Anda di halaman 1dari 2

Demokrasi subtansial

Demokrasi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan yang diadakan oleh suatu
negara. Demokrasi memiliki makna yang berbeda-beda di setiap negara, begitupula dengan
teori yang berkembang di setiap negarapun juga beragam. Baru-baru ini di eropa telah
berkembang teori mengenai suatu demokrasi deliberal atau bisa dikatakan demokrasi yang
tidak liberal. Jika dilihat, demokrasi deliberal ini mirip dengan demokrasi yang berkembang
di Indonesia yakni demokrasi yang senang bermusyawarah.

Di Indonesia sendiri tidak mengharapkan demokrasi seperti negara barat yang


liberal dan juga tidak mengharapkan demokrasi seperti negara timur yang monarki, di
Indonesia mengharapkan demokrasi yang tumbuh dan berkembang. sebelumnya di
Indonesia sudah pernah menerapkan beberapa system demokrasi seperti demokrasi
Pancasila dan demokrasi terpimpin. Meski sistemnya berbeda tapi kedua demokrasi tersebut
memiliki dasar yang sama yaitu berlandaskan atas undang-undang Dasar 1945.

Selain membicarakan kedua demokrasi yang sudah berkembang di Indonesia


tersebut, Saat ini sedang ramai dibicarakan mengenai demokrasi substansial. demokrasi
substansial yaitu demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan dalam
suatu pemerintahan. Guna menjalankan demokrasi substansial, maka dipilih wakil-wakil
rakyat untuk menampung dan menyampaikan aspirasi dan keinginan rakyat kepada
pemerintah. Wakil-wakil rakyat ini bertanggung jawab untuk menelusuri dan mencari tau
hal apa yang sebenarnya diinginkan oleh seluruh rakyat, agar keputusan pemerintah dengan
keinginan rakyat selalu sejalan.

Namun sepertinya demokrasi substansial ini, di Indonesia baru berjalan secara


formalitas saja dan belum berjalan secara sepenuhnya. Atau dapat dikatakan bahwa rakyat
belum benar-benar menjadi pemegang kekuasaan. Hal tersebut salah satunya dikarenakan
kurangnya pemahaman rakyat mengenai demokrasi substansial.

Lalu bagaimana caranya agar demokrasi substansial di Indonesia bisa segera


terwujud?. Pertama-tama ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna menumbuhkan
suatu demokrasi subtansial di Indonesia. Hal-hal tersebut antaralain :
1. Masih banyak rakyat yang kelaparan

2.Masih banyak rakyat yang buta huruf

3. Masih banyak rakyat ynag buta politik

Jika ketiga hal tersebut masih terjadi di Indonesia maka akan sulit untuk menumbuhkan
suatu demokrasi yang baik. Selain itu terdapat juga syarat-syarat yang harus dipenuhi agar
demokrasi substansial di Indonesia dapat tumbuh dengan baik , syarat-syarat tersebut
diantaranya:

1. pertumbuhan ekonomi, karena apabila masih terdapat banyak masyarakat yang miskin
maka akan sulit untuk membngun suatu demokrasi yang baik.
2. pengakuan adanya pluralisme. pluralisme dapat diartikan suatu keberagaman, bukan
hanya keberagaman SARA, namun dapat juga diartikan sebagai keberagaman pendapat,
keberagaman Kepentingan dan keberagaman-keberagaman yang lain. Apabila
masyarakat sudah bisa menjunjung tinggi pluralisme maka mereka akan dapat
mengatasi adanya suatu perbedaan. Dan menemukan suatu solusi.
3. pola hubungan antara penguasa dan masyarakat yang seimbang. Hal ini sangat
diperlukan agar keputusan pemerintah dan kemauan rakyat selalu sejalan.

Apabila semua syarat tersebut dapat terpenuhi maka demokrasi substansial akan semakin
cepat terwujud. untuk terpenuhinya semua syarat diatas merupakan tugas kita Bersama.
Permasalahan disini, untuk dapat memenuhi semua syarat tersebut diperlukan adanya
pemahaman mengenai demokrasi substansial oleh rakyat. Sedangkan saat ini masih banyak
rakyat yang belum memahami apa itu yang dimaksud dengan dekmokrasi substansial.
Beberapa diantaranya pun justru menganggap bahwa demokrasi merupakan suatu kebebasan
dan melupakan kewajiban untuk menghormati kebebasan orang lain. Padahal demokrasi yang
benar yaitu “ada hak, ada kewajiban serta ada tanggung jawab.”

Karena itu, Pendidikan demokrasi sangat diperlukan di Indonesia. Sebenarnya


pemerintah sudah banyak memberikan Pendidikan demokrasi terhadap warganya melalui
sekolah, sosialisasi dan lain lain. Namun, hal tersebut belum cukup untuk membuat rakyat
mampu memahami dan menerapkan Pendidikan demokrasi tersebut. Rakyat membutuhkan
suatu figur pemimpin yang mampu mencontohkan demokrasi yang benar sehingga mereka
dapat menerapkan pendidikan demokrasi tersebut dengan praktik demokrasi yang benar.

Anda mungkin juga menyukai