9 Paper Manajemen SDM
9 Paper Manajemen SDM
Disusun Oleh :
Patricia Agustine Sugianto 1901030032
Ni Kadek Puji Lestari 1901030033
Novita Ariyanti Maria Wenur 1901030050
Nurul Istiqomah 1901030056
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Rasa terima kasih juga penulis ucapkan kepada kakak tingkat yang telah mengarahkan
makalah ini menjadi makalah yang baik. Serta, teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................................... i
2.7 Hukum-Hukum yang Mengatur Hubungan Tenaga Kerja dengan Manajer ............................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan pengertian dan fungsinya dalam mencapai tujuan, dapat diketahui
bahwa suatu perusahaan tidak dapat dijalankan oleh satu orang saja. Sehingga dalam
suatu perusahaan membutuhkan manajemen sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
tersebut dengan membagi ke dalam beberapa tugas tertentu sesuai dengan profesinya dan
jabatannya. Manajemen sumber daya manusia tentunya sangat membantu perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Namun, banyak perusahaan yang tidak begitu peduli tentang
hak dari manajemen sumber daya manusia. Sehingga, penulis membuat makalah tentang
“Manajemen Sumber Daya Manusia”
1
1.2.6 Bagaimana perserikatan saat ini?
1.2.7 Apa saja hukum-hukum yang mengatur hubungan antara tenaga kerja dengan
manajer?
1.2.8 Bagaimana serikat pekerja diorganisasi dan disahkan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah, maka tujuan dari penelitian yaitu :
1.3.1 Untuk mengetahui macam-macam sumber daya manusia
1.3.2 Untuk mengetahui perkembangan sumber daya manusia
1.3.3 Untuk mengetahui pemanfaatan sumber tenaga kerja dan kompensasi
1.3.4 Untuk mengetahui hubungan perburuhan
1.3.5 Untuk mengetahui alasan para pekerja mendirikan serikat pekerja
1.3.6 Untuk mengetahui perserikatan saat ini
1.3.7 Untuk mengetahui hukum-hukum yang mengatur hubungan antara tenaga kerja
dengan manajer
1.3.8 Untuk mengetahui bagaimana serikat pekerja diorganisasi dan disahkan
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
ini dibutuhkan latihan secara berulang berulang sehungga dia mampu menguasi
pekerjaan tersebut, contohnya seperti mekanik
2. Tenaga setengah terampil (semi skilled labor)
Tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang mempunyai skill tetapi tidak
menjurus kepada satu keahlian misalnya seorang admin website dia bisa
mengoperasikan tapi tidak bisa membuat website,jadi keterampilan yang hanya
setengah saja
3. Tenaga tidak terampil (unskilled labor)
Tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang tidak mempunyai keahlian tertentu
walaupun tidak mempunyai keahlian tertentu tenaga kerja ini tetap dibutuhkan
contohnya office boy dan clening service
5
f) Pengetahuan-pengetahuan lainnya
2. Penentuan jumlah tenaga kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja meliputi dua hal pokok yakni:
a) Analisa beban kerja yang meliputi: peramalan penjualan (sales
forecast),penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja
yang diperlukan untuk membuat suatu unit barang.
b) Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya
dapat tersedia pada satu periode tertentu.
Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah
tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah
diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kompensasi ini dapat berupa upah dan gaji. Sebenarnya pengertian antara upah
dan gaji adalah sinonim, tetapi upah lebih banyak dipakai untuk para pekerja (buruh),
sedangkan gaji biasanya merupakan kompensasi untuk para pegawai. Gaji biasanya
diberikan setiap bulan dalam jumlah pasti, sedangkan upah dapat bulanan atau kurang
dari itu dan sangat dipengaruhi oleh volume output yang dihasilkan oleh individu.
Program kompensasi atau program yang dibuat oleh menejer atau ketua dirancang
agar :
− Menarik karyawan yang cakap ke dalam organisasi
− Memotivasi karyawan mencapai prestasi unggul
− Mencapai masa dinas yang panjang sesuai fungsinya
6
2. Kompensasi finansial tidak langsung
Kompensasai finansia tidak langsung yang berupa program program proteksi
(meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, asuransi tenaga kerja ) bayaran
diluar jam kerja (seperti liburan, hari besar, cuti tahunan, dan cuti hamil ) dan fasilitas
fasilitas seperti kendaraan, ruang kantor dan tempat parker.
