapa negera maju informasi
eksternal tersedia dan bisa diperoleh relatif mudah.
e. Informasi pasar modal. Beberapa informasi dari pasar modal seperti
harga saham, volume penjualan bisa dipakai sebagai informasi tambahan
dalam analisis pinjaman. Laporan dari perusahaan broker bisa memberi

3
informasi mengenai kualitas manajemen dan perkembangan-
perkembangan masa mendatang.
f. Laporan industri dan Ekonomi secara Umum. Laporan asosiasi
perdagangan, peramalan ekonomi yang dibuat oleh ekonomi, laporan
dari lembaga-lembaga pemerintah, laporan dari biro pusat statistik
mengenai uang beredar, pendapatan nasional, dan inflasi bisa dipakai
untuk menganalisis pinjaman.

Tahapan dalam proses pinjaman mencakup tiga hal:


a. Persetujuan pinjaman
b. Monitor pinjaman
c. Pelunasan pinjaman

Salah satu sumber informasi mengenai proses pengambilan


keputusan pinjaman adalah persetujuan pemeberi pinjaman. Tabel berikut ini
menyajikan pembatasan dan ketentuan yang biasa ditetapkan oleh pihak bank
dalam pinjaman di Amerika Serikat.
Rating
Kategori Ketentuan
Aaa Aa A Baa Ba B
Ketentuan Afirmasi
(Penguat)
1. Menyediakan laporan
keuangan tahunan yang 50% 66% 100% 100% 100% 100%
diaudit
2. Menyediakan laporan
- 33 100 100 80 50
kuartalan
3. Mempunyai sistem
akuntansi yang sesuai - - 17 9 40 50
dengan GAAP (PAI)
4. Memperbolehkan akses
ke catatan perushaan di - - 25 18 50
file bank
5. Mempunyai asuransi - - 50 82 100 100

Ketentuan Negatif
1. Modal kerja minimum - 67% 83% 91 60% 75%

4
2. Rasio lancar minimum - - 33 27 60 100
3. Modal saham minimum - - 17 27 40 75
4. Batasan penggunaan
- - 33 73 100 100
utang
5. Pembatasan pada
50% 33 67 82 100 100
merger dan konsilidasi
6. Pembatasan pada
- - 50 91 60 100
dividen
7. Pembatasan penjualan
saham dan utang anak 50 - 33 64 60 75
perusahaan
8. Pembatasan pada
penjualan bagian - 67 67 82 100 100
penting suatu aset
Catatan: Rating perusahaan AAA adalah yang paling rendah risikonya,
sedang rating B adalah yang paling tinggi risikonya.

Kentungan penggunaan informasi di atas adalah karena informasi di


atas cukup eksplisit. Kelemahannya adalah ketentuan-ketentuan di atas
seringkali berubah-ubah.
Disamping informasi ketentuan-ketentuan yang sering digunakan
oleh pihak peminjam, informasi mengenai rasio-rasio keuangan yang sering
digunakan untuk mengevaluasi pemberian pinjaman. Informasi tersebut
diambil dari survey yang dilakukan terhadap staf kredit dalam pengambilan
keputusan mereka.
Rasio Keuangan Rata-rata rating
1. Utang/Modal Saham 8,71
2. Rasio Lancar 8,25
3. Aliran Kas/Proporsi Utang Jangka Panjang
8,08
yang jatuh tempo tahun ini
4. Fixed charged Coverage 7,58
5. Profit margin bersih sesudah pajak 7,56
6. Bunga bersih yang diperoleh 7,50
7. Profit margin bersih sebelum pajak 7,43
8. Degree of Financial Leverage 7,33
9. Perputaran Persediaan dalam hari 7,25
10. Perputaran Piutang Dagang (hari) 7,08
Catatan: 1,2,3 - Kurang penting

5
4,5,6,7 - Penting secara umum (rata-rata)
8,9,10 - Sangat penting
% dimasukan dalam perjanjian
Rasio Keuangan
kredit
1. Hutang / Modal Saham 95,5%
2. Rasio Lancar 90,0
3. Rasio Pembayaran dividen 70,0
4. Aliran kas / proporsi hutang 60,3
jangka panjang yang jatuh tempo
tahun ini
5. Fixed charge Coverage 55,2
6. Times Interest Earned 52,6
7. Degree of Fianacial Leverage 44,7
8. Saham / Aset 41,0
9. Aliran kas/Total Hutang 36,1
10. Rasio Quick 33,3

