Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATERI KOPERASI DAN UMKM

KOPERASI DAN MEKANISME KOPERASI

OLEH :

KELOMPOK 8

Kelas Akuntansi Malam E

NI MADE WIDYA MARTHA PRATIWI (1902622010308/ 17)


NI MADE ITA DWININGTYAS (1902622010321/ 30)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2019
KOPERASI DAN MEKANISME KOPERASI

Mekanisme kerjasama dan kerjasama Peran koperasi dalam berbagai kondisi pasar
(misalnya, dalam pasar persaingan sempurna). Pasar persaingan sempurna dapat diartikan
sebagai pasar atau struktur industri yang di dalamnya terdapat banyak penjual dan pembeli,
dan masing-masing penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi kondisi pasar.Oleh
karena itu dapat dilihat bahwa keseimbangan / ekuilibrium badan usaha koperasi di
Indonesia. jangka pendek, dan persaingan sempurna dalam jangka menengah dan panjang
Dalam struktur pasar Cina, harga ditentukan oleh ekuilibrium permintaan yang sama dengan
penawaran. Oleh karena itu, persaingan (harga) tidak sesuai bagi peserta komersial dalam
pasar persaingan sempurna, termasuk koperasi. Untuk memperoleh keuntungan yang lebih
besar, koperasi harus mampu bersaing dalam hal (biaya). Sesuai konsep kerjasama, biaya
produksi akan diminimalisir.
Peranan Koperasi di Berbagai keadaan Pasar Persaingan yang terdiri dari Struktur –struktur
Pasar yang Memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan ada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam
industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam
kegiatan industri. Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan
pasar persaingan tidak sempurna. Antara pasar dengan koperasi memiliki hubungan yang
erat yaitu hubungan kepemilikan,pelayanan dan hubungan pasar.
Untuk menggapai peluang itu dan menempatkan kembali koperasi sebagai fundamental
perekonomian diperlukan perubahan yang komprehensif. Yang harus dibenahi segera adalah
pertama, reorientasi dan reorganisasi koperasi. Koperasi diorientasi dan diorganisasikan
sebagai bangun perusahaan yang profesional.

A. Hubungan Pasar Dengan Koperasi


Berdasarkan konsep koperasi yang berasal dari beberapa sumber yang berbeda, terutama
“Manajemen Koperasi Indonesia (Sudarsono & Edilius, 2002) dapat dirangkum adanya 3
hubungan yang penting dalam lingkungan koperasi, yaitu hubungan pasar, hubungan
kepemilikan, hubungan pelayanan.
1. Hubungan Pasar
Pada prinsipnya, menurut ahli ekonomi pasar, ini bahkan lebih difokuskan pada
pertemuan antara penawaran dan permintaan. Permintaan adalah rencana jumlah produk
yang diminta dalam jangka waktu tertentu, dan penawaran adalah rencana untuk produk
yang akan disediakan dalam jangka waktu tertentu. Ketika permintaan memenuhi
penawaran, maka akan muncul konsep baru berupa harga dan kuantitas produk yang
diperdagangkan. Pasar dibagi menjadi lima jenis: pasar komoditas, pasar tenaga kerja, pasar
mata uang, pasar modal, dan pasar luar negeri. Kelima jenis pasar ini dapat dimanfaatkan
oleh koperasi sebagai sumber daya yang berguna bagi perkembangan koperasi.

a. Pasar Barang
Pasar barang merupakan titik pertemuan antara penawaran dan permintaan
barang. Koperasi dapat memasuki pasar dengan menyediakan barang yang diproduksi
oleh koperasi atau anggotanya, dan koperasi juga dapat meminta produk yang
dibutuhkan oleh koperasi atau anggotanya.
Di pasar barang, produk - produk yang dijual koperasi akan bersaing dengan
produk - produk lain dari pesaingnya. Manajemen koperasi bertugas dalam hal ini untuk
memenangkan persaingan tersebut. Minimal ada dua hal yang diperlukan guna
memenangkan persaingan itu, yaitu :
1) Koperasi harus menawarkan kelebihan khusus yang tidak dimiliki oleh
pesaingnya.
2) Manajemen harus mampu memotivasi anggotanya agar dapat berpartisipasi
aktif dalam koperasi.
b. Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja adalah persimpangan antara permintaan dan penawaran tenaga
kerja. Pertemuan ini akan mempresentasikan konsep pengupahan dan jumlah pekerja
yang dibutuhkan. Koperasi sebagai badan usaha juga mensyaratkan pekerja untuk
menjalankan kegiatan usahanya, artinya pekerja tidak bergantung pada keanggotaannya
dalam koperasi. Oleh karena itu, tugas utama para manajer di pasar tenaga kerja adalah
merekrut pekerja dan mengatur mereka sesuai dengan pengetahuan profesional mereka,
dan memberi para pekerja ini insentif yang sesuai. Selain itu, pengurus koperasi harus
menjaga tenaga kerja yang ada dengan memberikan peluang pengembangan. Koperasi
harus meminimalkan hilangnya tenaga kerja untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Di pasar tenaga kerja koperasi juga akan bersaing dengan pesaingnya dalam
rangka merekrut tenaga kerja yang berkualitas. Untuk itu paling tidak koperasi harus :
1) Memberikan insentif yang relatif lebih baik dibanding dengan pesaingnya
2) Memberikan kesempatan pengembangan karier yang relatif lebih baik
dibanding dengan pesaingnya.
c. Pasar Uang
Pasar uang adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan uang. Dalam
pasar uang yang ditransaksikan adalah hak untuk menggunakan uang untuk jangka waktu
tertentu.
Jadi di pasar uang akan terjadi pinjam meminjam dana, yang selanjutnya
menimbilkan hubungan utang piutang.
d. Pasar Modal
Dalam arti sempit, pasar modal identik dengan bursa efek. Tetapi dalam arti yang
luas pasar modal adalah pertemuan antara mereka yang mempunyai dana dengan mereka
yang membutuhkan dana untuk modal. Bagi koperasi sendiri, memasuki pasar modal
adalah suatu fenomena yang jarang dilakukan, sebab koperasi bukan kumpulan modal
tetapi kumpulan orang - orang atau badan hukum koperasi.
Dalam konteks ini bukan berarti koperasi bukan tidak boleh memasuki pasar
modal, bisa saja koperasi membeli surat - surat berharga di pasar modal jika memang ada
dana menganggur dan untuk sementara tidak dapat diinvestasikan ke dalam proses
produksi di unit usaha koperasi atau unit usaha anggota dan keputusan pembelian saham
itu disetujui oleh anggota.

e. Pasar Luar Negeri


Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan dalam negeri akan
produk impor dan penawaran dalam negeri akan produk ekspor. Dalam rangka
pengembangan koperasi, pemerintah sangat menganjurkan koperasi untuk bergerak di
pasar luar negeri, artinya melaksanakan kegiatan ekspor impor. Beberapa koperasi telah
mengadakan kegiatan ekspor, terutama koperasi-koperasi yang bergerak dalam industri
kerajinan.

2. Hubungan Kepemilikan
Menunjukan besarnya peranan anggota dalam koperasi, artinya anggota adalah
pemilik perusahaan koperasi. Sebagai pemilik anggota mempunyai kewajiban dan hak
tertentu terhadap koperasi.
Kewajiban dan hak pribadi adalah kewajiban dan hak dalam kehidupan kegiatan
koperasi. Ini semuanya sama bagi semua anggota dan tidak dapat dihilangkan dari
seseorang anggota selama menjadi anggota koperasi.
Kewajiban dan hak keuangan adalah yang berhubungan dengan keikutsertaan
keuangan anggota dalam harta kekayaan dan dana koperasi.
Kewajiban dan hak ini timbul hanya antar anggota dan koperasi, tidak antar sesama
anggota. Setiap anggota mempunyai kepentingan untuk memanfaatkan fasilitas yang
disediakan koperasi, Bila pemanfaatan fasilitas secara regular tidak memberikan hasil
dalam memajukan kepentingan ekonomis para anggota. Maka anggota harus bertindak :
a. Menimbulkan suatu perubahaan dalam hal pengolahan badan usaha koperasi
b. Membubarkan koperasi mereka
c. Mengundurkan diri dari koperasi karena tidak menguntungkan
d. Mempersatukan koperasi mereka dengan koperasi lain agar terbentuk unit ekonomi yang
dapat hidup terus guna kemajuan anggotanya.

