Anda di halaman 1dari 3

Asam diartikan sebagai senyawa yang jika dilarutkan dalam air maka pH nya lebih kecil dari 7.

tirto.id - Asam dan basa adalah dua zat yang keberadaannya dimanfaatkan oleh manusia untuk
berbagai hal di kehidupan sehari-hari. Benda bersifat basa sering digunakan manusia dalam
pembuatan berbagai jenis sabun. Sedangkan benda yang bersifat asam, kerap digunakan
sebagai bahan pembersih kerak lantai kamar mandi. Asam jenis sitrat juga dapat ditemukan
pada beberapa jenis buah, misalnya jeruk. Asam dan basa bersifat saling menetralkan. Jadi bila
kedua zat ini dicampurkan, maka sifat asal dari masing-masing zat dapat hilang. Nama asam
(acid) berasal dari bahasa Latin ‘acetum’ yang artinya adalah ‘cuka’. Sedangkan basa (alkali)
berasal dari bahasa Arab yang bermakna ‘abu’. Pengertian asam Dikutip dari laman emodul
Kemdikbud, pengertian asam menurut Svante August Arrhenius, seorang ahli kimia asal
Swedia yang hidup tahun 1859-1927 adalah semua zat yang jika dilarutkan dalam air akan
terurai menghasilkan ion H+. Misalnya hidrogen klorida (HCL) jika dilarutkan dalam air akan
menjadi ion H+ dan ion Cl-. Dalam ilmu kimia saat ini, asam diartikan sebagai senyawa yang
jika dilarutkan dalam air maka pH nya < 7 atau lebih kecil dari 7. Ada berbagai jenis asam yang
bisa dijumpai dan dimanfaatkan setiap hari. Contoh benda bersifat asam yang kerap
dimanfaatkan oleh manusia: Asam askorbat (vitamin C) yang ada pada buah-buahan. Asam
sitrat ada pada buah lemon dan jeruk nipis Asam malat ada pada buah apel dan buah pir Asam
asetat atau cuka, digunakan untuk bahan memasak Asam folat ada pada pisang, alpukat,
bayam, dan lainnya. Asam karbonat untuk bahan minuman bersoda Asam sulfat untuk bahan
aki mobil, dan lainnya. Ciri-ciri asam Ada beberapa ciri dari zat asam, antara lain seperti di
bawah ini: Beberapa jenis asam yang aman dikonsumsi, jika dirasakan oleh lidah akan terasa
masam. Asam jenis kuat juga terasa masam namun tidak dianjurkan untuk dicicipi karena
bersifat merusak jaringan kulit. Jika diukur dengan alat khusus, maka pH nya akan lebih kecil
dari 7 atau ditulis pH < 7. Jika terkena kulit akan terasa perih, untuk asam yang bersifat kuat.
Juga bisa merusak kayu. Bersifat korosif (memicu karat) jika terkena besi atau logam. Bersifat
dapat menghantar listrik karena mengandung elektrolit - Valensi asam adalah: jumlah ion H+
yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam - Ion sisa asam adalah: ion negatif yang
terbentuk dari asam setelah melepas ion H+ Pengertian basa Menurut Arrhenius, basa adalah
semua zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH- misalnya pada senyawa
natrium hidroksida NaOH akan terurai menjadi Na+ dan OH-. Jika basa bereaksi dengan asam,
maka dihasilkan senyawa ‘garam’. Sifat yang umum pada senyawa basa dapat dilihat pada
rasanya yaitu pahit serta jika diraba dengan jari akan terasa licin. Valensi basa adalah: jumlah
ion OH- yang dilepaskan oleh 1 molekul basa. Ciri-ciri zat yang bersifat basa Basa memiliki ciri
yang dapat diketahui melalui indera manusia seperti berikut: Rasanya pahit Basa murni
berbentuk kristal padat Basa memiliki pH yang lebih besar dari pada 7 atau ditulis >7 Licin jika
dipegang dengan jari Sifatnya kaustik (merusak jaringan kulit) jika kadarnya tinggi Dapat
digunakan untuk mengemulsi minyak Dapat menghantarkan listrik sebab mengandung
elektrolit. Kadar asam atau basa suatu zat dapat diuji dengan kertas lakmus. Rumusnya seperti
ini: - Asam: lakmus merah tetap merah, lakmus biru menjadi merah - Basa: lakmus biru menjadi
biru, lakmus merah jadi biru Contoh benda yang bersifat basa: soda kue, deterjen bubuk, pasta
gigi, tablet obat magh, sabun mandi, dan lainnya.

Baca selengkapnya di artikel "Rangkuman Materi Asam & Basa: Pengertian, Ciri-Ciri &
Contohnya", https://tirto.id/gbLp
 Rasa asam
 Bereaksi dengan beberapa ion logam menghasilkan gas H 2
 Bereaksi dengan bikarbonat menghasilkan gas CO 2
 Bersifat korosif
 pH kurang dari 7
 mengubah kertas lakmus biru/merah menjadi merah

BASA

 Rasa pahit dan licin


 pH lebih dari 7
 mengubah kertas lakmus merah/biru menjadi biru

Ada 3 teori asam-basa

1. ARHENIUS

 Asam = zat yang jika dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion H +

Contoh :        HCl  ->   H+ + Cl–

H2S  ->  2H+ + S2-

 Basa = zat yang jika dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion OH –

Contoh :      LiOH  ->  Li+ + OH–

Mg(OH)2  ->  Mg2+ + 2OH–

Kelemahan teori ARHENIUS = tidak semua senyawa asam memiliki atom Hidrogen
dan tidak semua basa memiliki atom Oksigen dan Hidrogen.

2. BRONSTED-LOWRY

 Asam = Donor / pemberi proton (H +)


 Basa = Akseptor / penerima proton (H +)

Reaksi harus terjadi secara bersamaan.


Contoh         :       HCl + NH3 ↔ Cl– + NH4+

HCl bersifat asam, karena mendonorkan H + nya sehingga terbentuk Cl – (basa


konjugasi). Dan NH 3 bersifat basa, karena menerima ion H + dari HCl, sehingga
terbentuk NH4+ (asam konjugasi).

Kelemahan teori BRONSTED-LOWRY = tidak semua senyawa asam memiliki ion


H+ .

3. ASAM BASA LEWIS

 Asam     akseptor / penerima pasangan elektron


 Basa    donor / pemberi pasangan elektron

Syarat   BASA

 Harus punya PEB / pasangan ê bebas (elektron tidak berpasangan)


 Dalam bentuk ion bermuatan negatif. Artinya senyawa tersebut

Anda mungkin juga menyukai