Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH FARMAKOLOGI

“Obat Yang Bekerja Pada Sistem Sel Kanker”

Dosen Pengampu:

Mayer Derold Panjaitan, S.Kp.,M.Kep

Oleh Kelompok 6:

1. Erikson Situmorang
2. Wahyu Kristin

AKADEMIK KEPERAWATAN SURYA NUSANTARA


PEMATANGSIANTAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa karena ia sangat baik
dan murah hati bagi setiap kehidupan . Dan kami sangat bersyukur boleh menerima suatu
tugas tanggung jawab sebagai mahasiswa dengan dapat menyelesaikan sebuah makalah yang
diberikan oleh dosen pengampu. Dan kami merasa kesulitan dalam penyelesaikan nya,
mencari referensi yang satu dengan yang lain. Namun, kami bersyukur serta tidak lupa
mengucap banyak terimakasih atas bantuan dari teman-teman dan juga para dosen yang
selalu mendukung kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini baik dalam segi pikiran
maupun materi.

Kami juga berharap semoga dengan makalah ini dapat menambah pengetahuan serta
pengalaman baik kami sebagai penulis maupun sebagai pembaca, bahkan kita dapat aplikasin
dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dan kami sebagai penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan
dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari para
pembaca khususnya dosen pengampu mata kuliah. Terimakasih.

Pematangsiantar, jan 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
Latar belakang...................................................................................................................................1
Rumusan masalah..............................................................................................................................1
Tujuan...............................................................................................................................................1
Manfaat.............................................................................................................................................1
BAB 2...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
Pengertian..........................................................................................................................................2
Jenis kanker.......................................................................................................................................2
Obat antineuplasma...........................................................................................................................2
A. AGENS ALKILASI..........................................................................................................................3
Farmakokineti....................................................................................................................................4
Efek Merugikan.................................................................................................................................4
Fokus Obat........................................................................................................................................5
B. ANTIMETABOLIT..........................................................................................................................6
Fokus Obat........................................................................................................................................7
C. ANTIBIOTIK ANTINEOPLASMA................................................................................................8
Fokus Obat........................................................................................................................................9
D. INHIBITOR MITOTIK.................................................................................................................10
E. HORMON DAN MODULATOR HORMON.................................................................................13
F. AGENS ANTINEOPLASMA LAINNYA......................................................................................15
TERAPI OBAT MENURUT USIA.....................................................................................................17
Anak anak........................................................................................................................................17
Dewasa............................................................................................................................................17
Lansia..............................................................................................................................................17
ASUHAN KEPERAWATAN.............................................................................................................19
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................................20
Kesimpulan......................................................................................................................................20
Saran................................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................iii

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar belakang
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh
yang berubah menjadi sel kanker dan itu berkembang sehingga dapat membahayakan
kesehatan tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian. Dan penyakit kenker ini berveriasi
yang dapat menyerang apa saja pada organ atau sel tubuh, salah satunya adalah kanker otak.
Namun, kabar baiknya jika ada suatu masalah pasti ada jalan keluar demikian juga jika ada
penyakit pasti ada obat atau penangkalnya. Misalnya pemberian obat resep dokter dan
fisiotrapi yang rutin dan teratur .Dan pembasan pada makalah ini adalah mengenai obat, apa
itu obat, bagaimana proses pembuatannya, serta pemberian dosisnya terlebih bagaimana
proses kerja obat serta apa efek atau dampaknya.

Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari peyusunan makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian penyakit kanker dan penyebabnya?
2. Kemudian pengertian obat dan fungsinya?
3. Dan bagaimana obat dapat mengobati tubuh dari penyakit?

Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah antara lain:
1. Agar pembaca dapat menjelaskan pengertian penyakit kanker dan penyebabnya.
2. Kemudian dapat menjelaskah apa itu obat dan fungsinya.
3. Serta dapat menjelaskan bagaimana proses kerja obat dan apa efeknya.

Manfaat
1. Pembaca dapat mengerti apa itu penyakit kanker dan apa penyebabnya.
2. Agar pembaca dapat menjaga kesehatan tubuhnya.
3. Juga dapat mengerti tentang obat dan penggunaan obat yang benar.
4. Serta dapat membagikannya(health promation) kepada orang lain

1
BAB 2

PEMBAHASAN

Pengertian
Penyakit Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya
sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat
menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Sel kanker bersifat ganas dan
tidak ganas yang dapat menginvasi serta merusak fungsi jaringan yang
penyebarannya dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening. Sel
penyakit kanker dapat berasal dari semua unsur yang membentuk suatu organ,
dalam perjalanan selanjutnya tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk
massa tumor.

Jenis kanker
Kanker dibagi menjadi dua bagian: tumor solid (jinak) dan tumor maligna
hematologis (ganas) seperti leukimia dan limfoma sedangkan solid yang dapat
terjadi di berbagai organ tubuh (kersinoma) yang berasal dari sel-sel
epitalium/tumor yang berasal dari mesenkim yang terdiri dari sel-sel jaringan ikat
embrio seperti sel tumor payudara.

Obat antineuplasma
Obat antineoplasma dapat bekerja dengan memenuhi daya tahan sel atau meningkatkan
sistem imun dalam upaya untuk membasmi sel-sel abnormal. Obat antineoplasma yang
banyak digunakan saat ini antara lain agens alkilasi, antimetabolit, antibiotik antineoplasma,
inhibitor mitotik, hormon dan modulator hormon serta kelompok agen antineoplasma yang
tidak dapat diklasifikasikan dalam kelompok manapun. Sel kanker dapat muncul dalam
waktu yang lama dan sulit untuk dihancurkan dan karena alasan demikian agen-agen
antineoplasma sering diberikan secara berurutan selama periode tertentu dengan harapan
bahwa obat tersebut dapat menyerang sel kanker pada saat keluar dari status normannya atau
masuk ke fase baru siklus sel.

