DOSEN PENGAMPU:
Dr. WIRALESTARI, S.E., M.Si.
Disusun Oleh:
TRISNA PUTRI C1C019115
SUCI SULISTYORINI C1C019133
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada Penulis sehingga kami dapat
menyusun makalah yang berjudul “Analisis Pemberian Pinjaman” hingga selesai.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik
dalam materi maupun penulisannya. Dengan menyadari hal tersebut, maka kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Atas perhatiannya kami
mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Ketentuan dan Risiko Keuangan..........................................................3
2.2. Beberapa Masalah dalam Penggunaan Model Kuantitatif...................10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..........................................................................................14
3.2. Saran.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15
BAB I
PEMBAHASAN
1
a. Untuk mengetahui mengenai ketentuan dan rasio keuangan dalam analisis
pemberian pinjaman
b. Untuk mengetahui mengenai masalah dalam penggunaan model kuantitatif
dalam pengambilan keputusan pemberian pinjaman.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
informasi mengenai kualitas manajemen dan perkembangan-
perkembangan masa mendatang.
f. Laporan industri dan Ekonomi secara Umum. Laporan asosiasi
perdagangan, peramalan ekonomi yang dibuat oleh ekonomi, laporan
dari lembaga-lembaga pemerintah, laporan dari biro pusat statistik
mengenai uang beredar, pendapatan nasional, dan inflasi bisa dipakai
untuk menganalisis pinjaman.
Ketentuan Negatif
1. Modal kerja minimum - 67% 83% 91 60% 75%
4
2. Rasio lancar minimum - - 33 27 60 100
3. Modal saham minimum - - 17 27 40 75
4. Batasan penggunaan
- - 33 73 100 100
utang
5. Pembatasan pada
50% 33 67 82 100 100
merger dan konsilidasi
6. Pembatasan pada
- - 50 91 60 100
dividen
7. Pembatasan penjualan
saham dan utang anak 50 - 33 64 60 75
perusahaan
8. Pembatasan pada
penjualan bagian - 67 67 82 100 100
penting suatu aset
Catatan: Rating perusahaan AAA adalah yang paling rendah risikonya,
sedang rating B adalah yang paling tinggi risikonya.
5
4,5,6,7 - Penting secara umum (rata-rata)
8,9,10 - Sangat penting
% dimasukan dalam perjanjian
Rasio Keuangan
kredit
1. Hutang / Modal Saham 95,5%
2. Rasio Lancar 90,0
3. Rasio Pembayaran dividen 70,0
4. Aliran kas / proporsi hutang 60,3
jangka panjang yang jatuh tempo
tahun ini
5. Fixed charge Coverage 55,2
6. Times Interest Earned 52,6
7. Degree of Fianacial Leverage 44,7
8. Saham / Aset 41,0
9. Aliran kas/Total Hutang 36,1
10. Rasio Quick 33,3
6
Studi untuk memprediksi kelima pertimbangan di atas menghasilkan
persamaan sebagai berikut :
Semaki tinggi skor Yi akan semakin besar kredit. Arah dari masing-
masing koefisien sesuai dengan harapan kita. Semakin tinggi hutang akan
semakin tinggi risiko kredit, semakin rendah dana dari operasi akan semakin
tinggi risiko kredit (tanda negatif), dan semakin lama (banyak) tahun
penjualan yang menurun akan semakin tinggi risiko kredit.
Akurasi dari model tersebut bisa dilihat berikut ini. Begitu juga akurasi
model tersebut dengan menggunakan kredit di luar sampel (uji validasi).
Klasifikasi Kredit Sampel Estimasi Sampel Vlaidasi
Lancar 93% 94%
Diperhatikan khusus 44% 26%
Substandar 80% 30%
Meragukan 60% 50%
Model tersebut memprediksi kredit lancar dengan cukup baik pada
dua kategori sampel, tetapi tidak begitu baik untuk tiga kategori kredit
lainnya. Model yang tidak begitu baik hasilnya tersebut disebabkan
beberapa kemungkinan. (1) Staf kredit menggunakan lebih dar tiga variabel
yang dibicarakan di atas. (2) Data-data dalam model di atas tidak
menunjukan hubungan yang sifatnya linear. (3) Hanya sedikit terjadi
keseragaman pendapat antar para staf kredit mengenai variabel yang bisa
masuk dalam model tersebut. Persentase keseragaman pendapat yang rendah
menunjukan bahwa model linier sperti di atas tidak tepat.
7
Di negara-negara maju, informasi mengenai perushaan bisa
diperoleh dari lembaga-lembaga komersial. Berikut ini faktor-faktor yang
dipertimbangkan dalam menyusun rating kredit oleh Dun dan Bradstreet:
Rating Tinggi Baik Fair Terbatas
Deskripsi Jika semua Jika sebagian Dipandang baik, Risiko kredit
kondisi di besar kondisi tetapi beberapa semakin besar,
bawa ini ini memuaskan varaibep tidak reputasi terbatas.
memmaskan baguus.
Pembayaran Memuaskan. Secara umum Kelemahan yang Signifikan,
Ada memuaskan. cukup signifikan. bahkan
penjelasan Penjelasan kelambatan yang
memdai memadai kronis
terhadap terhadap
keterlambatan kelemahan
yang mungkin
terjadi
Keuangan Laporan Laporan Laporan Laporan
keuangan diperoleh diperoleh. diperoleh.
secara teratur kondisi Kondisi tidak Kondisi tidak
diperoleh. lumayan. Tren seimbang. seimbang.
Ada angka- biasanya Kerugian Kerugian dan
angka cukup. operasonal dan hutang semakin
perbandingan. aliran kas tidak besar.
Kondisi bagus. Hutang
bagus. Tren cukup besar
yang menarik
Sejarah Satu tahun Tidak ada Jaminan yang Jaminan yang
setidaknya. 3 minimum memadai memadai terhadap
tahun kebih tahun jika terhadap kepemilikan
disukai. faktor lain kepemilikan
Jumlah yang memuaskan.
8
cukup Jaminan yang
terhadap memadai
kepemilikan. terhadap
kepemilikan.
Yang Pengalaman Jika baru, Mungkin Mungkin kurang
Lainnya dalam semua pengalaman kekurangan pengalaman.
aspek pada pengalaman. Mempertimbang-
manajemen pengelolaan Mempertimbang kan pengaruh
bisnis. Tidak bisnis yang kan pengaruh kegagalan
ada kegagalan suskses di kegagalan terhadap bisnis
bisnis akhir- masa lalu. terhadap bisnis saat ini.
akhir ini yang Tidak ada saat ini.
akan kegagalan
berakibat bisnis akhir-
buruk akhir ini.
terhadap
bisnis.
Catatan: Faktor lain yang dipertimbangkan untuk penilaian ini termasuk:
operasi atau lokasi, catatan bank, informasi publik, faktor-faktor
ekonomi secara umum, kondisi industri atau local.
2.2. Beberapa Masalah Dalam Penggunaan Model Kuantitatif
Penggunaan model kuantitatif semakin penting dalam pengambilan
putusan pemberian pinjaman. Pada kredit konsumen, rating yang dihasilkan
dari model kauntitatif ini menjadi input kunci dalam pengambian keputusan.
Pada kredit komersial, rating yang dihasilkan dari model kuantitatif
digunakan sebagai salah satu input dalam pengambilan keputusan.
Penggunaan ini semakin meluas.
Analis kredit dihadapkan pada masalah apakah akan mempunyai data
yang banyak sehingga bisa memporoleh model yang paling baik atau
mempunyai data perusahaan-perusahaan yang relatif homogen dalam
kaitannya dengan atribut yang relevan terhadap pengambilan keputusan
kredit. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah membuat model untuk
9
setiap industri. Karena perusahaan-perusahaan dalam setiap industri relatif
homogen. Cara semacam ini bisa mengendalikan kemungkinan perbedaan
atribut antara industri, tetapi cara ini akan menghasilkan jumlah data yang
kecil. Cara lain adalah dengan menggunakan angka-angka relatif untuk
menghilangkan heterogenitas data. Contoh berikut ini memberikan ilustrasi
penggunaan metode semacam diatas.