3. Kompensasi non finansial
Kompensasi non finansial, yaitu berupa pekerjaan (seperti tugas tugas yang menarik,
tantangan,tanggung jawab, pengakuan dan rasa pencapaian). Lingkungan kerja
(seperti kebijakn kebijakan yang sehat, supervisor, yang kompeten, kerabat yang
menyenangkan, lingkungan kerja yang nyaman)
Fungsi kompensasi
1. Penggunaan SDM secara lebih efisien dan efektif
2. Mendorong stabilitas perusahaan dan pertumbuhan ekonomi
3. Sebagai bagian dari manajemen SDM
Manfaat Kompensasi
1. Dapat memacu karyawan untuk berprestasi dan bekerja lebih giat lagi
2. Perusahaan mendapat karyawan yang berkualitas baik
3. Memudahkan proses administrasi dan aspek hukum dalam perusahaan
4. Kompensasi dapat menjadi daya pikat bagi para pencari kerja yang berkualitas
5. Perusahaan memiliki kelebihan tersendiri dibanding perusahaan lain atau kompetitor
7
2.4 Hubungan Perburuhan
Hubungan perburuhan ini terjadi karena antara buruh di satu pihak dan
manajemen di pihak lain, saling membutuhkan satu sama lain. Pihak manajemen
memerlukan sumbangan tenaga karyawan untuk mencapai tujuannya dan di lain pihak,
kayawan memerlukan pendapatan untuk dapat memberikan kesejahteraan kepada
keluarganya. Karyawan adalah manusia yang hak asasinya harus dilindungi. Oleh karena
itu, di Indonesia diciptakan satu bentuk hubungan antara karyawan dan manajemen, yang
dikenal dengan hubungan perburuhan Indonesia. Di samping itu, hubungan perburuhan,
pancasila juga menghendaki setiap pesoalan yang terjadi antar buruh dan manajemen,
yang diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat sebagaimana tersirat dalam jiwa
pancasila itu sendiri. Sudah barang tentu dalam masyarakat ini harus memperhatikan
aspek manusianya, dengan tidak merugikan salah satu pihak. Bilamana terjadi adanya
ketidaksepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat
digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka, yaitu :
1. Boikot : menolak membeli barang-barang hasil produksi
2. Pemogokan : berhenti bekerja sehingga menurunkan kondisi perekonomian
perusahaan
3. Penghasutan : mendukung pemogokan yang dilakukan
4. Memperlambat keja : dilakukan oleh karyawan dengan caa mengurangi tingkat
produktivitas mereka atau mengurangi jumlah produk yang dihasilkan
8
2.5 Mengapa Para Pekerja Mendirikan Serikat Pekerja
Pada dasarnya, serikat buruh/serikat pekerja merupakan organisasi yang dibentuk
dari, oleh, dan untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat
bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna mencapai tujuannya
yaitu memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Di mana, serikat buruh/ serikat
pekerja memiliki fungsi yaitu menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya,
menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara
demokratis, mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta ikut memajukan
perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya. Sedangkan
hak serikat buruh/serikat pekerja, yaitu :
1. Melakukan perundingan Perjanjian Kerja Bersama dengan pihak manajemen
2. Mewakili pekerja dalam menyelesaikan perselisihan hubungan industrial di dewan
dan lembaga perburuhan
3. Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha
peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh
4. Mengadakan kegiatan perburuhan selama tidak bertentangan dengan ketentuan
hukum perundang-undangan yang berlaku
9
7. GASBIINDO (Gabungan Serikat Buruh Islam Indonesia) : sebuah organisasi buruh
yang didirikan di Kota Surakarta pada tanggal 27 November 1947. GASBIINDO
adalah federasi yang menjadi wadah berhimpun bagi 15 serikat buruh tingkat
nasional. Pada Muktamar VII diputuskan bahwa GASBIINDO adalah independen dan
non partai. GASBIINDO pun bertransformasi menjadi federasi yang mewadahi 6
serikat buruh sektor pekerjaan, yaitu :
1. Serikat Buruh Perkebunan Indonesia (SERBUPI)
2. Serikat Buruh Industri dan Umum (SERBIUM)
3. Serikat Buruh Minyak dan Tambang (SERBUMIT)
4. Serikat Sekerja Pegawai Negeri dan Daerah Otonom (SESPENDO)
5. Serikat Buruh Perhubungan dan Transportasi (SBPT)
6. Serikat Buruh Perusahaan Gula (SBPG)
10
2.8 Bagaimana serikat pekerja diorganisasi dan disahkan
Serikat pekerja disahkan dan diorganisasikan berdasarkan UU No 21 Tahun 2000
tentang serikat pekerja/serikat buruh yang menyatakan bahwa “Serikat pekerja/serikat
buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di
perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri,
demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi
hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya”. Di mana UU No. 21 Tahun 2000 menguraikan unsur-unsur serikat
pekerja/serikat buruh, yaitu :
1. Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi;
2. Serikat pekerja/serikat buruh dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di
perusahaan maupun di luar perusahaan;
3. Serikat pekerja/serikat buruh bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab;
4. Serikat pekerja/serikat buruh dibentuk guna memperjuangkan, membela serta
melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan
pekerja/buruh dan keluarganya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Hertidiana. “Macam-Macam Sumber Daya Manusia”. 2011.
https://hertidiana.blogspot.com/2011/11/bab10-macam-macam-sumber-daya-
manusia.html?m=1
Supriyadi, Ade. “Hukum-Hukum yang Mengatur Hubungan Tenaga Kerja dengan Manager”.
2013. https://adesupriyadi44.blogspot.com/2013/11/hukum-yang-mengatur-hubungan-
tenaga.html?m=1