Namun, banyak obat antineoplasma seringkali menyebabkan timbulnya efek merugikan yang
lain termasuk kanker itu sendiri karena obat tersebut menyebabkan kematian sel sehingga

2
meningkatkan risiko perkembangan sel-sel mutan. Selain itu, obat ini juga membahayakan
sistem imun karena menyebabkan supresi sumsum tulang, menghambat komponen-
komponen pembentuk darah di sumsum tulang, dan mempengaruhi upaya perlindungan
tubuh yang normal.

Kemudian efek merugikan dari kemoterapi kanker seringkali tidak menyenangkan dan
melemahkan sehingga pasien perlu sekali memahami pentingnya kembali ke rumah sakit.
Tujuan terapi kanker, hampir sama seperti terapi anti infeksi yaitu membatasi jumlah sel
kanker tersebut sehingga sistem imun dapat mengendalikannya dan tanpa menyebabkan
toksisitas yang terlalu tinggi bagi pejamu.

Agen antineoplasma spesifik sel abnormal


Obat anti neoplasma oral ini arla inhibitor tirosin protein yang secara selektif menghambat
tirosin kinase Ber-Abl yang dihasilkan oleh kelainan kromosom philadelphia pada CML. ini
menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis pada lapisan sel positif dan juga sel-sel
leukemia yang baru sehingga menghambat pertumbuhan tumor pada pasien CML yang
mengalami blast crisis.

Obat antineoplasma yang banyak digunakan saat ini antara lain:

A. AGENS ALKILASI
Agen Alklasik menimbulkan efek sitotoksik dengan cara bereaksi secara kimia dengan bagian-bagian
RNA, DNA atau protein seluler lainnya dan paling ampuh pada saat berikatan dengan DNA seluler.
Obat ini berguna dalam pengobatan kanker yang tumbuh dengan lambat yang memiliki banyak sel
dalam fase istirahat.

Cara Kerja Obat Dan Inkasi Terapeutik

Agen alkilasi bekerja dengan mengganggu mekanisme seluler yang mempengaruhi DNA,
menyebabkan kematian sel. Agen ini efektif terhadap berbagai limfoma; leukemia; beberapa kanker
ovarium, testes, payudara, dan beberapa kanker pankreas.

3
Kontraindikasi dan Peringatan

Agens alkilasi harus diberikan secara hati-hati kepada individu yang energi misalnya selama
kehamilan dan laktasi, ketika obat ini dikontraindikasikan berpotensi menimbulkan efek yang
berat pada Neonatus; pada orang yang menderita depresi sumsum tulang, sering menjadi
indeks untuk perhitungan kembali jumlah dari kadar dosis; pada penurunan fungsi ginjal atau
hati dapat mengganggu metabolisme dan ekskresi obat ini dan sering mengindikasihkan
kebutuhan perubahan dosis.

Farmakokineti
Agen alkilasi memiliki tingkat absorpsi yang berveriasi, dan hanya sedikit saja yang
diketahui tentang distribusi nya di jaringan. Agen ini dimetabolisme dan terkadang di aktivasi
di hati, dengan banyak agen yang menggunakan sistem sitokrom P450, dan diekskresikan
melalui urine maka pemakaian harus hati-hati pada pasien yang menderita disfungsi hati atau
ginjal.

Efek Merugikan
Efek hematologis meliputi supresi sumsum tulang, disertai dengan leukopenia,
trombositopenia, anemia dan pansitopenia. Efek pada GI meliputi mual, muntah anoreksia,
diare, perburukan membran mukosa semuanya berhubungan dengan efek obat pada saluran
GI yang membelah diri dengan cepat. Toksisitas hati dan ginjal juga dapat terjadi bergantung
pada organisme kerja yang tepat. Alopecia atau kerontokan rambut juga dapat terjadi efek
obat.

4
Fokus Obat
Nama obat Dosis umum Indikasi umum
Busulfan Induksi: 4-8 mg PO q.d. pengobatan leukemia kronis; Tidak Efektif pada fase
(Myleran) Rumatan: 1-3 mg PO q.d. blastik atau tanpa kromosom Philadelphia
Pertimbangan khusus: pemberian dosis dipantau
menurut efek obat pada sumsum tulang; berikan selalu
cairan untuk mengurangi efek toksik pada ginjal; alopecia
sering terjadi

Karboplaten 360 mg/m IV pada hari 1 pengobatan paliatif pada kanker ovarium yang timbul
(paraplatin) Setiap 4 Minggu; kurangi kembali setelah menjalani kemoterapi titik, dapat berguna
dosis Jika perlu pada beberapa jenis kanker lainnya
berdasarkan pada hasil Pertimbangan khusus: dosis dan waktu pemberian dosis
hitung sel darah dan ditentukan oleh respon sumsum tulang; alopecia sering
kerusakan ginjal terjadi

Karmustin 150-200 mg/m Ivsetiap 6 pengobatan tumor otak, penyakit hodgkin dan mieloma
(BiCNU, minggu sebagai dosis multipel; tersedia dalam bentuk wafer yang dapat di
Gliadel) tunggal atau injeksi yang implementasi untuk pengobatan glioblastoma
terbagi pertimbangan khusus: dosis ditentukan oleh toksisitas
sumsum tulang biasanya tidak diulang selama 6 minggu;
sering digunakan sebagai terapi kombinasi

