Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN TINGKAT TINGGI

MODUL I
FAMILY ASTERACEAE, FABACEAE, SAPOTACEAE

DISUSUN OLEH:
NAMA : BIRGITA ABUNG
NIM : G 401 19 001
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN : IQBAL RAMADHAN

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

APRIL, 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negeri khatulistiwa yang terdiri dari bentangan luas lautan
dan sekitar 13.000 pulau-pulau yang berjajar dari ujung sabang sampai
merauke. Iklim tropis menjadikan tanah Indonesia subur dan berpotensi
ditumbuhi berbagai macam jenis tumbuhan. Indonesia memiliki hutan tropis
terbesar ke-3 setelah Brazil dan Republik Demokrasi Kongo (Zaire) hutsn tropis
ini sangat kaya akan keanekaragaman hayati yang unik (Edi, 2016).

Kekerabatan merupakan hubungan antara satu spesies dengan spesies lainnya


yang mempunyai derajat kesamaan berdasarkan sifat atau ciri tertentu dari
masing-masing kelompok tumbuhan tersebut. Hubungan kekerabatan tumbuhan
dapat di lihat berdasarkan morfologi dan anatominya. Morfologi merupakan
sifat utama taksonomi yang mengkaji tentang bentuk dan susunan tubuh bagian
luar, hal ini dapat dilihat dari morfologi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji
tanaman tersebut. Sedangkan anatomi tumbuhan mempelajari tentang susunan
dan bentuk-bentuk bagian dalam organ-organ tumbuhan. Kekerabatan anatomi
tumbuhan dapat dilihat berdasarkan anatomi daun, berdasarkan tipe stomatanya
(Hartono, 2012).

Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi dilakukannya praktikum


ini yaitu mampu mendeskripsikan tumbuhan secara umum dan mempelajari
karakter tumbuhan secara morfologis.

1.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakan praktikum ini yaitu untuk mendeskripsikan tumbuhan


secara umum dan untuk mempelajari karakter tumbuhan secara marfologis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Family Asteraceae merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki keanekaragaman


tinggi, sekitar 25.000 jenis dengan 1.700 genus tersebar hampir diseluruh dunia.
Famili asteraceae merupakan tumbuhan yang mudah dikenali karena memiliki
perbungaan yang unik, tumbuhan ini memiliki perbungaan berbentuk bongkol
(Capitulum). Famili ini memiliki ciri dan sifat (morfologi dan anatomi) yang jelas
mempunyai kekerabatan antara satu dengan lainnya dan memungkin untuk dapat
dilakukan penelitian, famili Asteraceae memiliki beberapa jenis spesies diantaranya :
bunga matahari (Helianthus annus), seruni (Wedelia biflora), tahi kotok (Tagetes
erecta), kenikir (Cosmos caudatus), tapak liman (Elephantopus scaber), cakag langit
(Trydax procumbens), kembang kertas (Zinnia elegans), urang aring (Eclipta alba),
dan sawi langit (Vernonia cinerea) (Megawati, 2017).

Asteraceae termasuk tumbuhan herba, perdu atau tumbuhan yang tumbuh dengan
daun tersebar atau berhadapan, tunggal. Bunga dalam bongkol kecil dengan daun
pembalur,sering dalam satu bongkol yang sama ada dua macam bunga, yaitu bunga
cakram berbentuk tabung dan bunga tepi berbentuk pipa. Bunga tepi dalam satu
lingkaran atau lebih. Semua bunga bisa berbentuk tabung, atau bisa berbentuk pita.
Daun pelindung dari bunga terpisah kadang-kadang seperti sisik jerami. Bunga
beraturan atau setangkup tunggal dengan kelopak yang umum sangat tidak jelas.
Mahkota berdaun lepas, benang sari berada dalam tabung mahkota. Bakal buah
terendam dengan satu bakal biji. Tangkai putik satu, sebagian besar dengan dua
kepala putik. Buah keras berbiji satu. Biji umumnya tumbuh bersatu dengan kulit
buah (Moeso, 1992).