Beberapa studi memformulasikan penggunaan model persamaan


linier untuk memprediksi pertimbangan yang biasa dilakukan oleh staf kredit
dalam analisis kredit. Pertimbangan yang biasa dihasilkan oleh analis kredit
adalah sebagai berikut:
a. Lancar. Risiko yang normal
b. Diperhatikan secara khusus. Ada bukti-bukti kelemahan pada kondisi
keuangan nasabah atau skedul pembayaran yang tidak realistis.
c. Di bawah standar. Tren keuangan yang semakin jelek, atau
perkembangan manajerial, ekonomi, dan politik yang membutuhkan
penanganan yang cepat.
d. Meragukan. Pembayaran penuh hutang dipertanyakan. Beberapa
kerugian sangat mungkin terjadi. Bunga pinjaman tidak diperoleh.
e. Kerugian. Kredit dipertimbangkan tidak kembali.

6
Studi untuk memprediksi kelima pertimbangan di atas menghasilkan
persamaan sebagai berikut :

Yi = -3,90 + 6,41 x DEi – 1,12 x FCCi + 0,664 x SDi

DEi : (Hutang jangka panjang + hutang lancar ) / Total Aset


FCCi : Dana dari operasi / (Biaya + komitmen biaya sewa + rata-rata
hutang yang akan lunas dalam jangka waktu tiga tahun)
Sdi : Jumlah tahun yang berurutan perushaan mengalami penurunan
penjualan

Semaki tinggi skor Yi akan semakin besar kredit. Arah dari masing-
masing koefisien sesuai dengan harapan kita. Semakin tinggi hutang akan
semakin tinggi risiko kredit, semakin rendah dana dari operasi akan semakin
tinggi risiko kredit (tanda negatif), dan semakin lama (banyak) tahun
penjualan yang menurun akan semakin tinggi risiko kredit.
Akurasi dari model tersebut bisa dilihat berikut ini. Begitu juga akurasi
model tersebut dengan menggunakan kredit di luar sampel (uji validasi).
Klasifikasi Kredit Sampel Estimasi Sampel Vlaidasi
Lancar 93% 94%
Diperhatikan khusus 44% 26%
Substandar 80% 30%
Meragukan 60% 50%
Model tersebut memprediksi kredit lancar dengan cukup baik pada
dua kategori sampel, tetapi tidak begitu baik untuk tiga kategori kredit
lainnya. Model yang tidak begitu baik hasilnya tersebut disebabkan
beberapa kemungkinan. (1) Staf kredit menggunakan lebih dar tiga variabel
yang dibicarakan di atas. (2) Data-data dalam model di atas tidak
menunjukan hubungan yang sifatnya linear. (3) Hanya sedikit terjadi
keseragaman pendapat antar para staf kredit mengenai variabel yang bisa
masuk dalam model tersebut. Persentase keseragaman pendapat yang rendah
menunjukan bahwa model linier sperti di atas tidak tepat.

7
Di negara-negara maju, informasi mengenai perushaan bisa
diperoleh dari lembaga-lembaga komersial. Berikut ini faktor-faktor yang
dipertimbangkan dalam menyusun rating kredit oleh Dun dan Bradstreet:
Rating Tinggi Baik Fair Terbatas
Deskripsi Jika semua Jika sebagian Dipandang baik, Risiko kredit
kondisi di besar kondisi tetapi beberapa semakin besar,
bawa ini ini memuaskan varaibep tidak reputasi terbatas.
memmaskan baguus.
Pembayaran Memuaskan. Secara umum Kelemahan yang Signifikan,
Ada memuaskan. cukup signifikan. bahkan
penjelasan Penjelasan kelambatan yang
memdai memadai kronis
terhadap terhadap
keterlambatan kelemahan
yang mungkin
terjadi
Keuangan Laporan Laporan Laporan Laporan
keuangan diperoleh diperoleh. diperoleh.
secara teratur kondisi Kondisi tidak Kondisi tidak
diperoleh. lumayan. Tren seimbang. seimbang.
Ada angka- biasanya Kerugian Kerugian dan
angka cukup. operasonal dan hutang semakin
perbandingan. aliran kas tidak besar.
Kondisi bagus. Hutang
bagus. Tren cukup besar
yang menarik
Sejarah Satu tahun Tidak ada Jaminan yang Jaminan yang
setidaknya. 3 minimum memadai memadai terhadap
tahun kebih tahun jika terhadap kepemilikan
disukai. faktor lain kepemilikan
Jumlah yang memuaskan.