3. Hubungan Pelayanan

Ini muncul karena fakta bahwa anggota di samping sebagai pemilik juga sebagai
pelanggan utama koperasi. Bentuk pelayanan koperasi terhadap anggota melalui bisnis
antara usaha anggota dengan badan usaha koperasi.
Ada 2 faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada
anggotanya :

a. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain


b. Perubahaan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan
peradaban
4. Hubungan Produsen dengan Pasar tanpa Koperasi

Hubungan produsen dengan pasar tanpa koperasi dapat digambarkan sebagai


berikut. Misalnya Produsen (P) yang menghasilakn kakao akan menjual produksinya ke
pasar (Konsumen C). Dalam hal ini Produsen P dan Konsumen C tidak terintegrasi atau
tidak saling mengetahui dengan baik. Oleh karena itu, peran pedagang (T) adalah sangat
strategis untuk menjembatani kepentingan ekonomi kedua belah pihak.

5. Hubungan Produsen Anggota Koperasi dengan Pasar

Menurut konsep koperasi, sekelompok orang baik itu sebagai produsen maupun
sebagai konsumen yang mempunyai kepentingan ekonomi yang sama dapat membentuk
perusahaan koperasi. Adanya persamaan kepentingan ekonomi ini membentuk
“hubungan khusus” antara anggota koperasi dengan perusahaannya yang disebut
koperasi. Sebenarnya produsen/anggota koperasi sendiri dapat berhubungan langsung ke
pasar untuk menjual produksinya, tetapi karena pertimbangan efisiensi atau adanya
keuntungan ekonomis dan non ekonomis yang lebih besar, mereka menyerahkan
pemasarannya kepada koperasi.
Dengan demikian, koperasi mengambil alih fungsi pemasaran atau penjualan yang
semula dilakukan secara sendiri oleh produsen tersebut. Selanjutnya koperasinya yang
berinteraksi atau melakukan lobi bisnis dengan pasar atau konsumen C untuk memasarkan
produksi anggotanya. Dalam pemasaran produk anggota, perusahaan koperasi dan
anggotanya telah terikat dengan kesatuan organisasi koperasi. Ada hubungan perserikatan
yang dibangun berdasarkan kebersamaan dan kekeluargaan dalam lingkungan yang
demokratis.
Sebagai konsekuensi logis dari hubungan ini, maka keuntungan ekonomis yang
diperoleh dari pemasaran bersama melalui perusahaan koperasi tersebut akan jatuh
langsung ke tangan anggota. Namun sebaliknya, bila koperasi mengalami kerugian,
anggota pun akan ikut menanggungnya.