Klorambusil 0,1-0,2 mg/kg per hari pengobatan limfoma dan leukemia termasuk penyakit
(leukaren) Poselama 3-6 minggu; hodgkin; telah dipertimbangkan untuk pengobatan artritis
0,4 mg/kg PO setiap 2 reumatoid dan penyakit lain.
minggu dengan dosis pertimbangan khusus: toksik terhadap hati dan sumsum
rumatan 0,03-0,1 mg/kg tulang ditentukan berdasarkan respon sumsum tulang
per hari PO

Sisplatin 20-50 mg/m/hari IV, terapi kombinasi untuk tumor testicular atau ovarium
(Platinol A- setiap 3 minggu, sebagai metastatic, kanker kandung kemih stadium lanjut
Q) kombinasi dengan agens pertimbangan khusus: neurotoksik nefrotoksik dan
antineoplasma lain dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas yang serius

5
B. ANTIMETABOLIT
Antimetabolit adalah obat yang memiliki struktur kimia serupa dengan berbagai metabolit
alami yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel-sel neoplastik yang
berkembang dengan cepat dari sel-sel normal. antimetabolit menggantikan metabolisme yang
diperlukan sehingga mencegah fungsi sel normal. penggunaan obat ini agak dibatasi karena
cepatnya kemampuan sel-sel neoplastic ini membentuk intensi terhadap agen-agen tersebut.

Cara kerja obat dan indikasi terapeutik

Antimetabolit menghambat produksi DNA di dalam sel bergantung pada metabolit alami
tertentu untuk menghasilkan DNA nya banyak agen-agen ini yang menghambat produksi
asam folat yang kesamaannya diperlukan untuk sintesis DNA agen ini dianggap bersifat
spesifik pada fase lima dalam siklus sel.

Farmakokinetik

Metotreksat diabsorpsi dengan baik dari saluran Gl dan diekskresikan tanpa perubahan
melalui urine. Pasien dengan gangguan ginjal mungkin memerlukan penurunan dosis dan
peningkatan pemantauan ketika mendapat. Metotreksat dapat menembus barier darah otak.
Setarabin floksuridin, dan fluorourasil tidak diabsorpsi dengan baik di saluran Gl dan perlu
diberikan dengan rute yang berbeda. Obat-obat tersebut di metabolisme di hati dan
diekskresikan melalui urine sehingga penting dilakukan pemantauan pada pasien pasien yang
menderita gangguan hati atau ginjal yang menerima obat tersebut.

Kontraindikasi dan peringatan

antimetabolit harus diberikan secara hati-hati kepada individu yang diketahui elergi terhadap
salah satu antimetabolit; selama kehamilan dan laktasi; ketika obat ini dikontraindikasikan
karena adanya potensi efek yang berat pada neonatus; pada penderita supresi sumsum tulang
yang sering menjadi indeks pendosisan ulang dan perubahan kadar dosis; pada penderita
disfungsi hati atau ginjal yang dapat mempengaruhi metabolisme atau ekskresi obat-obat ini
dan sering mengindikasikan diperlukannya perubahan dosis; dan pada pasien yang diketahui
menderita ulserasi Gl dapat diperburuk oleh efek obat-obat ini.

6
Efek merugikan

Efek merugikan yang sering dialami pada penggunaan antimetabolit disajikan antara lain:
supresi sumsum tulang, disertai leukopenia, trombositopenia, anemia dan sitopenia. Sekunder
akibat efek obat pada sel-sel sumsum tulang yang bermultiplikasi dengan cepat. Efek toksik
pada GI meliputi mual, muntah anoreksia, diare dan perburuhan membran mukosa yang
semuanya itu berhubungan dengan obat pada sel yang membelah diri dengan cepat di saluran
GI.

Fokus Obat
Nama obat Dosis umum Indikasi umum
Kapesitabin 2500mg/m/hari PO Pengobatan pada kanker payudara metastalis dgn resistensi terhadap
(xeloda) dalam dosis terbagi paklitaksel atau antrasilsin; pengobatan kanker kolorektal metastatis
dua selama 2 munggu sebagai terapi lini pertama
, 1 minggu istirahat Pertimbangan khusus: dapat terjadi diare berat_pantau hidrasi dan
untuk 3 siklus nutrisi dan supresi sumsum tulang.

Kladribin 0,09 mg/kg per hari Pengobatan leukimia sel berambut yang aktif
(leustatin) IV selama 7 hari Pertimbangan khusus: dapat terjadi depresi sumsum tulang yang
berturut-turut berat_pantau pasien dgn ketat, kurangi dosis bila perlu; demam biasa
terjadi, terutama di awal pengobatan

Sitarabin 200 mg/m per hari pengobatan leukimia meningeal dan mioloktik: digunakan sebagai
(Ara-C, melalui infus IV yg kombinasi dengan agen lain.
Cytosar-U) kontinu selama 5 pertimbangan khusus: biasanya terjadi toksisitas dan sindrom
hari, ulangi setiap 2 cytarabine dalam kurung demam myalgia nyeri tulang, nyeri dada
minggu ruam konjungtivitis dan Malaysia C tutup kurung sindrom ini
terkadang berespon terhadap kortikosteroid; dapat terjadi alopecia

Floksuridin 0.1-0,6 mg/kg per penatalaksanaan paliatif terhadap adenokarsinoma GI yang telah
(FUDR) hari via jalur intra- bermetastasis kehati pada pasien-pasien yang tidak dapat menjalani
arteri pembedahan
pertimbangan khusus: berikan hanya melalui jalur intra Arteri;
supresi sumsum tulang toksisitas GI neurotoksik atas dan alopecia
merupakan hal yang biasa terjadi

7
Fludarabin 25 mg/m per hari VI pengobatan leukemia limfositik kronis (CLL); CLL sel B yang tidak
(fludara) selama 5 hari, ulangi responsif terhadap minimal 1 pengobatan yang lain
selama 28 hari pertimbangan khusus: toksisitas SSP dapat bertambah berat,
toksisitas GI komplikasi pernapasan, gagal ginjal dan sindrom lisis
tumor yang biasanya terjadi.

C. ANTIBIOTIK ANTINEOPLASMA
Antibiotik antineoplasma bersifat selektif tidak hanya terhadap sel-sel bakteri agen ini juga
bersifat toksik berbahaya terhadap sel-sel manusia. karena obat-obat ini cenderung lebih
toksik terhadap sel-sel yang memperbanyak diri dengan cepat obat ini berguna dalam
pengobatan kanker tertentu. Obat spesifik siklus sel ini mempengaruhi DNA seluler dan
menyebabkan kematian sel. Beberapa antibiotik antineoplasma memutuskan rantai DNA dan
lainnya mencegah sintesis DNA. Efek dari obat tersebut dapat terjadi pada sel-sel yang
memperbanyak diri dengan cepat pada sumsum tulang, salurn GI dan kulit.

Cara Kerja Obat Dan Indikasi Terapeutik

Antibiotik antineoplasma bersifat sitotoksik dan mengganggu sintesis DNA dengan


menyelipkan dirinya diantara pasangan dasar rantai DNA dan menyebabkan terbentuknya
molekul DNA mutan, yang mengakibatkan kematian sel. Efek merugikan yang berpotensi
serius dapat membatasi penggunaannya pada pasien-pasien sebelumnya sudah menderita
Penyakit ini pada mereka yang lemah sehingga lebih rentan terhadap tersebut.

Farmakokinetik

antibiotik antineoplasma tidak topsy dengan baik dari sarung GL dan diberikan secara HiVi
atau dijelaskan ke area tertentu metabolisme di hati dan diekskresikan melalui urin dengan
kecepatan yang bervariasi. sebagian besar obat tersebut memiliki waktu paruh yang panjang.
Daunorubin dan dosksorubisin tidak menembus barier darah otak, tetapi didistribusikan
secara luas di dalam tubuh dan diambil oleh jantung, paru, ginjal dan limfa.

Kontraindikasi Dan Peringatan

8
pemeriksaan antibiotik antineoplasma harus hati-hati pada individu yang energi terhadap
antibiotik tertentu dan selama kehamilan serta laktasi titik perhatian juga harus diberikan
pada pasien pasien yang menderita supresi sumsum tulang, yang sering menjadi di indeks
untuk pendosisan ulang supresi fungsi ginjal atau hati yang dapat mengganggu metabolisme
atau ekskresi. Obat ini sering menjadi indikator perubahan dosis, diketahui menderita saluran
GI atau penyakit alternatif yang dapat diperburuk dengan efek obat, masalah jantung dan
masalah pendarahan yang diobati dengan plikamisin khususnya toksik terdadap sistem ini.

Efek Merugikan

Efek merugikan yang sering terjadi pada penggunaan antibiotik jenis ini alat supresi sumsum
tulang, diare, leukopenia, trombositopenia, anemia dan sebagainya. Akibat efek obat pada
sel-sel sumsum tulang yang yang memperbanyak diri dengan cepat menimbulkaefek toksik
pada gel meliputi mual, muntah, anoreksia, diare dan kerusakan membran mukosa semuanya
berkaitan dengan efek obat.

Fokus Obat
Nama obat Dosis/rute Indikasi umum
Bleomisin 0,25-0,5 unit/kg IM, Pengobatan paliatif karsinoma sel skuamosa, kanker
(blenoxane) IV, SC satu atau dua listikular dan limfoma; digunakan untuk mengobati efusi
kali seminggu pleura.
Pertimbangan khusus: toksisitas GI, reaksi kulit yang parah
dan reaksi hipersensitivitas dapat terjadi; fibrosa paruf dapat
menjadi masalah serius sehingga radiografi dada serta uji
fungsi paru perlu dilakukan.

Daktinomisin Dewasa: 0,5 mg/hari bagian dari program kombinasi obat untuk pengobatan
(cosmegan) IV-5 hari berbagai sarkoma dan karsinoma; memperkuat efek terapi
Pediatrik: 0,05 mg/ radiasi
kg per hariIV-5hari pertimbangan khusus: supresi sumsum tulang dan toksisitas
atau dosi total 2,5 Gl yang mungkin berat membatasi dosis; efek tersebut
mg/m/minggu. mungkin tidak akan muncul Selama satu sampai dua minggu
yang dapat menyebabkan nekrosis dan harus diobati dengan
injeksi, berikan kompres es pada area tersebut dan pasang
kembali pada jalur lV yang berbeda.

Daunorubisin 40 mg/m IV diinfusi pengobatan lini pertama untuk infeksi HIV tahap lanjut dan

9
(daunixome) selama satu jam, sarkoma terkait
ulangi setiap 2 pertimbangan khusus: serta supresi sumsum tulang dapat
minggu. terjadi; nekrosis berat dapat terjadi ditempat ekstravasasi lokal,
pengobatan segera dengan steroid normal dan es dapat
membantu, jika terjadi ulserasi dokter bedah plastik harus
dihubungi

Doksorubisin 60-75 mg/m sebagai Pengobatan sejumlah leukimia dan kanker; digunakan untuk
(adriamycin) dosis IV tunggal; regresi, tersedia bentuk liposomal untuk pengobatan sarkoma
ulang setiap 21 hari. kapossi yang berhubungan dengan AIDS
Pertimbangan khusus: serta supresi sumsum tulang juga
dapat terjadi; nekrosis berat dapat terjadi ditempat
ekstravasasi lokal pengobatan segera dengan steroid salin
normal dan es dapat membantu, jika terjadi ulserasi dokter
bedah plastik harus dihubungi. Catatan yang ukarat mengenai
dosis perlu diperhatikan dalam penentuan dosis.

D. INHIBITOR MITOTIK
Inhibitor adalah obat yang dapat membunuh sel pada saat proses mitosis dimulai. Agens
siklus sel ini menghambat sintesis DNA serta efek merugikan utama terdapat pada sel-sel
yang memperbanyak diri dengan cepat mis pada sumsum tulang dan kulit.

Cara Kerja Obat Dan Indikasi Terapeutik

Mengganggu kemampuan sel untuk membelah diri, menghambat atau mengubah sintesis
DNA sehingga menyebabkan kematian sel. Obat ini digunakan untuk kasus tumor dan
leukemia. Obat ini tidak dapat dipertukarkan penggunaannya dan masing-masing memiliki
indikasi tersendiri.

Farmakokinetik

10
Secra umum obat ini tidak diabsorbsi dengan baik disaluran GI dan diberikan secara
intervena. Obat-obat ini dimetabolisme dihati dan terutama melalui feses, membuat obat obat
ini lebih aman digunakan oleh pasien yang menderita gangguan ginjal daripada
antineoplasmalain yang diekresikan melalui urine. Obat ini tidak boleh digunakan selama
kehamilan atau laktasi karena potensi resikonya terhadap neonatus.

Kontaindikasi dan peringatan

Pemakaian obat ini harus hati-hati pada orang yang diketahui elergi obat atau selama
kehamilan dan laktasi. Perhatian haru diberikan pada pasien-pasien supresi sumsum tulang
yang sering menjadi indeks pendosisan ulang dan kadar dosis; disfungsi ginjal atau hati; yang
menggangu metabolisme atau ekresi obat dan sering menjadi diperlukannya perubahan
dosis; dan dapat memperburuk orang yang menderita ulseri GI atau penyakit ulseratif.

Efek merugikan

Efek obat yang sering dilatasi dengan menggunakan inhibitor mitotik antara lain supresi
sumsum tulang disertai dengan leukopenia, trambositopenia, anemia dan pansitopenia. Efek
GI meliputi mual, muntah, anoreksia, diare dan kerusakan membran mukosa. Seperti halnya
agens antineoplasma lain, efek inhibitor mitotik dapat meliputi toksakan yang tepat isitas hati
atau ginjal. Alopsia juga dapat terjadi. Obat ini jaga dapat menyebabkan nukrosis dan selulitis
jika terjadi ekstravasasi sehingga tempat injeksi harus dipantau secara teratur dan tindakan
yang tepat dilakukan.

Nama obat Dosis/rute Indikasi umum


Osetaksel 60-100 mg/m IV Pongobatan payudara kanker paru non sel kecil
(taxotere) selama 1 jam setap Pertimbangan khusus: pantau pasien dengan cermat karena
satu minggu kematian dapat terjadi selama penggunaan obat ini; dapat terjadi
retensi cairan yang berat; premedikasi menggunakan kortikostiroid
dan pantau pertambahan berat badan, ruam kulit dan gangguan kuku
biasanya dapat sembuh; pantau pasien dengan cermat selama
pengguanaan obat ini.

Etoposid 35-100 mg/m per Pengobatan kanker testikular yang tidak dapat sembuh
(Taposar, hari IV selama 4-5 menggunakan obat lain
vePesid) hari Pertimbangan khusus: keletihan, toksisitas GI, depresi sumsum
tulang, alopesia merupakan efek samping yang biasa terjadi; hindari

11
langsung kontak kulit dengan obat; pantau fungsi sumsum tulang
untuk menyesuaikan dosis; penurunan tekanan darah dapat terjadi
selama infus IV pantau pasien dengan cermat.

Paklitasel 135-175 mg/m per Perubahan ovarium stadium lanjut, kanker payudara, kanker sel non-
(taxol, onxol) hari IV selama 3 jam kecil, sarkoma kaposi terkait AIDS.
setiap 3 minggu Pertimbangan khusus: anafilaksis dan reaksi hipersensitivitas berat
pernah terjadi, pantau juga adanya supresi sumsum tulang; toksisitas
kardiovaskular dan neuropati juga pernah terjadi.

Teniposid 165-250 mg/m IV Sebagai kombinasi dengan obat lain untuk terapi induksi pada
(vumon) setiap minggu leukimia limfoblastik akut pada anak-anak
sebagai kombinasi Pertimbangan khusus: toksisitas GI, efek SSP, supresi sumsum
dengan obat lain tulang dan alopesia adalah efek yang biasa terjadi, gunakan gaun dan
kacamata pelidung; pantau fungsi sumsum tulang untuk
menyesuaikan dosis; penurunan tekanan darah yang cepat dapat
terjadi selama infus IV_pantau pasien dengan cermat.

Vinblasti Dewas: 3,7 mg/m IV Pengobatan paliatif limfoma dan sarkoma; penyakit hodgkin
(velban) sekali seminggu stadium lanjut; gunakan tunggal atau bagian dari terapi kombinasi
Pediatrik: 2 mg/m untuk pengobatan kanker testikular sel germinal stadium lanjut
IV sekali seminggu. Pertimbangan khusus: toksisitas GI, efek SSP, dan kerontoka rambut
Dosis kemudian total biasa terjadi, antiemetik dapat membantu dan pantau tempat
dapat ditingkatkan injeksi untuk mengetahui adanya reaksi
berdasarkan jumlah
leukosit dan respon
pasien

12
E. HORMON DAN MODULATOR HORMON
Beberapa kanker terutama yang melibatkan jaringan payudara, ovarium dan uterus
merupakan kanker yang sensitif terhadap stimulasi estrogen. Tempat reseptor estrogen pada
tumor bereaksi dengan estrogen dalam sirkulasi dan reaksi ini menstimulasi sel-sel tumor
untuk tumbuh dan membelah diri. Beberapa Agents antineoplasma digunakan untuk
menghambat atau mengganggu tempat reseptor ini dan mencegah pertumbuhan kanker pada
beberapa situasi menyebabkan kematian sel. Beberapa hormon digunakan untuk menghambat
pelepasan hormon gonadotropin pada kanker payudara atau prostat jika tumor tersebut
responsif terhadap hormon gonadotropin, hormon lain dapat menghambat tempat reseptor
androgen secara langsung dan berguna dalam pengobatan kanker prostat stadium lanjut.

Cara Kerja Obat Dan Indikasi Terapeutik

Hormon dan modulator hormon yang digunakan sebagai ANTINEOPLASMA plasma


merupakan agen spesifik tempat reseptor atau untuk menghambat stimulasi pertumbuhan sel-
sel kanker yang sensitif terhadap keberadaan hormon tersebut. Obat ini diindikasikan untuk
pengobatan kanker payudara pada wanita pascamenopause atau pada wanita yang
ovariumnya tidak berfungsi dan sebagian diindikasikan untuk pengobatan kanker prostat
yang sensitif terhadap manipulasi hormon.

Farmakokinetik

Obat-obat ini di absorpsi dengan cepat di saluran GI, dimetabolisme di hati, diekskresikan
melalui urine. Pemakaian obat ini harus hati-hati pada pasien-pasien yang menderita
gangguan ginjal atau hati. obat-obat ini juga menembus plasenta dan masuk ke ASI serta
dikontraindikasikan selama kehamilan dan laktasi karena adanya efek toksik pada Neonatus.

Kontraindikasi Dan Peringatan

Hati-hati Ketika memberikan hormon dan modulator hormon kepada pasien yang diketahui
menderita alergi terhadap salah satu obat tersebut; selama kehamilan jika penghambatan efek
estrogen atau efek gonodotropin lainnya dapat menyebabkan kematian janin dan berbagai
masalah ovarium dan selama laktasi.

Efek Merugikan

13
Efek merugikan yang sering terjadi pada penggunaan obat-obat ini adalah efek yang timbul
jika estrogen dihambat atau dihentikan. Efek yang berkaitan dengan manipause meliputi rasa
panas seperti demam, bercak vagina, vagina kering, perubahan mood dan depresi. Efek lain
meliputi supresi sumsum tulang dan toksisitas GI termasuk disfungsi hati. Hiperkalsemia juga
terjadi karena kalsium tertarik keluar dari tulang jika tidak ada aktivitas estrogen yang
berfungsi menyimpan kalsium di tulang.

Nama obat Dosis/rute Indikasi umum


Anaztrazol 1 mg PO q.d Pengobatan kanker payudara lanjut pada pancamipause setelah
(arimidex) terapi lamok sifen.
Cara kerja: obat antiesstrogen menghambat produksi estradial
tanpa memengaruhi hormon adrenal.
Pertimbangan khusus: efek pada GI, tanda dan gejala
manipouse_rasa panas seperti demam, perubahan mood, adema,
vagina kering dan gatal. Begitu juga nyeri tulang dan punggung
yang dapat diobati dengan analgesik;pantau konsentrasi lemak pada
pasien yang beresiko mengalami peningkatan kolestrol.

Bikalutamid 50 mg PO q.d Dikombinasakan dengan luteinizing hormone untuk pengobatan


(casodex) kanker prostat tahap anjut
Cara kerja: obat antiandrogen yang bersaing untuk mengikat sisi
reseptor androgen
Pertimbangan khusus: ginekamastie dan nyeri tekan payudara
terjadi pada 33% pasien; keluhan Gl biasa terjadi. Kategori
kehamilan X.

Estramustin 10-16 mg/kg Pengobatan paliatif prostat yang progresif dan metastatis
(emcyf) per hari PO Cara kerja: berikatan dengan steroid estrogen, menyebabkan
dalam dosis kematin sel.
terbagi 3-4 Pertimbangan khusus: toksisitas Gl, ruam, depresi sumsum tulang,
selama 30-90 nyeri tekan pada payudara dan toksisitas kardiovaskular efek
hari, kemudian merugikan yang biasa terjadi. Terapi 30-90 hari mungkin diperlukan
di evaluasi sebelum efek merugikan ini terlihat; pantau fungsi kardiovaskular,
ulang hati dan sumsum tulang selama terapi.

Flutamin 250 mg PO Digunakan bersama luteinizing hormone untuk pengobatan kanker


(eulexin) t.i.d, diberikan prostat terlokalisasi dan metastatis

14
dengan jarak 8 Cara kerja: obat antiestrogen, menghambat pengambilan androgen
jam dan berkaitan dengan sel targel
Pertimbangak khusus: dapat menyebabkan toksisitas hati,
sehingga fungsi hati harus dipantau secara teratur, berhubungan
dengan fertilitas dan perkembangan kanker; urine dapat berwarna
kehijauan; melindungi pasien dari pajanan matahari, fotosensitivitas
biasa terjadi.

Goseralin 3,6-10,8 mg Pengobatan kanker payudara dan prostat stadium lanjut


(zoladex) implant, SC Cara kerja: lutenizing hormone sintetis pituitari melepaskan
setiap 28 hari- hormone gonadotropin
12 minggu Pertimbangan khusus:dosis 3,6 mg efektif dalam mengurangi
tanda dan gejala endometriosis; dihubungkan dengan hiperkalsemia
dan hilangnya kepadatan tulang; pantau kadar kalsium secara
teratur; gangguan fertilitas dan bersifat karsinogenik, pasien pria
kemungkinan obstruksi urea.

F. AGENS ANTINEOPLASMA LAINNYA


Berbagai agens lain yang tidak termasuk dalam kelompok obat yang dibahas sebelumnya,
digunakan sebagai antineoplasma yang menyebabkan kematian sel. Obat ini digunakan untuk
mengobati berbagai jenis kanker. Obat-obat ini digunakan untuk mengobati berbagai jenis
kanker

Nama obat Dosis umum Indikasi umum


Altretamin 260 mg/m per Agen tunggal yang digunakan untuk pengobatan paliatif kanker
(hexalen) hari PO selama ovarium persisten atau berulang
14-21 hari dlm Cara kerja:sitotoksik.mekanisme kerja tidk diketahui
siklus 28 hari Pertimbangan khusus:depresi sumsum tulang berat dan neoropati
sensori feriver serta toksisitas GL yang berat dapat membatasi
penggunaan obat ini;periode istirahat selama 14 hari cukup
mengurangi efek samping guna pendosisan ulang

Asparaginase 1000-6000 U/m Sebagai bagian terapi kombinasi untuk menginduksi remisi pada
(Elspar) IM atau IV dan anak anak yang menderita leukemia limfositik akut
hari hari tertentu Cara kerja:enzim yang menghidrolisis asam amino asparginase

15
sebagai bagian yang diperlukan oleh sel sel maligna untuk sintesis
dari program protein;menghambat proliferasi se;paling efektif pada fase ZL
kombinasi siklus sel
khusus Pertimbangan khusus:dapat menyebabkan depresi sumsum
tulang berat,toksisitas ginjal dan hipertermia mematikan;reaksi
hipersensifitas dapat terjadi dan pasien harus diuji jika perlu
sebelum menggunakan obat ini

Dakarbazin 2-4,5 mg/kg per Pengobatan malenoma maligna metastasis dan sebagai terapi lini
(DTIC- hari IV selama kedua berkombinasi dengan obat lain untuk pengobatan penyakit
Dome) 10 hari,ulangi Hodgkin
dengan interval Cara kerja:menghambat sintesis DNA dan RNA menyebabkan
4 minggu atau kematian sel; nonspesifik siklus sel.
150-250 Pertimbangan khusus:depresi sumsum tulang toksisitas ZL dan
mg/menit per fotosensitivitas berat merupakan efek yang biasa
hari IV selama 5 terjadi;ekstravasasi dapat menyebabkan nekrosis jaringan atau
hari sebagai selulitis-berikan asuhan dengan sangat teliti dan panjau tempat injek
kombinasi secara teratur
dengan obat lain

Gemsitabin 1000mg/m IV Pengobatan lini pertama untuk adenorkarsinoma pancreas local


(gemzar) selama 30 stadium lanjut atau metastasis para pasien yang mendapatkan
menit,sekali fluoroursil (5-FU)
seminggu Cara kerja: spesifik siklus sel fase S;menyebabkan kematian sel
selama 7 dengan menganggu sintesis lemah DNA dan RNA siklus darah
minggu kromosom
Pertimbangan khusus; dapat menyebabkan depresi sumsum
tulang berat,toksisitas ZL, nyeri dan alofesia

Hidrosiurea 20-30 mg/kg PO Menghambat enzim yang esensial untuk sintesis


(hydrea) setiap hari DNA,menyebabkan kematian sel
Cara kerja:pengobatan melanoma,kanker ovarium,leukimi
miolositik kronis,;sebagai terapi kombinasi untuk kanker sel
skuamosa primer dikrpala dan di leher;juga digunakan pada
pengobatan anemia sel sabit
Pertimbangan khusus:dapat menyebabkan depredi sumsum
tulang, sakit kepala,ruam,toksisitas GL dan disfungsi

16
ginjal;anjurkan pasien untuk minum 10-12 gelas air per hari selama
menggunakan obat ini

TERAPI OBAT MENURUT USIA


Agens antineoplasma

Anak anak Dewasa Lansia


protokol antineuplasma telah Orang dewasa yang menerima Lansia lebih rentan terhadap
dibuat untuk pengobatan agens antineuplasma efek beberapa obat pada SSP
sebagian besar kanker menghadapi berbagai dilemma dan gastrointestinal. Harus
pediatric.terapi kombinasi yang perlu diatasi dipantau secara teratur status
ditekankan untuk perawat.terjadi berbagai hidrasi dan nutrisinya.
menghilangkan sel mutan perubahan citra tubuh seperti Keamanan harus dilakukan jika
sebanyak mungkin dosis dan alofesia,perubahan terjadi efek pada SSP termasuk
penjadwalan kombinasi ini kulit,gastrointestinal dan meningkatnya pencahayaan,
merupakan hal yang penting. penurunan BB ketakutak akan ketika berambulasi dan
Pemeriksaan ganda terhadap diagnosi dan pengobatan juga menggunakan bantuan.
dosis,termasuk menghitung umum terjdi pada pasien Banyak pasien lansia yang
kembali dosis yang diinginkan Ini.pemberian pendikan mengalami penurunan fungsi
dan menferivikasi jumlah kesehatan,keyakinan,serta rasa ginjal atau hati. Banyak obat-
obat dengan perawat lain nyaman yang dapat obatan yang bergantungpada
merupakan tindakan yang memberikan keberhasilan pada hati dan ginjal untuk
baik ketika memberikan obat terapi obat. metabolisme dan eksresi. Uji
toksik pada anak anak. Wanita hamil dan menyusui fungsi ginjal dan hati sebelum
Anak anak perlu dipantau tidak boleh menerima obat ini penggunaan obat dan dosis
ketat tentang status hidrasi yang bersifat toksik terghadap harus disesuaikan dengan hasil
dan nutrisi nya.kebutuhan perkembangan sel sel yang di dapat.
nutrisi anak lebih besar janin.terapi obat ini dapat Melindungi pasien dari pejajan
daripada kebutuhan nutrisi menimbulkan efek yang serius infeksi dan cedera yang sangat
orang dewasa sehingga harus terhadap janin sehinggadapat penting dalam asuhan. Pasien
diperhatikan ketika memperburuk kondisi lansia mengalami supresi imun
merumuskan rencana asuhan. ibu.penkes,dukungan karena penuaian, pemberian
Anak anak memerlukan obat dapat menekan sistem
dukungan dan rasa aman imun tersebut sehingga dapat

17
serta kesempatan untuk infeksi dan sulit untuk diobati.
bereksplorasi dan belajar Pantau hitung sel darah secara
seperti anak anak lainnnya. cermat dan atur periode istirahat
Masalah citra tubuh,kurang atau kurangidosis sesuai
energy dan perlunya indikasi.
melindungi anak dari pajanan
infeksi rencana asuhan total
untuk anak harus mencakup
stimulasi social,emosi dan
intelektual
Pantau aktivitas sumsum
tulang dengan sangat cermat
dan dosis yang sesuai

18
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Alergi terhadap obat- Nyeri Akut Pastikan Pemberian Evaluasi efek obat
obat tersebut, berhubungan dengan obat yang aman. memahami kanker.
disfungsi ginjal atau
efek pada GI, SSP, Lakukan tindakan- Pantau seandainya
hati, kehamilan atau
laktasi, sepresi dan kulit. tindakan yang dapat efek merugikan
sumsum tulang Ketidakseimbangan memberikan rasa mobilitas GI,
belakang dan saluran
Nutrisi Kurang dari nyaman dan aman, perubahan SSP,
GI.
Kebutuhan Tubuh perawatan mulut & kerusakan hati dan
berhubungan dengan kulit, periode ginjal.
efek pada GI. istirahat, tindakan Pantau interaksi obat-
Gangguan Citra keamanan antimastik obat sesuai indikasi
Tubuh berhubungan sesuai kebutuhan untuk setiap obat.
dengan diagnosis rumatan nutrisi. Evaluasi efektivitas
terapi, efe Berikan dukungan program pendidikan
Pemeriksaan Fisik merugikan. dari dorongan untuk kesehatan pasien.
Lokal: evaluasi sisi Kurang Pengetahuan men mengatasi efek Evaluasi efektivitas
Injeksi.
tentang terapi obat obat, tindakan-tindakan
SSP: orientasi, efek,
refleks ketidaknyamanan yang dapat
Kulit: warna, tekstur dan diagnosis. memberikan rasa
GI: abdomen dan
Berikan pendidikan aman dan nyaman
evaluasi
Hati. kesehatan kepada
Uji laboratorium: pasien tentang nama
hitung sel,
obat, dosis, efek
Darah: uji funsi
ginjal dan merugikan, hal-hal
Hati yang harus
diwaspadai dan tanda
serta gejala yang
harus dilaporkan dan
tindakan
kenyamanan yang
perlu di observasi

19
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan
Kanker muncul dari sel abnormal tunggal yang membelah diri dan tumbuh dan muncul
sebagai penyakit darah dan jaringan limfe atau tumbuh sebagai tumor yang berasal dari sel
epitelium (karsinoma) atau sel misenkim serta jaringan ikat (sarkoma). Sel kanker dapat
bertumbuh tanpa batas (otonomi) dan pindah dari satu organ ke organ yang lain secara
kondusif (metastasis).
Obat antineoplasma dapat mempengaruhi baik sel normal maupun sel kanler dengan
mengganggu fungsi dan pembelshsn sel di berbagai tempat dalam siklus sel. Obat-obat
kanker biasanya paling efektif terhadap sel yang membela diri dengan cepat seperti pada
sel-sel sumsum tulang, saluran GI dan sel-sel pada kulit atau folikel rambut. Kemudian,
kemoterapi yang teratur dapat mengurangi ukuran neoplasma sehingga sistum imun dapat
mengatasinya. Obat antineoplasma juga sering diberikan sebagai kombinasi yang
mempengaruhi sel di berbagai tahap siklus sel, termasuk sel-sel yang bangun dari istirahat
tubuh. Dan juga kita harus tahu bahwa ada efek merugikan dari terapi atau obat
antineoplasma yaitu rusaknya se-sel yang dapat memperburuk keadaan atau merusak tubuh
dengan bertambahnya penyakit dan berkembangnya sel kanker atau tumor. Namun, itu
terjadi ketika pengguna tidak memperhatikan penggunaan obat tersebut,
terlebihpengetahuan akan dosis obat yang dapat menjadi toksik (racun) apabila kelebihan
dari yang dibutuhkan (oferdosis).

Saran
Jagalah tubuh anda sebelum anda sakit khususnya hindara gaya hidup yang dapat mimicu
anda terserang penyakit kanker yaitu dengan cara belajar hidup sehat baik itu dari makanan
maupun kebiasaan atau aktivitas anda. Karna lebih baik mencegh daripada mengobati. Dan
jika ada penderita kanker, disarankan untuk konsultasi dengan tenaga medis kesehatan
khususnya dengan dokter, menekuni arahan yang diberikan, seperti kemoterapi, minum
obat dan sebagainya. Terlebih bergantung sepenuhnya kepda Tuhan yang maha esa, yang
adalah sumber segala sesuatu, sumber kesembuhan.

20
DAFTAR PUSTAKA

iii

Anda mungkin juga menyukai