Klasifikasi famili Asteraceae, klasifikasi yang merupakan penyusunan tumbuhan


secara teratur kedalam suatu sistem hirarki. Sistem penyusunan ini berdasarkan
kumpulan informasi tumbuhan secara individual dan pengelompokkan semua
tumbuhan yang saling berkerabat dengan menelaah derajat kesamaan. Berikut
klasifikasi salah satu tumbuhan famili asteraceae (John, 1983).
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Helianthus
Spesies : Helianthus annus

Famili Fabaceae merupakan tumbuhan yang termasuk semak yang mudah


ditemukan. Ciri khas yang mudah diamati yaitu terdapatnya buah polong dan dengan
adanya sifat-sifat dan karakteristik pada bunganya. Family ini terbesar ketiga pada
tumbuhan Angiospermae serta memiliki nilai ekonomi dalam dunia pertanian. Family
Fabaceae memiliki sekitar 751 genera dan 19.000 spesies (Dasuki, 1991).

Jumlah spesies dari family Fabaceae ini meiliki keragaman terutama pada bunga,
mengingat bahwa family Fabaceae bukan termsuk tumbuhan musiman sehingga
dapat berbunga sepanjang tahun. Bunga merupakan bagian tumbuhan yang sangat
penting peranannya untuk menghasilkan buah. Dalam family Fabaceae memiliki
bunga yang lengkap karena memiliki dua alat reproduksi yaitu putik dan benang sari.
Jika dikaji lebih dalam salah satu bagian bunga yang penting untuk diamati adalah
pollen yang umumnya disebut dengan serbuk sari. Dalam suatu family terdiri dari
beberapa banyak genus sehingga spesies yang berbeda juga memiliki jenis-jenis
bunga yang berbeda. Adanya variasi bunga juga mempengaruhi variasi pollen setiap
spesiesnya dalam satu family yang sama (Kartawinata, 2010).

Suku polong-polongan atau Fabaceae merupakan salah satu suku tumbuhan dikotil
yang terpenting dan terbesar. Banyak tumbuhan budidaya penting termasuk dalam
suku ini, dengan bermacam-macam kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu,
batang, daun, umbi, hingga akarnya digunakan manusia. Bahan makanan, minuman,
bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak, bahan pengobatan hingga
racun di hasilkan oleh angota-angotanya. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki
satu kesamaan yaitu buahnya berupa polong (Ariati, 2001).

Klasifikasi salah satu tumbuhan family Fabaceae (Fawcett, 2002).


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica

Family Sapotaceae dikelompokan menjadi 53 genus dan sekitar 1.250 spesies. Family
ini ditemukan secara luas diseluruh dunia, terutama di daerah tropical dan subtropical
di Asia dan Amerika Selatan. Family Sapotaceae ini adalah family tumbuhan
berbunga yang masuk kedalam ordo Ericales. Banyak spesies yang menghasilkan
buah yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti Manilkara, chrysophyllum
cainito, pouteria dan lain lain. Selain bagian buah bagian tumbuhan yang lain dari
kelompok ini juga dapat dimanfaatkan bagian kayunya yang dikenal awet, keras dan
kuat untuk konstruksi jembatan, kapal laut, lantai, rangka dan daun pintu. Bagian
akar, kulit, daun dan bunganya sebagai nahan obatobatan (Indrawan, 2007).

Family Sapotaceae atau pohon atau semak, biasanya memproduksi lateks. Kulit kayu
berempulur, bertanin, menghasilkan proantosianin, mengakumulasi steroid dan
triterpenoid serong sianogenik. Daun tersebar atau berhadapan, tunggal, umumnya
stipula tidak ada. Bunga dalam samosa diketiak daun atau pada kayu tua, aktinomorf,
biseksual. Kelopak dalam satu lingkaran dari biasanya 4-6 sepal, atau 2x sebanyak
sepal. Stamen epipetal banyak, dalam 1-3 lingkaran, beberapa menjadi staminodia.
Ginaesium 2-14 karpel, ruang banyak, plasenta aksilaris, ovul 1 tiap karpel, buah
bakka, biji besar dengan testa keras dan mengkilap, ada atau tidak ada endosperm
(Cronquist, 1988).