B. Kekuatan Dan Kelemahan Koperasi Dalam Sistem Pasar


Koperasi sebagai bagian dari sistem pasar secara keseluruhan, Koperasi akan bersaing
dengan perusahaan - perusahaan lain yang bukan Koperasi. Koperasi harus mampu
menggunakan kekuatan - kekuatan yang dimiliki, mampu mencari peluang yang dapat
meningkatkan pertumbuhan, memanfaatkan kesempatan - kesempatan yang ada dan
memperbaiki kelemahan - kelemahan yang ada dalam tubuh Koperasi.
Kekuatan-kekuatan Koperasi :
a. Economies of Scale (adanya pembelian barang yang banyak)
b. Bagaining position di pasar (kekuatan dalam penawaran produk)
c. Kemampuan dalam menghadapi ketidakpastian (uncertainly), adanya internal market dan
eksternal market, risiko ditanggung bersama.
d. Pemanfaatan inter - linkage market dan transaction cost sebagai akibat self control dan
self management. Anggota harus mempunyai sifat altruisme.
Kelemahan-kelemahan Koperasi berdasarkan prinsip-prinsip, yaitu :
a. Prinsip keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, ini akan melemahkan permodalan
dalam jangka panjang.
b. Prinsip kontrol secara demokratis.
c. Prinsip pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota.
d. Prinsip bunga yang terbatas atas modal.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh Koperasi untuk memperkecil tingkat kelemahan yang ada :
a) Koperasi dapat membatasi jumlah anggota asal pembatasan itu tidak artifisial
(pembatasan yang dibuat-buat)
b) Koperasi dapat memberikan preferensi tertentu terhadap jumlah modal yang dimasukkan
oleh para anggota.
c) Bunga modal yang terbatas adalah bunga yang wajar; artinya bunga yang sama di pasar.
d) Pemasukan modal pada Koperasi merupakan jasa, semakin besar modal yang
dimasukkan semakin besar jasanya.

C. Koperasi Dalam Berbagai Struktrur Pasar


Pengertian dan Struktur Pasar
            H. Nystrom menyebutkan bahwa pasar adalah suatu tempat tertentu yang digunakan
sebagai tempat penyaluran barang dan jasa dari tangan produsen ke konsumen. Pengertian lain
menyebutkan pasar adalah sebuah institusi atau badan yang menjalankan aktivitas jual-beli
barang atau jasa ataupun produk tertentu. Dalam era informasi, pasar terus menerus berkembang
dalam bentuk perdagangan elektronik, yang lebih dikenal dengan e-commerce.
            Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
1. Pasar dengan persaingan sempurna
2. Pasar persaingan tidak sempurna :
a. Monopoli
b. Persaingan Monopolistik
c. Oligopoli

Pasar bagi seorang produsen merupakan tempat untuk menawarkan barang dan jasa hasil
produksinya. Produsen dapat menawarkan barang dan jasa tersebut melalui proses interaksi
dengan konsumen sampai pada akhimya terjadi kesepakatan dengan konsumen mengenai harga
dan jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan. Dari pengertian pasar antara konsumen
dengan produsen, maka pasar dapat diartikan sebagai mekanisme yang mempertemukan
konsumen (pembeli) dan produsen (penjual) sehingga dapat terjadi interaksi untuk mencapai
kesepakatan harga jual atas barang dan jasa yang diperdagangkan.

1. Koperasi dalam Pasar Persaingan Sempurna


            Persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling banyak digunakan oleh para ahli
ekonomi sebagai dasar analisis dan perecencanaan suatu perekonomian. Berikut ini ciri-ciri pasar
persaingan sempurna :
a. Penjual dan pembeli dari suatu produk sangat banyak.
b. Produk yang diperjual-belikan bersifat homogen.
c. Masing-masing penjual ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk keluar atau masuk
kedalam pasar.
d. Pelaku ekonomi mempunyai pengetahuan dan informasi yang sempurna dari kondisi
pasar, struktur harga, dan kualitas barang.

            Ciri-ciri tersebut perlu dipahami lebih rinci terutama oleh manajemen koperasi, sehingga
identifikasi dan penyusunan tujuan, sasaran, strategi, dan taktik bisnis dalam memasuki pasar
bebas akan lebih baik.
            Dalam struktur persaingan pasar sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan
permintaan (demand) dengan penawaran (supply), oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing
dengan pasar persaingan pasar sempurna disebut  (price taker) jadi apabila koperasi menjual
produknya ke pasar  yang mempunyai  struktur  bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat
mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya .dia tidak akan dapat mempengaruhi harga,
walaupun  seluruh  produk anggotanya  dikumpul dan dijual; melalui koperasi.
            Oleh sebab itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis
termasuk koperasi di pasar persaingan sempurna. untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
besar,maka koperasi  harus  mampu bersaing dalam hal biaya. menurut konsepsi koperasi  biaya
produksi akan dapat diminimumkan bedasarkan skala ekonomi baik sebagai koperasi produsen
dan koperasi konsumen.

2. Koperasi dalam Pasar Monopoli


            Pasar monopoli adalah bentuk organisasi pasar, dimana hanya ada satu perusahaan atau
penjual suatu produk di pasar yang bersangkutan. Ciri-ciri nya sebagai berikut :
             1.      Perusahaan penjual atau yang menghasilkan produk hanya satu.
             2.      Tidak ada produk subtitusinya.
             3.      Konsumen produk yang monopoli adalah banyak.
      4.   Memasuki industry yang menghasilkan produk monopoli, baik secara legal maupun
alamiah adalah sulit atau bahkan tidak mungkin.

            Monopoli ada yang bersifat lokal, regional, dan nasional. Misalnya yang bersifat lokal,
KUD sebagai penyalur tunggal Kredit Usaha Tani (KUT) dan pupuk. Dan yang bersifat regional
dapat dilihat dalam penyediaan air minum bersih dimana dimonopoli oleh perusahaan daerah air
minum (PDAM). Sedangkan yang bersifat nasional adalah monopoli dibidang pelayanan pos,
telepon, telegram.
            Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli menekan
kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan
mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk,
dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu
barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten,
perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan
monopolis sebagai satu - satunya produsen di pasar.
            Koperasi  nampaknya agak sulit dalam pasar monopoli  karena di masa akan datang baik
dalam cangkupan local, regional  dan nasional , struktur pasar monopoli tidak akan banyak
member harapan bagi koperasi ,selain adanya tuntutan lingkungan untuk mengahpus bersifat
monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka  untuk persaingan.

3. Koperasi dalam Pasar Persaingan Monopolistik


            Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti
memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.

Pasar persaingan monopolistik dalah bentuk dari organisasi pasar yang mempunyai ciri - ciri
sebagai berikut:
1. Banyak penjual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam.
2. Produk yang dihasilkan tidak homogen.
3. Ada produk substitusinya, artinya dapat digantikan penggunaanya secara sempurna oleh
produk lain.
4. Keluar atau masuk industri relatif mudah.
5. Harga produk tidak sama di semua pasar, tetapi berbeda - beda sesuai dengan
keinginan penjualnya.
6. Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama - sama bersaing, tetapi persaingan tersebut
tidak sempurna karena produk yag dihasilkan tidak sama dalam banyak hal.

            Produk koperasi sangatlah sulit yang tidak homogen ini ditawarkan di pasaran berbagai
kemasan produk  dengan sedikit perbedaan produk lainnya,oleh sebab itu bila koperasi ingin
maksimumkan keuntungan dalam struktur pasar monopolistic, maka secara teoritis, koperasi
harus mampu menghasilkan produk sangat berbeda dengan produk dihasilkan olaeh pengusaha
lainnya, tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak menentukan perbedaan
tersebut.

4. Koperasi dalam Pasar Oligopoli


            Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang
menguasai pasar, baik secara independen (sendiri - sendiri) maupun secara diam - diam
bekerjasama. Oleh karena itu perusahaan dalam pasar hanya sedikit, maka akan selalu ada
rintangan bagi perusahaan (penjual) baru untuk memasuki pasar. Di samping itu setiap
keputusan  harga yang diambil oleh suatu perusahaan (penjual) harus dipertimbangkan oleh
perusahaan-perusahaan lain dalam pasar.
Ciri-ciri pasar ini adalah :
1.      Terdapat banyak pembeli di pasar.
2.      Hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar.
3.    Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi). 
4.      Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
5.      Adanya hambatan bagi pesaing baru.
6.      Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).

            Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan atau pemerintah
menetapkan aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada persaingan harga yang mencolok.
            Peran koperasi di didalam pasar oligopoli adalah sebagai retailer (pengecer), dikarenakan
untuk terjun ke dalam pasar oligopoli ini diperlukan capital intensive (modal yang tinggi).
Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen.
Keuntungan diperoleh dari laba penjualan.

Anda mungkin juga menyukai