8
cukup Jaminan yang
terhadap memadai
kepemilikan. terhadap
kepemilikan.
Yang Pengalaman Jika baru, Mungkin Mungkin kurang
Lainnya dalam semua pengalaman kekurangan pengalaman.
aspek pada pengalaman. Mempertimbang-
manajemen pengelolaan Mempertimbang kan pengaruh
bisnis. Tidak bisnis yang kan pengaruh kegagalan
ada kegagalan suskses di kegagalan terhadap bisnis
bisnis akhir- masa lalu. terhadap bisnis saat ini.
akhir ini yang Tidak ada saat ini.
akan kegagalan
berakibat bisnis akhir-
buruk akhir ini.
terhadap
bisnis.
Catatan: Faktor lain yang dipertimbangkan untuk penilaian ini termasuk:
operasi atau lokasi, catatan bank, informasi publik, faktor-faktor
ekonomi secara umum, kondisi industri atau local.
2.2. Beberapa Masalah Dalam Penggunaan Model Kuantitatif
Penggunaan model kuantitatif semakin penting dalam pengambilan
putusan pemberian pinjaman. Pada kredit konsumen, rating yang dihasilkan
dari model kauntitatif ini menjadi input kunci dalam pengambian keputusan.
Pada kredit komersial, rating yang dihasilkan dari model kuantitatif
digunakan sebagai salah satu input dalam pengambilan keputusan.
Penggunaan ini semakin meluas.
Analis kredit dihadapkan pada masalah apakah akan mempunyai data
yang banyak sehingga bisa memporoleh model yang paling baik atau
mempunyai data perusahaan-perusahaan yang relatif homogen dalam
kaitannya dengan atribut yang relevan terhadap pengambilan keputusan
kredit. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah membuat model untuk

9
setiap industri. Karena perusahaan-perusahaan dalam setiap industri relatif
homogen. Cara semacam ini bisa mengendalikan kemungkinan perbedaan
atribut antara industri, tetapi cara ini akan menghasilkan jumlah data yang
kecil. Cara lain adalah dengan menggunakan angka-angka relatif untuk
menghilangkan heterogenitas data. Contoh berikut ini memberikan ilustrasi
penggunaan metode semacam diatas.
Rasio Rasio Relatif
Perusahaan Industri Keuangan Rasio (Perusahaan
Perusahaan Industri Industri)
A Tekstil 0,36 0,27 1,33
B Farmasi 0,42 0,15 2,80
C \Baja 0,30 0,53 0,57
D Transport 1,20 1,41 0,85

Perhatikan bahwa angka relative yang dihasilkan cukup berbeda


dengan angka absolute perusahaan (bandingkan kolom 3 dan kolom 5).
Masalah mungkin timbul dalam pemilihan sampel untuk pembuatan
model. Jika pembuatan model menggunakan catatan-catatan yang ada saat
ini dalam perusahaan, maka model tersebut barangkali tidak bisa dipakai
untuk calon nasabah (yang baru), karena sampel yang digunakan tersebut
telah diseleksi oleh sistem seleksi yang ada saat ini. Sampel tersebut tidak
mewakili nasabah yang baru (calon). Salah satu alternatif yang bisa
dilakukan adalah dengan menerima semua permintaan kredit, tanpa
melakukan seleksi dengan menggunakan sistem seleksi yang ada untuk
periode waktu tertentu. Setelah itu analis menggunakan data tersebut (yang
terdiri dari kredit macet dan lancar) untuk membuat model. Cara semacam
ini tentunya akan sangat mahal. Cara lain dengan mengasumsikan bahwa
permintaan yang ditolak berarti semuanya diklasifikasikan sebagai “jelek”;
Alternatif ini mengasumsikan bahwa sistem yang ada sekarang ini tidak
mempunyai kesalahan tipe II.
Masalah lain yang timbul adalah pemilihan variabel bebas dalam
model. Selama ini sama seperti masalah prediksi kebangkrutan, tidak ada