Klasifikasi salah satu tumbuhan family Sapotaceae yaitu (Cronquist, 1981).


Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Spermatopsida
Ordo : Ericales
Famili : Sapotaceae
Genus : Manilkara
Spesies : Manilkara zapota

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 April 2020 pukul 08.00 WITA
sampai dengan selesai di Laboratorium Biosistematika Tumbuhan Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tadulako.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis menulis, mistar dan
buku gambar A4, sedangkan bahan yang digunakan yaitu tumbuhan kelompok
Asteraceae, Fabaceae dan Sapotaceae. Untuk tumbuhan kelompok Asteraceae
ada bunga matahari (Helianthus annuus L.), tumbuhan kelompok Fabaceae ada
3 yaitu kembang telang (Clitoria ternatea L.), putri malu (Mimosa pudica Linn.)
dan tumbuhan johar (Senna siamea (Lamk.) Irwin et Barneby) serta kelompok
tumbuhan Sapotaceae ada Manilkara zapota (L.) P. Royen.

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu dengan disiapkan
terlebih dahulu bahan-bahan (Tumbuhan kelompok Asteraceae, Fabaceae dan
Sapotaceae). Kemudian, setiap tumbuhan tersebut diamati dan dilakukan
pengukuran dan data yang dicatat meliputi habitus, spesies, nama local, family,
karakter yang penting. Pada batang (permukaan warna), percabangan, daun
(bentuk, dasar, ujung daun, pertulangan, panjang daun, panjang tangkai daun,
permukaan daun), perbungaan (bentuk, permukaan, percabangan, jumlah
bunga), dan bunga (warna, permukaan sepal, bentuk sepal, permukaan petal,
bentuk petal, panjang tangkai bunga, bentuk dan jumlah benang sari,
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN

4.1.1 Family Asteraceae

4.1.1.1 Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)

Bunga matahari termasuk dalam genus Helianthus dan


memiliki daun dengan posisi (position) berseling berhadapan,
tipe (type) daun tunggal, berbentuk (shape) bulat, pertulangan
daun (venation) menyirip dan tidak terdapat daun penumpu
(stipule) Pada bunga majemuknya (inflorenscence), letaknya
terminalis dan berbentuk cawan. Bunga berbentuk (shape)
bulat, dan tebal. Bunga matahari termasuk biseksual atau
bunga lengkap dengan kelopak bunga (sepals) banyak, helaian
kelopak (petals) ada 5, benang sari (stamen) ada 5, ovarium
(ovary) bersifat atau berada di dalam (inferior) (helain kelopak
dan kelopak bunga barada di atas ovaium) dan biji (semen)
memiliki tekstur kulit keras dan banyak. Pada buahnya
(fructus) berdaging dengan rasa guri dan renyah.

4.1.2 Family Fabaceae

4.1.2.1 Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)

Kembang telang termasuk dalam genus Clitoria dan memiliki


daun yang posisinya (position) tersebar, bertipe (type)
majemuk dengan bentuk (shape) daun jorong dan pertulangan
daun (venation) menyirip. Posisi bunga majemuk
(inflorenscence) lateralis. Bunga kembang telang biseksual
(bunga lengkap), kelopak bunga (sepals) ads 5, helaian kelopak
(petals) ada 5, benang sari (stamen) ada 10, ovariumnya
(ovary) bersifat superior (menempel di atas bagian bunga
lainnya) dan memiliki biji (semen) yang banyak serta buah
(fructus) termasuk polong-polongan.

4.1.2.2 Putri Malu (Mimosa pudica Linn.)

Mimosa pudica (Linn.) habitatnya di semak, daun dengan


posisi (position) berhadapan, tipe (type) daun majemuk, bentuk
(shape) daun jorong dan pertulangan daun (venation) menyirip.
Pada bunga majemuknya (inflorenscence), letaknya lateralis
dan bentuk (shape) bunganya umbeliform. Bunga uniseksual
(tidak lengkap), kelopak bunga (sepals) ada 5, helaian kelopak
(petals) ada 5, benang sari (stamen) bunga banyak, ovarium
(ovary) bersifat superior dan bijinya (semen) banyak. Pada
buah (fructus) putri malu berbentuk polong-polongan.

4.1.2.3 Johar (Senna siamea (Lamk.) Irwin et Barneby)

Habitat tumbuhan johar di pohon, daun saling berhadapan


dengan tipe (type) majemuk, bentuk (shape) daun jorong dan
pertulangan daun (venation) menyirip. Pada bunga majemuk,
letaknya terminal dan bentuknya (shape) zigomorf. Bunga
johar termasuk uniseksual, kelopak bunga (sepals) ada antara
4-5, helaian kelopak (petals) ada 1-5, benang sari (stamen)
banyak, ovarium (ovary) bersifat superior dan bijinya (semen)
banyaknya. Buah (fructus) johar termasuk polong-pologan.

4.1.3 Family Sapotaceae

4.1.3.1 Sawo Manila (Manilkara zapota (L.) P. Royen)


Manilkara Zapota tumbuh di habitat perdu, daun tersebar
dengn tipe (type) daun tunggal, bentuk (shape) daun sawo
jorong dan pertulangan daunnya (venation) menyirip dan
menonjol di sisi bawah daun. Bunga majemuk (inflorenscence)
letaknya di ujung tangkai dan bentuknya (shape) zigomorf.
Bunga sawo adalah biseksual (bunga lengkap) dengan kelopak
bunga (sepals) ada 4, (helaian kelopak) petal ada 4, benang sari
(stamen) ada antara 1-3, ovarium (ovary) bersifat superior dan
bijinya (semen) banyak. Buahnya (fructus) berdaging.

BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini yaitu bunga matahari (Helianthus annus) adalah
tumbuhan semusim dari suku keniki-kenikiran (Asteraceae), Putri malu
(Mimosa pudica), Johar (Senna siamea), Kembang telang (Clitoria ternatea)
adalah jenis tumbuhan suku polong-polongan (Fabaceae), dan Sawo (Munilkara
zapota) adalah jenis tanaman buah yang termasuk dalam family Sapotaceae.

5.1 Saran

Pada praktikum pertama ini, praktikan diharapkan untuk dapat mengikuti semua
pengamatan yang dilakukan terutama pada pengamatan morfologi tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Ariati, S. R., T. Yulistyarini, dan A. Suprapto. (2001). Koleksi Polong-Polongan


Kebun Raya Purwodadi. Pasuruan: Kebun Raya Purwodadi-Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia.

Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants.


New York: Columbia University Press.

Cronquist, A. (1988). The Evolution and Classification of Flowering Plants. Second


Edition. New York: Columbia University Press.

Dasuki, U. D. (1991). Sistematika Tumbuhan Tinggi Jurusan Biologi Fakultas


Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Edi Saputra dan Junaidi. (2016). Bahasa Indonesia. Medan: Perdana Publishing.

Fawcett, D.W. (2002). Buku Ajar Histologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
P : 628.

Hartono N., dkk. (2012). Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar
Swadaya. h. 85-87.

Indrawan, M., R.B. Primack dan J. Supriatna. (2007). Biologi Konservasi. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.

John W Kimbal. (1983). Biologi edisi 5, jilid 3. Jakarta: Erlangga. h. 823.


Kartawinata, K. (2010). Dua Abad Mengungkap Kekayaan Flora dan
Ekosistem Indonesia. Jakarta: LIPI. 1-38.

Kartawinata, K. (2010). Dua Abad Mengungkap Kekayaan Flora dan Ekosistem


Indonesia. Bogor: Pusat Penelitian Biologi LIPI.

Megawati, dkk. (2017). Keanekaragaman Suku Asteraceae di Sekitar Danau


Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional LorevLindu. Journal of Science and
Technology. Vol. 6. No. 3 h. 240.

Moeso, S. (1992). Flora untuk Sekolah di Indonesia cet. Keenam. Jakarta: PT


Pradnya Paramita. h. 402.

LEMBAR ASISTENSI

NAMA : BIRGITA ABUNG


NIM : G 401 19 001
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN : IQBAL RAMADHAN

No. Hari, Tanggal Koreksi Paraf

1. SABTU, 0 7 APRIL PERBAIKI


2021

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai