Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RUTIN KELOMPOK 1

“HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) “

Disusun Oleh :
Nama : Shanaya Pritta Mariaty (1183311016)
Gunaria Angelina (1183311007)
Usy Sarah Manurung(1183311025)
Kelas : PGSD Ekstensi G 2018
Dosen Pengampu : Drs. Arifin Siregar, M.Pd.
Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih
terhadap semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi, baik yang memberikan
sumbangan materi maupun sumbangan pikiran dan penyusunan makalah ini. Makalah yang
berjudul “Hakikat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)” ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang diampu oleh Bapak Drs. Arifin Siregar,
M.Pd.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya dalam makalah ini karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman kami masih terbatas. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala masukan, saran, dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini ataupun yang akan datang.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.

Medan, September 2020

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................................3
2.1 Pengertian PTK.........................................................................................................3
2.2 Asas-Asas Penelitian Tindakan Kelas......................................................................4
2.3 Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas...................................................................7
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................10
BAB IV PENUTUP................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam bidang pendidikan, khususnya
kegiatan pembelajaran, berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat
bermanfaat bagi tenaga pendidik untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses dan
hasil pembelajaran di kelas atau di ruang kuliah. Dengan melaksanakan tahapan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tenaga pendidik dapat menemukan solusi dari masalah
yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai
ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan  secara kreatif.
Masalah proses pembelajaran di kelas atau di ruang kuliah dapat dicari solusi atau
jalan keluar melalui Penelitian Tindakan Kelas sebagai upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran di
kelas kreatif, inovatif dan hasil belajar dapat diwujudkan secara ilmiah yaitu, rasional,
sistematis dan empiris.
Agar Penelitian Tindakan Kelas dapat dilaksanakan dengan baik, tentu saja kita perlu
menyamakan persepsi apa saja pengertian, karakteristik dan asas-asas apa saja yang
dimiliki PTK karena penelitian tindakan kelas ini memiliki karakteristik yang relative
agak berbeda jika dibandingkan dengan jenis penelitian yang lain, misalnya penelitian
eksperimen, survey, analisis isi dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari penelitian tindakan kelas (PTK) ?


2. Seperti apakah karakteristik penelitian tindakan kelas tersebut ?
3. Apa saja prinsip dan asas-asas dari penelitian tindakan kelas itu ?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut, kajian ini mempunyai tujuan, yaitu:

1. Mengetahui pengertian Penelitian tindakan kelas


2. Untuk mengetahui karakteristik penelitian tindakan kelas
3. Mengetahui prinsip dan asas-asas penelitian tindakan kelas

2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian PTK
Secara sederhana, PTK dapat didefinisikan sebagai sebuah proses investigasi
terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru/calon
guru yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja,
proses, isi, kompetensi, atau situasi pembelajaran. Beberapa definisi penelitian tindakan kelas
seperti di bawah ini:
a. Sanford (1970) & Kemmis (1993) dalam I Gede Harja Subrata. Penelitian tindakan
sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif
mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem,
cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi.
b. Elliot (1982) dalam Suwarsih Madya dijelaskan bahwaPenelitian tindakan adalah
kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di
dalamnya. Seluruh prosesnya--ditelaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan pengaruh—menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi
diri dan perkembangan professional.
c. Kemis dan Taggart (1988) dalam Suwarsih Madya menyatakan penelitian tindakan
adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-
pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik
pendidikan dan praktik sosial mereka, serta pemahaman mereka terhadap praktik-
praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut.
d. Tim Pelatih Proyek PGSM menyimpulkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara
singkat didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang besifat reflektif oleh pelaku
tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-
tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap
tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik-
praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut,
PTK dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap:
1. Merencanakan
2. Melakukan Tindakan
3. Mengamati

3
4. Merefleksi.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, secara sederhana PTK dapat diartikan sebagai
salah satu metode penelitian yang bersifat mencerminkan perilaku subjek atau pelaku
kegiatan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan.
2.2 Asas-Asas Penelitian Tindakan Kelas
Ada sejumlah ahli yang mengemukakan asas-asas atau prinsip-prinsip Penelitian
Tindakan Kelas secara berbeda yang seharusnya diperhatikan dan dipegang teguh dalam
Penelitian Tindakan Kelas. Suharsimi Arikunto (2007) mengemukakan asas atau prinsip-
prinsip Penelitian Tindakan Kelas, yaitu sebagai berikut:
1. Asas Kegiatan Nyata Dalam Situasi Rutin 
Penelitian tindakan kelas hendaknya dilakukan tanpa mengubah situasi rutin
sesuai dengan aslinya. Jika penelitian tindakan kelas dilakukan dalam situasi lain,
maka hasilnya tidak dapat dijamin dapat diterapkan lagi dalam situasi aslinya. sebab
hasil penelitian yang tidak diperoleh dari situasi rutin akan menjadi tidak wajar atau
tidak alami. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas tidak perlu diadakan dalam
waktu khusus, tidak perlu mengubah jadwal pembelajaran yang sudah ada, melainkan
melebur dengan jadwal pembelajaran yang sudah ada sesuai dengan jadwal yang telah
ada. Kelebihan dari cara demikian ini adalah ketika guru melakukan penelitian
tindakan kelas tidak menimbulkan kerepotan bagi kepala sekolah, wakil kepala
sekolah bagian kurikulum, wali kelas dan juga siswanya sendiri karena tidak
mengubah jadwal yang sudah ada. Berdasarkan asas ini maka penelitian tindakan
kelas yang dilakukan oleh guru harus yang terkait dengan profesi guru, yaitu yang
terkait langsung dengan proses pembelajaran.
2. Asas Kesadaran Diri untuk Memperbaiki Kinerja 
Dasar filosofi dari penelitian tindakan kelas adalah bahwa manusia itu pada
dasarnya tidak senang dengan sesuatu yang bersifat statis. Sesuatu yang bersifat statis
itu akan cenderung membosankan sehingga manusia cenderung menginginkan sesuatu
yang lebih baik. Untuk mencapai sesuatu yang lebih baik ini tentunya perlu ada upaya
kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan dan sifatnya terus meningkat. Dalam
konteks penelitian tindakan kelas hendaknya guru melakukan bukan karena adanya
permintaan apalagi paksaan dari pihak lain, misalnya kepala sekolah, melainkan atas
dasar kesadaran yang timbul darti dalam diri sendiri. Dengan kesadaran diri ini
berarti guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas dilandasi oleh kesukarelaan,
senang hati, pengharapan, dan kesungguhan untuk mewujudkan proses dan hasil

4
pembelajaran yang lebih baik daripada yang selama ini dilakukan. Guru juga
melakukan penelitian tindakan kelas karena memiliki kesadaran mendalam bahwa ada
kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya, kinerjanya selama ini, dan didorong
oleh keinginan yang kuat untuk memperbaikinya. 
3. Asas Analisis SWOT 
SWOT merupakan singkatan dari “Strength (S), Weakness (W), Oppurtunity
(O), Threat (T)”. Strength berarti kekuatan, Weakness berarti kelemahan, Oppurtunity
berarti kesempatan atau peluang, dan Threat berarti ancaman. Dalam penelitian
tindakan kelas, pihak yang dianalisis dengan menggunakan empat unsur SWOT harus
meliputi guru yang melaksanakan tindakan dan siswa yang dikenakan tindakan.
Analisis ini digunakan untuk menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas
sesungguhnya dilakukan secara serius sejak awal perencanaan, selama pelaksanaan,
dan menganalisis serta pemaknaan terhadap hasil tindakan. Artinya dalam
serangkaian penelitian tindakan kelas itu, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahan yang ada dari guru, siswa dan proses pembelajaran selama ini harus
dianalisis secara cermat. Kesempatan/peluang serta ancaman merupakan analisis
cermat terhadap factor-faktor yang diluar guru dan siswa. Artinya, guru dalam
merancang suatu tindakan harus mempertimbangkan unsur-unsur yang dapat
dimanfaatkan dan sebaliknya juga harus mempertimbangkan kemungkinan ancaman
atau bahaya yang dapat mengganggu proses penelitian. 
4. Asas Empiris dan Sistematis 
Proses pembelajaran yang sesungguhnya merupakan suatu sistem yang
mengandung dan melibatkan banyak unsur. Unsur-unsur yang terlibat dan membentuk
suatu sistem pembelajaran itu sebenarnya yang dimaksud dengan empiri
pembelajaran. Empiri itu artinya kondisi nyata pengalaman keseharian dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas harus menemu-kenali,
memahami, mencermati dan menganalisis empiri pembelajaran itu sebagai suatu
sistem; tidak boleh terpisah-pisah ibarat serpihan-serpihan pembelajaran. Jadi, agar
penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru dapat memperbaiki proses
pembelajaran dan pada akhirnya memperoleh hasil pembelajaran secara berkualitas,
harus memperhatikan semua unsur-unsur yang saling terkait dalam suatu proses
pembelajaran. 

5
5. Asas SMART dalam Perencanaan 
SMART ini merupakan singkatan dari “Spesific (S), Managable (M),
Acceptable dan Achievable (A), Realistic (R), Time –Bound (T). Berikut ini penjelasan
masing-masing dalam kaitannya dengan penelitian tindakan kelas.
Specific, arti katanya adalah khusus, tidak terlalu umum. Ini mengandung
makna bahwa guru sebagai peneliti dalam penelitian tindakan kelas, dalam
merencanakan tindakan bersifat khusus dan tidak terlalu luas. Dengan cara demikian,
guru dalam nelakukan penelitian tindakan kelas tidak terlalu repot, tidak terlalu
kesulitan, siswapun bisa lebih terfokus, dan akhirnya dapat membawa pada
peningkatan hasil belajar secara maksimal.
Managable, arti katanya adalah mudah dikelola atau mudah dilakukan. Ini
mengandung makna bahwa guru sebagai penliti dalam merencanakan penelitian
tindakan kelas harus memilih yang mudah dilakukan, tidak menyulitkan diri sendiri,
tidak berbelit-belit. Contohnya: tidak menyulitkan dalam melakukan tindakan, tidak
menyulitkan dalam melaksanakan observasi atau pengumpulan datanya, dan tidak
kesulitan dalam mengoreksi atau menganalisis hasilnya.
Acceptable, arti katanya dapat diterima oleh lingkungan, sedangkan
Achievable arti katanya dapat dicapai atau dapat di jangkau. Hal ini mengandung
makna bahwa guru sebagai peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas dapat
diterima oleh siswa sebagai subjek yang dikenai tindakan. Artinya siswa yang dikenai
tindakan tidak mengeluh karena adanya tindakan kelas yang dilakukan oleh guru
serta tidak mengganggu lingkungan sekolah. Selain itu, tindakan yang dilakukan oleh
guru dan diterima oleh siswa yang dikenai tindakan juga dapat di jangkau atau dicapai
oleh guru itu sendiri maupun oleh siswa.
Realistic, arti katanya adalah sesuai dengan kemampuan atau tidak di luar
jangkauan. Ini mengandung makna bahwa guru sebagai peneliti dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas tidak terlalu muluk-muluk, tidak terlalu rumit, tidak
menyimpang dari kenyataan yang ada disekolah, dan bermanfaat bagi peningkatan
kualitas subjek yang dikenai tindakan. Artinya dengan melaksanakan tindakan yang
tidak terlalu rumit, tetapi dapat memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
Time-Bound, arti katanya adalah terikat oleh waktu atau dibatasi oleh waktu.
Ini mengandung makna bahwa guru sebagai peneliti dalam melaksanakan penelitian

6
tindakan kelas harus memiliki perencanaan waktu yang jelas. Batasan waktu ini
sangat penting agar guru dapat merencanakan tindakan yang tepat dan hasil bagi
peningkatan kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa bisa
diperkirakan dengan jelas.
Sementara itu ahli lainnya yaitu Winter, R (1989) dalam bukunya yang
berjudul “Learning From Experience: Principles and Practice in Action Research”
menyatakan ada enam asas yang menuntut pelaksanaan penelitian tindakan : (1) kritik
refleksif, (2) kritik dialektis, (3) sumber daya kolaboratif, (4) resiko, (5) struktur
majemuk, dan (6) teori, praktek, transformasi.

Sejatinya asas asas yang mendasari penelitia tindakan kelas ialah Asas Kegiatan
Nyata Dalam Situasi Rutin yang merupakan pencerminan dari kejujuran, kemudian Asas
Kesadaran Diri untuk Memperbaiki Kinerja yang adalah pencerminan dari keinginan inovasi
dari dalam diri guru, lalu asas ketiga dan kelima yaitu Asas Analisis SWOT dan SMART
yang digunakan sebagai panduan dasar penelitian tindakan kela. Kemudian asas keempat
yaitu empiris dan sistematis yaitu asas yang menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas
haruslah memperhatikan banyak unsur pembelajaran yaitu kelemahan keunggulan guru,
kelemahan kelebihan siswa, kondisi kelas, motivasi maupun kondisi siswa, materi
pembelajaran maupun hal lainnya.

2.3 Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas


Sebagai paradigma sebuah penelitian tersendiri, jenis penelitian tindakan kelas
(PTK) memiliki karakteristik yang relative agak berbeda jika dibandingkan dengan jenis
penelitian yang lain, misalnya penelitian eksperimen, survey, analisis isi dan sebagainya.
Adapun karakteristik PTK sebagai berikut:

1. PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses pembelajaran perlu
diperbaiki dan terpanggil jiwanya untuk memberikan tindakan tertentu untuk
membenahi masalah dalam proses pembelajaran dengan cara melakukan kolaborasi.
Menurut Usman dalam kutipan Daryanto,2011:2 guru guru dengan kompetensi tinggi
erupakan seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam
bidangnya. Sehingga ia dapat melakuka fungs dan tugasnya sebagai pengajar dan
pendidik dengan maksimal.

7
2. Refleksi diri, menurut Tahir 2012 refleksi merupakan pembeda PTK dengan
penelitian lainnya yang menggunakan responden dalam mengumpulkan data,
sementara dalam PTK pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri.
3. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi antara
siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas” yang dimaksud di sini
bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan “tempat” berlangsungnya proses
pembelajaran antara guru dan murid. (Suyadi,2012:6)
4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus menerus. PTK
dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus mencerminkan
peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan patokan untuk siklus
selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran yang paling baik.
5. PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme guru, karena
PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis dan sistematis,
membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang dapat. Di mana semua
itu dapat menunjang kemampuan guru dalam pembelajaran.
6. PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan kelas. Dengan
demikian proses pembelajaran tidak monoton oleh satu model saja.
7. PTK menggunakaan metode kontekstual. Artinya variable-variable yang akan
dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga data yang
diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan dengan
kelas lain.
8. PTK dalam pelaksanaannya terbagi dalam beberapa pembagian waktu atau siklus.
(Sukardi,2011:212)
9. PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian semata.
Melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang sedang berjalan di
kelas tersebut. (Sanjaya,2010:34)
10. Menurut Ibnu (dalam Aqib, 2009:16) memaparkan bahwa PTK memiliki
karakteristik dasar yaitu:
a. Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi guru;
b. Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya;
c. Peneeliti sebagai media yang melakukan refleksi;
d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional;
e. Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode

8
Sedangkan menurut Mulyasa (2009), sedikitnya ada dua hal yang menjadi karakteristik
umum PTS. Pertama, masalah yang diangkat untuk dipecahkan, harus berangkat dari praktik
pendidikan nyata di sekolah tersebut. Kedua, Kepala Sekolah atau pengawas dapat meminta
bantuan orang lain untuk mengenal serta mengelaborasi masalah yang akan dijadikan topik
penelitian.

