Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizky Febriant

Kelas : R4E

Npm : 201901500464

Mata kuliah : Psikologi perkembangan dewasa & usia lanjut

Dosen : Supoyo Rahardjo Ismail, Drs.M.Pd

Analisa Hakekat Perkembangan Manusia

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dan


berdampingan, karena di setiap proses pertumbuhan manusia pastinya diimbangi juga dengan
perkembangan yang terjadi pada diri setiap manusia.

kata perkembangan ditekankan pada aspek-aspek yang bersifat psikis (kualitatif),


sedangkan pertumbuhan dipakai untuk perubahan-perubahan yang bersifat fisik (kuantitatif).
Antara fisik dan psikis ini saling berkaitan dalam membahas kehidupan manusia.

Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik saat di dalam kandungan
maupun setelah kelahiran. Pertumbuhan dan perkembangan manusia berjalan menurut pola-
pola tertentu.

Pertumbuhan diikuti dengan proses perkembangan, yaitu proses biologis makhluk hidup
menuju tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan terkadang masih belum tepat
pengertiannya dan sulit untuk dibedakan. Biasanya istilah- istilah tersebut digunakan untuk
menjelaskan adanya perubahan yang progresif namun sifatnya berbeda.

Meski banyak yang menyebut keduanya sama, sebenarnya pertumbuhan dan


perkembangan yang dialami manusia memiliki perbedaan. Baik dari pengertiannya maupun
faktor yang memengaruhinya.

Kita dapat rinci, perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut:

1. Pertumbuhan (growth)
Pertumbuhan cenderung lebih bersifat kuantitatif dan berkaitan dengan aspek fisik.
Peningatan pertumbuhan karena kesempurnaan dan bukan karena penambahan bagian
yang baru. Jadi, saat kita mengalami pertumbuhan, sel tubuh semakin bertambah
banyak , sehingga jaringan dan organ tubuh semakin besar.
Contohnya : Ukuran berat dan tinggi badan, ukuran dimensi sel tubuh, umur tulang
yang bisa diukur

2. Perkembangan (development)
Perkembangan cenderung lebih bersifat kualitatif dan berkaitan dengan pematangan
fungsi organ individu.
Perkembangan memiliki 2 faktor yang mempengaruhi, yakni faktor internal yang terdiri
dari usia dan bakat atau kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemudian ada faktor
eksternal yang terdiri dari tentang proses pematangan (khususnya pematangan
kognitif),proses belajar seseorang dalam kehidupan (pengalaman), serta lingkungan
sekitar.

Contoh perkembangan manusia, yaitu:

- Saat masih bayi, kita tidak mampu memegang botol susu sendiri. Tetapi saat sudah
dewasa, kita mampu makan sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan tangan kita sudah berkembang seiring bertambahnya usia.
- Bertambahnya kemampuan dalam strukur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur, contohnya dalam perkembangan emosi, perilaku,
intelektual dll.

Selanjutnya ada karakteristik perkembangan, terjadinya sebuah perkembangan pada


individu dapat kita ketahui berdasarkan karakteristik-karakteristik. Yang dimaksud mudah
dikenali seperti : terjadinya perubahan semua aspek fisik maupun psikis (perubahan progresif
ke arah kemajuan), perubahan dalam proporsi fisik dan juga psikis (perubahan pada proporsi
fisik), lenyapnya tanda-tanda yang lama dapat berupa secara fisik maupun kejiwaan (tanda-
tanda fisik yang hilang), diperolehnya tanda- tanda baru (aspek fisik : pergantian gigi, aspek
psikis : rasa ingin tahu akan sesuatu).

Selanjutnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan. Faktor-faktor ini


dapat muncul dalam diri setiap manusia dikarenakan walaupun beberapa individu memiliki
usia sama, tetapi ternyata perkembangan mereka baik secara vertikal maupun horizontal
tidaklah selalu sama.

Di dalam faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ada faktor internal dan


eksternal nya. Yang dimaksud dengan faktor internal adalah segala sesuatu yang ada dalam
diri individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan. Termasuk ke
dalam faktor-faktor internal tersebut adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kematangan fisik dan psikis.

Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri individu yang
keberdaannya mempengaruhi terhadap dinamika perkembangan. Yang termasuk faktor
eksternal antara lain : faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan faktor
lingkungan non fisik.

Bahkan dalam kasus nya di beberapa individu mereka yang berasal dari orang tua yang
sama dalam perkembangannya, mereka bahkan juga menunjukkan adanya perbedaan-
perbedaan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan ada beberapa teori yang dapat menjawab semua
pertanyaan ini dengan menyoroti peranan pembawaan dan lingkungan, diantaranya sebagai
berikut : Teori perkembangan, teori nativisme, dan teori konvergensi.

Dari ketiga teori tersebut yang dapat diterim kebenarannya adalah teori konvergensi.
Mengapa teori konvergensi? Karena teori konvergensi menekankan kepada perkembangan
inividu merupakan hasil perpaduan atau interaksi antara faktor pembawaan dengan faktor
lingkungan. Pembawaan sudah ada pada masing-masing individu sejak kelahirannya dan
pembawaan ini tidak dapat berkembang menjadi kecakapan yang nyata bila tidak mendapat
pengaruh dari lingkungan.

Namun dapat kita tambahkan lagi bahwa masih ada satu faktor lagi yaitu usaha atau
motivasi dan diri sendiri untuk berkembang. Jadi berdasarkan faktor dari usaha motivasi dan
diri sendiri untuk berkembang, membuat ada keinginan manusia untuk berubah ke arah yang
baik atau positif dalam perkembangannya. Dengan demikian dapat kita nyatakan bahwa
perkembangan individu merupakan hasil perpaduan antara faktor internal yaitu pembawaan
dan motivasi dari diri sendiri dan faktor eksternal yaitu faktor yang dapat terjadi dari
lingkungan sekitar kita atau yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai