Anda di halaman 1dari 2

Kronologis Permasalahan HUTA IV,Sei Mangkei

Kami atas nama masyarakat Huta IV Nagori Sei Mangkei menyampaikan kronologis
permasalahan yang ada di Huta IV.

1. Pada hari Kamis tanggal 01 Oktober 2020 tepat pukul 20.00 WIB di kediaman Bapak
Pangulu Nagori Sei Mangkei, kami atas nama anggota SPSI unit PKO/PKS
melaporkan kepada Pangulu Nagori Sei Mangkei bahwa kami masyarakat Huta IV
dan Huta V merasa keberatan atas tindakan kepada dusun Huta IV Bapak Suhendra.
(Surat pengaduan dan nama-nama terlampir).
2. Setelah kami melaporkan aduan, Bapak Pangulu Nagori menginstruksikan kepada
kami untuk membuat berupa tanda tangan warga agar supaya kepala Dusun Huta IV
di lengserkan / di turunkan dari jabatannya sebagai Kepala Dusun.
3. Pada hari Senin tanggal 05 Oktober 2020, pukul 10.00 WIB di Balai Desa diadakan
rapat / musyawarah dadakan oleh Pemerintah Nagori tanpa ada surat undangan ke
warga. Dihadiri Bapak Camat Bosar Maligas, Maujana, Babinsa, Perwakilan Polsek
Bosar Maligas. Hasil Musyawarah adalah warga meminta Bapak Suhendra selaku
Kadus IV untuk turun dari Jabatannya, namun Pangulu tidak dapat memutuskannya
dengan dalih tidak memenuhi kuorum musyawarah. Kemudian Pangulu
menginstruksikan kepada warga Huta IV untuk mengumpulkan tanda tangan, Agar
dilakukan voting dukungan terhadap Kadus Huta IV. Dan tanda tangan yang tidak
mendukung Kadus Huta IV. Kemudian Pangulu menutup musyawarah dan akan
dilanjutkan pada Minggu 11 Oktober pukul 14.00 WIB.
4. Pada tanggal/ hari Minggu 11 Oktober 2020 dilakukan Rapat / Musyawarah di Balai
Desa (Musyawarah lanjutan). Pada pukul 14.00 WIB. Dihadiri oleh Bapak Camat,
Maujana, Babinsa berdasarkan instruksi Pangulu pada musyawarah sebelumnya
tanggal 05 Oktober 2020 di Balai desa, maka dilakukanlah voting penghitungan tanda
tangan warga yang mendukung Kadus Suhendra, maka hasil voting di menangkan
oleh warga yang meminta Kadus Suhendra agar turun dari jabatannya, Namun
Pangulu masih berat mengambil keputusan dan mengatakan bahwa tanda tangan yang
dikumpulkan ini cacat hukum padahal beliau yang mengatakan voting ini
dimenangkan warga dan berkas-berkas hasil musyawarah akan disampaikan ke Dinas
Terkait dan musyawarah pun di tutup. Dan Pangulu akan menyampaikan hasil setelah
1 minggu.
5. Setelah 1 minggu tidak ada kabar dari Pemerintah Nagori, Minggu 18 0ktober 2020,
(Kami warga Huta IV) mengundang Maujana Huta I s/d Huta VI dan dihadiri oleh
Anggota Maujana, sedangkan Ketua berhalangan hadir. Dan di forum tersebut kami
menanyakan kabar hasil dari putusan musyawarah tanggal 11 Oktober 2020, dan
meminta Maujana menympaikan hasil putusan musyawarah pada Forum
Musyawarah Desa. Pada hari Senin 19 Oktober 2020. Kemudian Maujana
menyarankan kepada kami Warga Huta IV agar membuat laporan pengakuan secara
tertulis dan melengkapi berkas-berkas aduan.
6. Karena tidak adanya tanggapan dan penyampaian hasil musyawarah setelah
pertemuan dengan Anggota Maujana. Pada tanggal 18 Oktober 2020, maka kami
melayangkan Surat Aduan dan berkas-berkas Aduan langsung ke rumah Ketua
Maujana pada tanggal/hari Rabu 04 November 2020 di kediaman Ketua Maujana
pada pukul 20.00 WIB, namun berkas Aduan di tolak oleh Ketua Maujana Bapak
Agus Harianto

Anda mungkin juga menyukai