10
teori yang bisa dipakai untuk mengarahkan penelitian evaluasi kredit, atau
menguji secara empiris teori-teori tersebut. Alasan-alasan yang lebih
pragmatis (misal untuk memperbaiki pengambilan keputusan) sering
digunakan dalam penelitian ini, bukan alasan yang bersifat akademis (seperti
pembuktian suatu teori). Pemilihan variabel bebas biasanya didasarkan pada
beberapa hal:
a. Pengalaman perusahaan pada masa lalu.
b. Penelitian-penelitian terdahulu.
c. Metode pencarian model terbaik dengan menggunakan teknik statistik,
misal regresi atau diskriminan stepwise.
Seringkali variabel-variabel yang akhirnya masuk dalam model
merupakan bagian kecil dari variabel-variabel yang semula dimasukkan ke
dalam model. Beberapa variabel yang tida signifikan barangkali perlu diberi
penjelasan kenapa tidak signifikan, dan kemudian dicari implikasinya
terhadap mengambilan keputusan.

Sebuah penelitian mengenai kredit konsumen menemukan variabel-


variabel berikut yang signifikan untuk prediksi risiko kredit, dengan
menggunakan analisis univariate :
a. Status Rumah
b. Tabungan di Bank
c. Tujuan Kredit
d. Persyaratan kredit (Jumlah pembayaran bulanan)
Kemudian digunakan analisis multiveriate yaitu diskriminan
berganda dengan menggunakan 950 sampel. Pada mulanya variabel yang
digunakan ada 13 seperti variabel-variabel umur peminjam, status
perkawinan, pendapatan bulanan. Kemudian analisis stepwise dilakukan dan
hasil yang diperoleh adalah persmaan terbaik dengan delapan variabel yaitu:
a. Status Rumah ( Sewa, beli)
b. Tabungan
c. Tujuan Kredit

11
d. Jumlah keluarga yang ditanggung
e. Jumlah pembayaran bulanan
f. Umur peminjam
g. Besarnya kredit
h. Status perkawinan

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sumber-sumber informasi ysng bisa dimanfaatkan dalam analisis
kredit adalah: (1) Informasi dari nasabah itu sendiri, (2) Informasi dari file di
bank, (3) Informasi dari pihak eksternal, (4) Informasi dari pasar modal, (5)
Informasi dari asosiasi perdagangan, dan (6) Laporan industri dan ekonomi
secara umum.
Tahapan proses pemberian pinjaman mencakup: (1) Persetujuan
pemberian pinjaman, (2) Monitoring pinjaman, dan (3) Pelunasan pinjaman.
Ada beberapa ketentuan (baik afirmatif dan negatif) yang ditetapkan oleh
bank dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Ada beberapa rasio
yang sering digunakan dalam pertimbangan kredit. Analisis kredit bisa
dikembangkan lebih lanjut menjadi model kuantitatif seperti model
diskriminan.
Dalam penggunaan model kuantitatif, ada beberapa masalah yang
perlu diperhatikan. Data antarindustri biasanya relative heterogen. Analis
bisa membuat data ini menjadi lebih homogeny dengan membuat angka-
angka relatif. Masalah lain adalah dalam pemilihan sampel. Kalau sampel
dipilih dari file perusahaan saat ini, barangkali sampel tersebut tidak
representatif karena sampel tersebut hanya mewakili populasi yang telah
terseleksi oleh sistem yang ada saat ini di perusahaan, bukan populasi secara
keseluruhan. Pemilihan variabel juga menjadi masalah karena saat ini
masalah sedikit teori yang dikembangkan yang bisa mengarahkan pemilihan
variabel-variabel untuk analisis kredit. Meskipun demikian teknik-teknik
kuantitatif semakin berkembang, semakin banyak digunakan, terutama untuk
analisis kredit konsumen.

3.2. Saran

13
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca khususnya dalam mata
kuliah Analisis Laporan Keuangan. Penulis juga berharap agar kita dapat
mencari sumber referensi lain agar pengetahuan kita mengenai Analisis
Pemberian Pinjaman semakin luas. Penulis menyadari adanya kekurangan
baik dalam materi maupun penulisannya. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

M. Hanafi, Dr. Mamduh, dan Prof. Dr. Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan
Keuangan. UPP STIM YKPN: Yogyakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pinjaman (diakses pada 26 April 2021)
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_kredit#:~:text=Analisis%20kredit
%20adalah%20cara%20untuk%20menghitung%20kelayakan%20kredit
%20suatu%20usaha%20atau%20organisasi.&text=Tujuan%20analisis
%20kredit%20adalah%20untuk,dan%20untuk%20menetapkan%20kadar
%20risiko. (diakses pada 26 April 2021)

15

Anda mungkin juga menyukai