Dari pernyataan ahli diatas, karakteristik yang sangat menonjol pada PTK adalah PTK
merupakan penelitian yang bersifat alami sesuai dengan rutinitas kita. PTK ditujukan untuk
merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara rutin yang mana dari hasil penelitian
ini bertujuan untuk memberikan inovasi pembelajaran guna meningkatkan mutu
pembelajaran baik optimalisasi dari segi guru, siswa maupun “kelas” itu sendiri.

9
BAB III

PEMBAHASAN

Pengertian alternatif pemecahan masalah adalah pilihan yang terdiri dari beberapa
rumusan yang dapat dijadikan sebagai sebuah solusi bagi permasalahan yang tengah
dihadapi. Alternatif pemecahan masalah sering kali disebut dengan alternatif
solusi.Berdasarkan materi yang dikaji oleh penyusun, terdapat 3 rumusan masalah. Yaitu:

1. Apa pengertian dari penelitian tindakan kelas (PTK) ?


2. Seperti apakah karakteristik penelitian tindakan kelas tersebut ?
3. Apa saja prinsip dan asas-asas dari penelitian tindakan kelas itu ?

Pengertian dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara sederhana dapat diartikan
sebagai salah satu metode penelitian yang bersifat mencerminkan perilaku subjek atau pelaku
kegiatan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan.
Kemudian karakteristik , karakteristik yang sangat menonjol pada PTK adalah PTK
merupakan penelitian yang bersifat alami sesuai dengan rutinitas kita. PTK ditujukan untuk
merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara rutin yang mana dari hasil penelitian
ini bertujuan untuk memberikan inovasi pembelajaran guna meningkatkan mutu
pembelajaran baik optimalisasi dari segi guru, siswa maupun “kelas” itu sendiri lalu asas-asas
penelitian. Lalu asas-asas yang mendasari penelitia tindakan kelas ialah Asas Kegiatan Nyata
Dalam Situasi Rutin yang merupakan pencerminan dari kejujuran, kemudian Asas Kesadaran
Diri untuk Memperbaiki Kinerja yang adalah pencerminan dari keinginan inovasi dari dalam
diri guru, lalu asas ketiga dan kelima yaitu Asas Analisis SWOT dan SMART  yang
digunakan sebagai panduan dasar penelitian tindakan kela. Kemudian asas keempat yaitu
empiris dan sistematis yaitu asas yang menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas
haruslah memperhatikan banyak unsur pembelajaran yaitu kelemahan keunggulan guru,
kelemahan kelebihan siswa, kondisi kelas, motivasi maupun kondisi siswa, materi
pembelajaran maupun hal lainnya.

10
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PTK dapat didefinisikan sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang
berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru/calon guru yang
memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja,
proses, isi, kompetensi, atau situasi pembelajaran. Asas-asas dari penelitian tindakan
kelas sendiri ialah asas kegiatan nyata dalam situasi rutin, asas kesadaran diri untuk
memperbaiki kinerja, asas analisis swot, asas empiris dan sistematis dan asas smart
dalam perencanaan. Pada umumnya PTK memilki karateristik sebagai berikut, yaitu
fokus peneliti tindakan yang praktis, pendidik- peneliti memiliki kegiatan praktis,
kolaborasi, dinamis, terencana dan kolaboratif.

3.2 Saran
Makalah ini disusun untuk memberikan manfaat kepada pembaca. Kami
sebagai penyusun tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari
para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

 Arikunto, Suharsimi. 2007. ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta.
 Arikunto, Suharsimi. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
 Aqib, Zainal M. (1990).Classroom Teaching Skill. Canada: D.C. Heath and Company.
 Daryanto, 2011, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta
Contoh- Contohnya, Yogyakarta : Gava Media.
 Grup.Wardhani,IDkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jkarta : Universitas
Terbuka.
 Sanjaya, Wina. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media
 Sukardiyono,Totok.(2015). Pengertian,Tujuan, Manfaat, Karakteristik, Prinsip Dan
Langkah Langkh Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. Universitas Terbuka
 Suyadi, 2012, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta : Diva Press.
 Syaodih,Nana, 2009, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
 Tahir, Muh., 2012, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan, Makassar :
Universitas Muhammadiyah Makassar.

12

Anda mungkin juga menyukai