Rasio Rasio Relatif
Perusahaan Industri Keuangan Rasio (Perusahaan
Perusahaan Industri Industri)
A Tekstil 0,36 0,27 1,33
B Farmasi 0,42 0,15 2,80
C \Baja 0,30 0,53 0,57
D Transport 1,20 1,41 0,85
10
teori yang bisa dipakai untuk mengarahkan penelitian evaluasi kredit, atau
menguji secara empiris teori-teori tersebut. Alasan-alasan yang lebih
pragmatis (misal untuk memperbaiki pengambilan keputusan) sering
digunakan dalam penelitian ini, bukan alasan yang bersifat akademis (seperti
pembuktian suatu teori). Pemilihan variabel bebas biasanya didasarkan pada
beberapa hal:
a. Pengalaman perusahaan pada masa lalu.
b. Penelitian-penelitian terdahulu.
c. Metode pencarian model terbaik dengan menggunakan teknik statistik,
misal regresi atau diskriminan stepwise.
Seringkali variabel-variabel yang akhirnya masuk dalam model
merupakan bagian kecil dari variabel-variabel yang semula dimasukkan ke
dalam model. Beberapa variabel yang tida signifikan barangkali perlu diberi
penjelasan kenapa tidak signifikan, dan kemudian dicari implikasinya
terhadap mengambilan keputusan.
11
d. Jumlah keluarga yang ditanggung
e. Jumlah pembayaran bulanan
f. Umur peminjam
g. Besarnya kredit
h. Status perkawinan
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sumber-sumber informasi ysng bisa dimanfaatkan dalam analisis
kredit adalah: (1) Informasi dari nasabah itu sendiri, (2) Informasi dari file di
bank, (3) Informasi dari pihak eksternal, (4) Informasi dari pasar modal, (5)
Informasi dari asosiasi perdagangan, dan (6) Laporan industri dan ekonomi
secara umum.
Tahapan proses pemberian pinjaman mencakup: (1) Persetujuan
pemberian pinjaman, (2) Monitoring pinjaman, dan (3) Pelunasan pinjaman.
Ada beberapa ketentuan (baik afirmatif dan negatif) yang ditetapkan oleh
bank dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Ada beberapa rasio
yang sering digunakan dalam pertimbangan kredit. Analisis kredit bisa
dikembangkan lebih lanjut menjadi model kuantitatif seperti model
diskriminan.
Dalam penggunaan model kuantitatif, ada beberapa masalah yang
perlu diperhatikan. Data antarindustri biasanya relative heterogen. Analis
bisa membuat data ini menjadi lebih homogeny dengan membuat angka-
angka relatif. Masalah lain adalah dalam pemilihan sampel. Kalau sampel
dipilih dari file perusahaan saat ini, barangkali sampel tersebut tidak
representatif karena sampel tersebut hanya mewakili populasi yang telah
terseleksi oleh sistem yang ada saat ini di perusahaan, bukan populasi secara
keseluruhan. Pemilihan variabel juga menjadi masalah karena saat ini
masalah sedikit teori yang dikembangkan yang bisa mengarahkan pemilihan
variabel-variabel untuk analisis kredit. Meskipun demikian teknik-teknik
kuantitatif semakin berkembang, semakin banyak digunakan, terutama untuk
analisis kredit konsumen.
3.2. Saran
13
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca khususnya dalam mata
kuliah Analisis Laporan Keuangan. Penulis juga berharap agar kita dapat
mencari sumber referensi lain agar pengetahuan kita mengenai Analisis
Pemberian Pinjaman semakin luas. Penulis menyadari adanya kekurangan
baik dalam materi maupun penulisannya. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
M. Hanafi, Dr. Mamduh, dan Prof. Dr. Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan
Keuangan. UPP STIM YKPN: Yogyakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pinjaman (diakses pada 26 April 2021)
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_kredit#:~:text=Analisis%20kredit
%20adalah%20cara%20untuk%20menghitung%20kelayakan%20kredit
%20suatu%20usaha%20atau%20organisasi.&text=Tujuan%20analisis
%20kredit%20adalah%20untuk,dan%20untuk%20menetapkan%20kadar
%20risiko. (diakses pada 26 April 2021)
15